Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.
"Kamu belum makan tadi",ucap Kamil.
Vania menengok kearah nya, masih mengenakan baju yanng Ugara beri di depan cermin.
"Aku sedang mencari aksesoris yang cocok dengan gaun indah ini",ucap Vania sedang sibuk.
Kamil memeluk Vania lalu segera membalik badan bumil 7 bulan itu.
"Ada apa?",tanya Vania.
"Ayo kita tidur, aku ngantuk sekali",ucap Kamil kepada Vania.
"Ya sudah",jawab Vania lantas segera naik ke tempat tidur.
Mereka tidur, namun samar-samar Vania mendengar dari kamar sebelah, membuat Kamil heran.
"Ada apa?",tanya Kamil.
"Seperti nya mereka sedang bercinta, beib",jawab Vania.
Kamil ikut mendengarkan meski samar-samar terdengar jelas suara erangan dan desahan dari kamar di ujung.
"Pada hal kamar mereka sempur, sempet-sempet nya bertempur",gumam Vania.
"Lagi pula itu kamar yang, ikut yuk",ucap Kamil lalu mereka pun ikut berperang di atas ranjang.
Ya malam itu agak larut, tapi Ugara ada pekerjaan yang belum di selesaikan dann meeting jadi nya pergi ke balkon kamar istri nya meskipun sempit.
Vanila yang sudah tertidur nampak meraba tempat sebelah nya tapi tidak ada penghuni nya.
"Yang.....sayang",panggil Vanila lalu melihat suami nya ada di balkon kamar.
Pintu balkon di buka, Ugara mendongak kearah pintu dan seseorang yanng muncul di hadapan nya itu.
"Belum tidur?",tanya Vanila.
"Aku lagi ada meeting nih jadi nanggung, kenapa kamu bangun?",tanya Ugara.
"Aku lihat kamu tidak ada di sebelah ku, jadi aku cari",jawab Vanila.
Ugara mengulurkan tangan nya lalu disambut oleh Vanila lantas Ugara menarik tangan lembut istri nya itu.
Sekali sentak Vanila langsung duduk di pangkuan Ugara lantas Ugara mengendus harum tubuh Vanila.
"Peluk dong yang, aku dingin",ucap Ugara membuat Vanila memeluk suami nya itu.
"Geli yang",ucap Vanila saat bibir panas lelaki itu mengecup leher nya Vanila.
Tanpa sadar bibir Ugara sudah melumat bibir Vanila dan tangan jahil nya sudah tak terkendali.
Ya itu lah suara erangan fan desahan Vanila dibalkon yang sedang memadu kasih dengan suami nya.
Ugara menggendong Vanila ke dalam kamar karena udara malam mulai dingin tanpa melepaskan penyatuan mereka.
Mereka sepasang suami istri yang baru 2 bulan menikah itu melanjutkan rajutan kasih diatas ranjang, meski dengan berbagai gaya apa pun Vanila tak pernah menolak atau pun mengeluh lelah.
"Sudah jam 3 pagi, tidur lah",ucap Ugara mengakhiri sesi bercinta yang membara mereka, Vanila mengangguk.
Ugara berbaring sebentar setelah turun dari tubuh istri nya itu, melihat ke samping wajah cantik yang sudah pulas.
"I love you",lirih Ugara mencium bibir istri nya setelah membuka topeng nya yang selalu menutupi separuh wajah nya.
"Entah sampai kapan, aku bisa jujur kepada mu, tapi terlepas siapa aku, aku selalu mencintai mu, istri ku",gumam Ugara dalam hati nya, lalu kembali berjalan kearah balkon melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda 4 jam lalu.
Ugara masih bertelanjang dada, hannya menggunakan celana pendek saja, Vanila membuka mata nya, badan nya terasa sedikit pegal.
Vanila melirik kearah Ugara yang sudah bekerja di depan meja yang selalu Vanila gunakan untuk belajar ketika masih sekolah hingga kuliah.
"Sudah bangun?",tanya Ugara.
"Selamat pagi yang, aku mandi dulu ya",ucap Vanila hendak berdiri namun Ugara segera menggendong nya masuk ke dalam kamar mandi.
Ugara nampak telaten memandikan istri cantik nya, sesekali mencium bibir istri nya, sesekali membelai bagian yaang Ugara suka.
"Aku sabuni sendiri ya yang",ucap Vanila karena. Khawatir akan ada yang memanggil.
"Biar aku aja, sebentar lagi juga selesai",ucap Ugara.
Namun bukan nya selesai tapi sepertu biasa mereka bermain lebih dulu, sejak 2 hari menikah Ugara rutin melakukan kegiatan intim dengan istri nya di pagi dan malam hari.
Sekali lagi Vanila mandi dengan bersih begitu pun Ugara segera membilas diri nya, lalu menggendong istri nya keluar kamar mandi.
"Dingin ya yang?",tanya Ugara, Vanila hanya mengangguk.
"Setiap hari juga begitu",ucap Vanila, dia pikir hanya akan melakukan beberapa kali di pagi hari namun hingga 2 bulan pernikahan mereka suami nya itu selalu melakukan nya tanpa bosan.
Tok....tok...
Suara ketukan di pintu kamar mereka terdengar, Vanila hendak bangkit membuka pintu namun Ugara segera mencekal lengan nya.
"Biar aku yang buka",ucap Ugara.
Lalu lelaki jangkung itu segera bergegas menuju pintu dan membuka nya.
"Selamat pagi nak Adrian, maaf om mau mengabarkan ada kurir sarapan pesanan nak Ugara",ucap Bima.
"Terima aja om, aku sudah bayar kok",ucap Ugara.
"Baik nak, maaf om mengganggu",ucap Bima.
Ugara hanya mengangguk saja lantas segera kembali untuk memakaikan baju untuk istri cantik nya dari pada meladeni kurir.
Ugara mengecup pipi istri nya yang halus tanpa make up.
"Aku mau make up",ucap Vanila.
"Begini ajaa cantik",ucap Ugara.
"Gombal nya",ucap Vanila.
"Benaran loh",jawab Ugara.
"Jadi aku nggak usah make up ya",tanya Vanila.
"Iya sayang",jawab Ugara.
Vanila sudah selesai berpakaian, meski Ugara masih memeluk nya dari belakang.
"Sana pakai baju, kita turun untuk sarapan",ucap Vanila.
"Tapi aku masih kangen sama kamu yang",ucap Ugara hendak mengendus leher istri nya.
"Yang nanti aja",ucap Vanila.
"Kapan?",ucap Ugara.
"Di apartment aja lah, sepuas nya",ucap Vanila.
Ugara mengangguk dan tersenyum lalu segera mengganti pakaian nya dengan pakaian kasual untuk turun ke lantai bawah, sarapan.
Saat pagi tadi, Bima sedang membuat teh karena pagi sangat dingin sekali, namun bel rumah berbunyi.
Pintu rumah Bima buka terlihat kurir mengantarkan makanan.
"Pesanan sarapan eksklusif atas nama bapak U. Adrian apa benar disini rumah nya pak?",tanya si kurir.
"Benar, nanti saya panggilkan",ucap Bima segera memanggil Ugara dan tak berapa lama turun lagi untuk tanda tangan.
"Ini tips nya pak",ucap Bima menyodorkan uang berwarna biru.
"Terimakasih pak",jawab kurir, Bima segera membawa box dengan stempel restoran khusus sarapan.
"Wah pa, itu apa?",tanya Vania.
"Adrian pesan sarapan khusus buat kita",ucap Bima.
"Wah kebetulan aku sedang lapar",ucap Kamil.
Terlihat ada beberapa cup teh susu, kopi dann jus, air putih juga tak lup, sedangkan sarapan ada bubur, sereal, pancake, roti bakar, sandwich dan nasi goreng.
"Wah wangi banget pa, pasti mahal, papa ini boros sekali",ucap Marina yang baru turun.
"Terserah lah ma, bukan papa juga kok yang beli, tapi Adrian nih nota nya",jawab Bima membuat Marina semakin malu.
Tak berapa lama pasangan Ugara dan Vanila turun untuk bergabung bersama di meja makan, sarapan.
