Arkendra Zivan Mahendra seorang laki-laki yang berhati dingin dan terkenal dengan sikapnya yang anti perempuan. Bukan tanpa alasan laki-laki sukses dan kaya raya itu di juluki anti perempuan. Hal itu karena di masalalu, dia pernah di kecewakan oleh seorang perempuan yang berstatus calon istrinya.
Di hari pernikahan Kendra harus menelan pil pahit jika calon istrinya memilih meninggalkan dirinya dengan pria lain. Hal itu menjadikan Kendra trauma akan pernikahan dan malas berdekatan dengan perempuan.
Sampai di mana dia bertemu dengan seorang seorang perempuan yang menarik hatinya. Siapakah perempuan yang berhasil membuat Kendra berani untuk mengambil hatinya?
ikuti kisahnya ...
Happy Reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"Tu_tuan, maaf saya nggak tahu kalau tuan sudah datang." Dania melangkah pelan ke arah Kendra.
Saat Dania sampai di depan Kendra, tiba-tiba saja Kendra menarik tangan Dania dan kemudian membawa Dania masuk ke dalam kamar. "Tu_tuan, bi_bisa lepaskan tangan sa_saya, saya harus...
Kendra menghentakkan tangan Dania dan membuat tubuh Dania masuk dalam dekapannya. "Kamu melamun, hemm? ngelamunin apa sih, coba katakan. Apa ada yang serius di otak kamu itu sampai aku datang saja kamu nggak perasan. Cepat katakan!"
Dania mendongakan kepalanya menatap wajah Kendra lalu kembali menurunkan pandangan nya menatap lurus di depan dada bidang Kendra. "Sa_saya..
"Aku tegaskan sekali lagi sama kamu Dania, kalau cuma kita berdua..jangan bicara formal, mengerti?" Kendra menekan dagu Dania untuk menaikkan pandangan Dania sampai wajah gadis itu mendongak dan pandangan kedua nya saling bertemu.
"I_ya. Aku nggak mikirin apa-apa. Sekarang lebih baik kamu mandi, ini sudah malam. Sebentar lagi waktunya makan malam akan tiba."
"Katakan Dania, apa yang sebenarnya kamu pikirkan. Aku orang terdekatnya mu, apa kamu nggak percaya sama aku, hemm?"
"Bu_bukan begitu, ma_mas...bisa lepaskan aku. Kalau sampai nyonya Yunita tahu, habislah riwayat ku.Aku nggak mau dianggap lancang menggoda kamu."
" Kenapa kamu harus takut mama, dengar Dania...aku akan tetap dengan tujuanku. Kalau kamu mengijinkan, aku akan segera menikahi mu."
Dania terlihat terkejut dan langsung mendorong tubuh Kendra untuk menjauh. "Mas, aku mohon jangan bicara sembarangan. Aku nggak mau kamu buat orang salah sangka. Lagi pula kamu sama...
"Sama siapa, perempuan tadi siang? Dia Nadia, mantan tunangan ku. Tapi dia meninggalkan aku dengan laki-laki lain saat pernikahan kami sudah di depan mata. Jika kamu jadi aku, apa kamu akan menerima dia kembali setelah pengkhianatan yang dia lakukan, hah !!" nada bicara Kendra kini sedikit meninggi membuat Dania terkejut dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Lihat, kamu juga nggak akan kasih dia kesempatan buat masuk ke dalam hidup kamu lagi bukan, apapun alasannya..dia sudah Jadu pengkhianat dan aku tidak bisa mentolerir itu." setelah mengatakan itu, Kendra melangkah meninggalkan Dania masuk ke dalam kamar mandi.
Brak..
Dania terjingkat saat Kendra menutup pintu kamar mandi dengan kencang.
"Astaghfirullah..aku salah lagi.." Dania hanya bisa bergumam sembari mengusap dadanya karena terkejut dengan tingkah Kendra.
Setelah memastikan baju ganti untuk Kendra sudah siap, Dania meninggalkan kamar Kendra dan membantu bi Suti untuk menyiapkan makan malam untuk keluarga majikannya itu.
...----------------...
Setelah makan malam, Kendra kembali ke kamar nya dan kemudian turun lagi dengan pakaian yang terlihat santai dengan jaket kulit terpasang di tubuhnya.
"Ken, kamu mau kemana malam-malam begini?" Yunita dan yang lain sedang berkumpul di ruang keluarga menatap ke arah Kendra yang terlihat siap untuk pergi.
Terlihat di sana ada Dania yang sedang membantu Oma Ranti meminum obat nya karena perawat nya sedang pergi.
"Mau keluar sebentar ma, sudah lama Ken nggak keluar sama Gading dan yang lain. Besok weekend, jadi Ken keluar sebentar baut kumpul sama temen-temen."
"Tapi ingat, jangan sampai mabuk.." Ken mengangguk dan kemudian melangkah begitu saja meninggalkan ruangan itu.
Sementara Oma Ranti melirik ke arah Dania yang terlihat mencuri pandang ke arah Kendra yang sudah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata untuk gadis itu.
"Ehhh..Dania, malam ini Kendra keluar sama teman-temannya,malam ini bisa temani Oma di kamar..sudah beberapa hari ini Oma susah tidur, jadi kamu temani Oma di kamar bisa?" Dania yang mendengar permintaan Oma Ranti pun akhirnya mengangguk.
"Tentu Oma, saya akan menemani Oma malam ini." dengan senyum tersungging Dania menyetujui permintaan Oma Ranti untuk menemaninya malam ini.
Sementara itu, Kendra melajukan motornya ke arah di mana dia akan berkumpul dengan para sahabatnya. Semenjak batalnya pernikahan nya dulu, Kendra memang jarang kumpul-kumpul dengan para sahabatnya. Dia lebih suka menenggelamkan dirinya ke dalam kesibukan mengurus pekerjaannya.
Sampai di parkiran sebuah club malam, Kendra turun dari motor nya dan melangkah masuk ke dalam club. Di depan pintu masuk terlihat beberapa laki-laki ber badan besar dengan jas hitamnya menyambut kedatangan Kendra.
Kendra langsung masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan orang-orang yang sedang mencari kesenangan dan menghilangkan kepenatan mereka dari kesibukan urusan pekerjaan. Di dance floor terlihat banyak orang yang sudah turun menikmati music yang di mainkan seorang DJ di atas panggung. Kendra masuk ke dalam dan semakin masuk menuju ke sebuah meja tempat biasa para sahabatnya berkumpul.
Langkahnya terhenti saat dia sudah sampai di depan meja yang terlihat empat sahabat nya sudah berkumpul disana. Tapi, pandangan nya terhenti saat sosok wanita yang tak asing baginya juga duduk disana.
"Kendra, akhirnya lo datang juga !!" seorang sahabat nya bernama Rendi menyapa Kendra saat laki-laki itu menyadari kehadiran sahabatnya itu.
Semua orang yang ada di meja itu yang tadinya asyik ngobrol langsung menatap ke arah Kendra yang berdiri diam di depan meja mereka.
"Kalian sengaja ngajak gue kesini buat liat muka PENGKHIANAT ini, hah !!" Kendra tiba-tiba saja berkata dengan nada tinggi sembari menunjuk ke arah seorang wanita yang tidak lain adalah Nadia yang sekarang duduk dengan pakaian sexy nya.
"Ken, bukan salah mereka.Karena mereka tidak tahu kalau aku sudah balik ke Indonesia, aku yang maksa mereka buat biarkan aku disini nunggu kamu. Ada hal yang perlu aku jelaskan sama kamu Ken, please kasih kesempatan aku buat menjelaskan semuanya." Nadia melangkah mendekat ke arah Kendra dan memohon untuk menjelaskan apa yang terjadi saat dimana dia pergi meninggalkan Kendra.
"Mau apalagi yang kamu jelaskan, hah!! Sudah jelas apa yang terjadi lima tahun lalu, semua nya aku sudah tahu Nadia!!" dengan wajah penuh amarah Kendra tetap menolak untuk mendengar penjelasan Nadia.
"Tentang aku dan Niko, memang aku pergi sama dia! Itu karena dia nolongin aku Ken, dia yang bantu aku pergi dan melindungi aku selama nggak ada kamu!!" Kendra tersenyum miring mendengar penuturan Nadia, tatapan tajam Kendra terasa menusuk jantung Nadia. Terlihat jelas tatapan benci dari sorot mata Kendra saat menatap Nadia.
"Sudahlah, itu sudah menjadi masalalu. Semuanya sudah terlambat. Kamu dah aku pun sudah mulai membuka lembaran baru, lebih baik, kamu jangan pernah lagi mengungkit masa lalu, semua nggak akan pernah mengubah apapun."
Terlihat Nadia menggelengkan kepalanya nya serasa tak setuju dengan ucapan Kendra.
"Nggak, nggak bisa Ken..Aku masih mencintai kamu. Aku masih ingin kita bersama, aku nggak mau lagi melakukan kesalahan lagi dengan tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di lima tahun lalu !!"
"It's enough, Nadia!!"
Kendra benar-benar tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari Nadia. Sudah jelas informasi yang dia dapatkan dari orang kepercayaan papanya apa yang membuat Nadia meninggalkan dirinya.
Bersambung