Misteri Kembar Tiga

Gafi tetap tidak mau melepaskan sosok itu, apalagi sosok itu sudah membuat Khalid terluka cukup parah sampai tidak sadarkah diri, membuatnya semakin emosi dan ingin membunuhnya.

"Gafi turuti Opa" bujuk Adrian

Gafi melepaskan cengkraman tangannya dan mulai mundur mendekati Khalid, kini hanya tinggal Adrian yang berada di depan sosok itu.

"Apa yang akan kamu lakukan manusia penuh ketakutan?" Tanya sosok itu mencibir

"Aku memang selalu takut, apalagi pada kemarahan ALLAH SWT, apa kamu tidak takut juga dengan murkaNYA?" Tanya balik Adrian

Berbeda dengan Khalid yang penuh amarah, Adrian menghadapi mahluk itu dengan tenang bahkan tidak terlihat ketakutan ataupun kecemasan sama sekali.

"Ashhhkk.. apa yang kamu baca sialan!" Umpat mahluk itu mulai merasa kepanasan

"Aku membaca apa yang mereka baca tadi" jawab Adrian.

"Tidak mungkin! Bacaan kalian tidak membuatku takut ataupun kesakitan seperti ini!" Pekik sosok itu memegangi kepalanya

"Karena aku tidak mempunyai ketakutan, ataupun kekhawatiran selain kepada ALLAH SWT" jawab Adrian

"Aakkhhh hentikan manusia lemah!" Umpat sosok itu semakin kepanasan, bahkan kepalanya sudah mengeluarkan asap

"Allahu laa ilaaha Illa huwalhayyul qayyuum... "Adrian mulai membacakan ayat kursi dengan khusuk dan berserah hanya kepada Allah semata.

"Sialan! Hentikan bacaanmu yang tulus karena Allah itu!" Pekik sosok itu menutup kupingnya.

Gafi yang melihat sosok itu mulai kepanasan, tanpa berpikir panjang langsung memegang tangan sosok itu hingga dia terbakar di ruang tamu rumah Sagara.

Byar.

"Aaakkkhhh akan aku hanguskan kalian juga!" Pekik sosok itu sebelum dia musnah.

Nyala api menyambar setiap sudut rumah Sagara, bahkan Gafi terjebak di tengah tengah kobaran api itu.

"Gafi" teriak Sagara berlari ke arah ruang tamu

Gafi masih terlihat emosi saat itu, bahkan dia tidak peduli saat api sudah mulai menjalar mendekati tubuhnya.

Sagara dan Adrian mengambil apa saja yang bisa di pakai untuk memadamkan api, bahkan para anggota Dark Dragon yang ada disana juga sudah bisa mendekat setelah sejak tiga jam yang lalu mereka tidak bisa masuk ke dalam.

Langit yang juga ada disana, karena datang bersama Mahesa dan Mandala ketika di telepon Vania langsung masuk ke dalam kobaran api untuk menolong Gafi.

"Langit!" Teriak Mahesa dan Mandala panik, mereka bersama anggota Dark Dragon yang lain mengambil selang dan mulai memadamkan api yang ada di rumah Sagara, bahkan pemadam kebakaran juga sudah di hubungi Samuel agar cepat datang kesana.

Langit menarik tangan Gafi tapi Gafi tidak merespon sama sekali, pandangan matanya masih terlihat marah dan terus menatap api itu yang justru tidak mau padam dan terus berkobar hebat meski telah disiram air oleh semua orang yang datang membantu.

"Gafi, kita harus bantu mommy kamu dan Khalid, sadarlah dan baca istigfar" bisik Langit memeluk Gafi.

"Mommy, bang Khalid " lirih Gafi

"Iya, baca astagfirullahaladzim" bujuk Langit

"Astagfirullahaladzim... Astagfirullahaladzim.. Astagfirullahaladzim" ucap Gafi dengan air mata mulai turun dari pelupuk matanya

Slab.

Api tiba tiba mati dan semua orang yang tadinya panik sekarang berubah terkejut.

Mahesa dan Mandala langsung berlari ke dalam rumah melihat keadaan Safira dan yang lain.

Gafi mengalami luka bakar di tangan dan Langit di punggungnya karena menerobos kobaran api, Safira, anak anaknya, terutama Khalid langsung di bawa ke rumah sakit di antar oleh Adrian dan Hendra, Sagara dan Vandra juga menyusul dari belakang

Mahesa dan Mandala mengurus rumah Sagara yang terlihat berantakan bahkan seluruh kaca jendelanya pecah.

"Khalid Van, dia nggak akan kenapa napa kan" ucap Sagara terisak bahkan dia tidak bisa mengatakan apa yang terjadi pada Khalid kepada Safira yang mungkin menanyakan anak anak mereka.

"Yang sabar Sa, Khalid pasti baik baik saja, kita tenangkan Safira dulu" bujuk Vandra

"Gue takut Safira akan drop setelah mendengar yang terjadi pada Khalid" ucap Sagara

"Dia juga mungkin sudah tahu Sa, Lo lupa Safira sering dapat penglihatan" jawab Vandra

Sagara tak bisa lagi menahan air matanya, Vandra memeluknya sambil terus menguatkan Sagara, dia tahu bagaimana perasaan cemasnya, karena Yudhistira juga pernah mengalami sakit yang cukup parah dalam waktu yang sangat lama, bahkan sampai sekarang Yudhistira masih di batasi dalam beraktifitas.

Sagara masuk ke ruangan Safira dan langsung memeluknya ketika melihat Safira sedang terisak sendirian di kamar rawatnya.

"Maafkan aku sayang, aku meninggalkan kamu sendirian" ungkap Sagara menciumi wajah Safira dengan perasaan sesak karena merasa bersalah membiarkan Safira sendirian

"Khalid yang" lirih Safira

"Iya, jantungnya mengalami masalah setelah di serang mahluk itu" jawab Sagara

"Gafi, Aurora?" Tanya Safira

"Mereka di temani Langit di UGD, Gafi terluka di tangannya, Aurora juga" jawab Sagara

"Kamu sendiri? Kenapa belum di obati?" Tanya Safira mengusap punggung Sagara yang masih memeluknya

"Ini tidak sebanding dengan rasa sakit ku karena gagal melindungi kalian" ungkap Sagara

Flashback off

"Ayo ke rumah sakit dengan Daddy" bujuk Sagara

"Nggak dad, Khalid mau tidur saja" jawab Khalid memejamkan matanya di pangkuan Safira

"Tidurlah, kalian juga tidur, ini sudah malam" ucap Safira

Mereka melewati malam itu dengan bergantian memeriksa kondisi Khalid, bahkan Sagara tidak tidur sama sekali karena Khalid sempat Deman.

Pagi harinya.

"Selamat pagi" sapa Khalid yang sedang berjemur di taman depan rumahnya.

"Selamat pagi juga bang" jawab Niandra

"Abang sedang apa?" Tanya Niandra

"Sedang nunggu kamu" jawab Khalid

"Gombal" ucap Niandra memukul lengan Khalid

"Sedang berjemur agar wajah bang Khalid tambah berkharisma" balas Khalid semakin membuat Niandra tertawa.

"Terima kasih karena membuat bang Khalid merasa lebih baik" ungkap Khalid menarik tangan Niandra agar duduk di sampingnya.

Niandra juga tanpa ragu duduk di samping Khalid dan tersenyum padanya, mereka tidak saling mengatakan apapun, tapi tatapan mereka sudah cukup memperlihatkan kalau mereka saling menyayangi.

Gafi yang lewat disana, memilih untuk berpura pura tidak melihat apapun, dan berlalu pergi ke rumah Samuel untuk menyusul Aurora yang membawa makanan Langit.

"Ini, suapi Khalid, dia belum makan sejak semalam" ucap Safira memberikan piring berisi makanan Khalid pada Niandra

"Kenapa bang Khalid tidak makan?" Tanya Niandra khawatir

"Dia sedang manja ingin di suapi Nia katanya" jawab Safira dan Khalid mengecup pipi Safira manja

"Untung Daddy kamu sedang di dalam, kalau tahu kamu kecup mommy, dia pasti akan keluar tanduk" ungkap Safira

"Biarkan saja, Khalid suka saat melihat Daddy marah marah, itu artinya Daddy sangat mencintai mommy" balas Khalid

"Daddy pasti tahu mom, Daddy juga kan punya indra keenam lebih kuat dari kita, tapi Daddy mengalah untuk hari ini pada Khalid, dia setidaknya masih memikirkan anaknya yang tampan ini agar bisa menghabisi waktu paginya bersama mommy tercinta, yang sudah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan Khalid dan tiga adik adik Khalid" ungkap Khalid