NovelToon NovelToon
Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Hana, gadis sederhana anak seorang pembantu, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam sekejap. Pulang dari pesantren, ia hanya berniat membantu ibunya bekerja di rumah keluarga Malik, keluarga paling terpandang dan terkaya di kota itu. Namun takdir membawanya pada pertemuan dengan Hansel Malik, pewaris tunggal yang dikenal dingin dan tak tersentuh.

Pernikahan Hansel dengan Laudya, seorang artis papan atas, telah berjalan lima tahun tanpa kehadiran seorang anak. Desakan keluarga untuk memiliki pewaris semakin keras, hingga muncul satu keputusan mengejutkan mencari wanita lain yang bersedia mengandung anak Hansel.

Hana yang polos, suci, dan jauh dari hiruk pikuk dunia glamor, tiba-tiba terjerat dalam rencana besar keluarga itu. Antara cinta, pengorbanan, dan status sosial yang membedakan, Hana harus memilih, menolak dan mengecewakan ibunya, atau menerima pernikahan paksa dengan pria yang hatinya masih terikat pada wanita lain.

Yuk, simak kisahnya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Tuhan punya jawaban atas harapanku selama ini.

Suara alarm mesin inkubator meraung keras, membuat ruangan bayi mendadak riuh. Perawat dan dokter pediatri segera berlari ke arah bayi mungil itu. Hansel, Rayyan, dan Laudya tergesa masuk ke ruang perawatan neonatus.

“Dok, apa yang terjadi?!” seru Hansel panik, wajahnya pucat.

“Bayi mengalami sesak napas, kemungkinan paru-parunya masih lemah,” jawab dokter cepat. “Kami perlu tindakan segera.”

Laudya menutup mulutnya dengan tangan, tubuhnya gemetar. “Ya Tuhan … jangan sampai terjadi apa-apa,” bisiknya, matanya memerah. Rayyan berusaha menahan emosi, tangannya mengepal kuat. Ia ingin masuk membantu, tapi pintu kaca membatasinya. Ia hanya bisa menatap dari luar, jantungnya berdegup cepat.

Perawat memasang selang oksigen, dokter memberi instruksi singkat. Bayi mungil itu meringis, tubuhnya kecil, dadanya naik turun cepat seakan berjuang melawan udara. Tangisan tipis terdengar, lalu melemah.

Hansel hampir tak bisa berdiri, lututnya lemas. Ia menempelkan dahi ke kaca ruang perawatan, air matanya jatuh tanpa ia sadari. "Sayang … bertahanlah. Papa mohon bertahanlah,” suaranya bergetar penuh doa.

Beberapa menit terasa seperti berjam-jam. Akhirnya, setelah oksigen diberikan dan tindakan dilakukan, tangisan bayi kembali terdengar kali ini lebih kuat. Semua orang di luar ruangan spontan menutup wajah dengan rasa lega. Laudya langsung memeluk Hansel dengan erat, mengatakan jika bayi itu selamat.

Hansel menutup matanya rapat, merasakan pelukan takut kehilangan dari istrinya. Rayyan hanya bisa menatap, dadanya penuh sesak. Untuk pertama kali, ia merasakan campuran bahagia sekaligus pilu bayi selamat, tapi ibunya masih terbaring koma. Beberapa jam setelah keadaan stabil, bayi dipindahkan ke ruang observasi khusus dengan tabung oksigen kecil menempel di sampingnya. Dokter keluar menemui keluarga.

“Untuk sementara kondisi bayi stabil. Tapi kami harus pantau terus. Bayi ini lahir dalam kondisi kurang sehat karena proses persalinan yang mendadak. Butuh nutrisi terbaik dan perhatian penuh.”

Laudya cepat bertanya, suaranya parau, “Asi? Apa bisa langsung pakai susu formula?”

Dokter menggeleng pelan. “Asi tetap yang terbaik. Susu formula hanya alternatif kalau benar-benar darurat. Saya harap ada solusi lain.”

Hansel menunduk, hatinya tercabik. Hana masih koma, dan ASI tak kunjung keluar meski sudah dipompa. Laudya menggigit bibir, pikirannya kalut. Ia ingin menolong, tapi tahu dirinya tak mungkin memberi.

Rayyan yang sejak tadi diam akhirnya bersuara lirih namun tegas.

“Kalau nggak ada cara lain, aku bisa cari donor ASI. Aku punya kenalan di komunitas kesehatan.”

Semua mata langsung tertuju padanya. Hansel menatap Rayyan lama, seakan menimbang. Laudya justru tercekat di hatinya ia tak suka, tapi ia tahu Rayyan berkata benar.

Dokter mengangguk. “Itu bisa jadi solusi. Segera, sebelum kondisi bayi melemah lagi.”

Malam itu, suasana rumah sakit penuh ketegangan. Bayi mungil itu tidur dengan tabung oksigen kecil, tubuhnya dibungkus kain hangat. Laudya duduk di kursi, matanya tak lepas dari bayi itu. Jamilah di sisi lain menggenggam tangan Hana di ruang intensif, tak henti-henti melantunkan doa.

Hansel mondar-mandir di lorong, seperti orang kehilangan arah. Sementara Rayyan keluar rumah sakit, menelpon seseorang dengan suara penuh harap.

“Assalamu’alaikum, Mbak Rania … saya Rayyan. Maaf mengganggu larut malam. Saya butuh bantuan, darurat. Bayi sepupu saya lahir dalam kondisi kurang sehat, butuh donor ASI secepatnya…”

Suara Rayyan bergetar. Matanya menatap langit malam yang kelam, hanya diterangi lampu jalan rumah sakit.

"Tolong … selamatkan bayi itu. Saya nggak mau kehilangan dia, sama seperti saya hampir kehilangan ibunya.” suaranya pelan diujung seakan Rania dapat merasakan perasaan sakit yang Rayyan rasakan saat itu.

Keesokan paginya.

Sorang perempuan bernama Rania datang ke rumah sakit bersama suaminya. Ia adalah teman lama keluarga Rayyan, sekaligus ibu menyusui dengan bayi berusia tiga bulan. Rania datang dengan wajah tenang, meski sedikit canggung melihat suasana tegang di koridor ruang perawatan bayi.

Rayyan menyambutnya penuh rasa syukur. “Terima kasih banyak, Mbak, sudah mau datang mendadak begini.”

Rania tersenyum tipis. “Kalau untuk nolong bayi, InsyaAllah saya ikhlas.”

Tak lama, seorang perawat membawa Rania ke ruang laktasi. Beberapa botol kecil dipenuhi ASI segar yang nantinya diberikan pada bayi Hana. Hansel menghela napas lega untuk pertama kali setelah dua hari penuh tekanan. Laudya juga tak kuasa menahan tangis saat melihat botol berisi cairan putih itu.

“Hansel ... akhirnya ada jalan. Bayi kita akan selamat dan dia baik-baik saja." bisiknya lirih.

Namun ketenangan itu hanya sebentar. Sebelum ASI donor diberikan, tim medis memutuskan memeriksa ulang kondisi Hana. Beberapa dokter masuk ke ruang rawat intensif. Hansel, Laudya, Rayyan, dan Jamilah menunggu di luar dengan perasaan campur aduk. Setelah hampir satu jam, dokter keluar membawa berkas. Wajahnya serius, semua mata tertuju pada dokter itu.

“Tuan Hansel, Bu Jamilah … setelah pemeriksaan lebih dalam, kami menemukan sesuatu,” ujar dokter perlahan.

Hansel segera mendekat, wajahnya tegang. “Ada apa, Dok? Bagaimana istri saya?”

Dokter menarik napas panjang. “Secara normal, perempuan yang baru melahirkan pasti menghasilkan ASI. Namun, pada Nyonya Hana, kantung ASI sama sekali tidak aktif. Kami sudah stimulasi, bahkan menggunakan obat perangsang, tetapi hasilnya nihil.”

“Tidak mungkin…” Hansel terhuyung, menatap dokter tak percaya. “Hana sehat, dia pasti bisa menyusui…”

Dokter menggeleng. “Kami sudah cek lebih dalam. Ada catatan medis yang menunjukkan kemungkinan gangguan kelenjar payudara sejak lama. Karena itu, Nyonya Hana memang tidak bisa menyusui. Ini bukan karena komanya semata, tetapi karena produksi ASI-nya memang tidak ada.”

Semua orang terdiam, seakan ruangan koridor itu membeku. Jamilah menutup mulut dengan tangan, air matanya jatuh deras.

“Ya Allah … anakku…”

Laudya berdiri kaku, wajahnya pucat pasi. Ia menoleh pada Hansel yang terlihat seperti kehilangan arah. Tatapannya kosong, tangannya gemetar. Rayyan akhirnya yang memecah kesunyian.

“Jadi … bayi ini tidak akan pernah bisa dapat ASI dari ibunya?”

Dokter menatapnya, lalu mengangguk pelan. “Benar, tapi jangan khawatir, Tuan. Bayi tetap bisa tumbuh sehat dengan susu formula khusus, atau dengan donor ASI. Kami akan bantu mencarikan jalan terbaik.”

Hansel merunduk, dadanya sesak. Ia merasa dunia runtuh dua kali, istrinya koma, dan kini tak bisa menyusui anak mereka. Sementara Laudya menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Air matanya jatuh deras, tapi di balik tangis itu ada rasa getir karena ia tahu, sejak awal bayi itu adalah satu-satunya harapan yang ia miliki.

'Apa ini jawaban dari harapanku selama ini? Tuhan memang mengambil hal yang berharga dalam diriku ... tapi mungkin Tuhan menggantikan sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu ... bayi ini.' lirih Laudya dalam hati.

1
Putri Dhamayanti
nah loh... cinta segitiga dah
Retno Harningsih
lanjut
juwita
jgn lah baby nya meninggal kasihan hana sia" pengorbanan dn perjuangan dia klo babynya meninggal
Ir
kak maaf maaf banget ini mah mungkin kelihatan jahat aku nya yaa, tapi udah itu baby nya di buat meninggal aja, biar adil biar sama² ga dapet, terus Hana sama Rayyan aja, meski di sinopsis kisah Hansel sama Hana, cuma kalo posisi Hansel masih berat sebelah kasihan Hana, Hansel memang cinta sama Hana tapi lebih berat cinta dia ke laudya, lihat kemarin pas laudya balik dari LN kek seneng nya minta ampun beda kalo dia saat bareng Hana cinta tapi masih kaku, setelah itu terserah dah karma apa untuk keluarga Malik alias, Hansel, laudya, Rohana dan suaminya, juga Jamila udah muak lihat mereka, yakin dah kalo Hansel masih sama Hana tau laudya pilih mundur ntar Hansel ga bakal beli rumah baru, pasti tetep tinggal di rumah yg ada bayang² laudya
Puji Rahayu: stju kk biar adil
total 4 replies
edelweis🌻
kenapa bayinya
Fitria Syafei
Waduh segitu mudah nya Hansel ucap kan itu 🙄 semoga Rayan yg jadi pemenangnya ya 😏 Kk cantik terimakasih 🥰
Ir
wahh siapa nih yg datang, kak maaf aku lupa, bapak nya Hana ini meninggal kah? soalnya nya kaya nya dari awal baca ga di sebutin bapaknya Hana kemana
udah lah Ray kalo gua jadi lu gaya bawa minggat ke Cairo tuh si Hana sama bayinya juga, di rawat di rumah sakit sana, kalo udah begini apa Laudya masih egois mau pisahin anak sama ibu nya
Rayyan be like : kalian adalah manusia yg egois, kalian hanya memikirkan untuk mengambil bayi itu tanpa memikirkan apa yg Hana ingin kan, dan anda ibu jamilah di sini siapa yg anak ibu sebenarnya, Hana atau Laudya sampi ibu tega menggadaikan kebahagiaan anak ibu sendiri, jika ibu ingin membalas budi apakah tidak cukup dengan ibu mengabdikan diri di keluarga besar malik, kalian ingin bayi itu kan Hansel Laudya, ambil bayi itu tapi aku pastikan hidup kalian tidak akan di hampiri bahagia, hanya ada penyesalan dan kesedihan dalam hidup kalian berdua, aku pastikan setelah Hana sadar dari koma, aku akan membawa nya pergi dari negara ini, aku akan memberikan dia banyak anak suatu hari nanti
gubrakk Hansel langsung kebakaran jenggot sama kumis 🤣🤣🤣
Aisyah Alfatih: 🤣🤣🤣 panjang amat kak... tapi aku suka, lnjtkan ...🤭 bapak hana udah mninggal kak.
total 1 replies
Sunaryati
Lelaki plin- plan serta berat sebelah seperti kamu kok belum pantas jadi ayah, dan untuk Bu Jamilah, bagaimana kamu bangga kan bisa mengorbankan anakmu untuk majikanmu. untuk Rayyan ingat Hanna statusnya masih bersuami
Fitria Syafei
Siapa kah seseorang yang berdiri di ambang pintu itu 🙄 Kk cantik pinisirin 😊
Eva Karmita
Hansel engak usah egois sadar diri kamu udah gagal jadi suami yang baik kamu masih plin plan ngk punya pendirian... setelah Hana sadar nanti lepaskan Hana bukankah tujuan utama keluarga mu hanya minta calon penerus keluarga Malik...kamu sudah mendapatkan nya Hansel jadi sesuai kesepakatan awal lepaskan Hana biarkan Hana memulai kehidupan baru nya
Rahma
bikin penasaran aja k Thor, sp itu yg dtg? buruan up lg Thor jgn bikin aq penasaran
Retno Harningsih
lanjut
ken darsihk
Bagaimana bisa apa nya babang Hansel , koq di gantung penasaran euyyy
ken darsihk
Ya ampyun syedih bngtt semoga Hana bisa berjuang untuk kembali
ken darsihk
Maaf telat baca thor kemarin sibuk aja jd lupa sama N T 🙏
Esther Lestari
siapa dia yang baru muncul
Agunk Setyawan
laura kan emang egois
biar kapok juga Jamilah
Ana
semoga hana sama Rayyan saja thor
Eva Karmita
😭😭😭 ternyata omongan Bu Jamilah diijabah oleh Otor 😭😭 puaskan kalian semua melihat Hana tak bergerak seperti hidup segan mati pun tak bisa 😔

Pisahkan Hana dari keluarga Malik..,, biarkan Hana membuka lembaran baru hidup bahagia dan damai Tampa melihat orang" munafik di sekitarnya
Ayo bang Rey bantu Hana bawa Hana pergi yg jauh biar Hansel mikir pakai otaknya yang Segede kacang ijo itu 😩😤😏
Aisyah Alfatih: kecil bnget kalau sekecil kacang ijo 😭🤣🤣
total 1 replies
Eva Karmita
tega kalian mempermainkan kehidupan Hana 😭💔
Hana buka boneka yang sesuka hati kalian permainkan... laudya disini aku tidak membenarkan kelakuan mu yang katanya sakit keras rahim mu hilang harusnya kamu jujur dan katakan sejujurnya kamu mempermainkan kehidupan Hana laudya... masih banyak cara untuk mendapatkan anak tinggal adopsi anak kan bisa ini malah keperawatan Hana jadi korban 😭 laudya hamil itu tidak gampang penuh pengorbanan dan perasaan dimana hati nurani mu yg sama" wanita dan untuk ibunya Hana anda kejam menjual mada depan anakmu demi balas budi kenapa endak samean aja yg ngandung tu anak Hansel biar puas astaghfirullah ya Allah berikanlah aku kesabaran tiap baca selalu aja bikin emosi 😠👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!