Susuk

Braaaaak.

Tubuh iblis kering melanting dari hadapan Maharani setelah kibasan sayap besi itu menghantam tubuh nya, Nilam sudah tidak membantu lagi karena dia api sehingga malah membuat iblis kering tambah kuat saja. jadi lebih baik diam, apa bila Maharani butuh sumbangan tenaga maka nanti bisa menyalurkan nya pada Ratu burung hantu ini.

Tapi sejauh ini Maharani masih baik baik saja walau iblis kering terhitung kuat, namun Maharani bukan lah arwah sembarangan yang bisa untuk di remehkan oleh lawan nya. kekuatan yang sudah setara dengan ratu ular, bahkan dia juga bisa menghilang dari pandangan iblis lain sehingga mereka tidak tau dia ada di mana.

Sama seperti sekarang, Maharani tiba tiba saja menghilang dari pandangan Nilam dan juga iblis kering. Nilam sudah tau kalau besty nya sedang menggunakan ilmu baru, tapi iblis kering besar kepala karena dia menduga Maharani melarikan diri sangking takut nya melihat dia sehingga memilih untuk kabur saja dari sini.

Segera iblis kering bangun dengan api nya yang masih menyala terang, tujuan nya adalah membantai Nilam yang dari pertama tadi sudah di hajar nya. andai kata mereka sama sama bertengkar, maka yang kalah sudah pasti Nilam, selain kekuatan mereka sama sama api tapi iblis kering memang jauh lebih kuat dari Nilam.

"Kau di tinggal kan oleh teman mu, maka bersiap saja kau mati ku bantai." seringai iblis kering.

"Biasa nya yang akan tumbang memang besar mulut begini, aku penasaran dengan inang mu setelah kau tinggalkan." seringai Nilam tidak mau kalah.

"Gaya mu besar sekali antek ular!" iblis kering menggeram marah.

"Berada di agensi sebesar dan sehebat itu, apa masih ada alasan untuk ku agar tetap rendah hati." sahut Nilam pula.

Wuuuurr.

"Mari kita lihat setelah kau ku hajar apa kah kau masih bisa berbesar mulut, dasar iblis hina yang mati karena di buang oleh suami." hina iblis kering tau masa lalu Nilam.

Wuuuutt.

Braaaaak.

Baru saja iblis kering menutup mulut usai menghina Nilam, tau tau saja tubuh nya sudah melanting jauh dan dada terasa sesak bukan main. api di tubuh nya juga perlahan mulai mengecil, bahkan untuk bangun kembali saja tubuh nya serasa menolak akibat rasa sakit yang tidak terhingga ini.

"Mampus kau jalang!" geram Maharani masih tidak terlihat oleh mata iblis kering.

"Jangan bunuh langsung, Ran! aku penasaran dengan kisah dia dan nama dia." teriak Nilam walau tidak melihat Maharani.

"Ah bojo Aksara ini banyak pula mau nya, untuk apa pula mengetahui masa lalu jalang ini." rutuk Maharani.

"Aaaaaah!" Iblis kering berteriak keras karena bagian kaki tercabik hingga putus.

"Hahahaaaaa, jangan pernah main main dengan ku! atau kau sendiri yang akan musnah, sundal." Maharani menampakan diri di hadapan iblis kering.

"Bangsat!"

Wuussssh.

Bola api keluar dari mata iblis kering dan siap menghantam tubuh Maharani, namun cepat di sambut dengan cahaya hitam pekat yang menimbulkan udara dingin bukan kepalang. Nilam saja sampai berpegangan rumah nya Kinan karena sangking takut nya pada serangan Maharani, bila hitam dan dingin maka dia luar biasa berbahaya dan siapa pun yang terkena maka sudah bisa di pastikan akan musnah di bantai kekuatan hitam ini.

Bluuuup.

Mata iblis kering seketika padam dan dia tergeletak di atas tanah, api yang dia keluarkan kalah kekuatan hingga berbalik lagi masuk kedalam tubuh nya. tidak bisa mau bergerak dan dia sudah kalah, kaki satu putus batas paha hingga darah hitam keluar dan sekarang adu kekuatan dengan Maharani juga kalah sampai kekuatan nya berbalik lagi.

"Sudah kalah dia, Ran?" tanya Nilam mendekat.

"Siapa yang tidak kalah bila di makan kekuatan burung gagak ku, kau mau merasakan nya juga?" tawar Maharani yang agak gila ini.

"Punya otak di pakai, kau mau membunuh ku memang nya?!" seru Nilam.

"Ya kan kalau mau, tidak mau ya tidak apa apa." jawab Maharani berjalan mendekati iblis kering yang sudah mau musnah.

"Heh, bangun!" Nilam menendang kepala nya hingga tergolek.

"Kalau bangun mau kau apa kan lagi? sudah ku buat tumbang malah kau suruh bangun pula!" rutuk Maharani.

"Mau tanya tanya lah, dia ini siapa dan kenapa menyerang kita secara tiba tiba. kan kita datang mau melabrak Lula sebenar nya!" seru Nilam.

"Iya juga ya, ini saja yang sok melawan dan sudah pasti dia ada kaitan nya dengan Lula." angguk Maharani.

"AAAAAGHHHKK!"

Baru saja Maharani selesai berucap, dari dalam rumah yang sudah usang dan hampir roboh itu terdengar suara teriakan yang sangat keras. Lula memegangi dada nya yang terasa amat sangat sakit menusuk, terutama di kedua payudara nya dan dia sungguh tidak tahan akan rasa sakit ini.

"Lula kamu kenapa?!" Mili kaget melihat Lula yang sampai jatuh berlutut.

"Dada ku sakit sekali, aaaah sakit sekali." Lula meringis sambil meremas payudara nya.

"Kenapa mendadak ini? mana kita lagi di kampung, apa kita cari klinik lah." Mili menuntun Lula keluar dari rumah dan menuju mobil.

"Sakit sekali, Mili!" Lula sudah mau menangis karena kesakitan.

"Tahan sebentar saja, aku akan cari klinik sekarang." Mili segera mengendarai mobil teman nya untuk mencari klinik terdekat.

"Itu tuan mu?" Maharani menyepak tubuh iblis kering.

"Jangan musnahkan aku!" iblis kering memohon karena dia sudah kalah.

Braaaaak.

"Aku tanya dia tuan mu atau bukan?!" bentak Maharani sambil menyepak tubuh iblis kering lagi.

"Iya! iya, dia orang yang sudah mengambil ku." iblis kering sungguh ketakutan sekarang.

Maharani menatap mobil yang kian jauh itu dari pandangan mata mereka, bila Lula memang memakai iblis ini maka sudah pasti dia pakai susuk. Maharani saja tau kalau iblis jenis ini adalah untuk susuk dan kejahatan nya cukup besar saja, bisa di lihat berapa banyak nyawa yang telah iblis kering hisap.

"Kau membunuh orang sebagai imbalan?" ta ya Maharani.

"Iyaaaah, aku membuat dia sangat menarik dan bila ada salah satu yang membuat ku tertarik maka dia akan ku hisap darah nya!" iblis kering mengakui.

"Siapa nama mu dan kenapa kau bisa menjadi iblis begini?" tanya Nilam yang kepo.

"Ak..aku dulu nya juga seorang pelacur dan memakai susuk, bila aku musnah maka gadis itu akan mati dan dia yang akan menggantikan aku." jawab iblis kering sudah siap akan menjadi abu.

Maharani cuma berdecak saja dan dia tidak punya iba pada iblis satu ini, iblis kering yang menyadari akan musnah langsung berteriak keras agar di tolong. namun Maharani dan Nilam tidak peduli, biar saja dia musnah karena Lula nanti bakal jadi pengganti nya.

Selamat pagi besty, insya Allah up lima ya. kalau hari Jumat seperti nya enggak bisa lima, othor ada urusan dikit jadi enggak sampai lima ya sayang ku.