NovelToon NovelToon
Bayang-bayang Yang Tidak Pergi

Bayang-bayang Yang Tidak Pergi

Status: tamat
Genre:Toko Interdimensi / Tamat
Popularitas:383
Nilai: 5
Nama Author: Made Budiarsa

Bayang-Bayang yang Tidak Pergi adalah sebuah novel puitis dan eksistensial yang menggali luka antar generasi, kehancuran batin, dan keterasingan seorang perempuan serta anak-anak yang mewarisi ingatan dan tubuh yang tidak pernah diminta.

Novel ini terbagi dalam tiga bagian yang saling mencerminkan satu sama lain:

Bagian Pertama, Orang yang Hilang, mengisahkan seorang perempuan yang meninggalkan keluarganya setelah adik perempuannya bunuh diri. Narasi penuh luka ini menjelma menjadi refleksi tentang tubuh, keluarga, dan dunia yang ia anggap kejam. Ia menikahi seorang pria tanpa cinta, dan hidup dalam rumah penuh keheningan, sambil mengumpulkan kembali kepingan-kepingan jiwanya yang sudah dibakar sejak kecil.

Bagian Kedua, Bunga Mawar, Kenanga dan Ibu, melanjutkan suara narator laki-laki—kemungkinan anak dari tokoh pertama—yang menjalani rumah tangga bersama seorang istri polos, namun hidup dalam bayangan cinta masa lalu dan sosok ibu yang asing. Kenangan, perselingkuhan, dan percakap

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boneka bayi Bagian ll

Namun saat usia kandunganku enam bulan aku terjatuh yang menyebabkan impian kami kandas. Ayah kecewa dan memarahiku. Aku tidak salah tapi aku juga benci dengan keguguran itu. Hubungan kami jadi renggang. Ini hanya sementara, kupikir, tapi ternyata selamanya dan akhirnya kami berpisah ketika aku melihat ayah bermesraan dengan wanita lainnya.

Sat aku keluar, burung-burung merpati terbang ke arahku. Melempar makanannya, burung-burung itu mematuk secepat mungkin.

Burung itu sangat suka makananku, tapi bagaimana jadinya jika aku menambahkan racun? Apa burung itu akan menyadarinya?

Aku menengok. Sepertinya nenek tua yang ada di salah satu apartemen tidak membuka jendela hari ini. Nenek itu membuatku ngeri dan membuatku teringat jika apartemen itu satu tahun yang lalu ada seorang wanita yang terjatuh kemudian mati. Ayah tahu itu dan berkata, tidak apa-apa, toh juga rohnya tidak akan diam di sana. Tapi tidak banyak orang yang ingin tinggal di sana setelah kejadian itu. Apartemen itu kosong selama enam bulan sebelum suatu hari kacanya terbuka. Itu bukan hantu bukan? Ternyata ada orang yang tinggal di sana, hanya seorang nenek-nenek. Kupikir ada keluarganya yang lain, tapi hanya nenek itu yang kulihat dan menyapaku setiap pagi.

Hari ini sepertinya Nenek itu sedang sakit. Mengingatnya, aku teringat ibu.

Ibu juga sudah tua sebelum meninggal, tapi kupikir aku bisa membuatnya lebih lama hidup. Ibu juga menyukai cucu laki-laki, tapi sebelum sempat melihatnya, tubuhnya sudah tidak kuat lagi.

Ibu dan ayah sudah pergi. Aku merasa ketakutan saat mereka berdua pergi. Oleh karena itu aku takut mayat. Aku juga takut melihat kecelakaan jika itu sampai merenggut nyawa.

Saat terjadi kecelakaan, aku teringat dengan kadal kecil, katak hingga tikus yang terlindas di jalan raya. Melihat mahkluk kecil itu saja membuatku takut bagaimana dengan manusia?

Aku kembali masuk dan mencabut gambar-gambar di dinding dapur, memasukkan seluruh pakaian bayi, baju ayah, kuas hingga pena digunakannya untuk menulis kemudian keluar membawa tas kresek besar. Melihat apartemen lagi, nenek itu sepertinya tidak akan muncul hari ini. Melihat tas kresek, aku berpikir apa harus membuangnya? Sayang bukan jika barang baru harus di buang? Tapi siapa yang harus aku berikan?

Aku keluar, melewati gang dan melihat sampah yang bertumpuk-tumpuk. Orang-orang memang suka membuat tempat ini kumuh. Apa ini semacam seni yang lahir dari kemalasan?

Aromanya menyebar seperti parfum. Aku sudah terbiasa dan melewatinya.

Tempat sampah tidak terlalu jauh, hanya berjalan sekitar sepuluh menit, melewati gang-gang sempit yang kumur dengan ibu-ibu yang bercakap-cakap.

Saat tiba, aku meletakkannya dan ingin pergi, tapi ada aroma menyengat yang menusuk. Ini aroma bangkai. Aku penasaran dan mencarinya, kemudian ada tas kresek hitam yang kucurigai. Perlahan-lahan membukanya. Aku sedikit terkejut. Di dalamnya ada muka seorang bayi yang baru lahir. Ini hanya Boneka bukan?

Aku tiba-tiba teringat dengan tempat Dara tinggal, katanya di sana ada banyak peristiwa penculikan dan pembunuhan. Seharusnya Dara bersamaku saja. Ayah tidak suka anak perempuan.

Aku menutupnya seolah tidak ada apa-apa di dalamnya kemudian pergi, namun pikiranku teringat dengan Dara. Aku berusaha melakukan kegiatan dengan normal seharian itu. Hingga telepon berbunyi dan mengatakan hal yang tidak pernah kuharapkan. Seharusnya aku membuang telepon pemberian ayah juga. Telepon ini sepertinya memiliki kutukan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!