Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.
Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.
Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.
Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Revan Part 2
Revan terdiam saat Ana bertanya apa motif mengajak Ana menikah. Karana menurut Ana itu sangat tidak masuk akal apalagi mereka baru kenal.
"Tidak ada motif sebenarnya! Karena aku hanya ingin kamu yang jadi istri ku. Aku akan membantu kamu buat balas dendam sama mereka semua tanpa terkecuali." Ucap Revan.
"Apa aku harus percaya denganmu? Rasanya mustahil kalau aku tiba-tiba percaya dengan orang asing seperti kamu." Jawab Ana.
"Kalau kamu masih belum percaya denganku tidak apa-apa! Tapi yang jelas aku tidak main-main ngajak kamu menikah. Kalau kamu perlu bukti, maka aku buktikan dengan melindungi kamu dari belakang. Kau tinggal buat kekacauan dan aku yang akan membereskannya." Jelas Revan.
Ana masih terdiam mencerna setiap perkataan Revan, Ana masih belum yakin dengan laki-laki yang ada di depannya.
"Kita belum kenalan! Perkenalkan aku Revan Dirgantara." Lanjut Revan.
Ana cukup terkejut mendengar nama belakang Revan, pasalnya Tuan muda kedua Dirgantara adalah orang yang angkuh tapi orang di depannya tidak angkuh hanya terkesan dingin dan datar.
"Aku tidak perlu mengenalkan siapa aku karena aku yakin kamu sudah tahu siapa aku." Jawab Ana.
"Kamu benar! aku tanya sekali lagi, apa rencanamu?" Tanya Revan.
"Rencananya aku ingin menyusup ke dalam rumah Hendra ataupun Kevin, tapi itu butuh orang dalam yang membantu ku. Setelah aku pikir-pikir itu tidak akan membuatku leluasa kalau masuk ke dalam rumah mereka dengan penyamaran karana sewaktu-waktu penyamaran ku terbongkar." Jelas Ana.
"Jadi aku putuskan untuk pura-pura di tangkap sama mereka, entah itu anak buah Kevin atau Hendra. Karena sampai sekarang mereka masih terus mencari ku, entah karena apa aku tidak tahu. Kalau hanya untuk memajukan perusahaan mereka dengan kecerdasan ku itu bukan alasan yang masuk akal, apalagi mereka ingin aku menjadi bagian dari mereka bukan hanya bagian dari perusahaan nya. Aku sudah menyelidiki tapi aku belum menemukan bukti yang kuat alasan mereka ingin aku menjadi menantunya."Lanjut Ana.
"Berarti kamu merasa ada konspirasi di dalam pernikahan antara kamu dan Kevin, maksudnya?" Tanya Revan.
"Betul! kalau hanya ingin memajukan perusahaan kenapa tidak tarik saja aku untuk bekerja di perusahaan Atmaja dan kenapa malah mereka menginginkan aku menjadi menantunya. Itu yang harus aku selidiki, belum lagi Kevin dan Elen mereka berpacaran sudah lama. Tidak menutup kemungkinan kalau mereka akan menikam ku dari belakang setelah puncak ke suksesan yang di miliki Atmaja." Jelas Ana.
"Baiklah aku akan bantu kamu untuk menyelidiki itu, tapi kamu harus menikah dengan ku." Jawab Revan.
"Kalau untuk sekarang tidak! Karena aku ingin acara balas dendamku berjalan mulus tanpa hambatan. Aku akan menikah dengan mu kalau kamu sudah benar-benar bisa melindungi ku dan menjagaku dari amukan keluarga Atmaja dan Hutama." Ucap Ana.
"Ok! Aku pegang ucapanmu. Lalu apa yang bisa aku bantu?" Tanya Revan.
"Patahkan tangan kananku atau buat saja cedera kalau kamu tidak bisa." Jawab Ana membuat Revan terkejut bukan main.
"APA?" Tanya Revan.
"Aku bilang patah kan tangan kananku." Jawab Ana santai.
"Kamu gila! Mana ada orang waras ingin tangannya patah hanya karena ingin balas dendam. Tidak! Aku tidak bisa lakukan itu, tanganmu terlalu berharga dari mereka semua." Ucap Revan tegas.
"Karena hanya itu satu-satunya cara agar aku bisa masuk ke dalam rumah mereka! Apa kamu tidak dengar kalau perusahaan Knight Corporation sedang mencari desainer untuk bisa maju ke pasar internasional?" Tanya Ana.
"Apa hubungannya?" Tanya balik Revan.
"Jelas ada! Karena orang tua Kevin sangat ingin mengajukan proposal kerjasama dengan perusahaan itu, jadi kalau aku tertangkap oleh anak buah Kevin tidak menutup kemungkinan kalau aku akan di suruh buat desain perhiasan yang terbaik dan juga proposal untuk di kirim ke perusahaan Knight Corporation. Kalau tangan ku patah atau cedera bisa saja mereka tidak akan memintaku untuk mengerjakan desain itu."Jelas Ana.
"Dari mana kamu tahu?" Tanya Revan penasaran.
"Karena aku sudah menyelidiki nya, makanya aku butuh perlindungan mu saat aku tertangkap oleh anak buah Kevin atau Hendra." Jawab Ana santai.
"Baiklah aku akan melindungi kamu! Tapi untuk membuat tanganmu patah itu tidak mungkin." Ucap Revan.
"Terus apa yang harus aku lakukan, kalau tidak membuat tanganku patah." Jawab Ana.
"Buat luka atau cedera ringan saja tangan kamu. Atau begini saja, saat kamu menyerahkan diri sama anak buat mereka buat kamu terluka parah dan di kejar-kejar orang gak di kenal. Kamu bisa pura-pura pingsan di dekat anak buah mereka, bagaimanapun?" Tanya Revan.
"Boleh! kamu atur saja kapan waktu yang pas." Jawab Ana santai.
"Bagaimana kalau besok malam saja? Biar aku minta anak buah ku untuk memantau mereka biar terlihat natural." Tanya Revan.
"Baiklah! kalau begitu aku pergi dulu karena pembahasan kita sudah selesai." Pamit Ana.
"Sebelum pulang makan siang dulu bersama ku." Tawar Revan.
Ana hanya mengangguk dan makan bersama dengan Revan, setelah selesai makan Ana kembali ke kontrakannya dengan taxi online. Ana menolak untuk di antar oleh Marco, selama di perjalanan Ana tak henti-hentinya berfikir. Apa keputusan yang dia ambil sudah benar apa salah, karena Ana benar-benar butuh dukungan untuk membalas mereka semua apalagi Ayah kandung Ana belum juga kembali ke tanah air.
Sesampainya di kontrakan Ana menyalakan laptopnya, dia kembali memantau pergerakan Elen. Tapi tidak ada pergerakan apapun dari Elen, mungkin dia seharian sedang ada di rumah. Ana sudah tidak sabar melihat ekspresi Elen ketika bertemu dengan Ana.
****
Sedangkan di rumah Kevin terjadi ketegangan karena sampai sekarang mereka masih berharap bisa menemukan Ana. Apalagi Bayu Papa Kevin sangat membutuhkan suntikan dana dari Antonio Ayah kandung Ana.
"Masih belum ada kabar dari anak buah mu, Vin?" Tanya Bayu.
"Belum Pa! Mereka kesulitan mencari keberadaan Ana. Apa mungkin Ana sudah bertemu dengan Ayah kandungnya Pa?" Tanya Kevin balik membuat Bayu emosi.
"Kalau sampai Ana bertemu dengan Ayah kandungnya dan menceritakan semua yang terjadi. Papa yakin Ayah kandung Ana tidak mungkin mau menyuntikkan dana ke perusahaan kita." Jawab Bayu emosi.
"Kamu tidak becus menjadi laki-laki, buat apa kamu masih berhubungan dengan wanita bodoh itu. Sudah tahu kamu di jodohkan dengan Ana, kalau begini kapan perusahaan kita mau maju kalau kamu tidak bisa menuruti kemauan Papa." Lanjut Bayu.
"Apa yang di katakan Papa kamu benar Vin! Mau sampai kapan kamu berhubungan dengan Elen. Mama tahu kamu mencintai dia, tapi kamu juga harus berkorban untuk perusahaan kita Vin. Untuk sekarang kamu fokus mencari Ana dulu kalau untuk masalah Elen kamu jangan pikirkan dia. Perusahaan kita butuh Ana, Vin! Bukan Elen." Jelas Airin.
Kevin mengepalkan tangannya di bawah meja, dia tidak terima di pojokan begitu saja oleh orang tuanya. Hanya karena Ana dia sampai di marahi habis-habisan oleh orang tuanya, bahkan dia harus menjauh dari orang yang dia cintai.
"Sialan kamu Ana! kalau sampai kamu ketemu aku akan kasih kamu pelajaran dengan segera menikahi kamu. aku akan ciptakan neraka buat kamu, karena kamu orang tuaku memarahi ku. Kamu memang wanita brengs*k, aku tidak akan melupakan penghinaan ini. Seharusnya kamu tetap menjadi gadis penurut saja maka masalah ini tidak akan terjadi." Batin Kevin.
crazy uup dong thoor 😢