Huang Xuan— 15 tahun seorang anak muda dari desa Hitam. Lima tahun yang lalu sosok misterius datang membuat kekacauan di desa Hitam, menewaskan banyak warga desa termasuk kedua orangtuanya.
Di usianya yang telah mencapai 15 tahun, Dia mengikuti sebuah Kompetisi bela diri di Sekte Pedang Surgawi. Tetapi ia mendapat sebuah kabar tentang desa Hitam yang akan di hancurkan.
Huang Xuan pun berjuang untuk melawan orang-orang kuat, bahkan saat itu ia hampir kehilangan nyawanya sendiri.
Sejak saat itu, Huang Xuan terjatuh kedalam kegelapan, menjadikannya pribadi yang dingin dan kejam.
Tetapi, di perjalanan kultivasinya, ia terlibat konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta kisah cinta segitiga yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bunga Hati Merah
Saat itu, Chao Ying menceritakan tentang asal-usulnya yang biasa-biasa saja.
Chao Ying hanyalah seorang gadis kecil yang malang, dimana ia berasal dari keluarga Chao di wilayah timur benua Bintang Biru ini. Namun, keluarga Chao mengalami nasib yang kurang baik. Dimana mereka tidak lagi mempunyai pijakan di wilayah timur setelah keluarga Chu menyatakan sebuah pertempuran untuk menelan keluarga Chao.
Saat itu, keluarga Chao kalah telak, semuanya melarikan diri kedalam hutan. Namun siapa sangka, para pasukan keluarga Chu mengejarnya hingga kedalam hutan.
Menghabisi semua sisa-sisa keluarga Chao, bahkan ayah dan ibu Chao Ying pun tewas pada saat itu.
Menyisakan Chao Ying seorang diri, yang saat itu masih berusia lima tahun. Chao Ying berkata bahwa dirinya bersembunyi dibalik akar besar, dan beruntung ia tidak di temukan oleh para pasukan keluarga Chu.
Setelah itu, ia pun terus berjalan dan berjalan lebih jauh lagi, melewati segala rintangan. Bahkan, ia kerap hampir tewas dimangsa oleh binatang buas didalam hutan.
Namun, langit masih memberikannya kesempatan untuk hidup, hingga ia pun tiba di dataran tengah, di kaki bungkus bagian Utara gunung Nirwana.
Saat itu, ia bertemu dengan pemimpin Sekte Pedang Surgawi, yang diketahui ia bernama Yun Xian.
Sejak saat itu, ia pun dibawa oleh pemimpin sekte Pedang Surgawi untuk menjadi murid luar Sekte Pedang Surgawi.
Namun, berkat kerja kerasnya selama ini, Chao Ying berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, ia dapat memasuki halaman dalam, dan menjadi murid resmi Sekte Pedang Surgawi. Bahkan, ia juga di angkat menjadi murid pribadi pemimpin Sekte Pedang Surgawi.
Chao Ying pun berkata, bahwa ia telah membulatkan tekadnya untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Chu di masa depan nanti.
Huang Xuan pun tertegun sejenak ketika mendengar cerita Chao Ying.
Huang Xuan pun berpikir, 'Aku bahkan baru menyadari itu, Chao adalah marganya, Ying adalah namanya. Chao Ying ... Chao ... keluarga Chao memang tidak berasal dari dataran tengah.' gumam Huang Xuan didalam hatinya.
Huang Xuan pun segera memalingkan wajahnya, ia kemudian kembali mengambil cangkir teh di atas meja, lalu kembali mengisinya dengan teh hijau.
Menuangkan teh kedalam gelas, ia pun kembali meminumnya.
"Xuan~~~~ apakah teh itu enak? Aku rasa kamu menghabiskan lebih dari sepuluh cangkir teh!" ujar Chao Ying dengan nadanya yang sangat lembut. Namun, matanya sembab, air mata itu mulai mengering di kedua belah pipinya.
"Eummmm ... tentu saja aku suka, ini sangat enak, manis, dan juga sangat harum. Tetapi ... aku tidak tahu, bahan apa yang kamu gunakan untuk membuat teh hijau yang manis ini! Aku rasa, menggunakan daun pandan hijau hanya akan menambah aroma wangi pada teh saja." ujar Huang Xuan, ia kembali meletakkan cangkir gelas di atas meja. Namun, penglihatan Huang Xuan mulai kabur, kepalanya sedikit terasa pusing.
Teh didalam teko itu telah habis, kemudian Chao Ying pun berkata: "Aku menambahkan serbuk bunga hati merah kedalam teh, maka dari itu teh ini terasa sangat manis." ujar Chao Ying.
"Apa ...." Huang Xuan sontak berdiri, ia sangat begitu kaget, kedua matanya terbelalak, melotot menatap cangkir teh di atas meja.
Membuat Chao Ying terkejut, ia pun berkata "Ada apa, Xuan? Kenapa kamu begitu terkejut?"
"Ying'er, tidak, nona Chao ... apakah kamu tahu efek dari bunga hati merah?" tanya Huang Xuan dengan sangat serius, nadanya cukup tinggi.
Chao Ying pun duduk, ia berpikir terdiam sejenak.
"Aku rasa tidak, memangnya kenapa, Xuan? Aku selalu meminumnya setiap malam!" ucap Chao Ying.
"K— k ... Kamu ... aishhh, ini gawat!" ucap Huang Xuan dengan keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Bahkan pakaiannya telah benar-benar basah, dibasahi oleh keringatnya.
Tiba-tiba, Chao Ying memegangi dadanya sendiri, raut wajahnya begitu tercengang, kedua matanya terbuka lebar, ia pun berdiri, satu tangan berpegang kepada kursi kayu, tubuhnya serasa akan runtuh.
"Pe— perasaan apa ini!" ujar Chao Ying dengan sangat begitu terkejut.
"Yi ... Ying'er, pergilah, aku benar-benar sudah tidak dapat menahannya lagi!" ujar Huang Xuan dengan nadanya yang terbata-bata.
Namun, Chao Ying pun terkena dampak dari serbuk bunga hati merah.
Dimana serbuk bunga hati merah adalah serbuk yang mengandung obat perangsang yang sangat hebat. Bahkan, seorang ahli kimia pun perlu menggunakan obat tingkat tinggi untuk menetralisir dampak dari serbuk hati merah.
Namun, rangsangan itu hanya akan terpicu ketika seseorang berada didekat lawan jenis. Jika tidak, maka efek serbuk bunga hati merah hanya akan membawa sebuah ketenangan hati, dan rasa manis yang dapat di campur dengan sebuah makanan ataupun minuman.
Saat itu, Chao Ying telah benar-benar kalap. Keringat membasahi seluruh tubuhnya, pakaian putihnya telah basah kuyup. Di dadanya, dua puncak kembar itu terekspos, terlihat dari balik kain putih yang basah transparan.
Membuat Huang Xuan menelan ludahnya sendiri, disaat ia melihat dua puncak kembar yang sangat begitu membangunkan hasrat yang tak tertandingi.
"Glupppp!" suara Huang Xuan menelan ludahnya sendiri diantara kerongkongannya yang kering.
"Xu— Xu– Xuan~~~~" Chao Ying memanggil nama Huang Xuan dengan sangat begitu dipenuhi hasrat birahi. Semuanya basah, matanya turun, ia pun menggigit bagian bawah bibirnya yang tipis merah merona.
"Ying'er, kamu ... melakukan suatu kesalahan yang fatal!" ujar Huang Xuan. Ia masih mencoba menahan rasa itu, rasa dimana ia sudah tidak kuat untuk tidak menerkam Chao Ying.
Namun, Chao Ying tiba-tiba menarik Huang Xuan, membuat tubuhnya pun terjatuh di pangkuan Huang Xuan.
"Ying'er, maafkan aku!" ucap Huang Xuan yang telah benar-benar dikuasai oleh hawa nafsu.
Seketika, Huang Xuan pun menempatkan bibirnya pada bibir tipis Chao Ying.
Tidak ada penolakan sama sekali dari Chao Ying, mereka berdua menikmati itu.
Perlahan, Chao Ying membuka semua pakaiannya, hingga ia pun benar-benar berada dalam keadaan tanpa mengenakan pakaian. Bahkan, sehelai kain pun tidak ada yang menempel menutupi bagian tertentu di tubuhnya.
Tidak hanya itu, dengan ganas Chao Ying menarik paksa pakaian Huang Xuan, membuat pakaian yang dikenakan Huang Xuan pun robek lalu terlepas.
Dua puncak kembar yang besar, bulat, dan masih kencang segar itu menempel tepat di tubuh bagian depan Huang Xuan.
Keduanya telah benar-benar melupakan masa lalu, melupakan segala masalah, melupakan segala ingatan sebelumnya.
Saat itu, mereka hanya menikmati sebuah rasa yang sangat nikmat. Suatu kenikmatan yang tak tertandingi.
Tanpa keraguan sedikitpun, Huang Xuan menggendong Chao Ying di pangkuannya. Lalu, ia pun membawa Chao Ying kedalam kamar.
Itu tidak dapat terelakan lagi, mereka benar-benar melakukannya dan terus melakukannya hingga rangsangan itu benar-benar hilang.
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/