viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola hamil
Viola meletakkan tas kerja Abimanyu di atas meja, ia berjalan mendekati ranjang di situ juga ada Abimanyu yang merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan matanya terpejam.
Viola duduk di tepi ranjang dan mulai berbicara.
"Abi ,kau lembur"
" Hem", Abimanyu berdehem dengan mata yang terpejam, Viola masih menatap Abimanyu
" Abi ,kau belum makan, ayo makan dulu, aku akan membuatkan makanan untukmu"
"Tadi juga Mom masakin makanan ke kesukaanmu
Abimanyu tidak merespon, ia masih memejamkan matanya
"Baiklah jika kau tidak ingin ke bawah. tunggu saja di sini aku akan membuatkan makanan untukmu", Viola langsung berdiri dari duduknya sambil menatap Abimanyu dan tersenyum
"Aku ingin memberitahu sesuatu pad---"
"Jangan menggangguku untuk saat ini, Aku benar-benar lelah", ucap Abimanyu membuat Viola menutup bibirnya rapat-rapat
"Baiklah"
Membuat viola paham jika Abimanyu saat ini benar-benar lelah,ia ingin langsung tidur dan tidak ingin diganggu.
Viola terpaksa tersenyum, untuk berusaha terlihat baik-baik saja meski respon Abimanyu membuatnya sedih . Karena dia tidak bisa memberitahu kepada Abimanyu bahwa dia sedang hamil.
Viola berniat besok pagi, iya akan memberitahu kabar baik bahwa dirinya sedang hamil .
Viola cemas takut jika Abimanyu tidak menerima atas kehamilannya . Takut kalau Abimanyu meminta untuk menggugurkan kandungannya .
Viola menggigit Bibir bawahnya sambil meremas ujung pakaiannya, matanya terus menatap ke arah Abimanyu dengan pikiran yang berkecamuk .
Apakah ia harus menutupi kabar kehamilannya untuk sementara waktu ? atau memberitahu secepatnya atas kehamilannya.
Viola menghela nafas ,mencoba melupakan masalah itu dari pikirannya . Viola langsung berdiri dari duduknya . Ia membantu melepaskan jas di tubuh Abimanyu dengan perlahan . Karena kelelahan dengan urusan kantornya , Abimanyu sampai lupa membuka pakaiannya karena kelelahan .
Setelah melepas jas Abimanyu dengan susah payah, Viola juga melepas sepatu milik Abimanyu yang masih terpasang di kakinya.
Setelah melepaskan sepatu . Viola berdiri lalu menatap Abimanyu . Ia bingung ingin tidur di atas tempat tidur tapi ia takut kalau Abimanyu tidak mengijinkannya untuk tidur seranjang dengannya dan ia juga takut kalau Abimanyu marah-marah padanya.
"Abi, apa aku boleh tidur di sini di atas ranjang bersamamu?"ucap Viola dengan suara kecil. tapi Abimanyu tidak meresponnya, karena Abimanyu sudah tertidur lelap.
Viola menghela nafas , kalau ia memaksa tidur di sebelah Abimanyu di atas tempat tidur takutnya dia marah makasih Viola lebih baik mengalah.
Viola berusaha mengambil bantal dan selimut karena tubuh Abimanyu menimpa selimut dan bantal jadi membuat Viola susah mengambilnya.
Viola menghela nafas lega saat mendapatkan bantal dan selimutnya. Viola memasang selimutnya di atas lantai sebagai alat tidurnya.
Viola merebahkan tubuhnya di atas lantai itu dengan alas selimut. Sebelum ia benar-benar tidur Viola menatap Abimanyu yang sudah terlelap, dan tersenyum.
Viola bangun dari tidurnya lalu berjongkok sambil menatap wajah tampan Abimanyu . hingga membuat wajah keduanya semakin dekat .
Cup
Viola mengecup pipi Abimanyu dan mengelus lembut rambut Abimanyu . Viola yang masih menatapnya ia langsung memeluk erat tubuh Abimanyu.
"Aku takut kehilanganmu lagi"Viola bergumam
Viola meminjamkan matanya, hatinya benar-benar sakit atas sikap Abimanyu yang buruk terhadapnya dulu. Mudah-mudahan sekarang Abimanyu berubah.
Apa lagi dengan kondisi kehamilannya sekarang membuatnya merasa was-was. Viola takut rumah tangganya hancur dan meneteskan air matanya
Rasanya viola ingin mengakhiri hidupnya agar penderitaannya bisa berakhir dan tidak berpura-pura lagi . Tapi sekarang atas kehadiran bayinya menjadi alasannya untuk tetap kuat .
Perlahan viola menjauh takut Abimanyu terbangun dari tidurnya dan malah memarahinya karena Viola dekat-dekat dengannya. ia menghapus air matanya yang sudah mengalir di pipinya.
Viola merebahkan tubuhnya di atas lantai yang dilapisi selimut. ia terus saja menangis sambil menghapus air matanya yang mengalir ia mencoba tegar tapi air matanya terus saja mengalir tidak mau berhenti . Ia
menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menggigit Bibir bawahnya untuk menahan tangisnya agar tidak bersuara.
Ia pun menghembuskan nafas, dan berusaha mengatur pernapasannya agar kembali tenang hatinya. Setelah itu Viola memejamkan matanya kembali .
Viola tidak menunggu lama ia pun memejamkan matanya dan akhirnya tertidur lelap .
Abimanyu yang tadinya tertidur Kini dia membuka matanya, menatap datar Viola yang sudah tertidur pulas dengan tubuh meringkuk kedinginan di lantai .
Abimanyu segera turun dari atas tempat tidur lalu mengangkat tubuh Viola ke atas tempat tidur. Abimanyu meraih bantal dan selimut yang di lantai lalu memasangkan bantalnya di kepala Viola dan menyelimutinya.
Setelah itu Abimanyu merebahkan tubuhnya kembali di samping Viola sambil memeluk erat istrinya.
besok paginya Viola dan Abimanyu pamit kepada Mom dan kakak Joni untuk pulang ke rumahnya.
.
.
Viola memijit pelan kepalanya yang mendadak pusing . Matanya berkunang-kunang namun ia berusaha berdiri untuk membuatkan sarapan Abimanyu yang akan berangkat ke kantor.
Akhirnya Viola berusaha berjalan ke dapur untuk memasak.
Setelah beberapa menit viola berkutat di dapur sambil mencicipi makanan buatannya .
rasanya sudah pas .
Viola menoleh ke arah belakang saat mendengar decitan kursi .
"Masih lama tidak?"ucap Abimanyu
Viola berbalik dan menatap Abimanyu . sedangkan Abimanyu melirik yang mahalnya.
"Iya ,ini udah selesai "jawab Viola semoga saja Abimanyu menyukai masakannya dan tidak memuntahkannya
Viola berjalan bertatih-tatih menuju meja makan, ia terus fokus pada makanan yang dipegangnya . Meski pandangannya sudah kabur ia tetap melayani suaminya, mungkin ini dari kehamilannya.
Viola menghembuskan nafas lega ketika makanan sudah ada di atas meja . Namun
setelah menaruh makanan di atas meja Viola terjatuh lemah di kursi . Abimanyu reflek bangun dari duduknya dan berdiri memegang pergelangan tangan Viola.
"Kau... kenapa ? kau baik-baik saja kan ?"tanya Abimanyu yang sedikit ragu . biasanya Abimanyu tidak peduli pada Viola
"I' am fine ,"Viola memaksakan senyum meskipun meski bibirnya kini sudah pucat
Abimanyu melepaskan genggaman tangannya , lalu berdehem pelan dan kembali duduk di kursinya dan mulai melahap makanannya .
Sesekali matanya melirik ke arah Viola yang memejamkan matanya dengan satu tangan memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut.
"Aku akan panggilkan dokter ,"ucap Abimanyu sambil menghentikan makannya , ia langsung meraih ponselnya yang ada di saku celananya namun pergerakannya terhenti saat Viola menahan pergelangan Abimanyu.
"Tidak perlu aku baik-baik saja, kau lanjutkan saja makannya,"ucap Viola dan kembali memejamkan matanya
Abimanyu terdiam, tanpa berkata apa-apa lagi. Abimanyu menatap Viola dan memperhatikan wajah Viola yang semakin pucat.
"Aku tidak apa-apa. lanjutkan kembali makannya,"gumam Viola saat melihat Abimanyu hendak berbicara
Abimanyu langsung meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali melanjutkan makan.
Tidak membutuhkan waktu lama kini Abimanyu kini sudah selesai sarapannya .
Abimanyu berdiri dari duduknya dan meraih tas kerjanya . Viola yang menyadari pergerakan kursi Abimanyu ,ia segera membuka matanya, Viola pun langsung berdiri dari duduknya saat melihat Abimanyu hendak pergi.
Viola berjalan mengikuti langkah suaminya, meski langkahnya benar-benar tidak sanggup karena badannya terasa lemas.
Sesampai di depan pintu rumah. Abimanyu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah Viola yang sedang berdiri .