Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 CEMBURU TAK BERALASAN
"Yasudah, Mama tidak akan memaksamu untuk bicara dengan Felix, sudah kamu istirahat saja.." ucap mama menyuruh ku untuk beristirahat di kamar ku.
Setelah berbicara dengan Mama aku tertidur pulas diatas tempat tidur.
Tanpa terasa Malam hari pun tiba, saat membuka mata ku lihat Felix yang sedang duduk di sisiku sedang menatap ke arah wajah ku.
"Ka..kamu? kenapa kamu disini?" tanya ku dengan gugup, lalu aku berusaha membalikan badan ku untuk membelakangi nya
"Dimana istriku berada, disitu pula aku akan berada hehehe" sahut Felix sembari membalikan kembali badan ku agar kami saling berhadapan
"Apaan sih..!!" tambahku yang masih muak padanya
"Kamu kenapa sayang? Pulang ke rumah orang tua mu kok tidak bicara padaku? Pergi saat aku tidak di rumah hmmm" ungkap nya sembari mencubit hidung ku
"Apaan sih!!" sahut ku dengan ketus, tiba-tiba saja perutku berbunyi keroncongan, seperti nya minta di isi.
"Gruuuukkk..." bunyi perutku
Felix tersenyum lalu menawariku untuk memakan sesuatu
"Kamu lapar ya, mau makan apa" tanya nya dengan lembut
"Gak usah, kasi makan saja selingkuhan mu itu, orang tua ku masih mampu memberiku makan!!" sahut ku dengan ketus.
"Selingkuhan?? siapa?" sahut Felix sembari tersenyum mengejek ku
"Tidak perlu repot-repot mengurusku, urus saja selingkuhan mu yang di telpon!!" ucap ku lagi dengan ketus
"Siapa sayang? Aku gak ngerti perkataan mu?" ungkap Felix sembari menekan kedua lengan ku dan merentangkan nya, lalu ia memiringkan wajah nya hendak bersiap untuk mencium ku
"Coba kamu katakan siapa?kalau tidak..aku akan mencium mu" ungkap nya.
Wajah nya begitu dekat dengan wajah ku, hingga hembusan nafas nya yang hangat pun mengenai bibir ku.
"Lepaskan..!! Apaan sih!!" teriak ku meminta Felix untuk melepaskan tangan nya.
"Kamu katakan dengan jelas, jangan menggantung perkataan!! Kalau tidak benar an aku cium ni" sahut Felix, lalu setelah ia menyelesaikan ucapan nya dengan segera ia mencium bibir ku.
Sontak saja ciuman nya itu membuat ku memberontak, karena aku sedang muak terhadap nya.
"Ah..kepalaku" ucapku yang kesakitan, karena Felix menekan wajah ku.
"Maafkan aku .." ucap nya yang terlihat kaget setelah mendengar aku kesakitan dan dengan segera ia melepaskan ku.
"Ayo sayang bangun, aku bantu" ucap Felix
"Apaan sih..!! lepaskan!!" sahut ku
"Jangan marah terus sayang, coba aku lihat yang mana yang sakit?" tanya Felix lagi, aku hanya menepis tangan nya tanpa berkata apapun.
"Yasudah aku ambil kan makanan ya, kamu mau makan apa?" tanya Felix mengalihkan pembicaraan.
"Makanan berat" sahut ku, terlihat Felix tersenyum atas tingkah ku.
"Turun sudah harga diri ku gara-gara makanan, karena sudah lapar jadi aku mau menjawab pertanyaan nya huft" gumamku dalam hati.
Setelah beberapa menit, Felix kembali membawa beberapa makanan.
Ia langsung menghampiriku, dan mulai menyuapi ku.
"Pelan-pelan sayang..." ucap Felix sembari melap ujung bibir ku yang ternyata ada makanan tersangkut.
"Kamu kenapa pulang ke rumah orang tua mu? Mama bilang kamu cemburu sama wanita yang menelpon ku?" ucap Felix perlahan mulai membuka pembicaraan
"Enggak, memang mau pulang saja!" sahut ku dengan ketus
"Aku beri tahu ya, bukan nya aku tega ninggalin kamu sendirian di rumah, tapi..wanita yang aku jemput di telepon ke bandara itu adik ku, adik ku yang paling kecil" terang Felix menjelaskan
"What..??" dalam hati aku merasa kaget, karena aku sudah cemburu tanpa alasan yang jelas, kalau saja aku menuruti perkataan Mama dengan menanyakan langsung ke Felix, mungkin aku tidak akan merasa malu seperti sekarang.
"Mana aku tahu kalau kamu punya adik! Kan selama ini kamu tidak pernah menceritakan tentang keluarga mu, waktu kita menikah saja tidak ada orang tua atau saudara mu yang datang, menurut ku wajar saja jika aku curiga" ungkap ku tak mau kalah, sembari menyembunyikan rasa malu ku di balik kata-kata ku yang terdengar cuek.
"Iya salah ku, aku tidak pernah menceritakan tentang keluarga ku" sahut Felix
"Lain kali aku ceritakan ya..sekarang makan dulu" ucap Felix lagi.
"Boleh ya malam ini aku tidur disini hehe..kalau harus pulang aku malu oleh orang tua mu hehehe" ungkap Felix memohon
Aku menjawab nya dengan anggukan kepala saja.
Setelah selesai makan, aku meminum obat dan siap untuk tidur.
Felix sedang membersihkan badan nya di toilet.
"Adik mu dimana sekarang?" tanya ku pada Felix saat ia selesai mandi dan berpakaian, lalu ia menghampiri ku
"Dia ada di rumah kita sayang...aku tinggal kan dia bersama para pelayan di rumah hehehe" sahut Felix sembari membaringkan badan nya di samping ku.
"Maaf ya aku tidak tahu" ungkap ku dengan penuh penyesalan, karena ku..adik Felix yang baru saja datang ditinggal sendirian di rumah
"Tidak apa-apa,kan kamu tidak tahu.." sahut Felix
"Yasudah besok aku pulang, kasihan juga jika adik mu sendirian di rumah" ucapku
"Kasihan sama adik ku, atau mau berduaan dengan ku di rumah hehehe" Sahut Felix meledek ku
"Dih..apaan sih" sahut ku sembari memukul nya pelan.
"Ampun...sayang hehe, tidur yuk aku lelah sekali hari ini" ungkap Felix mengajak ku untuk segera tidur
"Iya..." sahut ku singkat.
Dan malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak, karena semua kecurigaan ku terbantahkan.
Keesokan pagi nya, aku bangun sangat terlambat sekali, karena terlalu nyenyak.
Felix membangun kan ku
"Sayang...ayok bangun sudah siang" ucap Felix ke telingaku beberapa kali sembari menghujani wajah ku dengan morning kiss nya
"Hmmmm..." sahut ku sembari menggeliat kan badan.
"Ayok sayang bangun, sudah pukul sepuluh siang" Felix memberitahuku bahwa sekarang sudah pukul sepuluh
Aku masih berusaha mengumpulkan nyawaku, sembari menggosok mataku beberapa kali.
"Maaf ya aku kesiangan,kamu gak kerja..?" tanyaku
"Tidak perlu meminta maaf, aku hari ini berencana mengambil libur, aku akan membawa kalian berdua jalan-jalan hehehe, Sudah mumet juga kepalaku ingin libur" ungkap Felix
"Hmm..yasudah" sahut ku, lalu Felix berusaha membangunkan ku, mengajak ku sarapan terlebih dahulu di lantai bawah.
"Gendong ...hehehe" ucap ku meminta di gendong oleh Felix saat akan ke lantai bawah
Dengan penuh kesabaran Felix menggendong ku ke lantai bawah.
"Duh bayi nya Mama baru bangun...Di gendong pula sama suami nya haduuhh" teriak Mama saat melihat ku memasuki ruang makan dengan posisi di gendong oleh Felix.
"Iya nih Ma..bayi besar nya lagi manja hehe, padahal kemarin marah-marah curiga padaku, tapi hari ini malah manja ingin di gendong hehehe" sahut Felix menanggapi perkataan Mama, mereka berdua mengejek ku tak henti.
