Gabriella anashtasia
Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.
Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.
Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.
Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???
Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???
Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???
Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.
Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.
salam Sijack🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32: Diculik
Setelah mendapat kabar penculikan Gabriella dari orang utusannya, Tuan Anton segera memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap penjahat yang menculik putrinya.
Entah musuhnya yang mana yang mengintai putrinya. Pasti ini adalah suatu hal yang sudah direncanakan pikir tuan Anton.
"Segera temukan putriku dan jangan kembali sebelum menemukannya!" Perintah tuan Anton pada Erick. Tuan anton duduk dengan tenang diruang kerjanya. Meski terlihat tenang tapi setiap ucapannya penuh penekanan.
Erick mengangguk patuh dan pergi bersiap untuk memulai pencarian.
"baik tuan."
Dia merasa bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi pada nonanya. Jika saja dia tidak memberitahu Nonanya tentang alamat Akin,mungkin saja mereka tidak akan kecolongan seperti ini.
Setelah Erick memberitahu tuan Anton bahwa Gabriella pergi keluar untuk menemui Akin, tuan Anton segera memerintahkan beberapa orang untuk mengawasi putrinya. Meski Erick sudah diberitahu Gabriella untuk tidak memberitahu ayahnya, dia tetap harus melaporkannya. Karena itu adalah perintah tuan Anton. Meskipun Gabriella putri atasannya sendiri.
Orang utusannya mengabarkan bahwa penculikan Gabriella terjadi tidak selang lama dari kedatangan mereka dirumah Akin. Mereka sempat masuk rumah Akin dan menemukan ponsel Akin yang tertinggal diatas meja. Dari situ lah mereka menyadari bahwa Gabriella dan Akin diculik.
Dilain sisi Noah menangis histeris didalam kamarnya setelah mendengar kabar saudarinya diculik. Ditemani oleh Paul dan Gerry yang berusaha menenangkannya.
"Huuuhuuu...." Noah menangis tersedu sedu mendengar kabar saudaranya.
"Ella.... siapa yang berani menculikmu..." teriaknya lagi diselingi suara sesegukan dari tangisannya.
Paul dan Gerry hanya berusaha menenangkan Noah tanpa berbicara apapun. Mereka saling menatap satu sama lain. Bingung bagaimana cara agar tuannya berhenti menangis.
Entah sampai kapan kamar itu akan diiringi tangisan histeris Noah.
*********
Waktu sudah berganti malam. Sebuah mobil truk melintasi jalan hutan yang sepi. Tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Truk itu membawa Gabriella dan Akin didalamnya. Entah kemana mobil itu menuju hanya sang supir saja yang tau.
Didalam kontainer yang dibawa supir truk terdapat Akin dan Gabriella didalamnya. Saat ini keadan keduanya hanya duduk terdiam dengan tangan yang diborgol menjadi satu. Mereka tidak dapat berbuat apapun karena terdapat 3 orang bertopeng hitam mengawasi gerak gerik mereka.
Ditengah kesunyian jalan tiba tiba terdengar suara kegaduhan dari luar truk. Tembakan pistol terdengar tanpa berhenti.
Dorrr....dorrr....
Truk yang mengangkut beberapa orang itu mulai bergerak tanpa arah. Seperti menghindari sesuatu. Kemungkinan orang orang itu sedang menembak kearah truk itu.
Dibelakang truk terlihat beberapa motor dan mobil mengikuti sambil menembakkan pistol kearahnya.
Mereka adalah Erick dan pengawal yang lain.
Setelah berkutat lama mencari titik truk itu,akhirnya Erick menemukan keberadannya dan segera mengejarnya.
Saat ini mereka menembak truk itu tanpa henti. Sebanyak tembakan dilepaskan,sebanyak itu juga penjahat yang berada disamping supir balas menembak kearah rombongan Erick.
Didalam kontainer Gabriella berharap orang orang diluar sana adalah para pengawalnya. Dia yakin pasti ayahnya sudah mengetahui kabar menghilangnya dirinya. Akin yang berada disamping Gabriella juga berharap agar pertolongan segera datang.
Seperti harus melakukan sesuatu, Akin menyenggol Gabriella yang berada disebelahnya. Gabriella menengok kearah Akin dengan tatapan bingung.
"Ada apa??" Gabriella berbisik pelan agar para penjahat itu tidak mendengarnya.
Akin menyuruh Gabriella untuk mendekatkan wajahnya agar dia dapat berbisik. Gabriella menurutinya dengan sesekali matanya menatap ketiga penjahat itu. Akin membisikkan sesuatu kepadanya.
Gabriella mengangguk menyetujui ucapan Akin.
kemudian dia mengambil sebuah kayu yang ada disampingnya dengan sebelah tangannya yang tidak diborgol. Sangat pelan sampai para penjahat itu tidak menyadarinya.
Sesaat mereka menatap satu sama lain dan saling mengangguk. Mereka mulai maju melawan ketiga para penjahat itu.
Ketiga penjahat itu langsung tersentak kaget dengan perbuatan Akin dan Gabriella. Keributan pun terjadi didalam kontainer itu.
"hey,apa yang kalian lakukan!!" teriak salah satu penjahat sambil melawan Akin.
Gabriella membantun dengan memukulkan kayu kepada ketiga orang itu.
Diluar sana ban truk mulai tak terkendali membuat supir truk tidak bisa mengendalikannya.
Truk itu mulai oleng dan bergerak tidak beraturan.
Hingga akhirnya truk itu tergelincir masuk kedalam jurang yang cukup dalam. Orang orang yang didalam kontainer sampai terjatuh saat truk itu meluncur kedalam jurang.
Erick dan pengawalnya berhenti tepat didepan jurang yang dilewati truk itu. Erick memperhatikan kedalaman jurang itu. Berharap nona mudanya akan baik baik saja. Erick segera mengajak pengawalnya untuk mencari jalan agar sampai dibawah sana.