NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penjelasan Lisa

Seperti halnya ular dengan banyak kepala, Stevi kembali tenang setelah beberapa saat kemudian.

Ia sengaja masuk rumah dengan keadaan yang sedikit dibuat kacau. Air mata pura-pura yang dibuat olehnya sengaja tidak dihapus dari pipinya.

Wajahnya yang sedikit sembab dan rambutnya yang agak acak-acakan sukses membuat orang yang biasa dipanggilnya Papa dan Mama menjadi panik dan berlari tergopoh kearahnya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Stevi? Apa yang terjadi? Kenapa penampilan mu kacau sekali?" tanya Maria seraya membelai rambutnya yang berantakan.

Stevi tersenyum, "Tidak apa-apa, Ma. Stevi ke kamar dulu," jawabnya lirih lalu menundukkan kepalanya.

"Tidak! Katakan pada Mama, ada apa? Apa yang terjadi padamu?" Maria meraih kedua tangan Stevi juga dagu gadis itu. Membuat Stevi menatap sendu padanya.

"Ma, Stevi sudah bilang tidak ada apa-apa. Ini hanya karena perdebatan kecil antara aku dan Lisa, Ma. Tapi memang aku yang salah, Stevi memaksa berbicara dengan Lisa sedangkan Stevi tau dia baru saja pulang dari kantornya. Stevi sadar jika hal itu membuatnya tidak enak hati, mungkin karena dia sedang lelah." Stevi memasang wajah penuh penyesalan dan tertindas.

"Adikmu itu benar-benar keterlaluan!" Mendengar penuturan dari Stevi, dengan mudah Maria menyimpulkan demikian. Ia merasa geram pada putri keduanya yang dianggapnya tidak pernah punya sopan santun.

"Ya sudah, kau masuklah ke kamarmu. Nanti biar Papa yang akan bicara padanya," kata Hanggara seraya melirik ke kamar putri keduanya.

"Baik, Pa. Tapi Stevi mohon sama Mama dan Papa, jangan terlalu keras pada Lisa. Stevi yang salah disini," ujar Stevi yang sukses membuat kedua orangtuanya menjadi simpati padanya.

"Sudahlah, Nak. Kenapa selalu membelanya terus, padahal kau sudah dibuat seperti ini oleh adikmu sendiri. Lisa harus diberi peringatan dan pelajaran. Mama tidak habis pikir, kenapa Lisa begitu arogan padamu. Maafkan Mama, Mama merasa gagal dalam mendidik adikmu," sesal Maria.

"Jangan bicara seperti itu, Ma. Mama sudah memberikan pendidikan terbaik untukku dan Lisa. Mungkin Lisa hanya butuh waktu saja untuk berubah. Stevi yakin dia punya alasan, Ma, Pa."

"Sayang, kau selalu pengertian." Maria sudah berkaca-kaca, lalu memeluk putri pertamanya. Yang baginya begitu manis, penurut dan lemah lembut.

Stevi membalas pelukan ibunya seraya tersenyum licik dibalik punggungnya.

"Ya sudah, jangan bersedih! Mama dan Papa yang akan bicara pada adikmu," ujar Maria lalu membelai rambut Stevi dengan penuh kasih sayang.

Setelah itu Stevi pun melenggangkan kakinya dari sana menuju ke kamarnya.

Lihatlah Lisa! Siapa pemegang kendalinya disini?

Sementara ia masuk ke kamarnya, ayah dan ibunya juga terlihat menuju ke kamar Lisa yang berada tak jauh dari kamarnya.

Tok ... tok ... tok ....

Hanggara mengetuk pintu kamar Lisa bersama dengan istrinya disampingnya.

Lisa yang berada dalam kamar dan memandangi arah luar dari jendela pun beranjak dari sana dengan malas.

Ia membukakan pintu untuk kedua orang tuanya yang wajahnya sedang merah karena emosi.

"Apa lagi yang kau buat pada kakakmu, Lisa?" tanya Hanggara tanpa basa-basi. Sebenarnya ia sudah malas sekali berdebat dengan putrinya. Tapi menurutnya Lisa memang sudah keterlaluan.

"Apa? Aku tidak berbuat apapun padanya, selain mengatakan dan mengingatkannya tentang kejahatannya yang pernah dilakukannya pada ku," jawab Lisa dengan datar dan dingin.

"Kejahatan apa? Jangan selalu mengada-ada, Lisa! Kakak mu sudah banyak mengalah padamu dan sekarang kau menuduhnya melakukan kejahatan padamu, kau benar-benar keterlaluan! Mama tidak habis pikir dengan jalan pikiran kamu, Lisa," kali ini Maria yang angkat bicara.

"Jika kalian tidak bisa percaya padaku, untuk apa kalian bertanya padaku? Pernahkah sekali saja kalian berpikir jika aku juga adalah anak yang baik? Pernahkah kalian menyelidiki semua hal buruk yang menimpaku? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bagaimana aku bisa seperti itu? Pernahkah kalian mendengar dari sisi pengakuanku?" Lisa yang tadi berusaha menahan emosinya pun kini tak bisa mengendalikannya lagi.

"Sejak kecil Mama hanya melihat pada kak Stevi, padahal aku adalah anak kalian yang paling kecil. Mama dan Papa selalu mendengar setiap kak Stevi mengaduh, mengeluh, menangis, tapi bagaimana denganku? Apa aku bukan anak kandung kalian sehingga kalian tidak pernah mendengar dan menganggap ku?" lanjut Lisa yang berhasil membuat Hanggara dan Maria diam seketika.

Yang dikatakan Lisa, tidak salah. Tapi memang dari kecil Lisa adalah anak yang banyak tingkah, sangat aktif dan suka merusak. Ya, begitulah Lisa dimata mereka. Lain dengan Stevi, sangat lain. Sejak dulu Stevi sangat manis dan tidak banyak tingkah, bahkan terkesan sangat lemah.

Maria pikir karena itulah dia lebih merasa harus melindungi Stevi dan memberi lebih banyak perhatian padanya. Lagipula memang Stevi juga terlalu cepat punya adik, hal itu juga membuat Maria dan Hanggara merasa bersalah jika Stevi akan kekurangan kasih sayang saat Lisa hadir diantara mereka.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!