NovelToon NovelToon
BEAUTIFUL NANNY

BEAUTIFUL NANNY

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Suami ideal / Tamat
Popularitas:326k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

follow Author..
IG : poppy.susanti.7927
FB : Poppy Susanti
Tiktok : Poppy Susan_33


"Menikahlah denganku, maka aku akan membiayai pengobatan adik kamu," seru Dava dingin.

Reva tidak bisa menolaknya, tidak dipungkiri kalau dia butuh biaya untuk pengobatan adiknya sedangkan Dava membutuhkan Reva untuk mengurus kedua keponakannya.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka, akankah mereka berbalik saling jatuh cinta dan berakhir dengan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Berusaha Bersabar

Bianca, Alta, dan Bilal segera masuk ke kamar Albi setelah mendengar kegaduhan.

"Ya Allah, ada apa ini?" seru Mommy Bianca.

Bilal membantu Diva berdiri. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Bilal khawatir.

"Aku baik-baik saja kok, Mas," sahut Diva dengan menghapus air matanya.

"Kak Albi itu apa-apa sih? Dr.Diva itu berusaha membantu kakak, kenapa kakak kasar seperti ini?" bentak Bilal.

"Adik kurang ajar, berani sekali kamu membentak ku?" sahut Albi tak kalah meninggikan suaranya.

"Dr.Diva itu yang akan menjaga kakak, jadi sebaiknya kakak bersikaplah yang baik setidaknya jangan kasar kepada Dr.Diva!"

"Dad, lebih baik Daddy sama Bilal berangkat ke kantor, Albi biar menjadi urusan Mommy," seru Mommy Bianca.

"Baiklah, ayo Bilal kita berangkat," ajak Daddy Alta.

"Dr.Diva, kalau Kak Albi bersikap kasar kepadamu jangan sungkan-sungkan untuk memberitahukannya kepada Mommy," seru Bilal.

"Iya Mas, Mas tidak usah khawatir," sahut Diva.

Alta dan Bilal pun memilih untuk pergi, Alta sudah tahu bagaimana kemampuan istrinya itu karena kalau urusan anak-anak, Bianca memang pawangnya bahkan Alta sendiri tidak bisa melawan kepada istrinya jika istrinya itu sudah dalam mode marah.

Bianca menyuruh asisten rumah tangga untuk membereskan makanan yang berceceran di lantai itu.

"Albi, kenapa kamu bersikap seperti ini?" tanya Mommy Bianca dengan tegas.

"Albi tidak menginginkan semua ini, yang Albi ingin itu kembali seperti semula bisa jalan dan bisa melihat," sahut Albi dengan emosinya.

"Sayang, kata dokter ini semua hanya sementara nanti kamu juga akan bisa berjalan dan melihat lagi namun butuh waktu untuk semua itu jadi kamu harus bersabar. Diva berniat membantu kamu dan memantau kondisi kesehatan kamu, supaya nantinya kamu cepat sembuh," seru Mommy Bianca dengan mengusap lembut pundak putranya itu.

"Kenapa semua ini terjadi kepada Albi, Mom? Albi sedang semangat-semangatnya bekerja tapi orang itu dalam sekejap menghancurkan semuanya," geram Albi.

"Jangan menyalahkan orang, ini semua sudah suratan takdir dari yang Maha Kuasa."

Lagi-lagi hati Diva terasa sangat ngilu, perasaan bersalah semakin menjalar dan Diva semakin takut akan hal itu.

"Apa Daddy tidak menyelidiki siapa pemilik mobil yang waktu itu mengalami kecelakaan bersama Albi?" tanya Albi.

"Sudah sayang, namun kata Daddy kamu pemilik mobil itu meninggal dunia juga jadi kamu harus ikhlas dengan semua ini," sahut Mommy Bianca mencoba menenangkan Albi.

Jedaaarrrr....

Jantung Diva berdetak sangat kencang, dia baru tahu kalau Daddynya merekayasa semua ini bahkan Daddynya juga menjual mobil yang dipakai Diva untuk menghilangkan barang bukti supaya keluarga Albi tidak mengetahuinya.

"Kenapa Daddy tidak membicarakan semua ini kepadaku?" batin Diva.

Tanpa terasa air mata Diva kembali menetes, dosa dia semakin besar dan itu semua akibat ulah Daddynya.

Bianca menoleh ke belakang, dan terkejut saat melihat Diva melamun sembari air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Astaga Diva, maafkan Albi ya, pasti kamu merasa sakit hati kan akibat perlakuan Albi?" seru Mommy Bianca sembari memeluk Diva.

Diva terkesiap, dia dengan cepat menghapus air matanya.

"Tidak apa-apa kok, tante," sahut Diva.

Bianca melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Diva.

"Tante harap kamu tidak marah kepada Albi dan masih mau menjaga Albi."

"Tenang saja tante, Diva tidak apa-apa kok dan Diva jamin kalau Diva akan menjaga Mas Albi sampai Mas Albi bisa berjalan dan melihat lagi," sahut Diva dengan berusaha memperlihatkan senyumannya.

Bianca mengusap kepala Diva, sepertinya Bianca sangat menyukai Diva.

"Tante, Diva ambil sendok yang baru ya, mudah-mudahan Mas Albi mau makan," seru Diva.

Bianca menganggukkan kepalanya, Diva pun dengan cepat mengambil sendok yang baru dan kembali membujuk Albi untuk makan.

"Mas harus makan ya, karena Mas harus minum obat," seru Diva lembut.

Diva kembali mendekatkan sendok ke mulut Albi dan ternyata kali ini Albi mau membuka mulutnya dan itu membuat Diva tersenyum begitu pun dengan Bianca.

"Anak pintar, makan lagi ya," goda Diva berusaha mencairkan situasi.

"Aku bukan anak kecil jadi tidak usah merayuku dengan kata-kata seperti itu karena itu sangat menjijikan," seru Albi dingin.

"Baiklah maafkan aku, sekarang makan lagi ya dan aku yakin jika Mas Albi mau menurut, Mas Albi akan cepat sembuh," seru Diva.

"Sepertinya Albi cocok dengan Diva," batin Bianca.

Bianca tersenyum, setelah merasa anaknya mulai tenang dan mau makan, dia pun memilih pergi dan membiarkan Diva menyuapi Albi.

Diva memperhatikan Albi dari dekat, Albi memang tampan dan siapa pun yang melihat Albi pasti akan langsung jatuh cinta.

"Maafkan aku Mas, semoga dengan semua ini aku bisa menebus dosa-dosaku dan maafkan aku karena aku sudah menyembunyikan siapa aku yang sebenarnya," batin Diva.

Hari ini Diva begitu telaten mengurus Albi, menemani Albi terapi kaki dan mata di rumah sakit. Bianca tidak bisa menemani karena ada urusan.

"Ayo Mas, pasti Mas bisa," seru Diva antusias.

"Berisik," ketus Albi.

Diva terkekeh, kali ini dia memang terlalu bersemangat. Setelah berjam-jam menjalani terapi, akhirnya Albi dan Diva pun pulang. Ternyata waktu sudah menunjukkan jam makan siang.

"Mas, apa Mas mau mampir dulu ke sebuah restoran? soalnya ini sudah waktunya makan siang?" seru Diva.

"Tidak, langsung pulang saja aku tidak suka makan diluar," ketus Albi.

"Baiklah."

Sesampainya di rumah Albi, Diva dibantu oleh sekuriti membawa Albi ke kamarnya.

"Sebentar ya Mas, aku bawakan dulu makan siang untuk Mas," seru Diva.

Diva pun setengah berlari menuju meja makan, tapi di sana tidak ada makanan sama sekali.

"Bi, apa bibi tidak masak untuk makan siang? Ini waktunya Mas Albi makan," seru Diva.

"Maaf Non, Bu Biancanya belum pulang dan Mas Albi tidak mau makan kalau bukan Bu Bianca yang memasaknya," sahut Bi Ijah.

"Ya sudah, biar aku coba masak saja ya Bi, mudah-mudahan Mas Albi suka soalnya dia saat ini harus segera minum obat," seru Diva.

"Silakan, Non."

Diva menuju dapur dan diikuti oleh Ijah. "Bi, makanan kesukaan Mas Albi apa?" tanya Diva.

"Mas Albi termasuk suka makanan apa pun tapi syaratnya harus masakan Bu Bianca," sahut Bi Ijah.

Diva tampak berpikir, dia membuka lemari es dan melihat banyak sekali daging-dagingan di sana.

"Aku masak salmon saja deh," gumam Diva.

Diva memang sangat menurun kepada Mommynya yang pinter masak. Setelah selesai masak, dia pun membawanya ke kamar Albi.

"Mas, makan dulu ya."

"Mommy sudah pulang?" tanya Albi dingin.

"Belum, ini aku yang masak," sahut Diva.

"Aku tidak mau makan jika bukan Mommy yang masak."

"Coba dulu Mas, sedikit saja masakanku. Kalau tidak enak, Mas bisa memuntahkannya atau pun memarahi aku sesuka Mas."

"Kamu ini ya, pemaksaan banget jadi orang," kesal Albi.

"Mas Albi orangnya memang harus dipaksa, kalau tidak dipaksa susah," sahut Diva dengan kekehannya.

Diva mulai mendekatkan sendok ke mulut Albi. "Ayo Mas buka mulutnya," bujuk Diva.

Awalnya Albi tidak mau membuka mulut, tapi masakan Diva tercium sangat harum akhirnya Albi pun membuka mulutnya. Perlahan, Albi mengunyah hasil masakan Diva.

"Bagaimana Mas? enak, kan?" tanya Diva antusias.

"Biasa saja," ketus Albi.

"Ya sudah, jangan dimakan nanti nunggu tante Bianca pulang saja," seru Diva.

"Hai, gitu aja baperan. Buruan mana lagi, aku lapar ini kalau nunggu Mommy, bisa-bisa aku mati kelaparan!" sentak Albi.

Sebuah senyuman terbit dari wajah cantik Diva. "Bilang aja kalau masakanku enak, iya kan Mas?" God's Diva.

"Diam, berisik."

Diva lagi-lagi menyunggingkan senyumannya, dan ternyata Albi menghabiskan masakan Diva dan itu membuat Diva sangat bahagia.

"Ya Allah, ternyata mengurus Mas Albi harus penuh dengan kesabaran," batin Diva.

1
Misaza Sumiati
selamet Dava ditinggal Reva
Efendi Siahaan
Tahap cerita nya terlalu tergesa2
udah gitu si reva katanya lulusan sarjana kok kek ngak punya keahlian dibidang lain selama hamil juga ngak punya penghasilan pdhl mereka butuh biaya untuk mnjlani hidup
Erlina Candra
Luar biasa
Khairul Azam
ini ni salah satu novel yg nglantur, perempuannya bego jg
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: jangan dibaca
total 1 replies
Dinda Putri
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
anaknya dua kok menghilang,,
kalea rizuky
anak kecil gara2 lu reva pergi dasar anak kecil. g tau diri
Suyudana Arta
kok sama majikan panggil mas??
Winter192: Krn posisi Reva di sana bkn ART dia di spesialisasi sbgai guru sekaligus pengasuh. Ingat posisi dia ttp guru / home schooling .Jd wajar Reva panggil Dava mas. Beda cerita klo ART panggil Dava mas,itu ngelunjak. Tp jaman skrg bnyk yg panggil majikan laki dgn sebut mas... 😁
total 1 replies
Kristin Marta
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Vitha Vivi
Luar biasa
mama De
apa pun cerita nya siapa pun penulis nya kalian author memang terbaik
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: Terima kasih sudah mampir, sehat dan semangat selalu untuk kk🥰
total 1 replies
Bunda Puput
Luar biasa
Eylna Fadli
kok lama amat nih menderitax...
Eylna Fadli
huftt dag dig dug serrrr
Sri Wahyuni
autornya ini..... suksess ya
ceritanya bagus, alurnya hidup,.... banyak pesan moral didalamnya....
Bunda Elsha ChaCha
Alhamdulillah happy ending... terimakasih mbk Poppy udah buat cerita yg sangat luar biasa bagus'y ...di tunggu karya berikutnya mbk Poppy...love love love mbk Poppy /Kiss//Heart//Heart/
Bunda Elsha ChaCha
yeyy mommy Reva setuju sama hubungan mereka
☠☀💦Adnda🌽💫
semangat kak Poppy ....kutunggu dengan setia karyamu ,maaf biarpun kdng suka lama klo baca abisnya klo nunggu yg on going suka gregetan jdnya suka numpuk bab dulu ....TPi ttp setia ko dan slalu kangen karya k Poppy ,🥰🥰
Patrick Khan
.siap meluncurrrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!