NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis SMA

Mengejar Cinta Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axel sedang menata hidupnya usai patah hati karena wanita yang selama ini diam-diam ia cintai menikah dengan orang lain. Ia bahkan menolak dijodohkan oleh orang tuanya dan memilih hidup sendiri di apartemen.

Namun, semuanya berubah saat ia secara tidak sengaja bertemu dengan Elsa, seorang gadis SMA yang salah paham dan menganggap dirinya hendak bunuh diri karena hutang.

Axel mulai tertarik dan menikmati kesalahpahaman itu agar bisa dekat dengan Elsa. Tapi, ia tahu perbedaan usia dan status mereka cukup jauh, belum lagi Elsa sudah memiliki kekasih. Tapi ada sesuatu dalam diri Elsa yang membuat Axel tidak bisa berpaling. Untuk pertama kalinya sejak patah hati, Axel merasakan debaran cinta lagi. Dan ia bertekad, selama janur belum melengkung, ia akan tetap mengejar cinta gadis SMA itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

BRAKH!

"Brengsek!" umpat Dion, tangan kasarnya menghantam meja kerja hingga seluruh dokumen di atasnya berantakan. Dadanya naik turun, matanya menyala penuh amarah.

Kabar yang baru saja ia terima, membuatnya nyaris kehilangan kendali.

Setelah perusahaan milik Christian Wang resmi dinyatakan bangkrut karena skandal besar yang mencuat ke publik, efek domino itu kini menghantam Sanjaya Group secara langsung.

Dan, pukulan terbesar datang hari ini, saat AL’X Company, perusahaan yang selama ini menjadi incaran nya untuk kerja sama strategis, tiba-tiba membatalkan kerjasama, bahkan sebelum kontrak resmi ditandatangani.

"Kenapa Tuan Axel tiba-tiba membatalkan rencana kerjasama ini?" dengus Dion geram, menatap tajam asisten dan Manager umum yang berdiri canggung di hadapannya.

Pria itu menunduk sopan, namun nadanya serius saat menjawab, "Maaf, Tuan. Menurut analisa tim kami, semua ini kemungkinan besar berhubungan dengan skandal Tuan Muda Wang. Reputasi Sanjaya Group mulai tercoreng karena ... Anda adalah mertua tuan Christian Wang. Jadi, pihak AL’X mungkin tidak ingin namanya ikut terseret."

Dion mengusap wajahnya kasar, menahan frustasi. "Ini gila! kehilangan AL’X berarti kehilangan hampir seluruh fondasi rencana ekspansi perusahaan."

"Bukan hanya itu, Tuan. Saya khawatir, setelah ini, perusahaan-perusahaan lain juga akan mulai menarik diri. AL’X Company adalah pusat perhatian. Ketika mereka mundur, yang lain akan mengikuti," imbuh Danny.

Dion mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Sial!" umpatnya. "Buat janji temu dengan tuan Axel. Aku akan menemui nya sendiri, secara pribadi."

"Baik, Tuan. Akan saya atur secepatnya."

Dion hanya mengangguk pelan, namun sorot matanya penuh tekad. Ini bukan sekadar bisnis, tapi, ini sudah menyentuh harga diri.

...****************...

Setelah berhasil membuat janji temu, Dion datang ke perusahaan AL'X Company untuk membahas tentang pembatalan kerjasama.

Di ruang pertemuan itu hanya terdengar samar suara detak jarum jam di antara dua pria berpengaruh yang saat ini saling menatap tanpa senyum.

Dion duduk tegak, mencoba tetap tenang meski pikirannya berkecamuk. Di seberangnya, ada Martin, orang kepercayaan dari AL’X Company, duduk dengan tenang dan percaya diri, seolah tahu tujuannya datang.

"Langsung saja, Tuan Martin. Saya ingin tahu alasan sebenarnya kenapa AL’X Company tiba-tiba membatalkan rencana kerja sama ini? Kami sudah menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk proyek ini."

Martin meletakkan cangkir tehnya dengan pelan. Tatapannya menusuk, tapi tetap tenang. "Aku rasa, Anda sudah bisa menebaknya, Tuan Dion. Ini soal integritas citra perusahaan. Dan, sayangnya… hubungan Sanjaya Group dengan perusahaan Wang membuat semuanya menjadi rumit."

Dion mengepal tangannya di bawah meja. "Jadi, karena Christian adalah menantu saya, seluruh kerja sama dibatalkan begitu saja?" tanyanya, mencoba menahan emosinya.

"Kami tidak bisa mengambil risiko, Tuan. Skandal yang menyeret nama Christian telah menjadi konsumsi publik. Dan AL’X Company tidak bisa membiarkan reputasinya tercoreng hanya karena satu ikatan keluarga," balas Martin.

Dion terdiam sesaat, lalu menghembuskan napas panjang. "Saya mohon pada Anda untuk mempertimbangkannya kembali. Kita bisa membentuk kemitraan strategis yang saling menguntungkan. Jangan biarkan urusan pribadi menghancurkan kesempatan bisnis."

Martin terdiam. Ia menyilangkan tangan di depan dada, lalu berkata dengan tegas, "Aku bisa mempertimbangkannya kembali, Tuan Dion."

Mata Dion berbinar tipis. Namun, ia segera waspada saat mendengar kalimat selanjutnya.

"Dengan satu syarat."

Dion menyipitkan mata. "Apa itu?"

"Aku ingin putra Anda, Irfan," ucap Martin sambil menyandarkan punggungnya di kursi.

Dion menatap Martin dengan bingung. "Irfan? Untuk apa Anda menginginkan Irfan?"

Martin tidak langsung menjawab. Ia hanya tersenyum samar. "Kita bisa membicarakan tentang alasannya nanti. Yang jelas, aku ingin putra anda datang untuk menemui ku."

Dion terdiam, pikirannya berputar cepat. Ada sesuatu yang aneh dalam permintaan itu, tapi, demi perusahaan, demi kelangsungan Sanjaya Group, ia mengabaikan rasa curiga itu.

"Baik,".ucap Dion. "Saya akan membawa Irfan menemui Anda. Tapi saya harap, Anda menepati janji mempertimbangkan kembali kerja sama ini."

Martin mengangguk pelan, dengan senyuman tipis yang tersungging di bibirnya. "Tentu. Aku selalu menepati janji, Tuan Dion."

Setelah mencapai kesepakatan, Dion pamit pulang, untuk menyampaikan pesan tersebut pada putranya. Sedangkan Martin, ia langsung mengambil ponselnya, menghubungi seseorang.

"Aku mendapatkan nya," ucap Martin.

...****************...

Di sisi lain, Axel masih duduk di sisi tempat tidur, menatap wajah Elsa yang masih terpejam. Jari-jarinya mengepal di atas lutut, mencoba menahan rasa gelisah yang terus menggerogoti pikirannya.

Lalu, sebuah gerakan kecil pada jari Elsa membuat Axel tersentak pelan. Ia segera mendekat, mencondongkan tubuh dengan napas yang tertahan.

"El!"

Perlahan, kelopak mata Elsa mulai terbuka, memperlihatkan sepasang mata yang tampak lemah.

"Kak Axel," lirih Elsa.

"Iya, sayang. Ini aku," jawab Axel sambil tersenyum hangat. Ia menyentuh pipi Elsa dengan lembut. "Bagaimana perasaanmu? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Elsa memejamkan matanya sesaat, lalu mengangkat tangan menyentuh pelipisnya. "Kepalaku sakit, Kak," gumamnya sambil meringis setiap kali mencoba menggerakkan kepala.

Mendengar itu, Axel langsung menempelkan keningnya dengan Elsa sesaat, yang membuat ia langsung tersentak panik.

"Astaga, El! Kau demam!" serunya, panik.

Elsa hanya tersenyum tipis, meski tubuhnya tampak lemah. Ia menarik tangan Axel, menggenggamnya erat hingga jarak wajah mereka hanya tersisa beberapa senti.

Axel menatap mata itu dalam-dalam. Perlahan, ia mendekat, nyaris mencium bibir Elsa, hingga tiba-tiba, Elsa meringis kesakitan, membuat Axel kembali panik.

"Tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter," ucap Axel cepat.

Elsa hanya mengangguk pelan, dan kembali memejamkan matanya.

Tidak berselang lama, dokter pribadi keluarga Wiratama, datang dengan membawa peralatan medis. Axel menyingkir sebentar, membiarkan dokter memeriksa kondisi Elsa.

Setelah beberapa menit memeriksa, dokter mengangguk dan mulai bertindak cepat dengan memberikan suntikan serta memasang infus pada tangan Elsa yang tampak lemah dan dingin.

"Sejauh ini, semuanya masih dalam batas wajar," ucap dokter kepada Axel. "Saya sudah memberikan vitamin dan penurun panas. Tapi, jika suhu tubuhnya tidak kunjung menurun atau dia kembali kehilangan kesadaran, segera bawa ke rumah sakit."

Axel mengangguk cepat. "Baik, Dok. Aku akan mengawasinya."

Setelah dokter pergi, Axel kembali duduk di samping tempat tidur. Ia menggenggam tangan Elsa yang kini terhubung ke infus, membisikkan kata-kata lembut, berharap gadis itu bisa segera pulih.

"Cepatlah bangun, El!" lirih Axel, tanpa mengalihkan pandangannya. Namun, suara dering ponsel membuatnya terdiam. Dia meraih ponselnya, wajahnya berubah dingin saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Katakan!" ucapnya sesaat setelah menjawab telepon tersebut.

"Aku mendapatkan nya."

Axel menaikkan sudut bibirnya. "Bagus. Kali ini, aku tidak akan melepaskannya."

1
Nur Adam
lnjut
Linda Ayu Tong-Tong
baguuusss...jgn biarkan glenzy menang...aq padamu aouthorre..lope u sekebooon😘😘😘❤️❤️❤️❤️
Nar Sih
kasihan kau glensky,/Sob//Sob/
Dhafitha Fitha Fitha
mampus lo
DC
Dikira bisa nekan Axel karena punya kartu As tapi malah diserang balik..... Kasian
Kimo Miko
emang glenzy bisa memghancurkan axel ? nggak kebalik tuh. axel terus terang aja sama elsa siapa kamu sebenarnya. Dan katakan tujuan kamu mendekati elsa .., axel
Kimo Miko
lebih baik axel terus terang pada elsa daripada didahului orang lain yaitu glenzy. nanti elsa bisa hilang kepercayaan pada axel.
Kimo Miko
wuahahaha..... nah lo axel ketahuan kesayangannya. terus apakabar axel pasti terkaget kaget elsa ada di alx company
Nur Adam
lnju
Nar Sih
hati ,,exel ,karena glenzky udah punya rencana jht pda mu lebih baik kmu jujur yaa sama perasaan mu ke elsa ,
Linda Ayu Tong-Tong
axel ayo cepet ketahui akal busuk glenzy..hancurkan dia xel...
Nur Adam
lnjut
Nur Adam
l Nju
Nar Sih
ternyata blm waktu nya kebongkar penyamaran exel 😂
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
nah kan kan mau lari kemana lagi akhirnya ketahuan jugakan
Saadah Rangkuti
nah loohhh...hayyoooo....masih mau ngeless toohh 😃😃😃
biby
oo oww kamu ketauan....ngaku ngkk ngaku ngaakkk.... hayoo loo axel
azalea_lea
jeng jeng jeng hayoo loh axel kamu ketahuan 🤭

👍❤🌹🙏
Nar Sih
saaat nya kebongkar penyamaraan mu exel
Dwi Winarni Wina
Glenzy cari gara-gara melabrak elsa dan pembullynya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!