Carmen melakukan hal paling nekat dalam hidupnya, yakni melamar Zaky. Tak disangka Zaky menerima lamarannya. Selain karena tak tega membuat Carmen malu, Zaky juga punya tujuan lain yakni mendekati Dewi kakak ipar Carmen.
Pernikahan terpaksa pun dijalankan oleh Zaky namun Carmen merubah sikap manjanya dan membuktikan kalau ia layak dicintai. Bagaimana Carmen berjuang mempertahankan cintanya sementara ada lelaki baik yang menunggu jandanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membantu Anakku Tersayang
Tara
"Mampu. Aku mampu kok!" jawab Zaky dengan sombongnya.
"Oh ya? Coba aja kamu langsung ke rumah Baby dan memintanya pulang. Mama yakin wajah kamu akan semakin bonyok nantinya. Berani enggak?" tantangku.
"Kalau sekarang sih aku nyerah, Ma. Baby saja tak mau ketemu aku," jawab Zaky dengan lesu. Hilang sudah semangatnya dalam sekejap.
"Makanya, jangan sombong jadi orang! Enggak semua hal bisa kamu lakukan. Mendapatkan hati seseorang itu tak semudah menggoreskan luka di hatinya. Kamu perlu mengobati luka yang sudah kamu buat!"
"Tentu, Ma. Aku akan memperbaikinya. Apapun akan aku lakukan asal bisa menyembuhkan luka hati Baby," ujar Zaky.
"Baguslah. Karena mengobati itu tak mudah. Mama lihat kemarin bagaimana Agas masih terluka atas apa yang Mama dan Papa lakukan dulu. Perasaan di antara kami memang sudah tak ada lagi, Agas masih kecewa karena yang mengkhianatinya adalah sahabat yang ia percayai dan selalu ia tolong. Yang Baby rasakan saat ini tak beda jauh dengan apa yang Agas rasakan,"
"Mama bisa melihat dari sorot mata Baby yang amat terluka. Jalan kamu tak mudah, Sayang. Mama tahu itu, karena Mama mengalaminya selama ini. Mama menyesal sudah menyakiti hati Agas. Mama sudah mendapat balasan atas kesalahan Mama di masa lalu. Mama kecewa, ternyata kamu malah mengambil langkah salah yang Mama lakukan. Sudahlah, lupakan masa lalu. Kamu harus berusaha sangat keras. Mama yakin kamu pasti bisa. Mama akan main ke rumah Tari dan mencari tahu bagaimana kelanjutan permasalahan kalian. Sisanya, kamu yang harus usaha sendiri." Aku berdiri dan merapihkan peralatan bekas makan dan mengobati Zaky.
"Terima kasih, Ma. Aku janji, aku akan berusaha untuk membawa baby kembali!" ujar Zaky.
Aku menggangguk lalu pergi keluar dari kamar Zaky dengan membawa kotak obat dan piring yang masih tersisa. Aku taruh di dapur lalu aku pergi ke rumah Tari. Untunglah, jarak rumah kami hanya dipisahkan beberapa meter saja. Cukup berjalan kaki dan aku sudah sampai di rumahnya.
Aku melihat rumah Tari agak sepi. Tak ada Wira dan Dewi, yang biasanya berkunjung sambil membawa anak mereka yang lucu. Kehadiran Vino lumayan menghibur dan membuat mood Agas semakin baik saja. Aku mengetuk pintu dan tak lama pintu pagar pun dibukakan oleh asisten rumah tangga mereka. Aku dipersilahkan masuk dan menunggu Tari keluar.
"Mbak Tara?" tanya Tari. Ia turun dari lantai atas, yang artinya sejak tadi bersama Baby. "Ada apa, Mbak?" tanya Tari.
"Ada yang mau aku bicarakan. Tentang anak-anak kita," jawabku.
Tari menyuruh asisten rumah tangganya untuk membuatkan minum dan membawakan cemilan untuk teman mengobrol kami. Ia lalu duduk di salah satu sofa di ruang tamu yang terlihat begitu asri dan nyaman ini. Rumah Agas selalu rapi dan tertata dengan baik semenjak menikah dengan Tari.
"Jujur saja Tari, aku sama sekali nggak tahu perihal rumah tangga Baby dan Zaky. Mereka menyembunyikannya dengan rapat. Mereka sering main ke rumah namun sikap mereka biasa saja dan tak menunjukkan sama sekali kalau rumah tangga mereka tuh bermasalah. Aku baru tahu kemarin, kalau ternyata masalah mereka begitu berat, dan Zaky adalah biang kerok atas permasalahan rumah tangga mereka," kataku memulai pembicaraan di antara kami.
"Aku nggak akan membela anakku kali ini. Aku tahu, dia salah. Namun seperti yang kamu ketahui, Zaky itu sejak dulu dididik dengan keras oleh Damar agar bisa memimpin perusahaan. Dia jago masalah kepemimpinan perusahaan, namun kalau masalah hubungan sosial laki-laki dan perempuan aku akui Zaky sangat lemah. Aku bahkan nggak pernah melihat dia membawa pacar sekalipun untuk diperkenalkan kepadaku. Mungkin saja, dia juga belum pernah pacaran!"
"Maksud aku berbicara seperti ini tuh mau memberitahu kamu kalau sebenarnya Zaky itu mungkin memang tidak berniat menyakiti hati Baby. Ia hanya tidak tahu cara mengekspresikannya. Aku sudah mengintrogasi Zaky, dia bilang kalau dia tidak mau kehilangan Baby. Untuk mengatakan kalau dirinya mencintai Baby, dia tidak berani 100% . Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia mencintai Dewi. Aku yakin itu bukan cinta. Itu hanya obsesi saja,"
"Zaky selama ini nggak pernah mau kalah bersaing dengan Wira. Dari segi pendidikan, karir dan prestasi mereka selalu bersaing. Ada semacam perasaan ingin menang yang aku tangkap. Termasuk dalam mendapatkan Dewi. Zaky masih kecewa karena dulu dia kehilangan Dewi dan Wira yang berhasil memenangkannya. Rasa penasaran dan obsesi untuk memiliki Dewi itu masih besar, itu yang membuat dia merasa seakan-akan dirinya tuh mencintai Dewi, padahal tidak," jelasku panjang lebar.
"Yang mau aku bahas di sini adalah kita sebagai orang tua sebaiknya memberi mereka ruang. Akhir cerita ini mau seperti apa, biarlah urusan mereka. Aku tuh mau Zaky dan Baby berbicara dari hati ke hati. Zaky maunya apa, dan Baby maunya apa? Aku lihat Zaky sangat menyesal dan takut kehilangan Baby. Sebenarnya dia memang mencintai Baby, namun dia merasa tak layak seorang kakak mencintai adik angkatnya. Itu yang membuat dia seperti punya perasaan bersalah setiap bersama Baby. Asal kamu tahu, mereka sudah berhuhungan suami istri loh! Bukankah itu artinya Zaky memang menaruh hati sama Baby?" tanyaku.
Sayangnya, pembicaraanku panjang lebar dengan Tari harus terganggu. Bukannya Tari yang berbicara, namun mantan suamiku yang kini menjadi besanku yang berbicara. Rupanya dia ada di rumah, aku pikir dia sudah pergi bekerja. Ternyata aku salah, waktu kedatanganku tidak tepat, aku malah membuat dia semakin emosi dan marah.
"Kata siapa hubungan badan harus pakai hati? Gue enggak tuh! Dulu aja gue jadi Duda Nackal yang sering gonta-ganti pasangan tanpa adanya rasa cinta. Udahlah, lo jangan kebanyakan belain anak lo! Kasihan tuh Baby, nangis melulu di kamar atas. Lo tau enggak kenapa Baby sampai marah begitu?" tanya Agas yang dengan santainya duduk di samping Tari.
Aku menggelengkan kepalaku. "Kenapa?"
"Anak lo enggak cerita? Lagi mabok sih dia!" celetuk Agas dengan santainya.
"Enggak. Memangnya ada apa sih?" tanyaku makin penasaran.
"Masalah mereka bukan hanya karena Baby nggak pernah dicintai sama Zaky. Baby itu masih sabar, setahun dia berusaha jadi istri yang baik, dengan niat Zaky mau melihat semua pengorbanan yang dia lakukan dan pada akhirnya berbalik mencintai Baby. Sabar loh anak cantikku yang satu itu, tapi sayangnya malah membuat hati anakku tambah hancur. Pulang dari rumah gue, Zaky mabuk setelah ditolak oleh Dewi. Dia berpikir melihat Baby sebagai Dewi. Dia cium terus dipuji anak gue cantik tapi ujung-ujungnya dia nyebut nama Dewi. Sakit hati enggak tuh anak gue?"
****
duda kesepian gagal move on smoga bisa rujuk yaa😃😃
terima kasih ya kak, Saya suka ❤️❤️❤️❤️
udah duluan baca kisahnya Djiwa 😍😍😍😍
50 ribuan satu orang 😂🤣