Juan Prakoso, seorang siswa miskin dan bodoh lantaran nilai-nilai yang selalu jelek, wajahnya yang tidak tampan juga dirinya yang menjadi bahan pembullian teman-teman di sekolahnya.
Hal itu dikarenakan Juan harus menjadi tulang punggung untuk dirinya serta kedua adiknya yang masih sekolah menengah pertama lantaran kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Maka dari itu, Juan mau tidak mau harus bekerja dan sekolah.
Hingga suatu waktu, Juan mendapatkan sebuah system yang dimana mampu para penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan meningkatkan IQ serta Daya ingat.
Dengan system' itu lah kehidupan Juan berubah dan dia pun ingin menunjukan kepada semua teman-temannya bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Juan Prakoso dan Extraordinary System nya.
Season 1: The Students Cheater Bab 1 - Bab 50.
Season 2: Yakuza Madness Bab 51 - Bab 84
Season 3: A Man In Two Worlds Bab 85 - Bab 99.
Season 4: Merubah Takdir Bab 100 - Bab 120.
Season 5: Extraordinary Era Bab 121 - 128
Season 6: Desa kabut Bab 129 - On Going.
Extraordinary System is Back
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Extraordinary System Bab 33
...Bab 33. Adu Combo...
# Day -22 for Festival game indie.
Setelah rapat selesai, Juan dan lainnya melakukan tugasnya masing-masing. Juan sendiri pun kembali ke laptop high tech nya yang juga baru dibelinya seharga 20 juta.
Sebelum mengerjakan, Juan menutup matanya dan berbicara dalam hati.
"VC. Skill Programmer. Active."
Sesaat kemudian, Juan pun siap untuk mengerjakan tugas nya.
Tugas awal Juan yaitu membuat empat pulau yang mana Juan memberikan nama, timur, barat, selatan dan Utara. Pada hari itu, Juan membuat satu pulau terlebih dahulu yaitu pulau timur yang mana sebagai titik awal permainan.
Alina sangat tertarik dengan pelajaran CGI (Computer Generated Imagery) maka, Alina bertugas untuk membuat scene dalam Game selain itu, Roman turut membantu dalam pembuatan karakternya.
Selain kepada Alina, Roman juga memberikan karakter itu kepada Tae Woong yang bertugas mengatur menu pada karakter.
Ditengah membuat cinema, Alina pun menghentikan sejenak kegiatannya saat melihat kolom nama yang kosong. Alina s dang mengingat rapat yang sebelumnya yang dimana Juan dan lainnya memberikan nama keempat karakter, Johnson, Stella, Big dan Lisna.
Sesudah mengingat itu, Alina membuat nama Johnson.
Sedangkan, Haruka bertugas mengurutkan musik background.
Awalnya, Juan ingin menugaskan Haruka untuk animasinya namun, Juan rasa tidak perlu dikarenakan AI Elixir mampu menggerakkan karakter.
# Day -21 for Festival game indie.
Beta versi 0.1 telah siap.
Roman yang sebagai Debugger mencoba game awal yang mana Roman mengerakan karakter third party nya diatas pulau timur yang mana Roman beserta lainnya terkagum.
"Juan, kamu memang luar biasa. Grafik, efek serta gerakan karakter sudah seperti permainan PlayStation 9 saja."
Alina menyenggol pelan Juan, "Orang jenius memang beda," ucap Alina sambil tersenyum.
Tae Woong dan Haruka pun juga tersenyum bangga melihat Juan.
"Kalian terlalu berlebihan." ucap Juan yang tersipu malu.
Pembicaraan mereka terhenti oleh ucapan Roman.
"Tae Woong, apakah slot item hanya sepuluh? saya rasa terlalu sedikit."
"Benarkah, Berapa memang yang cocok?" sambung Tae Woong.
"25 slot. Itu jumlah yang cukup untuk survival dan gunakan bentuk tas ransel!" jawab Juan.
"Baiklah." jawab Tae Woong.
# Day -20 for Festival game indie.
Seusai pembuatan pulau beserta sumberdaya nya. Kali ini Juan dibantu oleh AI Elixir nya membuat ratusan zombie yang tersebar di seluruh pulau.
Zombie itu terdiri dari empat jenis yaitu;
Zombie Walker, zombie yang berjalan pelan menyerang karakter.
Zombie Runner, Zombie yang berlari menyerang karakter.
Zombie Big, Zombie yang memiliki badan yang besar serta perut yang besar. Zombie ini memiliki HP dan pertahanan yang tinggi.
Dan, terakhir mutan. Gabungan zombie dengan hewan. Adapun mutan yang menjadi mini bos dan bos dalam game.
Dan, Tae Woong bertugas untuk membuat senjata diantaranya;
- Pistols.
• P92
• P1911
- Submachine Guns (SMG)
• Micro Uzi
• Tommy Gun
• UMP 9
• Vector
- Light Machine Guns
• M249
- Assault Rifles
• AKM
• M16A4
• M416
• SCAR-L
- Sniper Rifles
• AWM
• Kar98k
• M24
- Designated Marksman Rifles (DMR)
• SKS
- Shotguns
• S12K
• S1897
• S686
- Bows
• Crossbow
- Melee Weapons
• Crowbar
• Machete
• Pan
• Sickle
- Grenades or Throwables
• Frag Grenade
• Molotov Cocktail
• Stun Grenade
• Smoke Grenade.
Itulah senjata-senjata yang dibuat oleh Tae Woong beserta program menu Reload, Single dan Burst fire, Fire, Switch weapon, Run, Crouch dan lie down.
Dengan ini perkembangan, Evil Island menjadi Beta versi 0.2
# Day -19 for Festival game indie.
Disaat zombie dan senjata sudah siap, Alina memikirkan sesuatu.
"Juan, semuanya. Bagaimana kalau kita uji coba nya bersama-sama?!"
"Bagaimana caranya?" tanya Juan.
"Kita adu combo!" jawab Alina. Lalu, Alina menjelaskan permainan nya.
Juan sebagai Game Master harus mempersiapkan satu pulau khusus yang hanya ada Padang rumput. Juan pun mempersiapkan di pulau selatan. Pulau yang berisikan hutan dan pandang rumput.
Sesudah itu, Alina menjelaskan agar Juan mengkloning karakter Johnson nya menjadi empat dilengkapi dengan armor terbaik, senjata M416 yang dilengkapi dengan isi 99999 peluru. Lalu, karakter itu dibuat menjadi lima player yang awalnya satu player.
Juan pun mempersiapkan nya semuanya.
Dan, terakhir setiap anggota memegang satu karakter di komputer masing-masing. Roman, Tae Woong, Haruka termasuk Alina sendiri. Mereka pun sudah bersiap.
"Kalian siap?!" seru Juan.
Alina dan lainnya mengangguk kepala. Sesudah melihat kesiapan mereka Juan mengetikan kode GM nya.
[Bangkit 1000 semua jenis zombie dalam waktu 10 detik.]
Tulisan hitungan mundur pun muncul.
9 ... 8... 7 ... 6... 5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1. Dead Time!
Sesaat kemudian, seribu zombie muncul dihadapan kelima player dan langsung menyerang para karakter tersebut.
"Fire!" seru Alina.
Juan, Alina dan lainnya langsung menembaki para zombie itu dengan klik mouse mereka.
Dor! Dor! Dor! Dor!
suara gemuruh pun terdengar di ruang klub game.
"Goo ..." teriak Alina.
Juan dan lainnya terus menembaki para zombie sampai ratusan combo dicetak oleh Juan dan Alina sedangkan ketiga karakter lainnya sudah mati.
"Tangan ku begal!" ucap Roman yang lansung menaruh kepalanya di meja.
Tae Woong dan Haruka yang sudah mati terlebih dahulu melihat pertandingan Juan dan Alina yang mengerakan jari jemarinya dengan cepat.
"Kalian memang berada di level yang berbeda," gumam Tae Woong.
"Luar biasa," sambung Haruka.
Dan, 5 menit kemudian. Arus zombie pun selesai yang dimana Juan mendapatkan zombie terakhirnya.
"Wuaa ... aku kalah!" seru Alina yang langsung menyandarkan badannya ke kursi dan memegang lehernya seraya meredakannya.
Pertandingan pun berakhir dengan hasil.
Juan : 384
Alina: 380
Roman: 121
Tae Woong: 82
Haruka: 43
Juan pun tersenyum dan melihat teman-teman nya. "Sungguh, menyenangkan!"
Alina dan lainnya pun mengangguk kepalanya dan tersenyum.
"Tapi, kalau yang menang harus mentraktir kita makan," ucap Alina.
"Eh?" gumam Juan.
"Betul itu," sambung Roman.
"Aku sudah lapar," ucap Tae Woong.
"Aku juga," sambung Haruka.
"Kalian ini," respon Juan.
Juan dan lainnya pun saling bertukar senyum.