NovelToon NovelToon
Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: LebahMaduManis

Aksa bertemu dengan gadis pemilik toko kue yang memikat hatinya, namun ia terpikat bukan karena gadis itu sendiri, melainkan terpikat karena gadis itu sangat mirip mendiang istrinya.

Aksa berusaha mendekati Si Gadis untuk bisa mendapatkannya, bagaiman pun caranya ia lakukan bahkan dengan cara licik sekalipun, asalkan ia bisa memiliki gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya

Akibat obesesi Aksa yang melampaui batas, gadis itu pun terjerumus dalam lembah penuh hasrat Si Pria yang dominan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LebahMaduManis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

"Selamat pagi pak" Rio berjalan menghampiri Aksa di ruangannya.

"Ya Rio" jawab Aksa, tangannya sangan lincah menandatangani lembaran-lembaran berkas

"Saya sudah dapatkan informasi tentang toko The Sweets Cake And Bakery" ucap Rio

"Duduklah Rio"

Aksa terhenti dari aktifitasnya,ia menyangga dagunya mendengarkan penjelasan Rio

"Toko itu milik Bapak Erwin Nugroho dan Ibu Farhana, tapi mereka sudah meninggal karena kecelakaan tujuh tahun lalu, dan toko itu sekarang di kelola Ibu Talia, adik dari Bapak Erwin" ujar Rio

Aksa berdiri dari kursinya, berjalan mendekati Rio, ia sedikit menyenderkan tubuh Tinggi tegapnya di depan meja tempatnya bekerja, dan menatap Rio sangat tajam.

"Lalu?"

"Toko itu sempat tutup sekitar dua bulan, sekarang buka lagi setelah anak pemilik toko pertama kembali ke Indonesia"

"Siapa anak pemilik toko pertama?" Tanya Aksa, ia mengernyitkan dahinya.

"Erina ... semenjak orang tuanya meninggal gadis itu berada di German"

"my guess is correct" ucap Aksa sesekali menghisap cerutu yang ia jepit di sela-sela jarinya.

"Itu yang saya tahu tentang toko itu pak"

Aksa mengambil ponsel di saku celananya, "Yess Thanks you, saya sudah transfer ke rekening kamu, sebagai bonus, atas kinerjamu kali ini"

Rio pun mengambil ponselnya dan mengecek apa yang sudah atasannya katakan, matanya melebar setelah ia memandang layar ponsel atas notifikasi yang muncul "ini banyak sekali pak" ucap Rio

"Tiadak apa-apa, tapi saya masih punya kerjaan buat kamu" titah Aksa

"Apa lagi pak?"

"Kamu ... awasi Erina, laporkan ke saya hal kecil apapun tentang dia"

"Baik pak, terimakasih !"

Rio keluar dari ruangannya, kini hanya Aksa sendiri di ruang yang hampir semua temboknya terbuat dari kaca. Ia merebahkan tubuhnya yang bak seperti pemimpin pasukan perang, berkat tubuhnya yang terlampau bongsor, di sofa ruang kerjanya ia membentangkan tangan, matanya menatap kosong langit-langit ruangan, ia terkikik "Erina ... sekali saya tertarik, saya tidak akan melepaskannya".

Sepertinya isi pikiran Aksa saat ini di penuhii dengan Erina.

"Saya ada urusan di luar, kalo ada hal penting tolong telpon saja" ucap Aksa pada sekertarisnya, ia melangkahkan kaki keluar meninggalkan ruangannya.

"Rio tolong siapkan mobil saya, saya ada urusan di luar, kamu tetap di kantor saya mau nyetir sendiri !" Ucap Aksa

"Baik pak" jawab Rio

Mobil yang akan dikendarai Aksa telah siap, ia melaju dengan kecepatan sedang, menembus jalanan yang cukup ramai namun tidak terlalu padat. Ia menyetir dengan sebelah tangannya, tangan kirinya menempel pada dahinya "kenapa saya selalu ingin bertemu gadis itu?" Gumamnya "ah ... sudah jelas saya sangat merindukan Ayesha dan Erina memiliki banyak kemiripan dengannya, sepertinya itu alasan kenapa saya selalu ingin datang ke toko kue itu".

Aksa memarkirkan mobilnya di depan toko, terlihat dari kaca ada cukup banyak pengunjung. Ia merapihkan pakaiannya terlebih dahulu, dan mengusap rambutnya dengan menghadap kaca sepion, memastikan bahwa penampilannya tidak memalukan.

Memasuki toko dan indra penciumannya langsung di suguhkan aroma-aroma wangi kue, iya menarik nafas dalam-dalam seaka menghirup seluruh aroma dalam toko itu "aroma yang sangat menggiurkan" gumamnya.

Menelisik seluruh ruang toko mencari sosok yang ingin iya temui, tak lama netranya menangkap pergerakan gadis yang memakai blazer berwarna coklat, dengan rambut yang terikat, ya ... itu adalah Erina.

Aksa melangkahkan Kakinya sangat pelan, mendekati Erina yang membelakanginya, ia terdiam saat sudah dekat dengannya, karena ia tahu, Erina sedang berbincang dengan pelanggannya.

Aksa mencolek bahu Erina "hai" ucapnya sembari mengangkat tangannya dan sedikit melambai.

Erina spontan membalik badan, tangannya mengepal, bola matanya berada di ujung mata, namun saat ia melihat siapa yang membuat nya kaget, matanya terbelalak, melihat sosok yang tak ingin ia temui lagi berada di hadapannya.

Rasa kesalnya sepontan ia ubah, terlihat Erina melebarkan senyumnya dengan sedikit anggukan kecil. Erina tahu ia harus profesional disini, karena Aksa adalah salah satu pelanggannya, ia terpaksa meredam rasa kesalnya.

"Halo Bapak Aksa kita bertemu kembali" dengan suaranya yang lembut menyapa Aksa

Matanya berbinar dan Aksa mengulum senyumnya saat melihat respon baik dari Erina.

"Sepertinya kamu sedang sibuk, Erina?" Tanya Aksa

"Seperti yang bisa bapak lihat, hari ini toko agak ramai" jawab erina.

Netranya mengelilingi setiap sudut toko, seiring dengan jawaban yang Erina berikan, memberikan kesan bahwa Aksa mengerti dengan yang Erina ucapkan.

"Hari ini kamu sangat cantik" Aksa menatap dalam Erina, dengan senyumnya merekah

Mendengar ucapan Aksa, pipi cabi Erina memerah, namun tak lama ia mengernyitkan dahinya. "Maksud bapak kue nya?" Erina terkikih, berusaha mengalihkan pembicaraan "bapak sedang mencari kue apa kalo saya boleh tau?" Erina bertanya dengan suara sedikit memekik.

Aksa hanya mampu membalasnya dengan senyuman sesekali ia menundukan kepalanya untuk menutupi senyum yang ia kulum.

"Saya cari kamu" jawab Aksa

"Saya sudah ada disini kenapa bapak masih harus mencari saya?" Erina melangkahkan kakinya sedikit menjauh, ia sudah tak nyaman dengan obrolannya

Kini Aksa yang terkikih geli, ia mengikuti kemana Erina berjalan.

"Maaf bapak cuma bisa ngikutin saya sampai sini" cetus Erina, ia membalik tubuhnya untuk mengingatkan Aksa yang berada di belakangnya dan menunjuk pada tulisan yang menempel di pintu "selain karyawan dilarang masuk !"

"Baik nona Erina saya akan tunggu kamu sampai keluar" Aksa mengulas senyum tipis

Erina membalas dengan sedikit anggukan kecil dan membalas senyum tipisnya sebelum ia benar-benar menutup pintu.

Aksa tersadar, apa yang ia lakukan sudah mengambil atensi orang-orang yang ada di toko, tak gusar ia pun menelisik balik pada setiap netra yang mengarah padanya.

...***...

...JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN COMENT YAA READERS...

1
aliyanila
ayo lantkan ceritanya, aku penasaran
LebahMadu: siapp.. di tunggu
total 1 replies
LebahMadu
semoga secepatnya bisa banyak pembaca ya , dan terus dukung karya2ku👍
LebahMadu
Terima kasih dan tunggu plotwis2 berikutnya
LebahMadu
Terima kasih sudah mampir 😍
aliyanila
cerita sebagus ini, penulisannya bagus. bisa2nya sepi
aliyanila
tiap babnya bikin penasaran
aliyanila
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!