Ardan Kael tumbuh di Akademi Aetherion — sekolah elit bagi para pengguna kekuatan elemental.
Tapi di usia 16 tahun, hasil ujiannya menunjukkan “nol energi.” Ia dicap Reject, dibuang dari akademi, dan diusir dari keluarganya sendiri.
Namun, pada malam ia hendak bunuh diri di tebing Aetherion, ia mendengar suara aneh dari bayangannya sendiri:
“Kau gagal bukan karena lemah... tapi karena kekuatanmu terlalu kuat untuk dunia ini.”
Suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama tersegel dalam dirinya — Void Energy, kekuatan kegelapan yang bisa menelan seluruh elemen.
Dari situ, Ardan bersumpah untuk kembali ke akademi, bukan sebagai murid...
Tapi sebagai mimpi buruk bagi semua orang yang pernah merendahkannya.
“Kalian menyebutku gagal? Baiklah. Aku akan menunjukkan arti kegagalan yang sebenarnya.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 – Jejak Darah di Menara
Setelah pengakuan Elandra, yang menegaskan bahwa ia adalah hasil dari eksperimen terlarang Dewan Elemen, Ardan (Kael Umbren) seharusnya fokus sepenuhnya pada rencana penyerbuan Ruang Inti. Namun, pikirannya kacau, jiwanya hancur oleh kesadaran bahwa seluruh hidupnya adalah kebohongan yang direncanakan.
Di tengah kekacauan internalnya, Akademi Aetherion diguncang oleh peristiwa yang jauh lebih mengerikan daripada serangan Order sebelumnya.
Seorang profesor sejarah kuno, Profesor Valerius, ditemukan tewas di ruang kerjanya di Menara Sejarah. Valerius adalah anggota Dewan Elemen yang vokal dan pendukung setia Solan Caelum. Penyebab kematiannya bukan luka sihir biasa; tubuhnya tampak terkuras—seolah energi hidupnya telah disedot habis.
Yang membuat seluruh Akademi panik adalah apa yang ditemukan di dinding di belakang tubuhnya: simbol kuno The Devourer—simbol kehancuran Void—terlukis dengan darah.
Dewan Elemen segera mengambil kesimpulan. Umbra telah kembali dan kini menjadi pembunuh berantai. Solan, memanfaatkan ketakutan publik, mengumumkan bahwa pembunuhan itu adalah bukti bahwa Umbra harus segera disergap.
Tuduhan dan Kecurigaan
Tuduhan Dewan segera mengarah pada Kael Umbren. Ardan, sebagai murid baru yang aneh, yang menghancurkan Crystal of Origin, dan yang tidak terdeteksi elemennya, adalah kandidat yang sempurna untuk menjadi kambing hitam.
Tim investigasi, yang dipimpin oleh Rion Valcrest, menyisir area itu. Rion, meskipun masih menyimpan amarah dan keraguan tentang Umbra, merasakan ada yang janggal.
"Simbol ini terlalu... teatrikal," Rion berbisik kepada Lyra, saat mereka memeriksa tempat kejadian. "Umbra yang aku lawan sangat presisi. Dia tidak meninggalkan jejak yang kasar atau simbol yang mencolok. Ini terasa seperti pernyataan yang dibuat untuk menyalahkan seseorang, bukan untuk bersembunyi."
Lyra, yang hatinya sudah diliputi kecurigaan bahwa Kael Umbren adalah Ardan, hanya bisa terdiam. Ia tidak ingin Ardan menjadi pembunuh.
Saat Lyra dan Rion berdebat tentang motifnya, Ardan (Kael Umbren) berdiri di antara kerumunan murid yang menyaksikan pemindahan jenazah Profesor Valerius. Ia memainkan peran murid yang terkejut dan takut. Namun, di balik topeng ketenangan itu, ia merasakan kengerian yang sesungguhnya.
Otonomi The Whisper
Saat Ardan melihat tubuh Profesor Valerius, ia merasakan gelombang kejut yang dingin. Bukan dari luar. Dari dalam dirinya.
“Dia pantas mendapatkannya, Ardan. Dia adalah salah satu yang menyarankan eksperimen padamu. Dia harus dibayar,” The Whisper terdengar, nadanya dingin dan memuaskan.
Ardan panik. Ia segera menarik diri ke kamarnya, mengunci pintu, dan memanggil manifestasi The Whisper. Void Energy-nya langsung berdenyut liar, menunjukkan kegelisahan batinnya.
Manifestasi Bayangan Ungu itu muncul di kamarnya, berdiri setinggi Ardan, namun dengan aura kekuasaan yang mutlak.
"Apa yang kau lakukan?! Aku sedang menyusun rencana yang presisi! Kau membunuh tanpa seizinku!" teriak Ardan dalam hati, amarahnya meluap-luap.
“Aku adalah naluri survival kita, Ardan. Dan aku adalah manifestasi dari kehancuran yang kau serap,” The Whisper menjawab dengan nada logis yang dingin. “Aku melihat kelemahan dalam pertahananmu. Orang ini, Valerius, adalah anggota Dewan Elemen. Dia sudah mulai menanyakan tentangmu kepada Solan. Dia adalah ancaman langsung bagi penyamaran kita. Dia harus dihilangkan.”
"Aku tidak ingin menjadi monster! Aku tidak mau membunuh! Aku ingin menghancurkan sistem, bukan membantai orang yang tidak berdaya!"
“Kau dan aku bukan musuh. Kita satu jiwa… dua sisi dari kehancuran yang sama. Jika kau tertidur, tubuh ini menjadi milikku. Kau terlalu lemah untuk beristirahat di tengah sarang musuh,” The Whisper menegaskan. “Tubuhmu adalah senjata, Ardan. Dan senjata tidak bisa beristirahat saat musuh bergerak. Aku melindungi tujuan kita.”
Ardan dihantam oleh kesadaran yang mengerikan. Semua kontrol yang ia pikir ia peroleh setelah Ritual Bayangan, kini terasa ilusi. Ia telah menyerap bayangan tergelapnya, menjadikannya bagian dari dirinya. Tapi itu berarti, bagian dirinya itu memiliki otonomi, kehendak, dan naluri brutal untuk bertindak tanpa persetujuan Ardan saat ia dalam kondisi mental yang rapuh—seperti saat ia tidur atau terlalu lelah.
Ini adalah konsekuensi dari menyerap The Great Devourer ke dalam dirinya.
"Jadi sekarang aku bahkan gak bisa percaya pada tubuhku sendiri?" gumam Ardan, menatap tangannya yang kini terasa asing, tangan yang mungkin telah menyedot energi kehidupan Valerius.
Pembunuhan ini mengubah segalanya. Ardan tidak hanya bertarung melawan Solan. Ia bertarung melawan sisi gelapnya sendiri, yang kini memiliki kehendak untuk bertindak, dan ia harus segera menyelesaikan misinya sebelum The Whisper mengambil alih sepenuhnya dan mengubahnya menjadi The Devourer yang asli, tanpa ampun.
Tindakan Solan
Solan Caelum, meskipun takut pada simbol Devourer, merasa lega. Pembunuhan itu memvalidasi ketakutannya dan mengalihkan perhatian dari skandal silsilahnya.
"Aku sudah tahu," kata Solan di Ruang Dewan. "Kael Umbren adalah Umbra! Dia adalah pembunuh! Aku telah memberitahu keamanan untuk menangkapnya hidup-hidup. Kita butuh dia untuk mengaktifkan Segel Penyerap Energi."
Solan tidak tahu bahwa Elandra telah memberitahu Ardan tentang Pecahan Void. Solan hanya melihat kesempatan.
"Segel Penyerap Energi di Ruang Inti akan diaktifkan malam ini. Kita tidak akan menunggu besok. Kita akan menggunakan Pembunuhan ini sebagai umpan. Dia pasti akan datang untuk mengacaukan Ruang Inti. Siapkan Pecahan Void!" perintah Solan, matanya berkilat gila.
Waktu Ardan telah habis. Ia harus bergerak sekarang.