NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan
Popularitas:43.5k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disimpan Saja 32

"Aaah Ya Allah, terimakasih telah mendengar doaku," ucap Juragan Karto. Pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu tergugu melihat anak dan menantunya saling berpelukan.

Ia berjalan mendekat, mengusap rambut mereka dengan lembut. Air mata pria tua itu terus mengalir tanpa bisa dibendung.

Eh?

"Bapak?"

"Apa, Bapak?"

Adam segera bangun ketika mendengar suara Juragan Karto. Ia pikir itu hanya mimpi karena posisinya sedang tidur. Tapi suara yang semakin jelas tersebut membuat Adam sadar bahwa suara Juragan Karto adalah nyata dan bukan mimpi ataupun ilusi.

Pun dengan Asha, dia langsung bangun dan duduk. Sebuah pelukan dari Juragan Karto membuatnya terkejut. Juragan Karto memeluk anak dan menantunya itu sambil tergugu.

"Pak, alhamdulillah kami baik-baik saja. Bapak jangan menangis,"ucap Adam sambil mengusap lembut punggung Juragan Karto.

"Betul, Pak. Allah masih sayang dengan kami berdua sehingga lolos dari maut, terimakasih sudah datang untuk mencari kami,"imbuh Asha.

Juragan Karto tak mampu berkata-kata lagi. Dia hanya menangis. Adam dan Asha membiarkan hal tersebut untuk sementara waktu. Mereka bisa merasakan bahwa tenyata ketakutan akan musibah itu tak hanya menghampiri mereka, melainkan Juragan Karto dan mungkin seluruh keluarga.

Setelah sekitar sepuluh menit berlalu, Juragan Karto melerai pelukannya. Dia kembali menatap ke arah Adam dan Asha secara bergantian. Tatapan itu seolah tatapan tidak percaya bahwa anak-anak itu masih hidup, terlebih ketika mengingat mobil yang digunakan Adam hangus terbakar.

"Alhamdulillah,"ucap Juragan Karto sambil mengusap wajah Adam dan Asha bergantian dengan lembut.

"Ayo sekarang kita kembali,"ajak Juragan Karto.

"Tunggu Pak, ini sudah senja. Bahaya jika kita pulang dalam keadaan hari sudah gelap. Kita tidak pernah tahu kapan binatang buas akan keluar. Lebih baik kita istirahat di sini dulu untuk malam ini, dan pulang setelah pagi,"usul Adam. Dia merasa firasat yang tidak baik jika mereka kembali ke rumah saat ini juga.

"Ehmmm begitu ya. Ya sudah kalau begitu. Bapak akan memberitahu Prapto untuk membuat tenda lebih dulu. Bapak sudah mempersiapkan hal tersebut untuk berjaga-jaga. Sekali lagi terimakasih karena kalian selamat,"ucap Juragan Karto. Ia kemudian melenggang keluar dan memberi perintah kepada Prapto untuk mendirikan tenda di depan gubuk tersebut.

Adam dan Asha saling pandang, keduanya lalu menghembuskan nafas penuh dengan kelegaan.

Dreb

Asha menghambur memeluk Adam. Pelukan yang begitu erat membuat Adam mengerti bahwa istrinya sebenarnya begitu takut, dan ketika Juragan Karto datang, ia pun merasa lega.

"Semua sudah tidak apa-apa, Sha. Kita akan pulang ke rumah. Jadi jangan takut lagi oke?" ucap Adam, tangannya mengusap lembut rambut sang istri.

"Iya Mas, kita pulang. Kita sungguh selamat," sahut Asha. Tubuh wanita itu bergetar hebat.

Adam menyadari sesuatu, Asha mengalami trauma akibat kecelakaan yang mereka alami. Meskk tampak baim-baik saja, tapi Asha sangat ketakutan.

Ini hal yang wajar, siapapun pasti akan mengalami rasa takut saat nyawa hampir lepas dari raga. Adam masih bisa bersyukur bahwasannya istrinya masih bisa bersikap tenang.

Malam itu, mereka semua bermalam di sana. Juragan Karto juga memerintahkan untuk melakukan penjagaan bergantian demi mewaspadai adanya binatang buas yang berkeliaran saat malam hari.

Sedangkan Adam, dia juga tak bisa tidur. Asha memeluknya dengan begitu erat, bahkan dalam tidurnya, Asha tak melonggarkan pelukannya.

"Kenapa Asha, Dam?" tanya Juragan Karto.

"Kayaknya Asha terbayang-bayang peristiwa itu, Pak," sahut Adam. Kemarin Asha tidak bersikap seperti ini karena mungkin dirinya memiliki tanggung jawab untuk merawat Adam yang tengah demam. Namun sekarang saat dirinya merasa tenang, mungkin saja kenangan buruk itu menguasi isi kepalanya.

"Bapak sampai lupa tanya tentang bagaimana bisa kalian bisa terjun. Pasalnya jaran lereng ini dengan jalan utama lumayan jauh," ucap Juragan Karto.

Hal itu memang benar adanya. Jarak jalan utama dan tempat dimana mobil mereka terjun memang lumayan jauh. Mustahil jika mereka salah jalan atau tiba-tiba rem blong.

Adam pun menceritakan kronologinya sesuai dengan ingatannya. Juragan Karto mendengar secara seksama sambil mengerutkan alisnya.

Seperti yang diduga oleh Adam, Juragan Karto juga merasa bahwa kecelakaan ini dilakukan dengan sengaja. Ada orang yang menginginkan kecelakaan menimpa Adam dan Asha.

"Pak, aku harap dugaan kita ini disimpan untuk sendiri saja. Jangan sampai kita mengungkapkannya pada siapapun. Khawatir malah jadi ramai dan juga saling mencurigai. Aku, aku akan menyelidikinya sendiri," ujar Adam dengan tatapan yang dalam.

Degh!

Juragan Karto terkejut dengan ucapan Adam. Dia tidak menyangka bahwa Adam akan memintanya untuk diam dimana seharusnya hal ini diusut secepatnya. Juragan Karto tidak mengerti mengapa Adam memintanya begitu. Namun dia akan menuruti apa yang diinginkan oleh putranya.

"Baiklah kalau itu yang kamu inginkan, Dam. Bapak yakin kamu memiliki rencanamu sendiri,"sahut Juragan Karto.

"Terimakasih, Pak," jawab Adam sambil tersenyum. Baru kali ini dia bisa berbicara dengan santai dengan ayahnya. Dan baru kali ini juga Juragan Karto mendengarkan dan setuju atas apa yang Adam katakan. Itu sungguh hal yang menyenangkan.

"Untuk sementara kamu libur dulu dari kuliahmu, Dam. Setidaknya untuk menyembuhkan luka di tubuh dan menemani Asha. Aku yakin istrimu membutuhkan dirimu setelah kejadian ini,"saran Juragan Karto.

"Iya Pak, aku memang berpikir demikian. Aku akan menghubungi kampus dan juga mengirimkan surat permohonan cuti secara resmi nanti,"ucap Adam setuju. Memang sebelum Juragan Karto bicara demikian, Adam sudah memiliki ide untuk melakukan itu. Apalagi menyadari bahwa Asha mendapatkan trauma setelah kejadian ini. Semakin kuat saja tekad Adam untuk istirahat sejenak dari perkuliahannya.

"Bapak sekarang tidur saja. Seharian ini Bapak belum istirahat kan? Sekarang waktunya Bapak untuk istirahat. Besok saat matahari mulai terbit, kita akan langsung pulang. Ibu, Mas Bimo dan Mbak Juwita pasti sudah menunggu kita?"ucap Adam.

Juragan Karto mengangguk, dia lalu merebahkan diri di lantai dengan beralaskan tikar. Ya besok adalah hari dimana semua ketegangan ini akan berakhir. Sekali lagi, Juragan Karto sangat bersyukur bahawa anak-anaknya ditemukan dengan selamat.

"Haaah, aku harap kejadian seperti ini hanya untuk sekali ini saja. Sekali seperti ini saja sudah seperti mengurangi umurku setengahnya," ucap Juragan Karto dalam hati. Dia menatap lurus ke arah Adam dan Asha, lalu sebuah senyum terukir pada bibir pria tua itu.

"Disetiap peristiwa pasti ada hikmah yang bisa dipetik."

TBC

1
GiZaNyA
hahaha.. good Adam... emang harus dibikin seneng dulu itu si Bimo... baru nanti digrebek... mudah2an Adam bilang ke Bapaknya untuk ngikutin kemana pun Bimo pergi.. biar cepat selesai masalahnya...
dewi rofiqoh
Bimo pasti klo preman Suruhannya berhasil
Eni Istiarsi
salah cari lawan Bang! 😄
Esther Lestari
Adi masih baik hati gak menghabisi nyawa para penjahat itu
Dew666
🍒🍒🍒🍒
GiZaNyA
mantaappp... bikin orang orang suruhan Bimo bilang misi udah mau selesai terus minta bayaran sisanya ke Bimo... biar langsung dibekukan sama polisi...
GiZaNyA
dasar si Bimo.. tunggu aja nanti pembalasan si Adam kaya gimana...
Dewi kunti
typo nya bertebaran,bnyk kata yg hurufnya kurang🙏
lin
pngen tau lngkah apa yg akan Adam ambil, belajar lah menggunakan logika jgn trllu baik , sayangi nyawa dan istri Lo sendiri, klo gak diselesaikan hdup Lo dalam bahaya terus jdi bertindak lah💪
dewi rofiqoh
Adam dan asha jadi sulit percaya dengan orang lain, secara mereka sengaja disakiti oleh orang terdekat bahkan masih saudara sendiri
Eni Istiarsi
wajar jika Adam dan Asha menjadi tidak mudah percaya pada orang disekitarnya.karena nyata bahkan kakak kandungnya sendiripun ingin melenyapkannya
dewi rofiqoh
Jangan sena dulu nomor! Keinginanmu tak sesuai ekspektasi 🤭🤭,kare author tak merestui 🤭🤭
marie_shitie💤💤
ini nmnya sahabat setia dan mau melakukan apa pun
Aas Jamilah82
eh Juwi jangan marah sama Asha harusnya kamu marah Sama othor yg menjodohkan kamu Sama bimo🤣🤣,
lin
untuk jodohnya adam bkn juwita, si bimo sm juwita pasangan serasi sama2 jahat dan gk bersyukur, smga aj Adam cerita sm org tuanya tp secara diam2 ttg kelakuan kk nya Sklian ksih bukti trus msukin penjara, klo dibiarin ketiga kalinya blm tntu adam sm asha selamat mskipun ada adi yg ngebantu💪👍
Esther Lestari
gak sabar menunggu Bimo jatuh karena kejahatannya😁
Dew666
🍭🍭🍭🍭
dewi rofiqoh
Sock sudah pasti,... Bagaimanapun juga mengetahui bahwa saudaranya sendiri yang tega mencelakainya bahkan berusaha menghilangkan nyawanya. Sabar dam... Setelah ini berpikir jernih dan jangan gegabah. Cari bukti kejahatan bimo
biby
ceritakan sj sm bapakmu dam. setidakx urang tuamu tau kelakuan kakaknu
Dewi kunti
perbuatan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!