Sentuh Aku, Mafia Bastard

Sebelum Logan menghilang ia sangat tahu betul bagaimana sosok Helena, ia seorang wanita jelita nan ayu yang sangat ceria dan patuh. Maka dari itu ia libatkan untuk menyempurnakan rencananya akan sebuah tujuan. Tetapi kali ini? hampir 95% kepribadian Helena berubah, tidak ada lagi sorot mata hangat yang tertuju pada Logan. Dan informasi rahasianya yang sudah menikah, darimana ia bisa mendapatkan itu? Sejak kapan Helena memperhatikan sekelilingnya.

Apa yang telah dilakukan Helena di belakangnya?.. Logan bahkan merasa senang ketika mengetahui fakta bahwa Helena akan membunuh Nicholas demi dirinya, tetapi kali ini pria itu dibuat tak paham.. Harusnya jika Helena sudah sampai berani seperti itu, ia tak akan melakukan ini apalagi menceraikannya.

Rahang Logan menggertak kuat, sorot matanya tak lagi sama. Ia kini akhirnya sadar akan sesuatu, entah ini rencana dibalik rencana atau apa, yang jelas perubahan Helena bukan tanpa sebab. Istrinya telah berubah, dan sekarang mungkin sangat sulit untuk dikendalikan lagi.

Sudut mata Logan tertuju pada cctv ruangan itu, tatapan matanya begitu sinis menusuk, seolah memberi peringatan pada sosok yang amat begitu ia benci, ia tahu bahwa dibalik ini semua ada pantauan nya. Karenanya.. Logan kini dihadapkan dengan kejadian fatal yang tak mampu ia elak.

"Logan! Apa itu benar? apa maksudnya! Putriku istri keduamu??." Edward dibuat naik pitam, masalahnya ini tak terduga dan tak mungkin Logan membohongi nya.

Bukti berupa foto yang dibawa Helena telah menjelaskan semua, pada foto tersebut Logan tampak sedang menghabiskan waktu bersama istri pertamanya yaitu Angela.

Logan yang masih tak menyangka kini sorot mata itu tertuju pada Helena yang juga menatap tajam ke arahnya. Bagaimana pun juga jika rencananya gagal di tengah jalan dan tak bisa melanjutkan dengan cara halus, Logan akan menggunakan cara lain yang mungkin lebih kotor untuk mendapatkan dan membawa Helena pergi.

"Itu benar, aku memang sudah menikah." Timpal Logan mengakui sambil menunduk dengan wajah sendu, ia harus bisa meraih kendali itu berada di tangan nya lagi. "Akan tetapi.. aku tak mencintainya, pernikahan ku hanya untuk reputasi bisnis. Dan akhirnya setelah bertemu Helena, semuanya berubah. Aku mencintainya hingga rela berbuat sejauh ini..."

"Maafkan aku.." Lanjut Logan menunduk tepat di hadapan ayah dan putrinya itu.

Edward tak mampu berkata-kata, ia mundur beberapa langkah masih terkejut dan tentu tak menyangka. Bagaimana bisa ia dulu menikahkan putrinya pada sosok yang sudah beristri juga? Sangat tak terduga sekali dan ia benar-benar tertipu.. Bagaimana jika publik tahu? Mungkin hancurnya reputasi perusahaan akan terulang menjadi part 2 dan nama baik Helena tercoreng.

"Logan..." Lirih Helena meraih tubuh pria itu agar berhenti membungkuk dan..

PLAK!

Logan terdiam membisu.. Ia mundur beberapa langkah saat kini pipinya terasa begitu panas akan tamparan Helena.

Perasaan Helena bergemuruh tak karuan.. Tamparan barusan bukan hanya sekedar karena Logan menjadikannya istri kedua saja, tetapi tamparan itu merupakan luapan emosi Helena secara keseluruhan atas semua pengkhianatan Logan selama ini.

"I hate you!.. aku tak menyangka kau se-bajingan ini." Sergah Helena tak menahan diri lagi. "Tandatangani surat perceraian ini, dan akhiri semuanya!.."

"Tidak akan!.." Potong Logan menghalangi jalan keluar, ia menahan Helena. "Mana mungkin kita bercerai, aku akan menceraikan istri pertamaku demi dirimu jika kau membutuhkan keseriusan ku Helena."

"Akan ku lakukan apapun untukmu.. tolong jangan menghancurkan ku setelah semua perjuangan yang ku lakukan agar dapat meraih mu.." Lanjut Logan bahkan kali ini ia rela memohon.

Helena meremas ujung bajunya kuat..

"Bagaimana bisa kau se serakah ini, Logan?."

Setelah menyelediki semua dan mendapatkan kebenaran, Helena tahu bahwa sejak awal Logan bersandiwara akan kepentingannya, tetapi apakah saat ini ia harus melanjutkan sandiwara itu dengan tetap melanjutkan pernikahan?.

Apalagi yang ia cari?.

Aneh sekali, harusnya tidak. Kecuali jika ucapannya benar bahwa kini Logan memang menyukai dan menginginkan Helena juga.

"Sebaik apapun perlakuan mu kemarin, aku tak akan goyah dengan itu. Pengkhianatan tetap pengkhianatan, dan aku tak mau melanjutkan pernikahan ini.. Logan." Tegas Helena yang memang begitu kecewa.

Logan mengepal tangannya kuat, apalagi yang harus ia katakan agar keadaan berbalik kepadanya?. Rasanya luapan emosi Helena begitu dalam seolah bukan hanya karena satu hal saja.

Pria itu menggelengkan kepalanya dan meraih tubuh Helena ke dalam dekapan. "Tidak, tolong jangan pergi.. Mari kita bicarakan lagi dan temukan solusinya, kau tak bisa menceraikan suamimu di saat perasaan ini begitu menggebu Helena.." Lanjut Logan berusaha menyakinkan.

Edward tak langsung bertindak, pria itu memilih membiarkan Helena menyelesaikan dulu. Karena bagaimanapun rumah tangga itu milik mereka berdua.

"Jangan pergi.. Jangan bercerai, Helena." Pinta Logan dengan sorot mata sendu penuh maksud lain.

Helena diam tak langsung menjawab, sorot matanya menunjukkan rasa muak sekaligus lelah yang sulit dijelaskan. "Ambisi apalagi yang tetap membuatmu ingin meneruskan pernikahan ini.. Kau sangat mencintai istri pertama mu bukan? itu alasan ku tetap kukuh untuk bercerai. Terlebih... Aku sendiri sudah memiliki tempat pulang, tempat dimana jiwa dan hatiku berlabuh."

"Jadi, tandatangani lah..."