NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evita Lin 168

Hanya demi uang, Celline rela menjual dirinya pada seorang CEO perusahaan besar yang bernama James Chandra. James hanya menginginkan seorang anak. Dia rela membayar seorang wanita untuk melahirkan seorang anak sebagai penerus untuknya.
Jika Celline dapat melahirkan seorang anak untuk James, maka Celline akan mendapatkan uang sebesar 1 milyar Rupiah dari James. Dan Celline bisa keluar dari rumah pamannya.
Semenjak orangtua Celline meninggal dunia akibat kecelakaan, Celline harus tinggal bersama dengan keluarga om-nya yang tidak pernah memperlakukan dirinya secara manusiawi. Mereka selalu saja menyiksa Celline baik secara fisik maupun psikis. Kalau Celline tidak mau menurut apa yang mereka katakan dan inginkan.
Bagaimakah kisah Celline bisa bertemu dengan James? Dan bagaimanakah cara Celline bisa keluar dari rumah om-nya itu? Apakah Celline bisa merubah sikap dingin James pria itu? Ikuti perjalanan hidup Celline yang penuh dengan lika-liku kehidupan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evita Lin 168, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

“Celline!” Teriak seseorang membuat Celline jadi terkejut.

“Ada apa, Tuan Denny?”

“Kamu jangan berbohong lagi sama saya! Katakan kamu siapanya Kak James? Apa kamu selingkuhannya Kak James? Cih! Aku tidak menyangka. Penampilan kamu saja yang polos, tapi hatimu busuk!” Caci Denny tajam.

Kaget dengan banyaknya makian yang dilontarkan Denny padanya, Celline menahan sesak yang tiba-tiba saja menyerangnya. Hampir saja dia menangis, tapi masih bisa dia tahan.

Cacian makian dan hinaan dari pemuda itu membuat hatinya tersayat. Tega sekali Denny yang dia kenal lebih ramah daripada James, namun kini justru tutur katanya seperti pedang yang mengoyak jantung sekaligus hatinya.

“Katakan! Apa kamu yang membuat Kak Melan putus dengan kakakku?!” Tuduh Denny lagi.

Mendapat banyak tuduhan yang tidak benar, Celline tidak dapat membela dirinya. Bahkan, dirinya saja tidak mengenal siapa wanita yang disebutkan Denny barusan itu. Dia sudah berjanji pada James untuk merahasiakan pernikahan mereka.

“Berapa Kak James membayarmu?! Hah?!”

Semakin hancurlah hati Celline mendengar ucapan Denny itu. Bukan karena Denny berkata tidak benar, tapi karena perkataan Denny itu benar. James memang membeli dirinya dengan sejumlah uang.

Semakin merintih hati gadis itu. Dia memang wanita seperti itu. Wanita yang rela menjual rahimnya hanya demi segepok uang.

“Apa lidahmu sudah putus?! Sampai tidak bisa menjawab pertanyaan dariku?!” Cibir Denny.

Sepertinya, pria itu juga mahir dalam melukai perasaan orang lewat kata-kata yang meluncur tanpa disaring terlebih dahulu. Karena kesal, Celline hanya diam saja. Denny pun menarik tangan gadis itu ke lantai atas.

Pemuda itu malah membawa Celline masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dengan rapat, supaya orang lain tidak bisa masuk.

Karena takut, Celline langsung mendekat pada pintu. Dia mencoba mendorong pintu itu dengan menggerakkan handle pintu berkali-kali. Tapi, tetap saja pintu itu tidak bisa dibuka. Gadis itu sudah dilanda kecemasan.

Apalagi saat dilihatnya wajah Denny, yang sepertinya sedang gelap mata. Sorot mata yang biasanya teduh dan ramah, kini berubah menjadi beringas dan menyeringai ke arahnya. Terlihat sangat mengerikan sekali.

“Tuan Denny, Celline mau keluar.” Pinta Celline dengan wajah memohon.

”Tidak semudah itu! Jawab dulu pertanyaan saya. Berapa Kak James membelimu?”

Terluka itu pasti. Tapi, memang kenyataannya seperti itu.

“Tuan sedang bicara apa? Celline tidak mengerti apa yang tuan katakan itu.”

“Cih!” Denny mendesah kesal.

Denny sudah muak melihat kesombongan yang Celline sajikan. Sudah jelas sekali, kalau dia memergoki mereka berpelukan dua kali. Celline masih saja mengelak dan Denny mulai terlihat geram.

“Untuk bisa seperti ini, Kak James membayarmu berapa?!”

Denny merengkuk pinggang Celline dan mendekatkan tubuhnya, sampai tak ada jarak yang tersisa. Mendapatkan perlakuan tak terduga seperti itu, apalagi Denny mencoba mendekatkan wajahnya,

Celline langsung membuang muka.

Celline memang menjual rahim dan tubuhnya pada James, tapi bukan berarti menjual miliknya juga pada pria lain.

Bahkan, di dalam perjanjian itu dimulai dengan akad, sampai akhirnya Celline menjadi halal untuk disentuh oleh James.

“Berapa hargamu untuk sebuah ciuman? Jangan jual mahal padaku!”

Rasanya Celline ingin sekali menampar Denny, namun dia tahan. Celline hanya bisa mengepalkan tangannya sedari tadi.

“Apa kita langsung ke intinya saja? Bahkan, kalian sudah tidur bersama, bukan?” Denny terus mencecar Celline dengan berbagai pertanyaan, sampai gadis itu tidak bisa melawan.

Karena setiap kata yang diucapkan Denny lebih banyak benarnya. Celline sudah mati kutu dibuatnya. Kini Celline sudah terdesak dan terjebak.

“Daripada dengan pria yang lebih pantas disebut kakakmu, lebih baik denganku saja. Lihatlah! Kakakku itu sudah punya kekasih. Sebentar lagi mereka akan segera bertunangan. Apa matamu sudah buta dan hatimu sudah mati, Celline?”

Celline tidak mampu lagi membendung air matanya. Buliran bening itu menyeberangi pipinya yang mulus.

“Hatiku memang sudah lama mati!” Kata Celline dalam hati. Dia sadar kalau kini dia sudah tidak memiliki hati lagi, saat menginginkan James.

“Kamu pikir aku akan terpengaruh dengan air mata buayamu itu?”

*****

Detik berikutnya……….

Meskipun bibirnya pedas, sejak tadi Denny memaki dan mencecar Celline, namun nyatanya tangannya terulur untuk mengusap pipi Celline.

Mungkin Denny kecewa atau malah merasa cemburu. Karena bukan dirinya, mengapa harus selalu James? Celline sendiri masih menikmati tangisannya dalam diam. Hatinya sedang bergejolak.

Itu hanya pernikahan kontrak saja, tapi hatinya terlanjur terikat. Lewat bulir bening itulah, dia mengeluarkan kesedihannya.

Tapi, bagaimana dengan Denny? Melihat Celline yang menangis cukup lama, sehingga membuat dia jadi goyah. Dengan perlahan dia mengangkat dagu

Celline yang sedari tadi hanya menunduk saja.

Tanpa berpikir panjang, Denny berbuat sesuai dengan kata hatinya. Tiba-tiba saja dia mengecup Celline dengan lembut. Mata Celline jadi terbelalak mendapat serangan itu. Dengan refleks Celline mendorong dada Denny, kemudian mengusap bibirnya dengan kasar.

“Tuan Denny, apa yang tuan lakukan pada saya?” Tanya Celline sambil terisak.

“Apa kakakku juga menciummu seperti ini?” Serangan kedua berhasil dilakukan Denny pada Celline.

Sekeras apa pun Celline melawan, Denny masih jauh lebih kuat dibanding dirinya. Dia tidak akan melepaskan Celline begitu saja. Tidak sedetik pun.

Tubuh Celline sudah terlihat bergetar hebat, saat Denny melepaskan dirinya.

Tok….. Tok….. Tok…..

“Tuan Denny, Celline lagi ada dimana ya? Dokternya sudah datang.”

Suara bibi pelayan di depan kamar telah menyadarkan Denny dari aksi gilanya pada Celline. Denny yang semula brutal, kini memundurkan langkahnya.

Apalagi saat melihat Celline yang gemetar. Rambut Celline dibuat acak-acakan oleh Denny.

“Tuan Denny!” Suara bibi kembali memanggil Denny.

“Iya, bi. Sebentar! Suruh tunggu dulu!”

“Baik, tuan.” Bibi menatap nanar ke arah pintu.

Bibi sempat melihat Celline ketakutan saat diseret

Denny naik ke lantai atas. Namun, dia tidak bisa mencegahnya, karena dia hanyalah asisten rumah tangga di mansion ini. Bibi pura-pura menutup matanya.

*****

Lima menit kemudian…….

“Keluarlah!”

Celline berjalan keluar dengan perasaan campur aduk. Setelah masuk ke dalam kamarnya, bibi pelayan langsung menghampirinya.

“Apa yang sudah terjadi?” Tanya bibi sambil merapikan rambut Celline dengan lembut.

Celline tak mampu menjawab pertanyaan itu. Dia lebih memilih menangis di pelukan bibi pelayan.

“Jangan menangis. Dokter sudah menunggumu di depan.”

Celline bertambah terisak, sehingga membuat bibi jadi bingung harus berbuat apa. “Atau bibi telpon Tuan James saja sekarang?” Tawar bibi.

Celline langsung menggeleng keras, menolak saran dari bibi. Tak lama mendengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat. Sepertinya ada orang yang menuju kamar Celline.

Tap….. Tap….. Tap…..

“Aku harap kamu tidak mengatakan apa yang terjadi tadi pada Kak James.”

Tidak berani menoleh, Celline dan bibi sama-sama hanya menundukkan kepala. Keduanya takut menatap Denny. Rupanya pria itu serigala berbulu domba.

****

Malam ini Celline tidak bisa tidur. Padahal tadi dia sudah diberi obat dan diperiksa oleh dokter pribadi James. Celline ternyata hanya demam biasa karena terlalu stress. Dia hanya perlu istirahat, kata dokter tadi.

Celline menuruti apa kata dokter itu. Sepanjang hari dia hanya rebahan saja di atas ranjang. Makan siang dan makan malam pun diantar ke kamarnya. Selain harus istirahat, dia juga menghindari Denny.

Pria itu memang membuat Celine jadi takut setengah mati. Denny yang pagi tadi beringas, membuat Celline jadi teringat-ingat. Pokoknya dia sangat takut. Sampai pukul sepuluh malam, matanya belum bisa dipejamkan.

“Apa Tuan James akan menginap ya?” Tanya Celline pada dirinya sendiri.

Tok….. Tok….. Tok…..

Celline langsung bersembunyi di balik selimut. Dia takut pada sosok yang sedang mengetuk pintu kamarnya.

Bersambung…….

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!