NovelToon NovelToon
Putri Yang Kembali, Kaisar Yang Menanti

Putri Yang Kembali, Kaisar Yang Menanti

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:32.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Dikhianati oleh suami dan adiknya sendiri, Putri Wei Lian menyaksikan keluarganya dihukum mati demi ambisi kekuasaan. Di saat nyawanya direnggut, ia berdoa pada langit—dan mukjizat terjadi. Ia terbangun sebulan sebelum perjodohan maut itu terjadi. Dengan tekad membara, Wei Lian berjuang membatalkan takdir lamanya dan menghancurkan mereka yang menghancurkannya. Tanpa ia tahu, seorang pria misterius yang menyamar sebagai rakyat biasa tengah mengawasinya—seorang kaisar yang hanya menginginkan satu hati. Saat dendam dan cinta bersilangan, akankah takdir berubah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Istana Hanbei, Paviliun Baihua (Seratus Bunga)

Hari pertama Wei Lian sebagai Permaisuri resmi dimulai bukan dengan pesta atau kemewahan, melainkan dengan rapat pagi bersama para kepala pelayan, tabib istana, dan bendahara istana dalam.

“Kita mulai dari hal terkecil,” ucap Wei Lian sambil menyisir daftar panjang di hadapannya. “Dapur istana mencatat pemborosan dalam pengadaan bahan jamuan setiap minggu. Namun dalam laporan dapur utama, hanya separuh dari bahan itu digunakan.”

Kepala pelayan dalam menelan ludah. “Yang Mulia… itu hanya—”

“Salah hitung?” Wei Lian memotong tenang. “Kalau begitu, besok dapur akan diaudit. Jika terbukti bersih, tidak akan ada hukuman. Tapi jika ada satu catatan saja yang tidak sesuai... maka aku yang akan turun langsung memeriksa.”

Semua orang langsung menunduk dalam-dalam.

Tiga hari setelah penobatan

Wei Lian tak sekadar menjadi simbol. Ia hadir dalam setiap sidang yang menyangkut kebutuhan rakyat. Ia meminta laporan dari wilayah-wilayah miskin di perbatasan, mempelajari persoalan pertanian, dan bahkan mendatangi gudang pangan bersama Jenderal Wei secara mendadak.

“Aku tidak ingin hanya tahu dari laporan,” ujarnya pada Jenderal Wei di sela pemeriksaan. “Aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri, sebelum memutuskan sesuatu.”

Jenderal Wei mengangguk dengan bangga. “Kau tidak pernah berubah, putriku. Kuat, keras kepala… dan sekarang lebih bijaksana.”

Wei Lian tersenyum kecil. “Ayah mengatakannya seperti aku tidak pernah membuat masalah sebelumnya.”

“Saat kecil, kau melempar sepatu ke kepala guru sastra karena kau bosan belajar syair,” balas sang ayah tenang.

Keduanya tertawa—tawa yang dulu seolah tak mungkin mereka rasakan kembali, dan kini menjadi bukti bahwa luka keluarga mereka perlahan pulih.

Di kediaman Mo Yichen malam itu

Kaisar Hanbei tengah membacakan gulungan dari para pengamat langit yang memperingatkan badai besar akan datang dalam waktu dekat—bukan hanya badai cuaca, tapi juga tanda dari negeri-negeri tetangga yang diam-diam memperkuat pasukan.

“Ada gerakan dari selatan?” tanya Wei Lian yang baru masuk membawa nampan berisi teh hangat.

“Ya. Negara Xi menambah pasukan di wilayah perbatasan timur. Mereka tahu kita sedang dalam masa transisi.”

Wei Lian duduk di sisinya. “Kalau begitu, kita kirim utusan sebelum mereka bergerak. Tunjukkan bahwa Hanbei tidak sedang lemah—justru lebih stabil dari sebelumnya.”

Mo Yichen memandangnya lekat-lekat.

“Setiap kali kau bicara seperti itu, aku makin yakin… aku tak memilihmu sebagai istri. Tapi sebagai belahan takhtaku.”

Wei Lian menghela napas panjang. “Satu per satu kita tata ulang… di dalam dan luar istana. Tapi Yichen…”

“Ya?”

“Janji padaku, kalau pun nanti badai datang… kita hadapi berdiri, bukan bersembunyi.”

Mo Yichen menggenggam tangannya dan menjawab tegas:

> “Kau adalah permaisuriku, Wei Lian. Tapi lebih dari itu… kau adalah tameng, pedang, dan cahaya bagi negeri ini. Selama aku masih bernapas, kita tidak akan mundur.”

Dan tepat saat mereka berdua menatap langit dari balkon atas istana…

Sebuah kabar datang dari selatan.

Pasukan Negara Xi mulai bergerak. Tapi bukan hanya pasukan…

Seorang putri dari keluarga bangsawan Xi yang memiliki dendam lama terhadap keluarga Wei… dikabarkan memimpin misi khusus.

Dan di dalam surat rahasia itu, hanya satu kalimat yang mencuri perhatian Wei Lian:

> "Terlalu lama aku menunggu waktu untuk menghancurkan putri jenderal itu. Kini saatnya.”

Wei Lian menutup surat itu pelan.

Mo Yichen menatapnya. “Apa kita akan memulai pertempuran baru?”

Wei Lian menggeleng pelan. “Bukan kita yang memulainya. Tapi kali ini, kita pastikan kebenaran menang… tanpa harus kehilangan orang-orang yang kita cintai.”

Dan demikianlah langkah baru sang Permaisuri dimulai.

Bukan hanya sebagai istri Kaisar.

Tapi sebagai pemimpin sejati—yang membawa luka masa lalu sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

Bersambung

1
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jangan kasih ampun untuk adik mu yang pengkhianat itu
kurnia rahayu
👍👍👍💪💪💪♥️♥️♥️
Arix Zhufa
mampir thor semoga sampe tamat
Yunita Widiastuti
kereeeen
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒖 𝑻𝒉𝒐𝒓 😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒊𝒏𝒕𝒓𝒊𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒔𝒅𝒉 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒊 𝒔𝒊𝒏𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒊𝒏𝒊 𝑨𝒉 𝑹𝒖𝒊 𝒎𝒔𝒉 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒔𝒅𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝑻𝒉𝒐𝒓 𝒌𝒐𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒈𝒂𝒍 𝒑𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒚𝒂 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 😏𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒑𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒎𝒔𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒓𝒐𝒗𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒐𝒏𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒔𝒉 𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒔𝒊𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒑𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒉 𝑹𝒖𝒐 𝒅𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝑨𝒉 𝒁𝒉𝒊 𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒌𝒏 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝑾𝒆𝒊 𝑹𝒖𝒐
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒔𝒉 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒍𝒎 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒄𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒂𝒎𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 👍👍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!