PENGUASA BULAN YANG TURUN KE BUMI

###########

" aaaaa ! "

sontak rata rata murid yang berada dekat dengan kejadian tersebut memilih untuk ber teriak dan menjerit ke takutan. kini mereka semua baru tahu kalau wanita yang mereka remeh kan adalah wanita yang kuat dan tegas.

" .... "

SHH.......

asap mulai keluar dari kepalan tangan Ania , dan be berapa juga ada di dekat pipi murid yang sok tadi. asap itu keluar karena tinju Ania yang dia lancar kan antara perpaduan kecepatan dengan kekuatan nya yang al hasil pun memberikan efek Ter dahsyat .

ya... semua mata langsung ter tuju ke arah badan murid itu mendarat, tanpa ter kecuali. betapa terkejut nya mereka melihat wajah murid laki laki tersebut sudah di penuhi dengan darah yang ber ceceran di pipi dan mulut nya.

dan be berapa bui putih mulai keluar dari mulut nya, wajah murid itu sudah tak ber bentuk lagi. tulang dan rahang nya patah , dan ada juga yang sudah tak lagi berada di tempat nya. siapa saja yang melihat nya pasti akan merasa kan muak dan mau muntah, di karna kan darah Yeng keluar terus dan jenis muka yang sudah tidak bisa di bilang muka lagi.

" Hoek.... "

bahkan be berapa murid mulai merasa mual, dan juga ada yang mulai memuntah kan air liur mereka ke lantai dengan estetik.

" ADA LAGI YANG MAU PEROTES !? "

ucap Ania dengan dingin namun sangat tegas dan lantang. berkat nada dan suara Ania di tambah mereka melihat betapa dahsyat nya tinju milik Ania, tak ada satu pun yang berani bertanya dan protes lagi akan keputusan nya. satu per satu hati mereka mulai takut dan mulai menerima nya dengan ke Beratan hati.

dan bahkan be berapa di antara mereka ada yang tidak berani menatap mata Ania ter lalu lama, karna mereka takut salah salah langkah dikit nyawa langsung tak menyatu dengan badan.

' gile.... kejam juga pelatih seperti nya. mati tuh murid nya ? '

Darkis pun kaget atas kejadian yang tak terduga tersebut. bahkan Darkis merasa kalau hal itu tidak lah pantas di lakukan untuk guru apa lagi yang mengajar murid nya sendiri.

" KALAU ADA, CEPAT KEMARI!, HADAPI INI ! "

lanjut Ania lagi sambil menggoyang goyang kan tinju nya dengan per lahan lahan.

pandangan mata semua murid hanya ter tunduk ke bawah , menatap ke lantai dengan perasaan takut dan gentar kepada wanita tersebut. dan tak lama akhir nya mereka semua menggeleng kan kepala nya dengan perlahan lahan.

senyum sinis yang me matikan pun terlintas di wajah Ania dengan cepat dan me matikan. seolah olah senyuman itu adalah lambang ke senangan bagi Ania setelah menghajar habis lawan nya, tidak bahkan bagi siapa saja yang sudah ia anggap sebagai musuh nya.

" menarik... "

gumam zeus sambil menatap Ania dengan tatapan tajam dan serius. seolah olah zeus mengingin kan jawaban yang jelas dari tampang wanita tersebut.

Axel dan Giris yang melihat itu hanya ter pelongo dan kagum akan kekuatan miliki Ania, bagi mereka itu sangat hebat dan dahsyat untuk kekuatan yang bisa di miliki oleh wanita, dan bahkan seperti nya kekuatan wanita itu pun bisa melebihi pria dewasa yang memiliki otot kekar.

" dah tunggu apa lagi...? hm ? , cepat lah mulai ..., atau mau aku perlihat kan sebuah per mainan terlebih dahulu sebelum kalian memulai pertunju kan yang menarik ini ? "

tanya Ania dengan suara dingin namun tetap memiliki kesan tegas pada kata kata nya.

para murid yang mendengar nya langsung saja mengira kalau pasti yang di maksud dengan per mainan adalah sebuah tinju yang akan di lancar kan lagi ke salah satu dari mereka. itu adalah hal yang paling di takuti oleh para murid, bahkan melebihi ketakutan mereka pada pertarungan ini.

" hih ... hi hi "

ntah kenapa zeus ter tawa bahagia, seolah olah baru saja menemukan jawaban dari pertanyaan nya. dan langsung menoleh ke arah pemuda yang sekarang sudah menjadi lawan nya, anak murid itu hanya menatap zeus dengan tatapan yang takut dan ciut melihat gaya ber diri zeus saja yang sangat gagah berani.

" yok ... mari kita mulai ~ "

ucap zeus dengan senyum me matikan nya yang langsung muncul di wajah nya. dan mata yang me matikan mulai ter pasang di wajah zeus juga.

" u... uaahhhhh, abyss ada abyss "

gumam murid yang ketakutan tersebut dengan suara yang hampir tak bisa di dengar oleh siapa saja, namun seperti nya zeus mendengar nya dengan jelas dan baik.

' ehhh ? , dia takut ? '

tanya zeus dalam hati nya yang membuat Darkis bereaksi kepada nya.

' ya jelas lah ! , tak nya kau sadari kalau senyuman dan tatapan mu itu zeus sangat me matikan bagi mereka '

jelas Darkis dengan suara yang tegas namun dingin, seolah olah memberi tahu bahwa itu adalah hal yang benar kepada zeus.

" oh.... iya nya ? "

sontak zeus menggaruk garuk belakang kepala nya, selayak nya orang yang baru mendapat kan pujian atau bisa juga teguran.

tentu ..., itu membuat anak murid itu bingung dan tambah takut pada zeus, karna di lihat nya zeus ber bicara sendiri dan bereaksi sendiri. dan membuat berbagai pernyataan demi pernyataan mulai ber munculan di benak pikiran nya.

' apa... apa di dalam diri nya ada sebuah iblis yang memandu nya ? '

tanya anak murid itu dengan takut dan gemetar, seolah olah takut kalau pernyataan nya benar dan yang lebih parah nya lagi. ia takut kalau zeus akan melahap nya ke dalam kegelapan, dan bahkan ke dalam kebinasaan yang dalam.

tapi semua duga guga anak murid itu salah, zeus bukan lah orang yang kejam kepada kaum yang lemah seperti anak murid ini. zeus tahu kalau anak murid itu takut kalau dia akan membinasa kan nya kedalam ke gelapan yang sangat gelap dan dingin, di tambah dengan kesepian yang selalu datang menghadang.

" tenang ~ , ayo... mari kita mulai dengan pelan pelan saja kalau gitu "

ucap zeus dengan ramah dan lembut lalu mengusap usap kepala anak tersebut dengan sentuhan dan tekstur perasaan yang lembut dan hangat, yang seolah olah membuat perasaan takut dan kesepian pada diri se seorang mulai menghilang karna sentuhan yang hangat dan lembut miliki zeus.

ya..., anak murid itu juga merasakan nya, takut dan gentar yang mendalam yang awal nya dia rasakan pada sekujur tubuh nya kini mulai hilang dan memudar dari sekujur tubuh nya. seolah olah semua rasa dan perasaan tadi ber ada di suatu tempat yang tak nyata dan tidak bisa di jelas kan keberadaan nya.

" kau ... "

ucap anak murid itu dengan sambil menatap zeus dengan tatapan ter haru dan merasa tersentuh akan kebaikan dan ke ramahan yang Zeus tampil kan di depan mata murid tersebut dengan jelas dan nyata.