Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,
Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29 Api cemburu
Erlinda berendam di bathtub, untuk meredak nyeri di area sensitifnya. " Rasanya sangat sakit, tapi ini benar benar membuatku merasa senang, " ucap Erlinda dia senyum senyum sendiri memikirkan kenikmatan sesaat yang baru terjadi.
Erlinda beranjak dari bathub dia menghadap cermin besar yang menampakan seluruh tubuhnya yang mulus. Dia memegang lehernya yang terdapat bekas cupang, " Terima kasih mas Elvan, "
Elvan duduk di hadapan bu Laras. Raut muka bu Laras begitu sangat marah
" Bu, " ucap Elvan lirih. " Itu tidak seperti yang ibu pikirkan,
" Memang apa yang ibu pikirkan Van, " jawab bu Laras menaikan volume suaranya agar Erlinda dengar. " Kamu sudah buat ibu kecewa Van, "
Erlinda yang sudah selesai membersihkan dirinya keluar dari kamar Elvan. Dia terkejut melihat bu Laras sudah duduk bersama Elvan diruang tamu.
" Bu, kita akan menikah apa salahnya kita melakukan hubungan itu, "
" van, walaupun kalian akan menikah tapi itu haram, kalian melakukannya sebelum menikah, menurut ibu, Erlinda bukan perempuan baik baik, " ucap Bu Laras terdengar Erlinda yang berdiri tak jauh dari mereka berdua.
Erlinda meneteskan air matanya, dia tahu perbuatannya salah.
" Kalau Erlinda perempuan baik baik dia akan menjaga kehormatannya walaupun kamu Memintanya sebelum menikah, ibu sangat jijik melihat perbuatan kalian berdua, rumah ini sudah hilang keberkahannya karena ulah kamu dan Erlinda, " Bu Laras berdiri, tak sengaja matanya melihat Erlinda yang sedang berdiri mematung dengan uraian air mata.
Bukannya iba melihat Erlinda bu Laras justru nampak benci dengan Erlinda, " Setelah kamu menikah dengan Erlinda lebih baik kamu ceraikan dia, " Bu Laras melangkahkan kakinya menuju kamar.
" Mas, " Erlinda berlari ke arah Elvan, lalu memeluk Elvan dan menumpahkan segala kesedihannnya.
" Maafkan aku Lin, " Ucap Elvan sambil mengelus rambut Erlinda yang masih basah. " Kita pulang sekarang ya, " Ajak Elvan.
Erlinda menganggukkan kepalanya tanda dia setuju atas ajakan Elvan.
Erlinda diantar Elvan pulang. Tak seperti biasanya dia pulang tanpa mengucap salam dan langsung berlari menuju kamarnya.
" Kalian bertengkar Van, kenapa Erlinda sepertinya sangat sedih, " tanya bu Ning yang merasa putrinya hari ini sangat aneh.
" Kita ada masalah kecil bu, maaf bu Elvan gak bisa lama lama,, "
" Ya sudah kamu hati hati di jalan, "
Elvan langsung mengemudikan mobilnya ditengah perjalanan dia berhenti memperhatikan Syifa yang sedang berlatih motor di lapangan.
" Fa, apa aku bisa mendapatkan mu, , " gumam yang sedang duduk di dalam mobil. Wajah Elvan seketika berubah saat seseorang mendekati Syifa.
" Mas Dika, kenapa disini."
" Aku hanya ingin ketemu sama kamu Fa, kita bicara sebentar yach, "
Syifa memarkirkan motornya, lalu dia duduk bersama Dika di sebuah pos, sementara Elvan masih memerhatikan mereka berdua.
" Ada apa si mas," ucap Syifa dia sedikit lebih ketua ke Dika.
"Fa, aku minta maaf atas tindakan papa kemarin,"
" Sudahlah mas, aku tidak ingin memikirkannya, kejadian kemarin membuat Syifa semakin sadar siapa aku dan siapa Mas Dika, lebih kita akhiri hubungan ini mas, "
" Aku gak mau kita berpisah Fa, aku sayang dan cinta sama kamu, "
" Tapi mas, kita berbeda, jika kita terus melanjutkan hubungan ini, mas Dika hanya akan mencari masalah saja dengan orang tua mas Dika, Syifa juga ingin hidup tenang mas,"
" Fa, papa lakuin ini karena Bayu cinta sama kamu Fa, "
" Cukup mas, jangan bawa bawa pak Bayu, dia tidak ada hubungannya dengan masalah kita, "
" Ada Fa, " Dika berdiri lalu dia menceritakan semau yang terjadi di keluarganya, tentang hubungan Pak Steven dan Fara ibunya Bayu.
" Jadi seperti itu mas, kasihan sekali bu Fara, dia sampai dirawat rumah sakit jiwa karena ulah oma dan opa mu mas,
" Syifa, " Dika memegang jemari Syifa, " aku mohon sama kamu Fa, kita perjuangkan cinta kita"
" Maaf mas Syifa gak bisa, " ucap Syifa menahan air matanya.
" Fa, aku mohon, " Dika langsung memeluk tubuh Syifa erat.
" Elvan yang melihat itu langsung terbakar api cemburu " awas kamu Dika, aku pasti akan membuat perhitungan dengan mu, " Tak ingin berlama-lama melihat Dika dan Syifa, Elvan langsung menjalankan mobilnya.
Elvan kembali kerumah seperti orang kesetanana dia melempar kaca kamarnya dengan sebuah asbak , " Pyarrrr, " terdenagr suara kaca pecah. " awas kamu Dika aku akan buat cara supaya kamu pisah sama Syifa, apapun yang terjadi Syifa harus jadi milikku, ".
Bu Laras masuk kedalam kamar Elvan, dia melihat cermin di kamar Elvan, begitu berantakan, " ada apa lagi Van, kamu masih kurang mainnya sama Erlinda,
Elvan diam dia mengacak acak rambutnya seperti orang gila, " Ibu ngaco, " celoteh Elvan.
" Terus kenapa kamu, , " ucap Bu Laras begitu sangat penasaran dengan putranya.
" Sudahlah bu, " sahut Elvan.
" Erlinda minta putus, bagus si menurut ibu kalau kamu sama Erlinda putus, perempuan seperti itu jangan kamu jadikan istri, belum apa apa udah nyerahin boba sama rawanya, "
" Jadi ibu pengin Elvan dan Erlinda putus, "
" Yach kalau bisa si Van, biar saja kamu udah nyicipi Erlinda paling dia juga bukan perawan, "
" Ibu gak kasihan sama anak orang, Erlinda masih perawan bu, "
" Oh jadi kami yang tadi membobol gawang Erlinda, kamu kayak gini karena kamu susah bobol gawangnya Erlinda, "
" Sudahlah ibu pergi saja dari kamar Elvan, ".
Merasa terusir oleh anaknya bu Laraa marah, " oke, kamu bersihi kaca sendiri, jangam panggil panggil asisten di rumah ini, pesan ibu sama kamu Fan, lebih baik kamu deketin Syifa daripada Erlinda, " .
Bu Laras pergi meninggalkan Elvan yang masih di selimuti api cemburu.
Syifa sudah kembali kerumah, seperti biasa dia membersihkan tubuhnya lalu masak untuk makan malam. Setelah selasai masak Syifa duduk bersama untuk makan malam.
" Kok mba Erlinda gak ikut makan bu, " tanya Erlinda sambil mengambil nasi.
" Gak tahu Fa, dari tadi dia mengurung dikamar, " jawab bu Ning.
" Ya namanya juga anak muda, pasti ada masalah dengan pacarnya, " sambung Pas sas yang sedang menikmati capcay buatan Syifa.
"Ibu, mau ngantar makanan dulu ke kamar Erlinda, " Bu Ning membawa sepiring nasi dan bebrapa lauk.
" Mba Erlinda kenapa yah, " Syifa bertanya lagi.
" Ayah tidak tahu Fa, sudah gak usah ngurusi hidup mba mu, urusi saja hidup kamu, "
" Iya yah, * Syifa menyuap makanan ke dalam mulutnya.
" Lin, buka pintunya ibu bawa makanan untuk kamu, " Bu Ning menunggu Erlinda membuka pintu.
"Erlinda capai bu, Erlinda juga gak lapar, " jawab Erlinda yang masih berada di dalam kamarnya.
" Ya sudah ibu bawa lagi makanannya, " Bu Ning masih diam di depan kamar Erlinda menunggu jawaban lagi, beberapa menit tidak ada suara di kamar Erlinda bu Ning kembali ke meja makan.
Bu Ning meletakkan piring makanananya begitu kasar,
" Erlinda gak mau makan bu , " tanya pak sas yang sudah selesai makan.
" Iya mas, gak tahu ada masalah apa sampai mogok makan seperti itu, " jawab bu Ning., " Fa, besok kamu tanya sama Erlinda ada masalah apa,, "
" Iya bu, " Syifa membereskan piring piring bekas mereka makan.