Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 CEMBURU
"Ulurkan tangan mu, biar aku melihat nya.." pinta Felix, dan aku menjulurkan tangan ku ke arah nya tanpa perlawanan.
"Syukurlah tidak apa-apa, ku takut kamu terkena pecahan kaca" ungkap Felix sembari membolak-balikkan tangan ku.
Setelah nya aku kembali merebahkan badan ku di atas tempat tidur, kali ini Felix berbaring di samping ku, Malam ini akhir nya kami tidur bersama setelah berminggu-minggu tidur di rumah sakit.
Keesokan pagi nya, saat terbangun ku lihat Felix sedang mengenakan pakaian kerja nya.
"Sudah bangun sayang..?" sapa nya sembari tersenyum ke arah ku
"Iya..." sahut ku singkat sembari menggeliatkan badan ku perlahan-lahan.
"Kamu mau kemana? Sudah rapih sekali" tanyaku yang ingin tahu, karena setahuku ia akan libur bekerja dalam beberapa hari, tapi kenapa baru libur satu hari saja ia sudah kembali masuk ke kantor.
"Aku mau ke kantor meeting sebentar, setelah nya aku akan menjemput seorang teman di bandara" ungkap Felix
"Oke.." sahut ku singkat, padahal dalam hati aku bertanya-tanya,siapa teman yang Felix maksud, setahuku teman nya hanya laki-laki yang menjenguk ku ke rumah sakit tempo hari.
Bunyi ponsel berdering beberapa kali, Felix langsung mengangkat panggilan tersebut, terdengar suara wanita yang menelepon nya,
"Ya kamu tunggu saja, sebentar lagi aku jalan" ucap Felix pada perempuan di balik telepon
"Sayang, aku terburu-buru tidak akan menemanimu sarapan, kamu jangan marah ya?" ucap nya memelas sembari mencium kedua pipi ku dan yang terakhir ia mencium keningku.
"Iya..." dengan berat hati aku mengiyakan perkataan nya.
Dengan segera Felix pergi meninggalkan ku sendirian di dalam kamar.
Siapa wanita yang membuat Felix meninggalkan istri nya yang sedang sakit sendirian di rumah?
Sungguh tanda tanya besar dalam fikiran ku.
"Awas saja kalau sampai ketahuan selingkuh..!! Aku tidak akan memaafkan nya!!" Maki ku dalam hati
Perlahan-lahan aku mencoba berjalan menuju ruang makan, para pelayan berteriak saat melihat ku akan menuruni anak tangga
"Nyonya..tunggu!! Mau kemana nyonya" teriak beberapa pelayan, merak langsung berlari menghampiriku
"Aku mau sarapan di bawah saja hehehe" sahut ku, lalu tiba-tiba saja kepala ku terasa amat sangat pusing hingga membuat kedua kaki ku limbung untuk sesaat.
"Anda kembali saja ke kamar Nyonya..biar kami bawakan sarapan nya ke dalam kamar, kami khawatir" ucap pelayan
"Baiklah..." sahut ku tanpa perlawanan, karena aku takut nanti akan merepotkan semua orang jika aku tiba-tiba jatuh nanti.
Perlahan sembari di papah oleh dua orang pelayan, aku kembali ke dalam kamar ku.
Sembari menunggu para pelayan menyiapkan sarapan, aku menghubungi Mama selagi Felix tidak ada
"Sayang..bagaimana keadaan mu?" tanya mama di sebrang telepon
"Ma..selama penyembuhan aku mau di rumah Mama saja boleh?" tanyaku langsung tanpa berbasa-basi
"Lho kenapa..?" sahut Mama dengan nada heran
"Aku sendirian Ma..sepi" tambah ku, padahal selama ini Felix libur bekerja untuk menemaniku, hanya saja entah mengapa setelah mendengar suara wanita di telpon nya Felix suasana hati ku berantakan.
"Coba kamu bilang dulu pada Felix, kalau kata Felix boleh nanti Mama jemput" ungkap Mama yang terdengar mama tidak mau di salahkan jika ada apa-apa padaku.
"Tidak usah mah, ia sedang sibuk..aku kesana diantar sopir saja" sahut ku singkat
"Tidak bisa seperti itu sayang, sekarang kamu sudah menikah, apapun yang akan kamu lakukan kamu memerlukan izin dari suami mu!" ungkap Mama menjelaskan
"Kamu bersabarlah dulu..mungkin benar Felix sedang sibuk, tidak mungkin dia mengabaikan istri nya sendirian jika tidak penting" ungkap mama lagi
"Penting apanya?? Orang yang menelpon seorang wanita!!" sahut ku dengan nada kesal ,tanpa sadar aku ngedumel dan berkata jujur pada mama bahwa ada seorang wanita yang menelepon nya, dan membuat Felix langsung meninggalkan ku sendirian di rumah.
"Oh..seperti itu, dengarkan Mama ya..kamu tidak boleh seperti itu, suami mu itu orang sibuk, per menit nya saja menghasilkan keuntungan sebanyak Milyaran, apalagi kalau cuma masalah wanita sepele, ia selalu di kelilingi wanita itu wajar, karena banyak kolega business nya, belum lagi ia seorang pengusaha muda sukses akan selalu di kelilingi wanita" terang mama menjelaskan
"Please Ma...Mama tidak usah menjemputku deh, aku langsung saja ke rumah Mama, tolong bereskan kamar ku pada pelayan Ma" sahut ku yang ingin segera pergi dari rumah nya Felix karena muak.
Terdengar Mama masih menceramahi ku di telepon, hanya saja aku dengan segera menutup nya. Lalu aku berteriak memanggil pelayan..
"Pelayan..." teriak ku, lalu dengan segera salah satu pelayan masuk ke dalam kamar ku
"Ada yang bisa saya bantu Nyonya..?" tanya pelayan tersebut
"Aku mau minta tolong, tolong masukan beberapa pakaian ke dalam tas besar atau koper, aku akan ke rumah Mama..lagi pula aku tetap disini pun percuma karena sendirian terus di rumah" ungkap ku menyuruh pelayan untuk membawakan beberapa pakaian
"Jika selesai tolong bilang pada sopir untuk mengantar ku ke rumah Mama" tambah ku
"Baik nyonya..." sahut pelayan
Setelah semua barangku selesai di packing, dan aku sudah menyelesaikan makan ku, sekarang aku bersiap untuk pergi dari rumah ini.
Dengan tergopoh-gopoh, aku mencoba menyusuri setiap anak tangga perlahan-lahan.
"Ayok cepat bawa semua barang ku masuk ke dalam mobil" pintaku pada para pelayan.
Sesampai nya di dalam mobil aku menyuruh sopir untuk tancap gas, khawatir jika Felix pulang ke rumah.
Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, akhir nya aku sampai di rumah orang tua ku.
"Ma...aku mau langsung ke kamar" ucap ku pada Mama yang sedang memapahku turun dari mobil
"Iya sayang..." sahut Mama dengan lembut
Saat di kamar, Mama kembali bertanya padaku
"Sebenar nya ada kejadian apa nak? Membuat mu susah payah datang kemari dalam keadaan seperti ini?" tanya Mama
"Aku malas saja Ma...Felix tidak jujur padaku, sudah tidak jujur tentang masalah keluarga nya, sekarang tidak jujur tentang kehidupan nya" terang ku menjelaskan
"Maksud nya bagaimana Mama tidak mengerti dengan perkataan mu?" tanya Mama sekali lagi
"Ada perempuan yang menelepon Felix, setelah menelepon ia segera meninggalkan ku sendirian di rumah, sudah tau istri nya sedang sakit malah ia tinggal" terang ku bersungut-sungut
"Oalah ...seperti itu ternyata, sekarang Mama tanya sama kamu, apakah kamu sudah menanyakan siapa wanita itu pada Felix?" ungkap Mama
"Belum sih Ma..." sahut ku dengan jujur
"Dari pada salah faham, lebih baik kamu tanya kan terlebih dahulu, siapa tau wanita itu kolega business nya Felix" ucap Mama memintaku bertanya terlebih dahulu pada Felix
"Malas ma...biarkan saja! Yang jelas aku sudah kecewa ia sudah meninggalkan ku sendirian di rumah!!" ucap ku dengan kukuh