Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Sedangkan Aya hanya bisa menarik nafas dalam. Karena ia harus menahan diri untuk tidak membenci kakak iparnya. Yang membuat Aya selalu ingat pesan ustad nya. " Kita tidak bisa melarang orang membenci dan menghujat kita. Tapi kita bisa berusaha untuk tidak membenci orang lain. Supaya kita bisa menjadi orang yang iklas dan punya derajat tinggi di sisi Allah,"
" De...ade jangan tersinggung ya, kak Ani memang begitu," kata Anwar merangkul bahu Aya dan mengusap punggungnya. Sambil Aya menganggukkan kepalanya
" Ngak apa apa kak, mungkin Aya sedang di uji sama Tuhan, punya kakak ipar yang begitu," bisik Aya pelan.
Membuat Anwar langsung tertawa." Hahaha..... ya ya. Kak Anwar tahu itu" kata Anwar tersenyum. Membuat Ani menatap tajam ke arah Aya.
" Menertawakan siapa?" tanya Ani
" Yah ....lucu aja, memang kenapa kak. Ngak boleh tertawa. Dirumah ini kan tak ada pasal larangan tertawa ," kata Anwar yang tersenyum simpul. Karna tahu istrinya itu termasuk gadis yang sabar dan baik.
" Ck....pasti istri mu itu mau menghina kak Ani kan?" kata Ani curiga
" Dih geer, siapa yang membicarakan kak Ani. Aya hanya izin mau kentut tadi. Jadi Anwar bilang kentut saja, jika perlu keluar kan saja. Ngak perlu pake izin," kata Anwar terkekeh sambil melirik Aya. Karna tidak ingin kakaknya itu makin membenci istrinya.
" Hahaha.......kak Aya lucu juga ya, masa kentut pake izin segala. Amy itu sering kentut sembarangan kak, bahkan sudah biasa kentut di depan kak Amel tuh, paling paling bokong Amy yang di tendang " tawa Amy. Membuat yang lain tersenyum.Mendengar lelucon Anwar, sedangkan Aya tersenyum tipis. Sebab ia tahu Anwar tidak ingin mau menyalakan api perselisihan Ani dengannya. Tapi mencari jalan untuk mendinginkan suasana malam ini.
" Ya sudah, terserah pada de Anwar. Kakak ngak akan memaksa. Jika kalian mau membuat walimah sederhana. Tapi acaranya tetap dirumah ini. Agar sisa makanan dan uangnya bisa untuk dibagikan ke kerabat yang tidak datang," kata Ani akhirnya menyerah saat melihat Aya tak menunjukkan sikap permusuhan padanya. Namun tetap tenang tanpa ekspresi.
" Ok..itu keputusan finalnya kan kak. Anwar setuju, besok akan Anwar transfer semua biayanya. Tapi ingat usahakan semua menu dibuat seenak mungkin," kata Anwar
" Ya akan kak Ani usahakan," kata Ani
" Trus ngak jadi buat seragam nih kak?" tanya Arsa.
" Kita beli jadi saja, tapi seragamnya khusus untuk keluarga inti kita saja," kata Ani sambil menatap Anwar
" Terserah....yang penting uangnya cukup," kata Anwar santai bersandar di sofa dengan tangan yang masih merangkul bahu Aya. Membuat Ani semakin kesal pada adik ipar nya itu. Sebab terlihat jelas kedekatan Anwar dengan Aya.
" Dasar iblis kecil, awas saja nanti. Bukan nya buka suara membantu ku. Malah dia seperti sengaja membuat Anwar semakin jauh dariku. Bahkan Anwar tidak mau lagi menerima saranku sekarang ini," kata Ani dalam hati
" Yah....gagal dong acara pestanya. Ngak jadi heboh nih," kata Arsa
" Bikin saja acara sendiri de, kan suami mu sudah naik jadi manager," kata Anwar menatap Arsa.
" Tapi kan baru naik bang , gajinya tidak sebesar pendapatan bang Anwar," jawab Arsa.
" Ya terima saja tante, lagi pula jaman sekarang banyak orang yang semakin susah. Bersyukur lah jika bang Iksan bisa naik jabatan," kata Riska.
" Iyalah, mana sudah punya uang bulanan dari bang Anwar kan," kata Amel menambahi.
" Ya tapi kan kebutuhan hidup semakin tinggi sekarang mel, tidak cukup kalo hanya menambah uang sedikit," kata Ani ikut menyela.
" Kak Ani bukannya menyemangati de Arsa malah bikin sensasi sendiri. Bersyukur perusahaan kita masih berjalan normal kak. Jika tidak, Anwar akan menghentikan uang bulanan kalian," kata Anwar
" Apa war, coba ulangi," kata Ani kaget
" Tidak ada siaran ulang, kak Ani pikir saja sendiri," kata Anwar yang melengos. Membalas perlakuan Ani tadi. Membuat Ani langsung tersenyum kecut. Karna adiknya itu kini sudah pintar bicara, tidak seperti dulu. Yang lebih menurut padanya
" Akhir akhir ini kau banyak berubah de, apa itu hasutan seseorang ," kata Ani menyindir Anwar. Sembari melirik Aya.
" Tidak ada yang menghasut Anwar kak, akhir akhir ini Anwar baru sadar. Jika tidak ada yang perduli sama Anwar Padahal selama ini Anwar bekerja keras untuk keluarga kita. Tapi nyatanya ..... hanya jadi sapi perah," Anwar pun balik menyindir Ani Sehingga Ani langsung terkesiap mendengar penuturan adiknya itu.
" Apa Anwar sudah tahu?" batin Ani kaget Karna ia sempat ingin membuat Anwar sekarat bersama Aya. Namun itu tidak berhasil sama sekali. Bahkan ia sempat menyuruh Aska mencari dukun paling sakti. Namun hasilnya nihil.
" Sudah kak, Aya ngantuk. Ayo kekamar. Kan pembicaraannya sudah selesai," sela Aya untuk menengahi. Karna tidak ingin ada ketegangan lagi di tengah keluarga besar Anwar. Apalagi Aya melihat wajah Ani tidak terlihat bersahabat padanya.
" Ya sudah, kita semua sudah sepakat kan kak, aku mau istirahat dulu. Karna Anwar sudah capek," kata Anwar bangkit sambil menarik tangan Aya.
" Hmm ...ya pergilah," kata Ani
" Ya bang istirahat saja, masalah ketering dan walimah. Biar kita yang handle," kata Amel
" Ok ...ayo de, selamat malam semuanya," kata Anwar. Dan Aya pun ikut bangkit sambil tersenyum pada semua orang. Lalu kedua nya berlalu menuju kamar. Sehingga semua orang pun terdiam dan menatap Ani.
" Kak....apa maksud abang, kenapa abang seperti menyembunyikan sesuatu tentang kak Ani ?" tanya Arsa
" Tidak ada, kenapa kalian menatap kak Ani begitu," jawab Ani
" Ya aneh saja kalo abang yang selalu percaya sama kak Ani selama ini. Tiba tiba saja berubah drastis begitu saja. Bahkan semenjak pulang kerumah ini. Lalu kenapa kak Ani juga tidak menceritakan kondisi bang Anwar. Tadi bang Afif sempat mengirim pesan, jika selama ini kak Anwar sakit berbulan bulan lebih disana?" kata Arsa Yang memperlihatkan pesan suaminya pada semua orang.
" Kau...!!" kata Ani kaget. Membuat semua mata ke empat adiknya makin sinis pada Ani. Terutama Ata, adiknya itu tidak ikut bicara sedari tadi.
" Ada apa sebenarnya kak, apa yang terjadi sebenarnya pada abang. Sampai ia merasa kita abaikan. Sehingga abang terlihat begitu kesal. Apalagi pada kak Ani," kata Ata akhirnya buka suara.
" Kak Ani tidak tahu Anwar sakit, kak Ani tahu setelah perjalanan pulang kesini," kata Ani tak ingin memberitahu adik adiknya. Takut jika rencana kejahatannya akan terungkap.
" Astaga....jadi kak Ani tidak tahu sama sekali. Atau kak Ani pura pura tidak tahu?" kata Arsa menatap Ani curiga.
" Tidak mungkin kak Ani tidak tahu, karna selama ini kak Ani yang paling dekat sama abang," timpal Amy yang tahu betul kakak sulungnya itu sering berkirim kabar dengan abangnya.
" Iya kak, bagaimana bisa kak Ani bilang tidak tahu," kata Amel ikut menyudutkan Ani Sehingga Ani pun terdiam. Lalu...
" Astaga ada apa sih dengan kalian, kenapa kalian menatap kak Ani begitu?" kata Ani marah
" Karna kak Ani sudah berbohong pada kami," kata keempat adik Ani kompak. Yang membuat Riska melongo. Karna mami nya dapat serangan dari keempat tantenya.
" Itu ......." kata Ani tak bisa bicara lagi. Lalu cepat cepat beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari ruang tengah. Sehingga keempat adiknya pun. Hanya bisa saling padang.
****
Maaf telat tadi ada acara jadi baru sempat menulis menjelang magrib
Lebih sabar lagi ya Aya ,Anwar ,setiap rumah tangga punya ujian masing masing
lanjut KA
Bagaimana reaksi Ani pas tahu semua kejahatan suaminya ?
Tobat atau malah tambah jahat ?
Asyikkk lah mulai memanas konflik ,terbuka tameng Ani ,Imran
Tolong ya Anwar ,jangan sampai hilang kendali ,kasihan Aya juga
JD penasaran rencana Anwar
Kapan mereka kena batunya ya ?
Haduhhh, hidup ga jauh jauh dari konflik harta ,tahta ,wanita ....
Siapa tahu masih bisa taubat setelahnya ...
biar Imran ketahuan SM Aska biar dpecat dr kantor Anwar
Aku mah team tinggal ngemplok aja alias order matang
Maklum ...
Aku ga sabar lihat Ani dan suaminya kena batunya ,serakah ,jahat ,licik
malah bersambung
Ingatlah sepandai pandai menyimpan bangkai ,busuknya tercium juga
Tinggal tunggu waktu