Pendekar Tampan

"Tuan ..siapa sebenarnya Satria itu..?mengapa dia sangat berani menampar tuan muda Ji gewe..?"Tanya Ming she kepada paman Ke mar ketika mereka berada ruangan khusus Satria.

"Aku juga tidak tau siapa dia sebenarnya, yang aku dia orangnya sangat baik."Kata Paman ke mar sambil tersenyum.

"Tuan..aku mendengar kabar yang mengatakan kemarin terjadi pembantaian orang klan Zhao di sekitar Gedung restoran ini, apakah kabar itu benar adanya."Tanya Ming she lagi.

"Itu..itu..itu memang benar adanya nona..!dan sebenarnya itu juga di lakukan oleh tuan muda Satria juga."Jawab Paman Ke mar dengan nada canggung.

Apaaaaaa..bukankah anda mengatakan tadi tuan muda Satria orangnya sangat baik..?Apakah orang yang membantai begitu banyak orang di katakan sangat baik, itu sebenarnya di lakukan oleh seorang iblis..?Kata Ming she yang sangat terkejut mendengar ucapan Paman ke mar tadi.

Ming rong yang mendengar itu juga sangat terkejut, ternyata pemuda yang di temuinya tadi orang yang di ceritakan dalam rumor tersebut.

Apa yang akan kamu lakukan kepada seseorang yang akan membunuhmu..?Tanya Paman kemar kepada mereka berdua.

"Aku akan membunuhnya juga."Jawab Ming she spontan saja, orang orang itu juga ingin membunuhnya

"Begitu juga yang terjadi pada tuan muda Samudra."Kata Paman kemar kembali tersenyum.

Ming she dan Ming rong akhirnya mengerti maksud Paman ke mar.

"Tapi apakah dia tidak takut akan pembalasan dari tuan walikota..?"Tanya Ming she semakin penasaran.

"Apakah kamu tahu siapa orang orang yang telah di bunuh oleh tuan muda Satria itu..?"Paman ke mar tidak menjawab pertanyaan Ming she, tetapi sebaliknya dia mengajukan pertanyaan kepadanya.

"Siapa mereka..?apa hubungannya dengan tuan walikota..?"Kata wang ying bingung.

"Hmmm...Yang di bunuhnya kemarin orang orang dari klan Zhao."

"Apaaaaaa ...!"Ming she dan Ming rong bersamaan serentak berdiri dari tempat duduk.

"Terhadap klan Zhao saja yang sangat kuat dia sedikit pun tidak takut, apa lagi walikota, mungkin itu tidak termasuk dalam pandangannya."Seperti inilah pikiran Ming rong dan Ming she setelah mendengar apa yang di katakan oleh Paman Ke mar.

"Ahhhhh..nona...!aku telah terlalu banyak bicara, aku akan segera memanggil pelayan mengantarkan pesanan kalian."Kemudian Paman ke mar keluar dari ruangan tersebut meninggalkan mereka berdua dalam keadaan bingung.

"Rong rong ..!aku masih sangat penasaran dengan tuan muda Satria itu, apa latar belakangnya sampai dia berani membantai begitu banyak orang orang klan Zhao..?Menurut yang aku lihat tadi , penampilannya sangat sederhana, wajahnya sangat tampan, terasa asing dan bukan seorang bangsawan.Tapi sang pemilik Gedung Restoran ini sangat menghormatinya."

"Lupakan saja She she..!kita tidak boleh terlibat dalam masalah orang lain."

Beberapa menit kemudian, pesanan mereka telah datang, Ming rong dan Ming she segera menyantapnya.

"Haacaacchiiii....!"

"Hmmm....apakah ada orang yang sedang membicarakan ku."Gumam Satria sambil mengelapkan bersinnya.

Satria telah membeli beberapa stel pakaiannya yang baru, setelah selesai membeli beber pakaian untuk dirinya sendiri dia langsung segera kembali tempat Paman Ke mar.

Beberapa saat kemudian Satria telah sampai di depan ruangan khususnya, dan dia merasakan bahwa kedua gadis yang ada dalam ruangannya itu sedang duduk berdekatan sambil berkultivasi.

"Paman Ke mar...!apa yang sedang terjadi..?mungkinkah mereka berdua akan segera menerobos...?"Satria bertanya kepada Paman ke mar yang datang menghampirinya.

"Iya, tuan muda Satria..!setelah memakan menu daging binatang roh paladium, mereka berdua pun segera berkultivasi menyerap energi dari daging tersebut."

"Ooo..Fuiiiihhhhh..merepotkan saja."kemudian Satria duduk di belang kedua gadis tersebut.

Satria langsung memegang bahu kedua gadis itu dan membantu mereka untuk menerobos tingkat kultivasi mereka.

Tubuh kedua gadis itu tersentak kaget, karena sebuah tangan memegang bahu mereka, tetapi mereka merasakan kenyamanan oleh energi yang keluar yang berasal dari tangan tersebut.

Kultivasi Ming she dan Ming rong berada di tingkat yang sama, yaitu berada di tingkat enam bintang perak, hanya butuh satu jam saja kultivasi mereka telah berada di tingkat dekapan bintang perak, dan telah memperkuat pondasinya berkat bantuan dari Satria.

Kedua gadis itu membuka matanya, dan mereka sangat terkejut mendapati pondasi kultivasi mereka telah stabil di tahap delapan bintang perak.

Kemudian mereka berdua berbalik dan melihat senyum khas Satria yang sangat manis, mereka sejenak terpukau.

Kemudian mereka berdua bangkit berdiri dan segera saja memberi hormat kepada satria, setelah itu mereka berkata secara bersamaan.."terima kasih."

"Aaahhhh ..Tidak perlu, aku juga sedang membutuhkan pertolongan kalian berdua."Ucap Satria sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Apa yang bisa kami bantu untuk tuan muda Satria."Dengan wajah keheranan.

"Aaaaahh...tentang itu, tolong bantu aku memilih baju untuk seorang nona seumuran kalian, ukuran tubuhnya persis seperti nona Ming rong dan tingginya juga sama persis."Kata satria sambil memperhatikan seluruh tubuh nona Ming rong yang sekejap jadi salah tingkah dan kemudian normal kembali.

"Hahahaha.."

"Melihat tingkah Satria tersebut.."Ming she tak bisa menahan tawanya, sedang untuk Ming rong jadi memerah muka cuma sebentar saja dan kembali ke wajah dinginnya.

"Baiklah ..biar rong rong yang akan membantumu, sebab pakaian yang aku pakai saat ini ada pilihannya juga, dari dulu aku tak pandai berdandan."Kata Ming she jadi malu.

Mendengar itu Satria sedikit terkejut, lalu dia memandang kearah Ming rong lagi, meski karakternya sangat dingin, tetapi pakaiannya sangat rapi anggun dan berkelas.

Ming rong tetap diam seperti patung dan tidak memiliki emosi apapun, meskipun mendapatkan tatapan yang menyelidik dari Satria.

"Kalau begitu, ayo temenin aku ke toko baju sekarang."Kata Satria sambil membawa kedua gadis itu ke toko pakaian.

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga telah memasuki sebuah toko pakaian yang sangat besar.Di dalam toko tersebut, satria berjalan di belakang kedua gadis sambil melihat apa yang di lakukan oleh kedua gadis itu.

Tak terasa sudah empat jam telah berlalu dan Satria pun mulai menggerutu dalam hatinya sambil menggaruk garukkan kepalanya yang tidak gatal."Huuuuuuu ..!apakah para gadis akan membutuhkan waktu yang sangat lama saat memilih pakaian?"

Merasakan gelagat Satria yang mulai bosan, Ming rong segera menyerahkan semua pakaian yang telah di pilihnya, semua ada lima stel pakaian yang membuat Satria jadi ternganga.

"Selama empat jam memilih pakaian, dan hanya mendapatkan lima stel pakaian Saja..!jika aku sendiri yang memilih pakaianku selama satu jam, mungkin aku sudah memilih seratus lebih stel pakaian "Ucap Satria membatin.

"Apakah kalian tidak memilih pakaian juga..?aku akan membayar untuk kalian juga, anggap juga sebagai hadiah dariku aku, karena kalian telah membantu telah memilih pakaian untuk aku."

Bersambung ...