"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 31
"bagaimana dengan keadaan istriku?" Tanya nicolas khawatir
"Bagaimana apanya! aku saja belum memeriksa nya, bagaimana aku bisa tau keadaannya! ." ujar dokter yang baru mengeluarkan stetoskop dari dalam tasnya.
" Kau itu lamban sekali sama dengan suamimu." Ujar Nicolas kesal. Membuat Lina berdecak.
" Kau tau?. Kau itu pasien yang paling menyebalkan, yang pernah aku temui, untung saja istrimu tidak meninggalkanmu." Ujar Lina yang ikut kesal dengan kelakuan sepupunya itu. Membuat Nicolas memutar bola matanya malas.. sedangkan Arkan dan Oscar sangat senang bosnya itu dapat Omelan dari sepupunya.
"Kenapa kalian tersenyum apa ada yang lucu?" omel Nicolas kepada Arkan dan Oscar.
" Berisik keluar kalian, apa kalian tidak tahu perutku mual" teriak Mora , yang menyuruh ketiga Pria itu untuk keluar.
" Kapan kamu terakhir kali datang bulan?"tanya Lina kepada Mora setelah memeriksa nya.
" Kapan yah? Aku lupa." Ujar Mora tak bisa mengingat kapan dia terakhir datang bulan.
" Dokter tanyakan saja kepada Nicolas, biasanya dia yang tahu" ujar Mora yang malas untuk mengingat.
"Haaa..!. Bukankah kau yang datang bulan kenapa harus bertanya kepada Nicolas??" Ujar dokter bingung dengan pasangan suami istri ini, aneh pikirnya tidak Nicolas maupun Mora sama saja. Membuat Mora menahan senyumnya.
Benar saja Nicolas tahu kapan terakhir Mora datang bulan setelah dokter menanyainya.
" Lalu apa yang terjadi dengan istriku?" Membuat Nicolas penasaran
" Sebaiknya bawa istrimu besok pergi ke dokter (Obgyn)" ujar dokter menyarankan.
" Apa kau tak bisa menangani nya?! kamu Payah sekali percuma aku membayar kalian mahal, kalau kamu tidak bisa menyembuhkan istriku!" Ujar Nicolas
" Ishh.. Nicolas terus terang saja kalau tidak mengingat kamu itu sepupuku, anak dari pamanku akan ku pastikan, aku akan menyuntikkan obat bius dan membawamu ke meja operasi, lalu mengeluarkan semua organ tubuhmu!" Ujarnya gemes dengan sepupunya itu. karena Lina adalah dokter bedah .
" Seram kali kau Lina" Ujarnya dengan logat Batak dan pergi menghampiri Mora yang hanya tertawa mendengar pertengkaran Nicolas dan Lina
Caroline atau lina adalah kakak dari Kenzie sepupu Nicolas.
" Kau boleh pergi, tapi sebelum pergi suruh Emilia kemari" usirnya membuat Lina berdecak.
" Kenapa tidak kamu saja yang meneleponnya, dan menyuruhnya kemari" saran Lina membuat Nicolas berdecak.
Sedangkan Mora entah ada apa dengannya setelah mualnya hilang, tangannya mulai usil dia memegang milik Nicolas.
"Sayang aku pingin" Ujarnya kepada Nicolas membuat Lina yang masih ada di kamar mereka di buat melongo.
" Dasar pasangan mesum" ujarnya sambil geleng-geleng kepala.
Emilia yang mendapat ancaman dari sepupunya segera datang kerumah Nicolas, masih menggunakan baju tidur. Dia segera berlari menuju kamar Nicolas, karena pria itu menelponnya. Emilia langsung masuk kedalam kamar milik Mora dan nicolas. Tanpa mengetuk pintu lagi, Emilia langsung masuk dan dia disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa.
" Dasar pasangan tidak tahu malu!" Oceh Emilia yang kaget dengan kelakuan sepupunya itu bersama sang istri.
" Apa dia menyuruhku kesini untuk menonton adegan mereka!" Oceh Emilia hingga ke ruang tamu, tanpa menyadari ada tiga orang yang sedari tadi melihat gerak-gerik nya.
" Sejak kapan kalian disini, apa kalian menginap?" Tanya Emilia yang melihat ketiga orang yang sedang duduk-duduk dan minum kopi bersama.
" Tuh tanya sama anak buahnya!" Ujar Lina menunjuk Oscar .
" Mengapa harus tanya aku? kenapa kalian tidak menanyakan nya langsung kepada sepupu kalian" ujar Oscar sambil menguap menahan ngantuk walaupun dia sudah habis 3 cangkir kopi tapi tetap saja kantuknya tidak hilang.
"Kenapa kalian masih pagi sudah ada disini?" Tanya Nicolas dengan wajah tak berdosa.
Yang langsung dilempari bantal sopa oleh keempat orang yang dari pagi buta sudah dibikin kesal olehnya.
"Dasar sepupu tidak ada akhlak, kami disuruh menunggu disini sedangkan kamu malah asik main kuda-kudaan " omel Emilia kepada sepupunya itu.
"Hahahaha" tawa renyah yang keluar dari mulut Nicolas. Membuat keempat orang itu makin kesal.
" Kalau kalian ingin sarapan suruh aja bi Mina untuk membuatkan nya" ujar Nicolas yang langsung menarik Emilia untuk memeriksa Kesehatan istrinya.
" Apa masih mual? "Tanya Emilia Kepada Mora
"Udah enggak terlalu kak" jawab Mora
' kamu kalau berhubungan berapa kali dalam sebulan?" Tanya Emilia lagi karena untuk memastikan tebakan nya.
" Hmmm..mungkin empat atau lima kali " ujar Mora malu, sedangkan Nicolas tersenyum geli melihat mimik wajah istrinya.
"Sebulan lima kali?" Tebak Emilia. Mora hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Bukan yah..? Seminggu lima kali, atau setiap hari?" Tanyanya lagi yang masih penasaran
"Bukan kak maksud Mora... ckikikik... sehari lima kali kak." Ujar Mora sambil cekikikan karena tebakan Emilia salah semua.
" Ahhhh..!udah kaya minum obat ajah, malah kelebihan dosis ini mah" ujar Emilia terkejut sekaligus menahan tawanya mendengarkan cerita istri polos sepupunya itu.