Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31 Berdiri tegak
Abel langsung lari terbirit-birit setelah dengan sigap mengambil handuk nya yang terjauh di lantai.
"Huh...huh...huh..." nafas Abel tersengal - sengal, gadis itu bersandar di balik pintu sambil memegang dada nya.
"Argh....bodoh...bodoh..bodoh...kamu Abel, ya Allah malu nya, itu tadi Kaivan sempat lihat ngga ya? Argh...." Abel rasa nya ingin menghilang saja dari muka bumi ini, wajah nya sampai saat ini masih memerah karena terlalu malu sekali bahkan jantung nya pun masih berdetak dengan tidak normal sampai detik ini.
Cukup lama Abel bersandar di balik pintu itu sampai dia tersadar jika saat ini dia berada di luar kamar Kaivan ternyata.
"Bentar..bentar...ini aku ada di........ Astagfirullah, aku berada di luar kamar," Abel langsung masuk kembali ke dalam kamar dengan nafas yang tersengal-sengal kembali.
Saat lari terbirit-birit tadi dia tidak sadar jika dia membuka pintu kaluar kamar Kaivan ternyata, untung saja lorong kamar itu saat ini terlihat sepi. Jika sampai ada yang melihat Abel di sana bagaimana tadi. Dan beruntung juga kedua mertua Abel tidak melihat kejadian ini.
"Udah tebar - tebar pesona nya di luar? Kamu sengaja iya ingin menggoda seluruh penghuni rumah ini dengan tubuh mu yang terlihat B aja seperti itu," cibir Kaivan yang ternyata sudah berdiri tidak jauh dari pintu dengan bersedekah dada.
Abel beberapa kali menelan ludah sambil berusaha menenangkan detak jantung nya yang masih tidak karuan.
"Ayo Abel...stay calm oke, lagian pria menjengkelkan di depan kamu ini suami mu sendiri jadi tidak masalah bukan jika dia sudah melihat semua nya, jadi ayo sekarang tenangkan diri kamu," kata Abel pada diri nya sendiri dalam hati.
Gadis itu kemudian membenahi handuknya dengan begitu tenang dan santai, nafas nya juga perlahan sudah teratur, begitu pun dengan detak jantung nya. Bahkan kedua tangan nya saat ini juga sudah tidak dia gunakan untuk menahan handuk nya lagi justru dia gunakan untuk mengacak - acak rambut nya yang masih basah sehingga nampak terlihat seksi.
Glek,
Glek,
Glek,
Kali ini justru Kaivan yang di buat salah tingkah, bahkan jakun nya saat ini naik turun. Jantung nya pun berdebar, tubuh nya juga menjadi panas dingin tidak karuan saat memandang pesona seorang gadis cantik yang berstatus sebagai istri nya itu.
Siapa sih yang tidak tergoda oleh pesona seorang Abeliaza Azalea, tubuh semampai bak seorang model, bodi goal, kulit bersih dan putih. Dan bibir yang terlihat pink merona walaupun tidak ada make up apa pun yang menempel di wajah nya namun gadis itu tetap terlihat memukau.
"Kata nya tubuh ku ' B ' ajah, tapi itu kenapa tongkat kamu berdiri Yach," bisik Abel dengan suara yang sengaja dia buat - buat segenit mungkin di telinga Kaivan sebelum gadis itu berjalan pergi ke arah ruang ganti.
Kedua bola Kaivan langsung membola, seketika arah pandangan dia tertuju ke bawah di mana nampak sesuatu yang menonjol di bagian depan celana nya. Dengan cepat Kaivan menutup bagian itu dengan kedua tangan nya.
"Sh*t...." umpat Kaivan.
Abel langsung memegang dada nya yang berdebar saat masuk ke dalam ruang ganti yang ada di kamar Kaivan. Sungguh dia tidak menyangka bisa seberani itu tadi ma suami nya. Sampai membuat sang suami mati kutu tidak berkutik sama sekali.
"Huft...rasain tu anak, siapa suruh dari tadi hina aku terus. Mana pakai body shaming lagi, walaupun aku sekarang miskin tapi body aku tetap bagus kok, ngga kalah tuh ma model - model di catwalk cuma beda nya mereka bisa perawatan kalau aku ya cuma ala kadar nya saja dalam merawat tubuh," gumam Abel sambil memandangi tubuh nya di kaca besar yang ada di ruangan itu.
Abel memindai ruangan di mana dia berada saat ini, dia merasa takjub sekali. Di sana terdapat beberapa lemari besar yang Abel yakin isi nya semua koleksi fashion branded sang suami. Tak hanya itu di sana juga berjejer rapih beberapa koleksi jam mewah milik Kaivan, sungguh pemandangan itu membuat jiwa miskin Abel meronta - ronta. Dia jadi ingin menikmati hal semacam itu lagi seperti dulu.
"Duh...kira - kita aku pakai apa ini," ucap Abel sambil menatap ke salah satu lemari pakaian milik Kaivan.
"Tapi tadi kata bunda, beliau sudah menyiapkan segala kebutuhan ku juga di sini. Tapi dimana bunda naruh nya ya? Apa aku tanya Kaivan aja ya? Ngga mungkin kan aku tanya bunda? lagian kalau aku asal buka lemari orang nanti di kira ngga sopan lagi. Ya sudah lah aku tanya anak itu aja," kata Abel pada diri nya sendiri.
Dia akhir nya membuka pintu ruang ganti itu lagi, namun kali ini dia tidak keluar tapi hanya kepala nya saja yang muncul.
Sst...
Sst..
Sst..
Abel mencoba memanggil sang suami yang saat ini baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut yang basah. Entah habis ngapain suami Abeliaza Azalea itu di kamar mandi.
Kaivan mengernyit kan dahi nya menatap heran ke arah Abel yang hanya mendongolkan kepala nya saja di pintu ruang ganti.
"Ada apa?"
"Sini bentar.." ucap Abel sambil melambaikan tangan nya.
Karena penasaran Kaivan pun langsung mendekati sang istri," Ada apa sih," tanya Kaivan saat pria tampan itu sudah sampai di depan Abel.
"Ehm..anu, aku mau tanya..itu kamu tahu ngga di mana bunda naruh baju buat aku. Secara di dalam sana kan banyak lemari jadi aku ngga tahu mana yang isi nya baju aku. Kalau aku asal buka lemari itu nanti di kira nya aku ngga sopan lagi main buka barang milik orang lain."
"Ck...tahu diri juga kamu, ngga asal main pegang barang punya orang," ucap Kaivan yang langsung masuk ke dalam tanpa menoleh ke arah Abel sama sekali.
Pria tampan itu sengaja mengalihkan pandangannya guna menjaga kewarasan otak nya saat ini.
"Tuh di sini," kata Kaivan sambil membuka salah satu pintu lemari pakaian nya.
Tadi saat Kaivan akan masuk ke dalam kamar setelah dari ruang kerja Azizah memberi tahu anak sambung nya itu jika seluruh kebutuhan Abel ada di dalam lemari itu.
Abel kemudian melangkah mendekat ke arah yang ditunjuk Kaivan, laki - laki itu tetap pada pendiriannya untuk tidak menatap sang istri saat ini yang masih tetap menggunakan handuk untuk menutupi tubuh nya.
"Beneran bunda yang nyiapin pakaian ini buat aku Kai," ucap Abel sambil membulatkan mata nya.
"Ya iya lah, baik banget kan bunda ku sampai menyiapkan segala nya untuk kamu."
"Iya sih bunda memang baik banget, tapi semua pakaian yang ada di lemari ini lingerie semua Kai."
"What Lingerie??????"
cenat cenut atas bawah ya kai🤣
Sahabat nggak ada akhlak yng menggunting dalam lipatan 😠😠😠