NovelToon NovelToon
Istri Yang Disia Siakan

Istri Yang Disia Siakan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:506.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

"mas belikan hp buat amira mas dia butuh mas buat belajar" pinta Anita yang ntah sudah berapa kali dia meminta
"tidak ada Nita, udah pake hp kamu aja sih" jawab Arman sambil membuka sepatunya
"hp ku kamarenya rusak, jadi dia ga bisa ikut zoom meating mas" sanggah Nita kesal sekali dia
"udah ah mas capek, baru pulang kerja udah di sodorin banyak permintaan" jawab Arman sambil melangkahkan kaki ke dalam rumah
"om Arman makasih ya hp nya bagus" ucap Salma keponakan Arman
hati Anita tersa tersayat sayat sembilu bagaimana mungkin Arman bisa membelikan Salma hp anak yang usia baru 10 tahun dan kedudukannya adalah keponakan dia, sedangkan Amira anaknya sendiri tidak ia belikan
"mas!!!" pekik Anita meminta penjelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semua salah anita

Lestari duduk di parkiran, menatap kosong ke aspal yang retak. Jiwanya terasa hampa. Dunianya yang dulu penuh warna kini seperti potret hitam-putih yang kusam. Ia pernah bermimpi hidup mewah, mengenakan barang mahal, berjalan anggun di pusat perbelanjaan elit, dan dihormati teman-temannya yang kaya. Namun, semua itu hanya ilusi. Kini, ia hanyalah seorang perempuan yang tersesat dalam pergaulan bebas, terjebak dalam jeratan pria hidung belang yang hanya menganggapnya sebagai pelarian sesaat.

Pikirannya melayang ke beberapa bulan lalu, ketika hidupnya berubah dalam sekejap.

"Om, aku hamil..." ucap Lestari dengan suara bergetar.

Pria di hadapannya, Om Feri, menatapnya dengan mata melebar. "Apa? Hamil?"

"Aku hanya berhubungan badan dengan Om. Ini anak Om. Om harus bertanggung jawab."

Wajah Om Feri memerah. Ia bangkit dari duduknya, meremas rambutnya sendiri, lalu menatap Lestari dengan pandangan tajam. "Aku sudah bilang, kamu harus pakai alat kontrasepsi! Kenapa bisa sampai hamil?!"

"Aku juga nggak tahu, Om... tapi, tolong... aku nggak bisa sendirian."

Om Feri tertawa sinis. "Sejak awal aku sudah bilang, kita hanya saling senang. Kamu butuh uang jajan, aku butuh kepuasan. Itu saja. Jangan bawa-bawa tanggung jawab!"

Lestari merasa tubuhnya bergetar. "Om jahat! Katanya Om sayang sama aku!"

"Bodoh sekali kamu ini! Bagaimana mungkin aku bertanggung jawab? Kalau istriku tahu, aku habis! Dan kamu tahu? Istriku adalah sumber keuanganku. Kalau dia pergi, aku nggak punya apa-apa."

Lestari memandangnya dengan mata berkaca-kaca. "Lalu bagaimana dengan bayi ini, Om?"

Om Feri merogoh dompetnya, mengeluarkan cek, dan meletakkannya di meja. "Ini 20 juta. Cukup untuk aborsi. Jangan coba-coba melibatkan aku dalam masalah ini. Kalau kamu nekat, aku bisa berbuat lebih kejam."

Harapan Lestari hancur seketika. Dadanya terasa sesak. Ia memandang kosong cek itu. Inikah nilai dirinya? Hanya 20 juta untuk menghapus jejak dosa yang dilakukan Om Feri? Ia menggenggam kertas itu dengan tangan gemetar.

Tak ingin ketahuan ibu kos, ia memutuskan pulang ke rumah. Dalihnya, mengambil cuti kuliah. Tapi di dalam hatinya, ia dilanda dilema yang tak kunjung reda.

Setelah beberapa hari berpikir, ia akhirnya memberanikan diri datang ke sebuah klinik aborsi ilegal. Namun, baru saja ia menginjakkan kaki di sana, langkahnya terhenti.

Di lorong rumah sakit, sebuah brankar didorong keluar dari ruang jenazah. Di atasnya, tubuh seorang perempuan muda terbujur kaku, wajahnya pucat, bibirnya membiru. Orang-orang di sekitarnya berbisik.

"Kasihan banget, ya, wanita cantik ini."

"Emang kenapa?"

"Katanya dia hamil, tapi laki-lakinya nggak mau tanggung jawab. Dia nekat aborsi ilegal, akhirnya kehabisan darah dan meninggal."

Lestari merasa tubuhnya lemas. Tangannya mencengkeram tasnya erat-erat.

"Iya, udah dosa zina, dosa membunuh anak lagi. Padahal anaknya nggak salah... kalau nggak sanggup, kenapa nggak dikasih ke panti asuhan aja?"

"Sekarang banyak banget perempuan bodoh. Mau-maunya berhubungan badan di luar nikah. Pas hamil, malah ditinggalin. Zina itu paling rugi buat perempuan. Kalau laki-laki sih enak, nggak hamil, nggak bakal jadi bahan gunjingan orang. Tapi perempuan? Nggak bisa sembunyikan perutnya."

"Iya, lebih bego lagi, udah zina, hamil, malah aborsi, dan akhirnya mati. Itu namanya wanita paling bodoh."

Lestari tak sanggup mendengar lebih lama. Dadanya terasa sesak. Napasnya pendek-pendek. Ia melangkah mundur, berbalik, dan berlari keluar rumah sakit. Air matanya mengalir deras.

Lestari ingin mengakhiri semuanya. Dia ingin aborsi, tapi ketakutan membayangi pikirannya. Bagaimana jika sakit? Bagaimana jika mati? Otaknya bekerja keras mencari jalan keluar. Jika Feri tak mau bertanggung jawab, maka dia harus mencari pria lain yang bisa.

Dan pria itu adalah Andika. Laki-laki yang selama ini mengejarnya dengan ketulusan, tetapi selalu dia tolak. Alasannya sederhana: Andika tidak kaya. Dia hanya pria biasa, seorang driver taksi online yang hidup pas-pasan.

Namun kini, situasinya berbeda. Lestari butuh seseorang yang bisa menjadi penyelamatnya. Dengan segala daya upaya, dia mendekati Andika, memainkan perasaan pria itu hingga akhirnya mereka tidur bersama. Andika, yang selama ini memujanya dari jauh, tidak menyadari jebakan ini. Saat berhubungan, Andika tahu bahwa Lestari bukan lagi perawan, tetapi dia tidak mempermasalahkan itu. Dia pun bukan perjaka. Namun, ketika Lestari meminta diantar ke klinik ibu hamil, Andika mulai curiga.

"Kamu hamil, ya?" tanyanya, menatap mata Lestari.

"Iya, baru empat minggu," jawab Lestari dengan suara lirih, berharap kebohongannya bisa diterima.

Andika termenung. Jika benar empat minggu, dia akan bertanggung jawab. Dia mencintai Lestari, dan walaupun hubungan mereka baru terjalin, dia siap menikahi gadis itu.

Namun, dunia tidak sebaik itu bagi Lestari. Saat dokter menyebutkan bahwa usia kehamilannya sudah tujuh minggu, semuanya berantakan. Andika bukan pria bodoh. Dia tahu perhitungannya tidak masuk akal. Jika Lestari hamil tujuh minggu, berarti itu bukan anaknya.

Andika masih diam, mencoba menerima Lestari. Namun, saat Lestari bertemu dengan Anita, kakak iparnya, keputusan Andika bulat untuk meninggalkannya.

Awalnya, Andika bersedia menerima Lestari meskipun anak dalam kandungannya bukan darah dagingnya. Namun, melihat sikap buruk Lestari terhadap kakak iparnya, Andika sadar bahwa ia hanya akan merugi jika tetap bertanggung jawab atas Lestari. Bukan hanya karena Lestari adalah bekas orang lain, tetapi juga karena sifat kasarnya yang tidak menghargai keluarga. Saat melihat Lestari menghina Anita dengan lancang, Andika membayangkan bagaimana hidupnya jika menikah dengannya. Ia adalah anak pertama dengan banyak adik, dan Lestari pasti akan menyebabkan pertengkaran setiap hari. Tak ada kebahagiaan dalam rumah tangga seperti itu.

Kini, Lestari kembali duduk di parkiran. Sendirian. Lagi dan lagi, kebodohannya hanya membawa petaka. Tak ada tempat untuk lari. Namun, alih-alih merenungi kesalahannya, ia justru menanamkan kebencian mendalam pada Anita. Baginya, Anita adalah malapetaka. Padahal, perempuan itu tak pernah berbuat apa pun kepadanya.

.

.

Di dalam ruangan rumah sakit yang sunyi, hanya suara detak mesin medis yang terdengar, mengiringi napas pelan Amira yang masih terbaring koma. Sudah empat hari berlalu, tetapi tak ada tanda-tanda ia akan membuka matanya.

Anita duduk di samping ranjang, tangannya yang hangat menggenggam jemari Amira yang dingin. Setiap tarikan napas putrinya adalah harapan, dan setiap detik yang berlalu tanpa perubahan adalah siksaan. Wiryawan, yang sejak awal selalu datang setiap pagi, berdiri di ambang jendela, memandangi kota yang perlahan disinari mentari pagi.

Dokter sudah berkata, "Anak Anda baik-baik saja." Tapi bagi Anita, itu tak cukup. Ia ingin Amira bangun, tersenyum, dan memanggilnya Mama seperti biasa.

Tiba-tiba, jari Amira bergerak.

Anita tersentak. Ia menajamkan pandangannya, memastikan bahwa itu bukan ilusi. Lalu, kelopak mata Amira bergetar. Dan perlahan—sangat perlahan—mata itu terbuka.

"A... Amira, kamu sadar, Nak?" suara Anita bergetar, hampir tak percaya. Matanya berkaca-kaca.

Tapi saat itu juga, air mata Amira mengalir. Bahunya berguncang pelan, dan isakan lirih terdengar dari bibirnya yang pucat.

Anita panik. Ia menyentuh wajah Amira dengan lembut, menghapus air mata putrinya. "Kenapa, Nak? Apa yang sakit? Katakan, Mama ada di sini."

Amira tidak langsung menjawab. Pandangannya kosong, seakan jiwanya masih tertinggal di tempat lain. Kemudian, dengan suara lirih, ia bertanya, "Mah... apakah kakek yang aku dorong selamat?"

Anita terhenyak.

Itu... itu adalah kalimat pertama yang keluar dari bibir Amira setelah empat hari koma. Bukan pertanyaan tentang dirinya sendiri. Bukan tentang mengapa ia ada di rumah sakit, bukan tentang rasa sakit akibat operasi, bahkan bukan tentang rambutnya yang kini telah botak.

Ia justru menanyakan seseorang yang bahkan bukan keluarganya.

Wiryawan, yang sejak tadi diam, merasa dadanya sesak oleh haru. Mata tuanya memerah. Ia mendekat, suaranya bergetar ketika berkata, "nak kakek tua ini baik-baik saja."

Senyum kecil terbentuk di wajah Amira yang lemah. Ia mengangguk pelan. "Syukurlah... kalau begitu..."

Anita tak sanggup lagi menahan tangisnya. Ia memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang, menciumi dahinya. Amira bukan hanya seorang anak yang baik—ia adalah seseorang yang berhati mulia.

Di tengah kelegaan itu, Amira kembali bersuara, kali ini dengan nada yang lebih lemah. "Mah... aku haus..."

Anita buru-buru mengambil gelas dan menyodorkan air ke bibir Amira, membantunya minum sedikit demi sedikit.

Di saat itu, di ruangan mewah rumah sakit itu, Anita tahu bahwa keajaiban benar-benar ada. Ia hampir kehilangan putrinya, tapi Tuhan masih mengizinkan Amira tetap bersamanya.

1
Akbar Razaq
kenapa mereka bisa bertemu bukannya arman dan.istri barunya sdh mengundurkan diri.ya
Akbar Razaq
amira gadis kecil perasaan amira usia 15 dan salma yg 5 tahun.
Akbar Razaq
Jangan sampe.lepas dr mulut buaya jatuh k mulut harimau 🤣🤣🤣.
Aku yakin klo keluarga abah umik hampir sama bahkan mungkin lebih parah dr keluarga arman
Akbar Razaq
syukur deh klo anita waras coba mau di.pologami aku kutuk kau hehehe
Akbar Razaq
oalah anita anita.Emang ya wanita klo udah bucin jd bodoh.
Akbar Razaq
ngeluhnya kayaknya uda kadaluarwa deh .16 tahun di babukan d rumah suami dan anak di perlakukan buruk.Baru ngerasanya sekarang.
Azalea New
luar biasa ceritanya, /Angry/
Yanti yulianti
sumpah... cerita nya bagus
Dewi Yanti
inget anita jagan pilih yg sdh beristri walaupun mereka keluarga yg mengerti agama tp ttp mereka jg manusia, jagan sampe menderita lg dlm pernikahan
Puspitahati
keren thor
antha mom
makasih thor 👍
antha mom
Amira Amira teruss jadi penolong disaat ada orang kecelakaan 😄
antha mom
semua yang terjadi ke keluarga mu tetap Anita yang di salah kan, manusia apa keluarga mu ini Arman,apa kau lupa Arman tengah malam kamu mengucapkan kata cerai ke istri, tanpa ada rasa khawatir mu,, kemana nanti dia pergi , tentang keselamatan nya di jalan sementara udah malam 😡😡😡
antha mom
jelas lah dunia mu runtuh, rejeki yang kau dapat selama ini,itu juga berkat doa tulus istri mu yang selalu ikhlas dalam doa sujud nya ke Tuhan,karma sudah datang silih berganti maka nikmatilah karma mu itu hadapi dengan gentleman
antha mom
banyak salah mu Arman, sangat banyak salah mu terutama ke Anita , istri mu minta uang jawab mu tdk ada uang sementara baju gamis Bianca kamu belikan HP Salma juga kamu beli nah sementara istri mu di rumah ibu mu tidak lebih dari babu gratisan paham kau Arman jangan tanya lagi apa salah mu ke Tuhan
antha mom
saat istri mu ada Kamu tak pernah mengganggap ada dengan gampang kamu selingkuh dengan Bianca dan menuruti semua kemauan ibu mu, dengan gampang nya kamu menceraikan istri mu tanpa kamu pikirkan anak mu, nikmatilah karma mu yang sebentar lagi datang bertubi-tubi
antha mom
Arman beda istri beda rejekinya, sampai disini kamu paham kan Arman, boleh sayang ke orang tua, boleh sayang ke adik adik mu tapi jangan lupa hak dan kewajiban mu ke anak istri mu
nia kurniawati
luar biasa
nia kurniawati
beuuuuh.. lega banget Anita🤣🤣🤣
Dewi Erna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!