Lanjutan Novel Menikahi Tuan Muda Yang Kejam
Di sarankan agar membaca Novel pertama yang berjudul "Menikahi Tuan Muda Yang Kejam" dulu.
Hidup Sean benar benar berubah ketika seorang gadis misterius bernama Viana mendatanginya dan meminta pertanggung jawabannya atas apa yang dilakukan Sean padanya saat mabuk.
Sean terpaksa menikahinya karena Viana mengancam akan menyebarluaskan foto saat mereka tidur bersama di sebuah hotel.
Sean akhirnya menikahi Viana dan menemukan dirinya kalah kuat dari Viana yang ternyata jago bela diri sehingga ia semakin membenci Viana.
Namun, pada akhirnya Sean mengetahui sebuah rahasia yang disimpan rapat oleh Viana yang ternyata menjebaknya demi untuk melindunginya.
Bagaimana kah kisah mereka?
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memata-matai
Keesokan harinya...
Sean dan Viana baru saja datang dan kini mereka sedang berjalan menuju ruangan masing masing.
Saat Viana hendak masuk ke ruangannya tiba tiba Kevin yang juga baru datang menyapanya.
"Selamat pagi Viana" Sapa Kevin
Sean menghentikan langkahnya namun tidak berbalik. Dia ingin mendengar jawaban Viana.
"Selamat pagi" Jawab Viana datar
"Kamu ken..." Belum siap Kevin berbicara, Viana sudah masuk ke ruangannya.
Sean menyunggihkan senyuman. Ternyata Viana sudah paham akan ancamannya kemarin.
Kevin merasa aneh akan sikap Viana. Dia kembali masuk ke ruangannya masih dengan perasaan bingung.
Siang harinya saat Viana keluar ruangan Kevin hendak menyapanya namun Viana terus berjalan tanpa memperdulikannya.
Sebenarnya apa salahku?" Gumam Kevin
Sepulang bekerja, Viana maupun Sean tampak diam diaman.
Sean tidak suka keadaan seperti ini.
Dia mencoba membuka pembicaraan.
"Apa yang Kevin katakan padamu hari ini?" Tanya Sean
"Selamat pagi Vi, kamu ken...., halo Viana" Kata Viana tanpa menunjukkan ekspresi apapun
"Apakah harus sama persis seperti itu?" Tanya Sean
"Biar jelas saja Sean" Kata Viana
Sean kembali diam. Rasanya sikap Viana sudah tak seperti sebelumnya.
Apa aku terlalu menakutinya kemarin? Guman Sean
Sesampainya di rumah Sean langsung mandi dan memakai baju yang sangat rapi
Viana hanya melihat saja tanpa berkata apapun.
"Apa kau tidak mau bertanya kemana aku akan pergi?" Tanya Sean
"Kamu mau kemana Sean?" Tanya Viana
"Aku akan bersenang senang dengan wanita" Kata Sean
"Titipkan salamku padanya" Kata Viana tersenyum
"Salam apa?" Tanya Sean yang heran melihat ekspresi Viana yang biasa saja.
"Salam dari istri sah untuk pelakor. Tanyakan padanya bagian mana yang ingin aku patahkan" Kata Viana
"Kau terlalu kasar sebagai wanita" Kata Sean yang melangkah pergi meninggalkan rumah
Dan kamu terlalu polos sebagai pria. Bahkan berciuman saja masih kaku.
Setelah kepergian Sean, Viana menuju ruang CCTV dan mematikan CCTV di ruangan yang akan dia lalui.
Dia memanjat pepohonan di belakang rumah itu agar tidak ketahuan pengawal.
Setelah berada di luar, dia menyetop taksi lalu mengikuti Sean.
Taksi itu berada tepat di belakang Sean.
Mobil Sean melaju menuju sebuah apartemen mewah milik gilang yang juga di huni orang lain.
Setelah memarkirkan mobilnya, Sean turun lalu masuk.
Viana melakukan penyamaran. Dia menyamar menjadi seorang tukang bersih bersih di apartemen itu dari seragam yang dia dapatkan di ruangan pegawai.
Dia menggunakan masker mulut, kacamata dan topi.
Tidak begitu sulit karena apartemen itu tidak di jaga dengan ketat.
Viana terus membuntuti Sean hingga dia masuk ke sebuah kamar.
Saat itu ada seorang pegawai membawakan kopi.
Viana menghentikan pegawai itu.
"Kamu mau kemana?" Tanya Viana
"Saya mau mengantar minuman ini ke ruang Tuan Gilang" Kata Pegawai itu
"Biar saya saja, kamu lanjutkan kerja saja" Kata Viana menawarkan diri
"Yauda nih" Kata Pegawai itu.
Viana menerima nampan berisi 5 cangkir kopi.
Dia mengetuk pintu kamar itu.
"Tuan saya membawa kopi" Kata Viana mencoba menyamarkan suara.
"Masuk" Kata Gilang
Viana masuk dan menaruh kopi ke meja.
Dia hendak pergi namun tangan Efan sudah menggapai tangannya.
"Kenapa kau pakai masker dan kacamata?" Tanya Efan
"Saya sedang sakit flu dan mata saya memerah Tuan" Kata Viana
"Tolong bersihkan kamarku" Kata Gilang
Viana mengangguk dan menuju kamar Gilang. Mungkin malam ini dewi fortuna berpihak padanya. Dengan begini dia akan sangat gampang memata-matai Sean dan mengetahui seperti apa sosok teman temannya.
Telinga Viana terus menangkap pembicaraan mereka. Semua terdengar normal sampai teman Sean yang bernama Dio mengatakan kalimat yang menarik.
"Ayo kita minum" Ajak Dio
"Tidak, aku tidak mau Sean seperti waktu itu" Kata Gilang
Sepertinya Gilang orang yang baik. Gumam Viana.
"Sedikit saja" Kata Dio
"Tidak, atau kau yang akan ku usir dari sini" Ancam Gilang
"Ah menyebalkan sekali" Dio mendengus kesal. Dia menyandarkan tubuhnya ke sofa.
"Kalau kau mau minum sana ke Bar" Tambah Gilang
Dio semakin menekuk wajahnya.
Oh jadi yang suka minum itu Dio. Aku akan mencari tau tentangnya. Aku juga akan mencari tau tentang mereka juga. Gumam Viana yang masih terus membersihkan kamar.
Tak lama kemudian Viana keluar karena perintah Gilang.
Selang satu jam, terjadi keributan di dalam kamar itu.
Viana jelas mendengarnya karena dia berada di sebelah kamar itu. Beruntung belum ada penghuninya. Dan karena tadi jadwal bersih bersih, pintu tidak di kunci.
Viana masuk untuk melihat apa yang terjadi.
Viana terkejut melihat Sean sedang di hajar oleh Dio dan teman mereka sedang melerainya namun Dio berusaha lepas dan terus menghajar Sean di lantai.
Viana menarik tangan Dio dan menjatuhkannya ke lantai.
Baik Sean mau pun Dio sama sama melihat ke arah Viana.
Dio mendatangi Viana dengan penuh amarah. Sedangkan Sean hanya diam di tempat sambil memegangi luka lebam di wajahnya akibat pukulan Dio.
"Siapa kau ha? Berani sekali kau mendorongku" Kata Dio yang kini berjalan semakin dekat dengan Viana dengan tatapan tajam.
Dio hendak memegang bahu Viana namun, Viana segera menangkis tangan Dio dan memelintir tangannya lalu mendorongnya hingga jatuh ke lantai.
Semua yang ada disitu terkejut melihat keberanian Viana.
Mereka jelas tau bahwa Dio adalah anak seorang mafia kelas kakap. Keselamatan Viana akan terancam.
Dio menyorot tajam ke arah Viana.
"Berengsek!!!" Dio berdiri dan hendak menyerang Viana. Kali ini Viana menghindar dan membuat Dio menabrak tembok.
Gilang dan teman temannya datang menolong.
"Hei pergi lah" Kata Gilang yang terlihat menolong Dio agar berdiri.
"Maaf Tuan saya hanya ingin membantu kata Viana.
"Dasar wanita berengsek, sialan, bodoh jika aku tidak bisa membunuhmu jangan panggil aku.." ....Bukkkk" Sebuah tinju mendarat di wajah Dio dan dia pingsan seketika.
Viana langsung pergi keluar. Gilang ingin mengejar tapi Dio membutuhkannya.
"Sean kau tidak apa apa?" Tanya Efan.
Sean mengalami luka lebam akibat pukulan Dio karena sebelumnya mereka berseteru.
Dio mengejek Sean yang tidak mau minum lagi sebagai anak bayi yang hanya minum ASI.
Sean yang merasa tersinggung langsung mencengkram kerah Dio dan membuat Dio yang tengah mabuk menjadi marah besar dan menghajarnya secara membabi buta karena pengaruh alkohol.
"Aku tidak apa apa" Kata Sean.
Dia berlari keluar untuk mencari sosok pegawai tadi. Karena dia yakin itu pasti Viana.
Dia menelpon Heni.
"Heni dimana Viana?" Tanya Sean
"Nona Muda sedang tidur Tuan" Kata Heni
"Aktifkan panggilan Videomu. Aku ingin lihat" Kata Sean
Mereka pun bervideo call.
Heni menuju kamar Sean. Saat membuka pintu kamar, dia mengarahkan kamera ke atas ranjang.
Sean dapat melihat dengan jelas bahwa Viana sedang tidur. Bajunya masih sama, tubuhnya, kulitnya, rambutnya semua sama namun membelakangi kamera.
"Ya sudah " Kata Sean mematikan panggilannya.
Kalau pegawai tadi bukan Viana, lalu siapa?
Maaf buat para Reader, Author lagi kurang enak badan.
Jadi malem ini cuma ini aja ya episodenya.
Insya Allah besok malam di sambung lagi
Selagi nunggu, ayo baca novel terbaru author. Judulnya "Terhalang Restu Papa".
Up 1 episode perhari
Insya Allah tidak akan mengganggu waktu author untuk menulis disini.
Sean dan Viana tetap 3 episode perhari tapi khusus malem ini aja 1 episode karena kondisi author yang lagi sakit.
kayak artis ME yang nolak ditembak cowok alesannya karena beda agama, padahal habis itu dia pacaran sm salah satu selebgram dan itu beda agama, jujur aku ga respek sih kayak kenapa pas ditembak sm HV di nolak sedangkan sm FF dia terima brati kan bukan karena beda agama nya tp karena dasar nya gasuka, gausah bawa2 agama kalo gt