NovelToon NovelToon
ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:952
Nilai: 5
Nama Author: Miss Flou

Arshaka Beyazid Aksara, pemuda taat agama yang harus merelakan hatinya melepas Ning Nadheera Adzillatul Ilma, cinta pertamanya, calon istrinya, putri pimpinan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Mengikhlaskan hati untuk menerima takdir yang digariskan olehNya. Berkali-kali merestock kesabaran yang luar biasa untuk mendidik Sandra, istri nakalnya tersebut yang kerap kali meminta cerai.
Prinsipnya yang berdiri tegak bahwa pernikahan adalah hal yang sakral, sekeras Sandra meminta cerai, sekeras dia mempertahankan pernikahannya.
Namun bagaimana jika Sandra sengaja menyeleweng dengan lelaki lain hanya untuk bercerai dengan Arshaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Flou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM PERTAMA AWKWARD

“K-kak.”

Arshaka tidak menggubris panggilan Sandra. Gadis itu sudah ia bawa ke rumah orang tuanya. Awalnya ia ingin membawa Sandra ke apartemen miliknya dan menetap di sana. Akan tetapi, untuk saat ini Arshaka tidak bisa melakukan itu karena satu lain hal.

Sandra meremas telapak tangannya. Sungguh demi apapun situasi sekarang benar-benar awkward. Ia terduduk kaku di tepi ranjang masih memakai kebaya, sementara Arshaka berdiri di depan cermin—melepas satu persatu kancing baju koko yang dikenakan hingga memperlihatkan body atletis Arshaka berbalut kaos putih polos.

“K-kak Shaka ... um, anu ....” Ia tidak dapat menyelesaikannya manakala Arshaka kembali mengabaikan kemudian berlalu ke kamar mandi.

Menghembuskan napas berat, ia melemaskan bahunya. “Astaga, gue harus gimana? Ini otak mendadak blank begini. Nggak mungkin kan sekamer tapi diem-dieman, mana gue lupa nggak bawa hp. Duh gimana dong?”

Gelisah dia di dalam kamar yang terasa asing itu . Kakinya bergerak tidak tenang sembari telinganya menangkap gemericik air dari dalam kamar mandi. Tidak ada bayangan malam pertama di otaknya sebab dia bisa menebak bahwa Arshaka tidak akan meminta ia untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Lagipula, Sandra pun tidak menginginkannya.

Tak begitu lama, Arshaka keluar dengan rambut yang basah. Sinis dia menilik Sandra yang bergeming di tempat. “Saya tidak memiliki tempat untuk menyimpan patung!” sindir Arshaka menohok.

“A-aku minta maaf,” ucap Sandra mencicit, mengabaikan sindiran Arshaka.

“Bersihkan tubuhmu cepat! Jangan menumpuk kuman di atas kasur saya!”

“Aku bukan kuman!” Sandra sontak melototkan matanya tak terima. Ia menghentakkan kakinya kesal.

“Hama?”

“Ucapanmu pedas sekali, Kak! Aku benar-benar minta maaf padamu. Tapi ....”

“Bisa mengubah keadaan? Bisa melepaskan ikatan ini?” sela Arshaka menaikkan sebelah alisnya tinggi-tinggi. “Berhenti berbasa-basi untuk menarik perhatian saya!”

***

Pagi yang tidak seperti biasanya bagi Sandra. Jika di rumah pukul empat dia masih asik mendengkur sambil memeluk bantal guling. Namun tidak untuk hari ini, pukul tiga tidurnya mulai terusik ketika Arshaka terjaga dan melakukan sholat malam. Dan semakin terusik lagi manakala ia mendengar lantunan ayat yang Arshaka baca sembari menunggu waktu fardhu sampai ia benar-benar terjadi di pukul empat dengan sangat terpaksa.

“Dia ngapain sih jam segini udah rame. Subuh aja masih lama elah. Ganggu orang tidur aja. Kan bisa ngajinya pelan-pelan!” gerutu Sandra seraya mencepol rambut. Tubuhnya terasa remuk sebab acara dadakan semalam.

Lalu dia turun dari kasur, berjalan sembari menguap menuju mihrab yang ada di kamar itu sendiri. Sandra mengintip dari balik pembatas berlubang, niat hati ingin memprotes, tetapi yang ada dirinya justru terpaku dengan pemandangan yang tersuguh di depannya.

Terpesona melihat sosok Arshaka yang tengah mengaji di mihrab. Pemuda itu tampak begitu menawan mengenakan baju koko putih, sarung hitam bermerk yang sedang viral di TikTok, dan sorban hitam corak putih di pundaknya. Wajah Arshaka tampak bersinar oleh pantulan cahaya lampu kuning klasik yang menerangi mihrab tersebut.

Sesaat terpaku, mata Sandra tidak bisa berkedip. Seluruh perhatiannya tertuju pada Arshaka yang terlihat begitu khusyuk. Bibirnya melafalkan bacaan yang terdengar lembut. Kemudian memilih untuk abai, Sandra melangkah gontai menuju kamar mandi saat merasakan kantung kemihnya penuh.

Ceklek!

“Setan anjir!” Sandra terlonjak kaget ketika membuka pintu kamar mandi dan Arshaka menjulang tinggi di depannya. Ia sampai mundur spontan lalu menabrak kaca pembatas tempat wudhu dan ia pun mengaduh pelan.

Design kamar mandi di kamar Arshaka cukup bagus. Walau berada dalam satu ruangan, tetapi kamar mandi, toilet dan tempat wudhu dibuat terpisah menggunakan sekat.

“Turun! Ibu panggil kamu!” beritahunya dengan memasang wajah tanpa ekspresi.

“Hah? Ibu udah bangun? Emang ada apa, Kak?” Pertanyaan Sandra tidak digubris, Arshaka sudah lebih dulu melenggang dari hadapannya.

Mendengus. Sandra kembali mengentakkan kaki dengan perasaan kesal. Wajahnya tertekuk malas. Menggerutu kembali pun dia seraya keluar dari kamar ketika jarum jam mengarah ke angka 04.25 WIB.

Sandra menggaruk pucuk kepalanya. Malu sekali saat turun ke lantai satu dan melihat semua keluarga Arshaka sudah bangun dan terlihat fresh, sedang dirinya masih tampak sedikit mengantuk bahkan sesekali ia menguap.

“Um, Ibu panggil Sandra?” tanyanya berusaha sesopan mungkin seraya mendekati Deeba.

Deeba menilik menantunya, kedua alisnya sedikit menukik. “Mana mukena kamu?”

“H-hah? Mukena?” Sandra membulatkan matanya.

“Iya. Sedang tidak berhalangan 'kan? Kita jamaah di masjid. Gih ambil mukena kamu, sudah masuk waktu subuh. Sebentar lagi adzan,” titah Deeba .

Sandra tersedak ludahnya. Wajahnya mendadak pias. Duh, sudah lama sekali dia tidak datang pada Tuhan. Bahkan entah kapan kali terakhir dia bersujud, Sandra lupa.

“A-anu, Bu. Sandra nggak biasa jamaah di masjid. Sandra salat di rumah aja,” jawabnya mencari alasan. Padahal dia ingin tidur lagi.

Deeba lantas tersenyum lembut. Ia ingin menimpali, tetapi sang kepala keluarga lebih dulu bicara. “Baik. Pengantin baru memang harusnya lebih sering berduaan. Kamu salat di rumah saja. Imami istrimu, Kak.”

Tersedak lagi Sandra, kali ini tidak sendirian, tetapi Arshaka pun sama tersedak ludahnya sendiri sembari membulatkan matanya pada sang ayah.

“Aku mengisi kulsub pagi ini, Yah!” protes Arshaka. Enggan dia mengimami perempuan yang tidak dia cinta. Lagi pula pagi ini dia ada jadwal kultum di masjid.

“Biar aku yang menggantikan tugasmu, Bro. Mereka tidak akan mempermasalahkan itu. Jadilah suami yang baik. Pagi ini aku yang mengisi kulsub. Kamu bersenang-senang lah, Brother.”

Arkana mengerlingkan mata sambil tersenyum pongah, penampilannya tak kalah memukau dari Arshaka. Hanya padanya tertutup dengan wajah tengilnya.

“Sudah, ayok!”

Semuanya lantas melenggang pergi, meninggalkan Arshaka dan Sandra yang menatap cengo mereka. Tak terkecuali Arvhisa yang cekikikan tanpa suara, tetapi terlihat dari pundaknya yang terlonjak kecil.

Hening. Rumah mewah berlantai tiga itu terasa hening. Hanya denting jam juga kokok ayam yang terdengar dari rumah tetangga.

Keduanya sama-sama bergeming di tempat. Sandra yang bingung mau melakukan apa dan Arshaka yang masih berusaha untuk menerima takdirnya saat ini dengan sabar dan ikhlas.

Hingga Sandra berdehem pelan untuk mendahului percakapan. “Ekhem! Silakan salat, Kak. Aku nggak perlu diimami.” Sumpah, rasanya ingin sekali Sandra kabur dari rumah tersebut.

Ia terkesiap saat Arshaka menoleh padanya dan melemparkan tatapan dingin. “Naik!”

“Naik ke mana?”

“Atap rumah, pohon, mercusuar, tower, terserah! Asal tidak bunuh diri,” dengus Arshaka melengos pergi.

Sandra ternganga untuk yang kesekian kalinya pagi ini. Ia mengangkat telapak tangan, membuat gerakan seolah tengah mencakar-cakar punggung Arshaka yang menaiki undakan tangga. Lalu tiba-tiba dia melotot dan gerakan tangannya menggantung begitu saja di udara saat Arshaka menghentikan langkah pun menoleh ke belakang. Kepergok dirinya.

“Ngapain? Latihan jadi monyet?”

“Kurang ajar!” delik Sandra melemparkan sandal kamar ke Arshaka tapi meleset jauh, mental jatuh setelah mengenai tembok.

“Cepat naik dan bersihkan tubuhmu! Saya tunggu sepuluh menit!”

Sandra berdecak, ia melepas sandal yang masih ia pakai sebelah. Dia ambil bersama sandal satunya dan berjalan baik ke atas seraya memukul udara menggunakan sandal tersebut.

“Gue sumpahin kejedot tembok! Gila, begini gue bisa stres woy! Pokoknya harus cari cara biar dia ilfil sama gue dan ceraikan gue!”

1
Marlina Selian
haha lucu banget
Marlina Selian
lanjut thoor tetap semagat 🥰🥰🥰🥰
Marlina Selian
ikutan hayut dalam cerita ya hati ku teriris jugak
윤기 :3
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
Miss Flou: Hallo, terima kasih sudah mampir, Kak. Semoga betah ya di sini sampe ending🥰
total 1 replies
Miss Flou
Annyeong, selamat datang😍
Ini novel pertama saya, semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, Sayangku🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!