NovelToon NovelToon
What Is Love? "Silent Love"

What Is Love? "Silent Love"

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Keluarga / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:220
Nilai: 5
Nama Author: SNFLWR17

Menurut Kalian apa itu Cinta? apakah kasih sayang antara manusia? atau suatu perasaan yang sangat besar sehingga tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata?.
Tapi menurut "Dia" Cinta itu suatu perasaan yang berjalan searah dengan Logika, karena tidak semua cinta harus di tunjukan dengan kata-kata, tetapi dengan Menatap teduh Matanya, Memegang tangannya dan bertindak sesuai dengan makna cinta sesungguh nya yang berjalan ke arah yang benar dan Realistis, karena menurutnya Jika kamu mencinta kekasih mu maka "jagalah dia seperti harta berharga, lindungi dia bukan merusaknya".
maka di Novel akan menceritakan bagaimana "Dia" akan membuktikan apa itu cinta versi dirinya, yang di kemas dalam diam penuh plot twist.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNFLWR17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saatnya Pindah

Setelah sadar, Alena langsung menyusul pacarnya ke ruang makan. Entah cowok ini sudah kayak rumahnya saja.

"Mama masak apa? Pasti enak, soalnya sudah lama enggak makan masakannya Mama kamu."

ujar Alena ketika sampai di meja makan. Ia langsung menarik kursi dan duduk sambil melihat pacarnya menyiapkan makanan di meja.

"Entahlah, aku juga tidak tahu Mama masak apa. Soalnya aku juga belum makan, jadi kita berdua makan bersama sekarang."

"Oh, gitu ya? Oke deh. Kalau begitu, waktunya makan!" Alena langsung mengambil piring yang sudah disediakan, bersama nasi dan beberapa lauk di atas piring.

Pacar Alena hanya tersenyum melihat reaksi yang diberikan oleh Alena.

"Ay, memang enggak apa-apa kalau aku pakai mobil kamu? Kan mobil kamu masih baru, sayang banget tahu," kata Alena sambil makan.

"Enggak apa-apa sayangku, kayak siapa aja,"

jawab pacar Alena sambil membersihkan sisa makanan di pinggir bibir Alena. Alena hanya biasa saja, seakan-akan sudah biasa diperlakukan begitu.

"Hehehe, oke deh kalau kamu maksa. Tapi, jangan marah ya kalau suatu saat mobil itu tergores,"

"Ya kamu harus hati-hati dong bawa mobilnya!"

Sedangkan Alena hanya tertawa pelan mendengar apa yang diucapkan pacarnya itu.

"Barang-barang yang mau dibawa sudah siap? Biar setelah makan kita langsung berangkat."

"Sudah, tinggal dibawa aja kok, tuh barangnya,"

kata Alena sambil menunjuk ke arah beberapa barang yang bakal dia bawa, seperti dua koper dan beberapa tas yang lumayan besar.

Pacarnya juga ikut melihat ke arah yang ditunjuk Alena dan hanya menganggukkan kepalanya saja. Setelah itu, sudah tidak ada percakapan lagi.

•Beberapa menit kemudian•

"Hah, akhirnya kenyang juga! Memang enggak pernah mengecewakan masakannya Mama kamu, Ay," ucap Alena yang langsung bersandar di kursi sambil menepuk pelan perutnya.

"Minum dulu,"

pacarnya langsung menyodorkan segelas air putih ke Alena.

Alena yang melihat itu langsung menerima dan meminumnya sampai habis.

•Sedangkan di suatu tempat.

ada dua manusia berbeda gender yang sedang saling menatap. Sang pria hanya menatap biasa saja, sedangkan si perempuan menatap marah ke arah sang pria.

"Kenapa rencananya gagal? Sial! Kalau begini, padahal gue sudah mengharapkan kalau

rencananya berhasil," ucap si perempuan itu.

"Gue juga enggak tahu, padahal sudah gue tukar makanannya, tapi si sialan itu malah datang."

Si pria juga menatap jengah ke arah si perempuan.

"Huff, lain kali pasti berhasil."

Balik lagi ke sepasang kekasih yang sedang sibuk memasukkan barang ke dalam mobil

"Sudah, Ay?"

tanya Alena yang berada di dalam mobil.

"Tinggal satu barang lagi, habis itu selesai," jawab pacarnya di belakang mobil.

"Oke."

Setelah itu, Alena hanya melanjutkan kegiatannya bermain HP, walaupun hanya menggulir media sosialnya saja.

Brak!

Suara pintu mobil yang ditutup oleh sang pengemudi, siapa lagi kalau bukan pacar kesayangannya ini.

"Kita berangkat, Ay. Soal kebutuhan lainnya sudah aku beli, khususnya persediaan di kulkas. Aku sudah suruh mereka menyetok jadi aman."

"Terima kasih ya, maaf sudah merepotkan kamu," ujar Alena yang merasa terharu dengan tindakan pacarnya ini.

"Iya, sama-sama sayang. Aku juga enggak merasa direpotkan kok,"

"Oh iya, waktu di sekolah tadi muka kamu lucu, ada merahnya," sambungnya lagi yang membuat Alena teringat kembali kejadian memalukan tadi.

"Is... Jangan diingatkan lagi, Ay! Aku malu, tahu enggak! Itu kan gara-gara kamu juga!"

kata Alena yang merasa malu.

"Lah? Kok salah aku?"

tanya heran Sang pacar.

"Iya, soalnya aku kan lagi balas pesan kamu, makanya enggak fokus, jadi kena bola deh," ujar Alena yang kelihatan bakal ngambek sama pacarnya.

"Hahahaha, iya-iya salah aku. Kamu enggak salah," setelah mendengar perkataan Alena, dia ketawa karena melihat reaksi Alena yang ngambeknya kelihatan menggemaskan.

"Memang salah kamu."

Pacarnya yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengusap pelan tangan Alena yang digenggam.

Sepanjang perjalanan, mereka berdua hanya ngobrol ringan saja. Sesekali sang pria mencium tangan Alena yang digenggamnya.

Sekitar dua puluh menit kemudian, mereka sampai di kawasan apartemen mewah.

Saat tiba di parkiran, mereka berdua bergegas turun menuju bagasi mobil.

"Sayang, barang penting kamu yang mana? Bawa yang itu dulu, sisanya nanti ada orang yang aku sewa buat bawakan ke tempat kamu."

Alena yang mendengar itu langsung melihat tempat barang penting dan langsung mengambilnya.

"Yang ini aja," ujar Alena sambil memegang salah satu tas yang cukup besar.

"Oh, oke. Kalau gitu, ayo ke unit apartemen kamu,"

ucap sang pacar. Dengan sigap, dia mengambil tas yang digenggam Alena dan tangannya satu lagi memegang tangan Alena sehingga mereka berdua berjalan menuju apartemen mereka.

"Oke sayang, ini dia milik kamu dan sebelah sana milik aku," ucap sang pacar sambil menunjuk ke arah pintu lain.

Alena yang melihat itu tidak hentinya merasa kagum ketika sampai.

"Dan untuk kata sandi pintunya itu, tanggal jadian kita. Kalau kamu mau pakai sidik jari, nanti tinggal hubungi petugas apartemennya biar dibuatkan."

Alena lagi-lagi merasa kagum. Sungguh luar biasa pacarnya ini.

"Iya," jawab Alena dengan senyum.

"Yuk masuk, kita lihat di dalamnya."

Kata sandi diketik dan mereka pun masuk, disambut dengan desain yang mewah tapi masih terlihat Minimalis.

Saat asik melihat-lihat isi ruangan, suara bel dari interkom berbunyi, yang membuyarkan fokus mereka berdua.

Sang pacar langsung berjalan ke arah monitor di samping pintu dan langsung melihat siapa yang datang.

"Permisi, saya petugas yang disewa untuk membawa barang-barang untuk penghuni unit ini," ujar seseorang yang ternyata petugas yang disewa pacarnya Alena.

Sang pacar yang melihat itu di layar langsung membukakan pintu masuk.

Dan benar saja, ada dua petugas yang membawa barang-barang Alena.

Mereka pun menaruh barang-barang di ruang tengah. Alena hanya melihatnya saja.

"Ini uangnya, terima kasih ya," ujar sang pacar yang mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan kepada kedua petugas tersebut.

Setelah menerima uang, mereka langsung pergi.

Sedangkan Alena dan pacarnya sudah mulai beres-beres. Mereka berdua fokus, saking fokusnya sampai tidak mengobrol.

Tiga jam berlalu dan semuanya telah selesai.

"Akhirnya selesai! Hah, capeknya," keluh Alena yang sudah merebahkan badannya di sofa panjang.

Sedangkan sang pacar datang membawa dua kaleng minuman soda dingin.

"Sayang, bangun dulu! Nih minum," sang pacar menyodorkan satu kaleng ke Alena yang sudah dibuka, dan Alena menerima dengan senang hati. Ia langsung meminumnya.

"Segarnya! Oh iya, Ay. Setelah ini kamu balik aja, sisanya biar aku yang beresin,"

ujar Alena sambil menatap sang pacar.

"Kamu usir aku?"

"Enggak Ay. Kamu pasti capek, makanya aku suruh kamu balik biar istirahat. Ini aja udah mau malam," jelas Alena yang takut pacarnya salah paham.

"Oh, oke. Aku balik ya! Kalau kamu perlu sesuatu, hubungi aku aja, kalau enggak datang aja di unit sebelah."

"Iya, nanti kalau aku perlu bantuan, bakal kasih tahu kamu kok."

Setelah balasan dari Alena, sang pacar hanya mengusap kepala Alena dan langsung balik ke unit apartemennya.

Alena juga mengantar sang pacar sampai di depan pintu keluar.

"Kamu langsung istirahat ya, jangan mabar lagi sama si Anomali gila," ujar Alena yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala sambil terkekeh saat mendengar jika sahabatnya disebut Anomali gila, Ia yakin jika si sahabatnya mendengar perkataan Alena, pasti dia mengamuk.

"Iya, aku balik dulu ya."

Alena hanya tersenyum dan melambaikan tangan saat sang pacar sudah mulai berjalan pergi.

Ketika sang pacar sudah tidak terlihat, Alena masuk kembali dan berjalan ke arah kamar. Saat sampai di kamar, Alena langsung pergi ke kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Setelah selesai mandi, Alena langsung memakai baju tidur yang lucu.

Setelah selesai, Alena langsung merebahkan tubuhnya dan mulai tertidur, tanpa makan malam.

1
Michelle Flores
Menggugah hati
Tae Kook
Thor, kapan update lagi nih?
Tani
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!