NovelToon NovelToon
Ayah Dari Anakku

Ayah Dari Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:86.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: elara-murako

"Memang ayah kamu gak ada kemana?" tanya Dira yang masih merasa janggal dengan apa yang dimaksud anak itu.

Divan berpikir. Sepertinya ia mencoba merangkai kata. "Kabul. Cali mama balu," jawab Divan. Kata itu ia dapatkan dari Melvi.

****

Bia gadis yatim piatu yang haus akan cinta. Dia menyerahkan segalanya untuk Dira, pria yang dia cintai sepenuh hati. Dari mulai cintanya sampai kehormatannya. Tapi Dira yang merupakan calon artis meminta putus demi karir, meninggalkannya sendirian dalam keadaan mengandung.

Demi si kecil yang ada di perutnya Bia bertahan. Memulai hidup baru dan berjuang sendirian. Semua membaik berjalannya waktu. Ia dan si kecil Divan menjalani hari demi hari dengan ceria. Bia tak peduli lagi dengan Dira yang wara wiri di televisi dengan pacar barunya.

Tapi rupanya takdir tak tinggal diam dan mempertemukan mereka kembali dalam kerumitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elara-murako, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluargaku Satu-satunya Hilang

"Tante!" panggil Bia. Beberapa kali dipanggil dengan suara lantang, Tantenya tidak memberikan respon. Barulah Bia semakin keras menangis. Ia mengguncang-guncang pegangang pintu dan bergantian dengan mengetuk juga memanggil. Suara yang cukup gaduh hingga mengusik tetangga yang lain.

"Ada apa, Bia?" tanya Pak Enerst. Dia dan istrinya Nyonya Aran berdiri di depan pintu rumah Bia yang masih terbuka.

"Tanteku di dalam dan dia sama sekali tidak merespon panggilanku. Tolong aku, Pak!" jelas Bia dengan suara gemetaran dan disela dengan tangisan.

Pak Ernest mengangguk. Ia berlari mendekati Bia disusul istrinya. Tanpa aba-aba, Pak Ernest langsung menendang sekuat tenaga pintu kamar itu. Syukur karena kayunya yang tidak terlalu kuat, pintu itu langsung terbuka.

Bia terkejut melihat tantenya sudah tergeletak di lantai. Ia raih tubuh renta itu. "Tante, kenapa?" tanya Bia sedikit mengguncang wajah Tantenya berharap wanita itu lekas sadar. Namun tidak ada jawaban sementara tubuhnya semakin dingin.

"Pak?" tanya Bia sambil menatap Pak Ernest yang duduk berhadapan dengannya.

"Harus di bawa ke rumah sakit, Bi," saran Ernest.

"Biar aku telpon ambulan," Nyonya Aran menawarkan diri.

Bia mengangguk. Ia peluk tubuh Tantenya yang sama sekali tidak menunjukkan pergerakan. Ya Tuhan, apalagi ini? Bia mulai terisak-isak saking lamanya menangis. Dalam satu hari ia mendapat kejutan terburuk.

"Tante," panggil Bia lagi penuh harapan agar wanita itu bangun. Lain saat kedua orangtuanya pergi, tanpa Tante Rubi, ia tidak punya siapapun lagi.

Ambulan tiba beberapa menit setelahnya. Seorang dokter dan beberapa perawat datang. Negara ini memang memiliki sistem kesehatan paling baik. Setiap ada keadaan darurat, seorang dokter akan ikut di dalam ambulan.

Ia memeriksa kesadaan Rubi. Namun sejauh apapun ia cek, pada akhirnya hanya lenguhan yang keluar dari mulutnya. Dokter itu menatap Bia. "Apa kau punya anggota keluarga lain?" tanya dokter tersebut. Bia menggeleng.

Ayahnya dan Tante Rubi hanya dua bersaudara. Bahkan ibunya anak tunggal. Bia punya seorang kakak dan adik. Mereka meninggal bersama orangtua Bia saat kecelakaan. Sekarang yang Bia miliki hanya Rubi.

"Tabahlah, dia sudah tiada," ungkap dokter. Bia mematung. Ia bisa membayangkan hari dimana esok hilang dari kamus. Hatinya diselimuti awan gelap dan yang tersisa hanya tangis. Hati Bia dihujani panah, perih dan sakit. Sejauh apapun ia menepis kenyataan, keadaan ini tidak bisa ia pungkiri.

"Lalu aku dengan siapa?" tanya Bia. Ia pegang pipi Tante yang menjaganya selama delapan tahun ini. Pipi itu sudah dingin dan kaku. Tiada nyawa yang menghangatkan tubuh kosong itu. Bia menunduk, bibirnya bergetar dan dengan suara berat Bia kembali menangis.

"Ini semua karena aku," ucap Bia meremas roknya sendiri. Begitu derasnya air mata hingga menetes ke lantai.

"Dia terkena serangan jantung. Penyakit ini memang mematikan. Mungkin karena ia terkejut akan sesuatu," jelas dokter.

"Ia terkejut karena aku hamil," batin Bia. Ia memegang perutnya lalu menepuk-nepuk dengan keras. "Semua ini karena anak terkutuk ini!" umpat Bia dalam hati.

Ia mengingat senyum malu-malu Dira saat menuntun selingkuhannya. Emosi Bia memuncak. "Pria berengsek!" umpat Bia lagi. Kali ini terdengar oleh orang-orang di kamar tantenya. Mereka heran dengan ucapan Bia yang begitu terasa dipenuhi amarah.

"Bi, kamu baringkan tantemu di tempat tidur. Biar kami beritahu tetangga lain untuk mengurus jenazahnya," saran Pak Ernest.

Bia menggeleng. "Tanteku masih hidup," ucapnya menepis argumen semua orang di ruangan itu.

Dokter menepuk pundak Bia. "Tabah, Nak. Ini memang berat ketika awal. Ke depannya kau pasti bisa melewati semua sendiri," nasehat dokter.

Pak Ernest mengangguk. "Kau anak yang pintar. Bahkan kau mendapat beasiswa di kampus. Kau tidak perlu takut dengan masa depan." Pak Ernest ikut memberi semangat.

Bia menggelengkan kepala. Tidak, hidupnya berakhir hingga di sini. Tidak ada beasiswa, tidak ada lagi kuliah. Bia sudah kehilangan semuanya. Bagian paling buruk, tidak ada lagi keluarga. "Hidupku hancur," ucap Bia lirih. Ia memukul-mukul dadanya yang sesak. Bahkan oksigen seakan menolak masuk ke dalam tubuh yang sudah ia anggap kotor.

"Aku ingin mati saja," ucap Bia dengan harapan yang telah hilang dalam angannya.

1
Jhon Kuni Wong
baru baca ,baru nemu soalnya,sepertinya ceritanya/Good//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jhon Kuni Wong
suka ceritanya bagus/Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jumi Eko
bagus
Na Inaya
😥😥
Suryati Surti
😭😭😭
Tani Bajang
Kayaknya menarik kalau ada novelnya Ernesto Kenan, pengaruhnya jadi petinggi perusahaan seperti di dunia nyata
Elvira koma
Si bocil cari nafka🤣
Endang Sulistia
😭😭😭😭
Endang Sulistia
🤣🤣🤣
Endang Sulistia
betul tuh..🤭🤣🤣🤣
Endang Sulistia
aku sih iyes ya mateo...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
sampe segitunya sakitnya si bia...
Endang Sulistia
nah loh..apa yg kita bilang pasti terekam Ama anak
Endang Sulistia
ibu yg bijaksana...
Endang Sulistia
kurang bia...sekalian tampol kepala si Dira biar sadar..
Endang Sulistia
kasian bia...berusaha untuk kuat..
Endang Sulistia
berapa kali baca tetep mewek ...😥😥😥
Endang Sulistia
👍👍👍
Endang Sulistia
pret lah ...
juwita
dasar jurig cinta di tolak bkn sadar malah nyasar🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!