Irhaf, seorang pemuda pemain sepakbola berusia 21 tahun yang bermain di liga 2 Indonesia. Dulu ia pernah dilirik oleh klub-klub besar karena memiliki bakat cemerlang tapi semuanya berubah sejak ia menderita cidera lutut yang parah.
Di suatu malam Irhaf mendapatkan email yang menawarkan kesempatan untuk melakukan uji coba di klub dengan nama yang asing bagi irhaf dan mengaku berlaga di liga 1.
Dan suatu keanehan pun terjadi....
Like dan Komentar jika kalian suka cerita ini...
Setelah sekitar 4 tahun sejak novel terakhir saya di akun lain saya yang udh ilang. akhirnya saya coba bikin lagi.
Masukan dan saran saya terima 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhaf01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan simulasi Pertama - 2
Pertandingan semakin intens, jual beli serangan terus dilakukan. Pada menit ke-25 tim Irhaf berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 - 1 lewat sepak pojok yang dicetak oleh rekan timnya.
Bermula ketika tendangan keras Irhaf dari luar kotak penalti yang ditepis kiper dan menghasilkan tendangan sudut.
Bola pun di tendang dan melambung tinggi menuju kotak penalti. Tanpa gangguan dari pertahanan lawan, penyerang tengah tim dengan mulus dikirim ke arah gawang dengan sundulan yang keras dan presisi.
Kiper bereaksi cepat tapi tanpa daya bisa melihat bola menyerempet ujung sarung tangannya dan masuk ke dalam gawang.
Gollllllllllllll.....
Suara raungan suporter kembali bergema di lapangan.
Kini kedua tim memiliki jumlah gol yang sama. Timnya yang dalam keadaan bersemangat terus berusaha untuk terus mencetak gol.
Tapi tak lama setelahnya semangat itu terbungkam. Jelang 2 menit setelah mereka menyamakan kedudukan, mereka kembali kebobolan lewat tendangan bebas.
Pelanggaran taktis yang dilakukan oleh gelandang tengah di jarak sekitar 25 meter dari gawang memberikan peluang tendangan bebas yang mengancam.
Penyerang tengah musuh mengeksekusi tendangan bebas dengan sangat baik dan mengkomunikasikan menjadi sebuah gol. Tendangannya melewati tembok manusia dan langsung mengarah ke sudut kiri atas gawang.
Kiper yang berada di sisi yang sebaliknya berusaha keras untuk melompat sekuat tenaga tapi tidak bisa menghalau bola masuk.
Tapi mimpi buruk belum selesai sampai disini. Menjelang akhir babak pertama tepat pada menit ke - 44 mereka kembali kebobolan.
Kali ini umpan lambung dari lawan yang berhasil diterima oleh penyerang tengah tepat di depan kotak penalti yang langsung dieksekusi dengan sebuah tendangan keras yang tiba-tiba.
Pandangan kiper yang terhalau oleh bek justru membuatnya telat untuk beraksi dan hanya bisa menyaksikan bola masuk begitu saja tanpa bisa melakukan penyelamatan.
Tak lama setelah gol ini wasit pun meniup peluit dan mengakhiri babak pertama.
Irhaf merasakan tekanan besar selama pertandingan ini berlangsung, walaupun ini adalah pertandingan simulasi. Irhaf tetap saja merasakan kewalahan dengan intensitas pertandingan ini.
Pergerakannya terus di jaga ketat oleh pertahanan lawan. Konfrontasi fisik yang terus menerus juga menguras staminanya.
Walaupun ada suatu Pikiran yang kerap kali muncul untuk 'membimbingnya' tapi tetap saja itu bukan kehendak aslinya yang membuatnya agak kurang alami.
Ini sama seperti seorang pengemudi yang menggunakan GPS untuk berkendara. GPS sesekali akan memberikan instruksi untuk belok ke kiri tapi si pengemudi yang biasa berjalan lurus merasa bahwa jalan lurus adalah benar. hal ini membuat si pengemudi agak kaku dan tidak yakin karena tidak pernah menggunakan jalur kiri.
Irhaf menenggerkan kedua tangannya di pinggangnya di pinggir lapangan dan menghembuskan nafas berat karena kelelahan. Walaupun kondisi fisiknya cukup kuat tapi ia tidak terbiasa dengan seringnya konfrontasi fisik yang tanpa henti kerap terjadi.
Sebelum ia cidera, ia memang dikenal cukup tangguh dalam hal konfrontasi fisik. Tapi ia tidak terbiasa dengan intensitas yang begitu ketat seperti pertandingan ini. Dia merasa staminanya sudah terkuras cukup banyak di babak pertama.
Setelah 15 menit, waktu jeda telah usai dan pertandingan pun dimulai kembali.
Karena tim dalam posisi tertinggal 2 gol, tim Irhaf mati-matian untuk mengejar ketertinggalan dengan melancarkan serangan bertubi-tubi dari segala arah.
Namun dengan keadaan yang unggul jauh, tim musuh mengubah taktiknya dengan mempertahankan skor. Maka mereka melepaskan niat untuk menyerang dan fokus pada pertahanan.
Alhasil pada menit ke - 80 mereka berhasil menahan serangan tim Irhaf dengan pertahanan tembok besi mereka.
Irhaf sangat frustasi karena kerap kali dilanggar oleh pemain lawan setiap kali ia mendapatkan bola.
Tapi ia tak patah semangat karena ia tahu bahwa ini adalah tantangan untuknya. Dan tantangan diciptakan untuk ditaklukkan.
Dan benar saja usahanya membuahkan hasil pada menit ke - 85. Saat lawan lengah, Ia berlari mengikuti dorongan dipikirannya ke samping pemain bertahan terakhir lawan Tepat di garis offside.
Ketika tim melihat posisi berlari Irhaf, umpan pun diberikan dengan mulus ke arahnya. Lawan tak sadar bahwa ada irhaf disebelahnya hingga ia merasa agak santai karena umpan itu terlihat akan mengarah ke kebelakangnya.
Tapi saat ia memutar badannya untuk mengejar bola, ia melihat Irhaf sudah melakukan dengan kecepatan penuh. Ia berhasil melakukan anti offside karena ia berlari melewati garis pertahanan terakhir musuh setelah bola sudah diluncurkan.
Karena lawan yang tidak siap, Irhaf dengan mudahnya mendapatkan bola di sisi kanan kotak penalti dan langsung menembak bola dengan kekuatan penuh tanpa memberikan kesempatan bagi kiper untuk bersiap.
Kiper bahkan belum sempat untuk melompat hingga bola menembus gawang dan mengangkat jaring gawang dengan keras.
Golllllll....
Dengan gol ini, timnya pun berhasil memperkecil selisih gol menjadi 3 : 2. Irhaf sangat senang dengan gol ini, tapi ia tahu bahwa ia tidak punya banyak waktu lagi.
Ia langsung berlari ke gawang dan mengambil bola lalu berlari membawanya ke titik tengah lapangan dan memberi isyarat untuk melanjutkan pertandingan.
Semangat Tim musuh agak terpengaruh dengan gol ini. Atas isyarat wasit, pertandingan pun dimulai kembali. Karena masih kaget dengan gol barusan. Tim musuh melakukan kesalahan tepat setelah kick-off dan berhasil direbut oleh Irhaf.
Ia langsung berlari membawa bola ke depan dan timnya pun ikut berlaku untuk membantu serangan. Serangan kilat pun dilancarkan.
Dengan operan 1-2, Irhaf bekerja sama dengan rekan setimnya yang juga berposisi sebagai penyerang tengah untuk melewati pertahanan lawan. Mereka berdua kali ini melakukan umpan 1-2 dengan lancar karena lawan yang tak siap dengan serangan cepat ini.
Mereka berdua membawa bola hingga ke depan kotak penalti yang langsung di eksekusi Irhaf dengan tendangan yang keras dan presisi ke arah sudut jau yang berlawanan dengan posisi kiper. Dan...
Goooollllllllll
Irhaf berhasil mencetak gol keduanya kurang dari 2 menit setelah gol pertamanya di pertandingan ini yang membuat timnya berhasil menyamakan kedudukan.
Tapi Irhaf ingat jika ia berhasil mencetak hattrick yang ditentukan maka kemajuan integrasi akan menjadi lebih cepat.
Memikirkan hal ini ia memutuskan untuk kembali mengambil bola dari gawang dan dengan cepat meminta pertandingan dilanjutkan.
Dengan skor imbang 3 - 3, lawan pun menjadi bingung dan terpecah, sebagian ingin terus menyerang agar bisa mendapatkan '3 poin' tapi ada yang ingin terus bertahan dan puas dengan '1 poin'
Ya.. seperti yang disebutkan sebelumnya, dalam pertandingan simulasi integrasi exp pemain, Pertandingan yang dimainkan adalah pertandingan yang pernah dialami oleh pemain tersebut. Dengan kondisi fisik dan mental kedua tim didasarkan pada permainan yang terjadi pada pertandingan aslinya.
Sebagian pemain lawan yang ingin mendapatkan 3 poin menyerang dengan terburu-buru dan sebagian pemain lainnya justru bertahan yang membuat formasi tim mereka menjadi terputus.
Tepat pada waktu tambahan 90 + 4, Serangan yang terburu-buru membuat bola berhasil di cegat dengan mudah oleh gelandang tengah dan langsung mengirimkan sinyal serangan balik.
Umpan lambung kedepan yang langsung disambut gelandang sayap kiri yang terus berlari membawa bola dan kemudian mengirimkan bola ke kotak penalti sebelum bisa dicegah oleh bek lawan.
Irhaf yang berlari tepat ke posisi jatuhnya bola langsung menendang bola tanpa menghentikan bola. Lagi-lagi kiper tidak bisa menghalau bola dan....
Taanggg!!!!!!!
Priiiitttt*
Pertandingan pun berakhir begitu saja. Irhaf memegangi kepalanya dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tendangan volinya berhasil membuat kiper kewalahan tapi berhasil dihalangi oleh tiang gawang dan memantul ke atas yang langsung disambut pelukan hangat dari sang kiper.
Bersambung.....
Catatan :
Umpan/operan 1-2 adalah sebuah skenario dalam pertandingan sepak bola dimana 2 pemain melakukan kerjasama untuk melewati 1 pemain lawan.
Pemain 1 yang membawa bola mengoper bola ke pemain 2 dan setelah mengoper bola, pemain 1 berlari ke ruang kosong di belakang pemain lawan yang tadi menghadang nya. Lalu pemain 2 mengoper bola kembali ke pemain 1.
Anti-offside adalah strategi yang dilakukan pemain untuk menghindari jebakan offside lawan.
Tendangan Voli adalah tehnik tendangan yang menendang bola secara langsung tanpa menghentikannya saat bola berada masih di udara
Catatan 2 :
Dalam penamaan kartu karakter yang saya gunakan di episode sebelumnya sudah ubah dan kedepannya mungkin akan jauh lebih berbeda dari nama asli untuk kelangsungan cerita kedepannya.
Thanks yang udh baca cerita ini