Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB 4- HASSAN BERTINDAK!
Sejak Malam itu Hassan bertekad merubah segalanya, untuk kehidupan Zahra karena cinta bukan hanya sekadar kamuflase atau retorika semata. segala sesuatunya harus ada pembuktian, Hassan mendatangi rumah orangtua Zahra tanpa Zahra Tau.
"Assalamu'alaikum" Ucap Hassan, dia sudah bertekad untuk menyadarkan mamanya Zahra.
"Wa'alaikumussalam" Jawab papanya Zahra, beliau terkejut melihat beberapa menit. Hassan mengambil tangan sang papa dan mencium nya.
"Saya Hassan om kedatangan saya kesini untuk mengenal lebih dekat keluarga Zahra" Tegas Hassan
Pak Affandi mengajak Hassan masuk dan mereka obrolan santai, semakin mengasikkan obrolan itu sampai mamanya Zahra keluar dari dalam kamarnya. Melihat keluar rumah ada Mobil mewah, mamanya Zahra melihat Hassan dari atas kebawah dari bawah sampai keatas lalu beliau mengatakan
"Tampan sekali kamu! Semua yang kamu PAKAI juga terlihat mahal, mobilmu juga bagus sekali" Ibu Rianty mengatakan dengan berapi-api, beliau berkata lagi "Kamu suka dengan anak saya?!" Hassan menjawab "Teramat sangat tante"Tegasnya dengan senyum
Hassan seorang pengusaha muda yang sukses, perbedaan usia Antara Hassan dan Zahra selisih empat tahun. Hassan Lebih muda dari Zahra, Zahra belum mengetahui bahwa Hassan pengusaha juga perbedaan usia diantara mereka. Bagi Zahra yang terpenting lelaki itu baik Dan bertanggung jawab serta sayang pada keluarganya.
"Bisa kasih apa kamu pada saya?" Ucap ibu Rianty pada Hassan, Hassan tersenyum "Tante mau apa?" Tantang Hassan Masih tersenyum, Ibu Rianty terkejut 'Kenapa berbeda sekali dengan si Rendy sialan!' Dalam hatinya. "Saya butuh uang Lima belas juta!" Tegas ibu Rianty, "Mah terlaluan kamu!" pak Affandi marah, Hassan berkata "Tenang om"
Hassan tersenyum lebar, ini yang ditunggu-tunggu Hassan. Dengan cepat Hassan berdiri berjalan kearah mobilnya mengambil tas, setelah itu dia masuk kembali kedalam rumah dan mengeluarkan uang yang diminta mamanya Zahra memang sudah Hassan persiapkan dari rumah.
"ini Lima belas juta SESUAI yang tante minta, ada lagi?" Hassan menyodorkan uang itu diatas meja,
Ibu Rianty menatap Hassan lalu beliau berkata lagi "Saya butuh uang tujuh puluh juta untuk modal usaha" pak Affandi langsung berdiri "Mah! kamu sudah keterlaluan!" Hassan menenangkan pak Affandi "Tenang om"
Hassan bicara tegas dan lantang "BAIK saya akan berikan bahkan lebih dari yang tante mau, ada syaratnya!" Sorot mata Hassan tajam, "Apa syaratnya?! Cepat katakan!" Ujar ibu Rianty,
"Saya ingin tante menyayangi Zahra seperti tante menyayangi anak tante yang lainnya! jika tante tidak bisa, saya akan bawa Zahra pergi jauh SELAMANYA! mudah bagi saya Dan bisa saya lakukan sekarang juga! Deal?!" Tegas Hassan
Pak Affandi tersenyum lebar baru Kali ini ada seorang lelaki yang begitu berani Dan bersikap tegas dengan istrinya, begitu besarnya CINTA anak muda ini pada PUTRI kesayangannya.
Tiba-tiba ibu Rianty menangis lalu beliau berkata "Sebenarnya saya sayang sama Zahra, tapi saya ga bisa melihat kakaknya SUSAH hikz hikz"
Hassan mendekati calon ibu mertuanya, dia sejajarkan posisinya dengan ibu Rianty yang sedang duduk "Mam, saya sungguh-sungguh mencintai putrimu, apa yang dia rasakan itu juga yang saya rasakan. Tangis dia itu Luka dihati saya, sayangilah Zahra. Apa Zahra bukan anak kandung mama?!" Hassan mempermainkan emosi ibu Rianty, betapa terkejutnya dengan perkataan Hassan
"Zahra anak mama! anak kandung mama! mama yang mengandung dan melahirkannya! Wajah Zahra mirip dengan mama, apa kamu Tidak lihat mas?" Suaranya bergetar tangisnya semakin terisak-isak,
Hassan mengakui wajah Zahra memang mirip dengan mamanya wajah Timur tengah cantik dan teduh, "Bawa Zahra kesini mas, mama mau peluk dan minta maaf dengan Zahra!" pak Affandi turut menangis tanpa suara, bukan karena bersedih beliau Bahagia karena Hassan berhasil meluluhkan hati istrinya yang keras, bahkan lebih keras dari batu karang.
"Baik mam, saya akan bawa Zahra kesini, ini uang lebih dari yang mama minta. Saya sudah mempersiapkan nya dari rumah, bukan untuk membeli Zahra tapi untuk membuat Zahra hidupnya lebih tenang" Ucap Hassan dengan lembut
"Ga mas mama ga mau! kami udah cukup dari Zahra, mama hanya mau Zahra! Tolong bawa Zahra kesini!" Ibu Rianty terisak-isak memeluk Hassan, Hassan dengan lembut membelai rambut mamanya Zahra lalu menciumnya. Hassan turut meneteskan airmatanya teringat mamanya yang sudah tiada.
"BAIK mah saya bawa Zahra kesini tapi tolong uang ini diterima pah, pakailah untuk kebutuhan sekolah dan kuliah adiknya Zahra. Mulai hari ini dan seterusnya saya yang akan biayai semuanya" Hassan meletakkan uang itu dimeja, lalu Hassan mengambil tangan pak Affandi dan ibu Rianty diciumnya.
Hassan menjemput Zahra dikantornya, tak ada obrolan diantara mereka. Zahra minta izin pada nya untuk mengerjakan pekerjaannya, tiba-tiba Zahra berkata "Yank berhenti dulu yaa dimesjid" Hassan terkejut lalu tersenyum "iyaa sayangku", setelah Mobil berhenti "Aku shalat dulu yaa" Ujar Zahra,
Hassan menganggukan kepala 'selama ini cewek-cewek Gue yang ngaku Islam tapi ga pernah Gue liat mereka shalat! Tapi Zahra? Aarrrrggghh Zahra aku mencintai mu!" TERIAK Hassan didalam Mobilnya
Sepanjang perjalanan Zahra baru tersadar, "Loh yank ini arah rumah orangtua aku" Zahra menoleh Hassan, tak lama sampailah DIDEPAN rumah orangtua Zahra. Hassan keluar dari Mobil lalu membuka PINTU Zahra, Zahra tidak mau keluar dari Mobil.
Hassan mengulurkan tangannya "Trust me honey!" Ucapnya lembut dan tersenyum, Zahra menatap Hassan, akhirnya keluar dari Mobil. Mendengar suara Zahra, mamanya langsung keluar dari kamar dan memeluk Zahra menangis terisak-isak. Zahra speechless menatap papa dan Hassan, mereka berdua tersenyum dan mengangguk.
"Sayang maafkan mama, maafkan mama selama ini kamu menderita karena SIKAP mama" Mamanya terisak-isak menangis, dia menciumi wajah Zahra semuanya. Zahra Bahagia sekali, dia peluk mamanya erat dan dia cium wajah mamanya yang sejak dulu Zahra impikan. Hassan dan Affandi turut meneteskan airmatanya, melihat pemandangan DIDEPAN mata mereka.
"Terimakasih nak Hassan, ini yang Zahra inginkan sejak dulu" Ucap pak Affandi jujur, Hassan tersenyum "Karena Allah yang mudahkan pah" Hassan merangkul bahu papanya Zahra.
Bersambung