Antara Cinta Dan Iman

Setelah kenyang mereka pun diantar pulang di persimpangan jalan. Karna Tiwi dan Tika tidak mau rumah mereka di ketahui Anwar.

" Wi, ya , ka besok kalo kalian libur main kerumah kak Anwar ya," kata Anwar setelah menurunkan ketiga gadis muda itu

" Ya kak santai aja kak. Tapi janjikan mau belikan kita baju baru," kata Tiwi tersenyum

" Masalah itu gampang, kak Anwar tunggu kedatangan kalian," kata Anwar memberikan kartu alamat rumahnya. Yang di terima oleh Tiwi dengan cepat

" Oke kak, terimakasih untuk hari ini. Dah hati hati di jalan," kata Tiwi terlihat senang. Karna hari ini mereka bertiga bisa membeli tas dan sepatu baru

" Ok ....salam buat ortu kalian," kata Anwar tersenyum. Sembari menjalankan mobilnya. Dan menghilang di kejauhan.

Sedangkan Aya cepat cepat berjalan menuju jalan kearah rumah tantenya. Karena merasa jengah dengan ulah Tiwi. Sambil menenteng paper bag yang berisi tas dan sepatu yang mereka dapatkan dari Anwar. Walau tidak branded. Namun lumayan bagus bagi ketiga belia sekelas Tiwi.

" Yey....berhasil kita dapat banyak hari ini ya ka. Dia benaran tajir," kata Tiwi senang

" Iya lah, aku ambil sepatu yang harga 200 nih sama tasnya cantik juga dompet" kata Tika mengangkat paper bagnya.

" Ho..oh...terus tadi si Aya ngambil apa aja. Tuh anak nyelonong kabur duluan aja sedari tadi," kata Tiwi.

" Hahaha...biasa sok jual mahal tuh anak. Tapi biar pun dia jutek .Kita tetap dapat bonus," sindir Tika.

Aya yang berjalan didepan mereka hanya diam. Tak ambil pusing dengan pembicaraan kedua sepupunya itu. Pikiran Aya hanya fokus untuk pulang dan masuk kamar untuk belajar. Karna dua hari lagi ia akan ada ujian semester.

*************

Tiga bulan berlalu dengan cepat. Aya sudah naik ke kelas 3. Namun akhir akhir ini Anwar selalu saja menghubunginya untuk bertemu. Yang membuat Aya menghindari pria kelahiran nusa tenggara itu. Lebih lebih pria itu bilang akan melamarnya setelah Aya lulus sekolah.

" Maaf kak, saya ingin kuliah. Lamar saja Tiwi lebih dulu," kata Aya menolak Anwar. Karna Aya tidak pernah menyukai pria berkulit hitam itu sama sekali. Apalagi Dani kenalan Tiwi juga sempat menemuinya di depan pintu gerbang sekolah.

" Hei tapi aku serius de, aku akan biayai semua kuliah mu jika kau mau. Tapi kita harus menikah dulu," kata Anwar yang menyukai Aya dari sejak awal mereka bertemu.

" Maaf kak, aku harus pulang. Ada tugas yang harus aku kerjakan," kata Aya yang bergegas pergi. Setelah bicara dengan Anwar Yang tak jauh dari pintu keluar gerbang sekolahnya. Karna Aya tidak nyaman jika ia di lihat teman temannya.

" Woi ya tunggu," teriak teman Aya yang juga ingin naik angkot.

" Hai Mar ayo bareng," kata Aya yang lalu masuk ke dalam angkot. Sedangkan Anwar hanya menatap Aya dari dalam mobilnya Karna Aya tidak mau ia antar pulang.

" Ok ...aku akan buat kejutan untukmu anak manis," kata Anwar tersenyum. Karna ia ingin memiliki Aya sepenuhnya. Dan itu membuat Anwar penasaran setengah mati pada kepribadian Aya.

Sedangkan disisi lain Tika baru saja sampai rumah setelah pulang sekolah. Dan Tika langsung mencari Tiwi di kamarnya. Yang baru selesai berdandan.

" Kak apa Aya belum pulang?" tanya Tika

" Sebentar lagi paling. Kenapa?" tanya Tiwi yang sudah berdandan cantik dan berpakaian rapi.

" Astaga, apa harus menor begitu kalo mau berangkat kuliah," Tika menatap penampilan Tiwi Sembari bersandar di depan pintu kamar.

" Perlu dong, aku mau diantar Anwar nanti. Dia serius mau sama Aya. Jadi Aya bagus untuk umpan kita. Lagi pula dia banyak punya uang dan kita bisa manfaatkan itu," kata Tiwi tersenyum.

"Lalu Dani bagaimana, dia yang lebih dulu suka sama Aya. Apa kak Tiwi bohongin tuh orang?" kata Tika

" Itu soal gampang ka, Lagi pula si Dani kalah kaya sama Anwar. Jadi dia bisa kita geser," kata Tiwi

" Astaga kak, pernikahan itu bukan soal mudah. jika Aya benaran di lamar kita akan ketahuan mama wi," kata Tika khawatir

" Tidak akan selama kita bisa mengunci mulut Aya. Kau tenang saja," kata Tiwi sambil berpikir

" Kak Dani itu orang dayak asli pendalaman wi. Jika dia kecewa bisa ilmu santet yang keluar. Apa kak Tiwi tidak tahu Tante Mila dulu kena santet Racun sangga dan peremuk raga lantaran main main dengan orang pendalaman," kata Tika yang melihat keseriusan Dani pada Aya.

" Hah ...ngak mungkin lah, kan dia itu orang kota. Kaya kita juga. Mana percaya dia sama hal begituan," kata Tiwi

" kak, orang sakit hati itu tidak terlihat oleh kita. Kak Tiwi sudah bermain main dengan banyak pria. Dan membawa bawa Aya yang tidak tahu apa apa. Tika sih oke oke aja, jika mereka tidak merasa sakit hati. Tapi hati orang mana kita tahu. Aku hanya takut kak Tiwi dan Tika bisa kena imbasnya juga karna nya nanti," kata Tika was was.

" Aish .....mana ada itu mitos de. Racun sangga itu ilmu santet penghancur rumah tangga kan. Apa lagi peremuk raga. Gila aja dia sampai tega membunuh orang. Itu hanya cerita ngawur ka. Jaman beginian masih ada orang pake ilmu klenik .....ah ngaco kamu," kata Tiwi terkekeh. Seakan meremehkan perkataan Tika.

" Huh....terserah , tapi jika terjadi sesuatu pada Aya. Kita juga akan dapat imbasnya. Dan kak Tiwi orang pertama yang akan di salahkan karna sudah membuat Aya salah jalan," kata Tika yang akhir akhir ini merasa khawatir Karna sering melihat Anwar dan Dani bersaing ingin segera menikahi Aya.

" Sudah ...masuk kamar sana, ganti baju dan belajar. Aku mau berangkat kuliah. Dah ....." kata Tiwi tersenyum manis. Sambil menenteng tasnya berjalan melewati Tika ke arah pintu depan.

Sehingga Tika langsung menutup pintu kamar Tiwi. Setelah itu ia melangkah menuju kamarnya.

" Huh....aku berharap tidak ada kejadian buruk nanti di masa depan kami," kata Tika saat masuk ke kamarnya. Lalu menutup pintu kamarnya dan naik ketempat tidur tanpa melepas baju seragamnya.

************

Disisi lain Dani duduk bersama temannya saat bersantai di sore hari. Nanti malam ia berencana menemui Aya untuk menanyakan sesuatu.

" Dan....gimana kabar cewek imut yang kamu antar pulang kemaren," tanya teman Dani yang bersebelahan rumah di komplek tempat tinggalnya.

" Paling masih sekolah Bay, kenapa kamu suka? jangan harap deh, dia incaran ku. Sudah lama aku mengawasinya. Kalo bukan karna kak sepupunya itu sudah aku makan tuh perawan nya," kata Dani sembari menghembuskan asap rokoknya.

" Hahaha....yakin bisa dapat. Aku sih sanksi Dan, kamu hanya di jadikan kambing hitam saja sama si Tiwi. Perempuan itu cukup pintar dan licik. Dia pernah menipuku juga. Ujung ujung nya dia tinggal deh," kata Bayu terkekeh. Karna dulu sempat memacari Tiwi.

" Apa.. .!! Wah rugi bandar dong Bay. Harusnya kamu bawa ketempat sepi dan beri obat tuh sih Tiwi biar tahu rasa," kata Dani menyeringai penuh arti.

" Hahaha....ngak ah, kita juga yang mau ketipu. Tahu dia playgirl ngak bakal mau sama aku.Kita hanya buat mainan dia. Yang sudah telanjur. Ya sudah lah," kata Bayu yang manusiawi baginya jika cewek jaman sekarang banyak yang matre.

" Hahaha....aku tidak suka Tiwi Bay, tapi adik sepupunya itu yang bikin aku penasaran," kata Dani

" Oh si Aya... ya jika kamu serius kejar saja. Sepertinya dia gadis baik. Tapi aku tidak yakin dia mau sama kamu Dan." kata Bayu meledek

" Untuk masalah itu kita lihat saja nanti," kata Dani tersenyum. Sambil memikirkan sesuatu.

" Wah otakmu mulai jalan Dan, mau kamu apain dia?" pancing Bayu

" Ta jadikan istriku lah," jawab Dani

" Hahaha....yakin. Ok aku tunggu tgl jadiannya," tawa Bayu yang tahu jika Dani sangat menyukai Aya.