NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:502.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ha joon

Paginya, Ruby melangkah keluar apartemennya dan menarik napas dalam-dalam. Ia memasang earphone di telinga, lalu berjalan ke stasiun kereta bawah tanah. Suasana hatinya saat ini sangat bertolak belakang dengan langit yang cerah.

Wajar saja. Ia baru saja berbicara dengan ayahnya di telepon. Setiap kali ia selesai berbicara dengan ayahnya, dadanya selalu terasa berat.

Tadi ia menelepon orang-tuanya hanya untuk mengabarkan bahwa ia baik-baik saja di Seoul. Sejak kecelakaan fatal yang menimpanya dulu, orangtuanya selalu mencemaskannya.

Mereka selalu khawatir dengan pekerjaannya di negera asing. Sering kali Ruby merasa tertekan dengan kekhawatiran yang berlebihan terhadap dirinya itu. Namun ia juga terus-menerus mengingatkan diri sendiri untuk memaklumi perasaan orangtuanya. Mereka seperti itu karena menyayanginya.

Ruby beruntung ia memiliki saudari kembar yang tinggal di sisi kedua orang-tuanya. Namanya Runa. Wajah mereka mirip namun tidak terlalu identik, kembarannya sedikit lebih berisi dan tinggi. Ruby juga tinggi, tapi lebih mungil dibanding Runa dan agak kurus. Meski begitu, keduanya memiliki kecantikan yang sama.

Runa dan orangtuanya sudah tinggal terpisah dengannya sejak SMA. Karena waktu remaja Ruby sekolah di luar negeri sekalian menemani nenek mereka yang tinggal di New York. Sang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Itulah alasanya Ruby tidak tinggal di New York lagi. Dia memilih ke Seoul untuk ...

Skip. Ia tidak mau membahasnya.

Ruby akan balik ke Indonesia di saat ada libur panjang. Gadis itu sudah terbiasa mandiri. Berbeda dengan Runa yang dari dulu hanya senang tinggal di kampung halaman mereka, tidak suka kemana-mana. Namun meski mereka terpisah jauh, Ruby terus berkomunikasi dengan mereka lewat video call atau medsos. Dunia sekarang sudah lebih canggih, lebih gampang berkomunikasi dari tempat yang sangat jauh sekalipun. 

Ruby kembali memandang ke luar jendela. Kereta sudah berhenti di stasiun, menyentakkan gadis itu kembali ke alam sadar. Ia menarik napas panjang. Waktunya meninggalkan masalah pribadi dan mulai bersikap profesional.

Ketika gadis itu tiba di lokasi pemotretan, ia melihat para staf produksi sibuk bersiap-siap memulai proses pemotretan. Ia menyapa beberapa staf yang dikenalnya dan pergi mencari tim yang akan menata busana dan makeup-nya.

Asistennya tidak datang hari ini karena mendadak kena flu. Jadi Ruby datang sendiri saja. Ruby hanya model baru tidak terlalu terkenal yang beruntung di kontrak oleh salah satu agency kecil di Korea Selatan. Berkat agency-nya juga, dia dan salah satu rekan satu agency berhasil dipilih menjadi model sebuah perusahaan besar. Entah perusahaan apa itu, yang pasti Rubi akan bolak balik syuting dan pemotretan di perusahaan tersebut selama tiga bulan ke depan.

"Kau sudah datang rupanya." suara itu membuyarkan lamunan Ruby. Ia langsung membungkuk pada wanita yang lebih tua darinya yang kini berdiri di depannya. Meski sikap wanita itu tidak begitu ramah, Ruby tetap tersenyum dan bersikap profesional.

"Cepat masuk ke sana. Masih banyak model yang harus di rias hari ini." pungkas wanita itu tegas. Ruby menurut dan menoleh ke arah salah satu tenda. Ia melihat Bora, penata rias selebriti yang sudah dikenalnya, baru kenal beberapa hari sih. Ada beberapa model lain juga dari  agency yang tidak dia kenal. Karena mereka sangat cuek, gadis itu juga tidak enak untuk sekadar menyapa. Nanti di sangka sok akrab lagi.

"Halo, nuna?" sapa Ruby menghampiri Bora. Bora balas tersenyum padanya. Di antara semua staf, memang wanita itu yang paling ramah. Jadi Ruby lebih leluasa berbincang-bincang dengannya.

Bahasa Koreanya terbilang sangat baik, jadi ia bisa berbincang dengan siapa saja yang ditemuinya. Ia tidak terkendala dengan bahasa. Contohnya kemarin, ia langsung berbincang dengan Ha joon pakai bahasa Korea, bukan bahasa Inggris seperti saat mereka tinggal di New York. Ha joon sendiri tahu dari dulu kalau dia bisa berbicara bahasa Korea. Tapi dulu bicaranya belum sefasih sekarang.

Bahkan beberapa orang yang tidak mengenalnya mungkin tidak akan mengira kalau dia bukanlah orang Korea. Yah, sefasih itu memang bahasa Korea Ruby. Nyonya Nam saja mengira dia orang Korea yang blasteran negara lain, saat pertama kali mereka bertemu. Karena kulit dan wajahnya cukup mirip dengan wanita Korea kebanyakan. Hanya matanya yang berbeda, mata gadis Indonesia. Juga indah seperti boneka.

Kalau di pikir-pikir, nyonya Nam adalah wanita tua pertama di negeri ini yang bilang sangat menyukainya. Kalau nyonya Kim, mereka sudah lama saling kenal. Sahabat baiknya Kim Hana, yang menikah kemarin adalah anaknya nyonya Kim. Orangtuanya juga kenal cukup baik dengan keluarga Kim karena dulu perusahaan papanya sempat ada kerja sama dengan keluarga yang terbilang cukup ternama di Seoul itu.

"Bagaimana perasaanmu bekerja di negara ini Ruby?" tanya Bora di sela-sela menghias rambut Ruby. Wajahnya sudah selesai di rias. Giliran rambutnya.

Ruby tersenyum.

"Aku senang. Orang-orang di sini bekerja sangat keras, walau aku awalnya sulit beradaptasi, sekarang aku sudah mulai terbiasa."

"Benar, kita semua di tuntut bekerja keras dan profesional. Kau termasuk hebat karena bisa cepat beradaptasi di sini." kata Bora lagi.

"Semua model sudah siap? Sebentar lagi kita ada pemotretan produk. Ketua akan turun langsung di lapangan untuk memantau pemotretan. Ingat, kalian adalah model-model terpilih yang sudah di kontrak untuk memperkenalkan brand besar ini. Jangan sampai membuat pemimpin perusahaan tidak puas." seru seorang staf manajer masuk ke ruang rias dan berkata dengan tegas.

"Kalian bertiga, ganti gaun yang ini lalu keluar!" katanya lagi menunjuk Rubi dan dua model lainnya. Berat memang bekerja jadi model, apalagi model tidak terkenal yang baru merintis seperti mereka. Jatohnya malah di suruh-suruh. Tapi tidak mengapa, namanya juga baru memulai dari nol. Ruby tetap optimis.

Ia mengenakan gaun biru dengan lengan terbuka. Agak seksi memang, tapi sebagai model, tidak ada yang namanya seksi.

Ruby dan dua model yang di tunjuk tadi keluar. Mereka berjalan memasuki ruang pemotretan. Gadis cantik di depan Ruby mendapat giliran pertama. Ruby dan teman model yang satunya menunggu di samping.

Pada saat Ruby menengok ke kiri, ia melihat seorang laki-laki yang tak asing di matanya memasuki ruangan. Laki-laki itu sangat mendominasi. Bahkan orang-orang yang mengatur-ngatur mereka tadi cepat-cepat membungkuk hormat padanya.

Lelaki itu betul-betul mendominasi. Kini hampir semua staf membungkuk hormat begitu menyadari kehadirannya, lalu si manajer staf mengambilkan kursi untuk laki-laki itu duduk. Mata Ruby mengernyit,

Mungkinkah laki-laki itu adalah ...

Lelaki itu tiba-tiba berbalik menatap ke arah Ruby. Saat tatapan mereka bertemu Ruby terkesiap dan cepat-cepat membuang muka ke arah lain.

Ha joon.

Ya ampun, dia gugup sekali. Kenapa laki-laki itu bisa berada di sini sih? Jangan bilang kalau dia adalah pemimpin perusahaan yang di sebut-sebut manajer staf tadi?

1
Nita Nita
Ruby mau cerita aja lambat bgt
LANY SUSANA
waduh Ruby km cari penyakit ya, Ha joon masih marah lo km jd model berdua
e sekarang malah ketemuan dgn Daniel
Ruby lebih baik km jujur soal masa lalu mu dgn Daniel yg dulu km hina Ha joon
Hanima
bodoh
Ilfa Yarni
aduh ruby knp kau pergi sendiri km malah memicu kemarahan hajoon saka gmn sih km sebel jg bukannya jujur mengajak ha Jon bicara ini malah mau menemui Daniel lg
dyah EkaPratiwi
salah paham nanti ha joon
LANY SUSANA: pasti dan Ha joon tambah ngamuk nii
total 1 replies
Ernawati
ya ampun Rubi
Anna
hmmm.. keputusan yg salah, Ruby..
harusnya jangan kau tanggapi pesan dr Daniel.
jangan membuat Ha Joon menjadi tidak percaya lagi padamu
Nengsih Irawati
Kesel deh ko Ruby gitu sih,,,mau cerita aja susahnya minta ampun,,,eh disuruh buaya buntung apa nurut aja padahal mungkin saja itu sebuah jebakan untuk membuat mu terlihat buruk,,, harusnya km membangun kan ha joon
Valent Theashef
psti daniel dksih tau ma tmennya haajon,ih ruby ni gmn se klo km turu. bkin mslh za
Dwi Winarni Wina
Ruby cari penyakit aja hrs ijin suaminya dulu menemui daniel biar suaminya tidak salahpaham lagi.....
hajoon tahu pasti sangat marah dan emosi diam-diam ruby menemui daniel tanpa ijin/sepengetahuan hajoon...

kedatangan daniel pasti ada maksud dan tujuannya tiada angin tiada hujan tiba-tiba daniel muncul lagi, daniel sangat mencurigakan....

Ruby apa yg kamu pikirkan itu takutnya jebak aja daniel, ingin merusak hubunganmu sm hajoon....
👏vanzhoel🖤²²¹º
ruby.. aahh.. tau lah..
entah apa yg ada di pikiran mu itu😓😒
Sri Aminah
klo bener² menemuinya alangkah bodohnya Ruby... menyebalkan
memei
apa GK bahaya tohhh... Ruby emang agak lemooot ya
Mineaa
Rubby......kamu cari masalah baru itu namanya.....
bicarakan dulu dengan suami mu....
hadechh.....
jangan ya Rubby..... jangan......
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
semoga kedepan nya ha joon lebih bisa mengendalikan emosinya
Ariyati Qamariah
ini ruby nya kapan jujur sii, gimana hajoon bisa tw coba bukan masalah hajoon g peka atau gmn tp ini masalah si ruby yg g terbuka ama hajoon
Mmh Azka_Adzkiya
ayo donk jujur aza ruby dari kejadian dulu
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
kurang suka karakter Ruby yg lemah,,,, terlalu lama menyimpan rahasia di masa lalu,,,, disaat ha joon marah krn cemburu dia malah diam 😏😏😏
Sri Aminah
lanjuttttt
Srie Handayantie
kalau diposisi hajoon sih aku juga bisa memaklumi knpa dia bisa bersikap sperti itu, dan Ruby daripda kamu diam trus lebih baik utarakan apa yg slama ini kmu pendam , biar hajoon tau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!