Kedua keluarga nya sudah bertemu dan sudah memastikan tanggal pernikahan.Namun siapa sangka,dan tak ada yang bisa menduga.Mempelai wanita beserta keluarga nya meninggalkan resepsi pernikahan yang hanya menunggu beberapa jam lagi dilaksanakan.
Dua hari sebelum nya,calon pengantin mendatangi apartemen pemberian orang tua,namun pihak ketiga dari mereka lebih kuat.Mereka melakukan hal yang se harusnya tidak terjadi.
Yesha kamania jatuh ke dalam hasrat calon suami nya Lucky Yudhasoka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Hari berganti hari Yesha lalui,ia berhasil melewati trisemester pertama nya,tentu saja dengan bantuan Neni, Oma dan juga Bunda.Bunda hampir dua Minggu sekali pulang pergi demi Yesha.
Kadang kala anaknya meminta sesuatu yang sulit di dapatkan di sana.Bawaan banyak dan juga bahan mentah pangan lain nya untuk di kelola.
"Dasar,cucu Uti ini asli Indonesia jadi mengidam nya makanan Indonesia!".
Yesha tersenyum saat perut nya di ajak mengobrol oleh Mita.
"Sudah cek kandungan lagi?". Tanya Mita,Yesha menggeleng.
"Aku mulai tidak nyaman dengan baju-baju ku Bunda,lalu pertanyaan dari mereka juga membuat ku berpikir dan berakibat fatal,perut ku jadi sering kram".
Mita mendengar kan dengan serius.
"Siapa saja yang sudah tahu, William tahu?".
Yesha mengangguk "Dia selalu bertanya,dan aku menjawab dengan jujur."
"Lalu?..."
"Hanya tersenyum,kata William hal itu sudah terlalu biasa di sini!".
Mita sangat mengerti dengan keadaan anak nya,Yesha sudah mulai tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang berbeda.
"Telfon William,Bunda ingin minta pertolongan nya.Kita ke supermarket".
"Tapi Bund?".
"Telfon lah,nanti Bunda yang bicara!"
Yesha menuruti ucapan Mita,ia menelpon William,namun lelaki itu tak langsung bisa datang ke rumah Yesha,ia menjanjikan nanti jam empat sore.
.
.
.
William sudah mengetahui semua masalah Yesha termasuk kehamilan nya.Yesha pun menceritakan semua nya tidak ada yang di tutupi.
Mulai dari dirinya yang gagal menikah namun sudah melakukan hubungan dan itu hanya sekali.
"Kau lucu seperti ini Yesha, baju siapa yang kau pakai atau...".
Yesha menggeleng "Ini milik ayah,kamu tahu kan ayah ku.Baju mereka hampir ada di setiap lemari."
Kaos oblong berwarna putih polos tanpa motif dan hanya bertanda merk di dada sebelah kiri.Yesha pun memakai celana leging yang tak begitu ketat.
Menyusuri setiap lorong di supermarket,hanya baju itu yang Yesha sering pakai.Kaos oblong yang sementara bisa menutupi perut nya.Mereka tidak akan peduli pakaian apa yang dikenakan sepanjang masih sopan,toh disana luar negri.Semua sama,bukan kah yang terpenting adalah uang dan bukan dari kalangan siapa saat dia berbelanja.
"Beli lah keperluan mu nak,ada William di dekat mu". Ucap Mita,ia pun memilih bahan makanan di lantai lain setelah Yesha mengangguk.
Bukan membiarkan Yesha bersama lelaki lain,lalu ia mencoba untuk mereka berdekatan.Waktu ya waktu,Mita harus membagi waktu se efisiensi mungkin karena ia meninggalkan Oma hanya dengan beberapa pekerja ladang di rumah.
"Neni,belilah keperluan untuk satu bulan kedepan.Bumbu-bumbu yang lain kalau bisa siapkan di kulkas,karena aku yakin memasuki trisemester kedua Yesha pasti meningkat nafsu makan nya". Ucap Mita,Neni pun mengangguk dan mengerti.
.
.
.
Setelah membayar belanjaan di kasir, William tanpa di mintai tolong ia membawa semua paper bag.
terimakasih,semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia.
Ucap pelayan disana memberi tas itu pada William.Yesha dan William pun tersenyum saling berpandangan.
Ohh,kami hanya teman dan tidak lebih.
Jawab Yesha, William mengedikan bahu pada pelayan wanita di depan nya.Ia pun melihat sekilas perut Yesha dan mengucapkan maaf,Yesha pun tak mempermasalahkan itu.
Berjalan beriringan dan menuruni eskalator,William memasang badan di depan Yesha persis,lengan nya terulur membantu agar Yesha berhati-hati.
"Kau selalu saja seperti itu Will,entah apa yang harus aku balas untuk mu!" ucap Yesha.
William sedikit berjongkok tepat di depan perut Yesha.
"Jadilah keponakan ku yang lucu dan pintar,ibu mu sangat baik nak".
Yesha tersenyum,lelaki di depan nya tak berani menyentuh perut.Ia hanya bicara tepat di depan nya saja.
Tanpa mereka sadari,sepasang mata tajam memperhatikan mereka dari arah yang berbeda.Yesha tak tahu karena ia memunggungi tangga yang lain.
.
.
.
"Yudha..."
Boy yang berada di dekat nya seolah tak terlihat dan tak terdengar.Melewati Yesha bersama lelaki lain membuat semua indra nya rusak seketika.Hanya mata dan tentu saja hati yang saat itu berfungsi.
Rasanya ingin mendekat dan menarik wanita yang kini kian menjauh,namun ia tahu sudah ada batasan yang menghalangi mereka.Terlebih William yang selalu tersenyum pada ...
'Yesha,Secepat itukah? Bahkan kau terlihat bahagia dibanding dulu'
Dada Yudha bergemuruh,hati nya seakan hancur berkali-kali.Entah takdir apa yang Tuhan tentukan untuk nya, bertemu kembali dan tak pernah terduga dengan cara seperti ini.
Ia takkan menyangka jika kurang lebih empat bulan ini menjadi sangat asing dengan mantan calon istri, padahal dulu ia sempat berbagi ranjang dan oksigen.
"Yudha!!"
Seketika Yudha berjingkat,ia terkejut dengan panggilan Boy tepat di telinga nya.
"Kau melamun,enak sekali melamun di dalam supermarket sebesar ini.Melamun ni siapa,pelayan yang di bawah tadi itu?".
Bukan langsung menjawab,Yudha menoleh ke bawah dan terlihat Yesha turun dengan memegang erat lengan lelaki di sebelah nya.Boy pun ikut menatap nya.
"Kau mengenali nya?" tanya Boy.
Yudha hanya menatap Boy saja.
"Kenapa wajah mu seperti itu, perasaan tadi tidak.Ada apa sebenarnya?".
Sesampainya di atas,Yudha berbalik tangga untuk turun.Ia bahkan berjalan cepat rasanya ingin sampai ke bawah.
"Yesha...!"
Panggil nya,namun Yesha tak menoleh.
"Yesha...".
Hingga sampai di bawah dan Yudha melangkah cepat mengejar Yesha ke area basement.Ia kesana untuk meletakan barang bawaan nya dulu.
"Yesha!"
Tangan Yudha menyentuh pergelangan Yesha,seketika wanita di depan nya pun berbalik.
Kaget,itu pasti.Tidak akan pernah menyangka jika ditempat ini mereka berdua bertemu.Mata mereka saling berpandangan,tak hanya itu,Yesha sempat kehilangan keseimbangan namun Yudha yang hendak meraih nya di dahului oleh William.
Sadar akan lelaki di hadapan nya ,ia pun mengibaskan tangan hingga jeratan Yudha terlepas.
"Yesha... Tidak lupa dengan ku?".
Konyol,pertanyaan yang tidak masuk akal.Tapi itu lah kalimat pertama kali yang Yudha ucapkan.
"Kau berhutang penjelasan banyak padaku,dan..."
Yudha melangkah tepat di hadapan William.
"Dia siapa?". Imbuh nya kemudian.
Gelengan kepala Yesha seakan ia menolak untuk berkomunikasi lebih dengan pria di depan nya.Ia bahkan menunduk seakan ingin menutupi tonjolan perut nya yang mulai terlihat.
"Untuk apa kau kemari?". tanya Yesha.
"Aku bekerja disini,dan tidak untuk kau!". Jawab Yudha.
Yesha tersenyum miring "Kalau begitu, aku tidak perlu menjawab pertanyaan mu yang tadi!".
Ia pun menarik tangan William,tapi William tak bergerak,ia tahu dimana posisi nya sekarang.
"Apa lelaki ini adalah tokoh utama di cerita mu Yesha?".
.
.
.
To be continue
