Zira mengetahui kekasih nya selingkuh dengan sahabatnya sendiri dua hari sebelum ijab kabul diucapkan.
Namun Zira tetap bertahan dan melanjutkan pernikahan karena tak mau orangtu malu.
Sayangnya sang tunangan memilih pergi dengan kekasihnya dan meninggalkan nya, di tengah orang banyak. Zira malu dan putus asa. Begitu juga dengan orangtuanya.
Tiba tiba muncullah seorang pria yang bersedia menikahi Zira, menggantikan posisi sang kekasih.
Dia adalah Juan, pria muda yang sudah beberapa kali bertemu dengan Zira secara tidak sengaja. Entah apa yang membuatnya mengajukan diri dan mau menikah dengan zira.
Bagaimana kisahnya???
Akankah rumah tangga mereka berjalan baik? atau berujung di meja perceraian??
Akan kah kedua nya saling cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lunch
Mereka berdua diam tak satupun yang memulai pembicaraan setelah pelayan pergi.
Kesal, Juan sangat kesal dengan ucapan Zira. Sementara Zira juga merasa bersalah karena mendorong Juan hingga dia terjatuh.
Mas Juan marah, aku kan cuma antisipasi saja. aku takut dia, dia bertindak lebih dan _
refleks Zira menutup mulutnya.
Juan menyentil kepalanya.
"Hilangkan pikiran kotor di kepalamu. Aku tau apa yang kau pikirkan? atau kau memang ingin aku melakukannya?" tanya Juan.
"Apa apaan sih, aku nggak mikirin apa apa." elak Zira.
"Nggak mikirin yang aneh aneh..Beneran??? trus kenapa bibir kamu di tutup gitu?" tanya Juan telak.
"aku....aku... ah sudah lah aku mau ke toilet dulu." ucap Zira pergi sambil menahan malu. Dia malu ketahuan Juan.
Juan terkekeh kecil melihat tingkahnya. Kemarahan dan kekesalan Juan menguap begitu saja setelah melihat tingkah lucu istrinya.
Ternyata dia masih polos. Walau dia tinggal di luar negeri tetapi dia masih bisa menjaga dirinya. Sebenarnya dia gadis ya g baik. Dia hanya kurang kasih sayang dan perhatian. Aku janji akan menyayangi mu Zira. bathin Juan.
Zira kembali dan duduk dihadapan Juan. Dia masih malu dan bingung. Insiden tadi benar benar membuatnya kikuk dan malu.
Kedatangan pelayan menyelamatkannya.
"Silahkan dinikmati, bapak ibu." ucap pelayan.
"Terima kasih" jawab mereka berdua bersamaan.
"Banyak sekali makanan yang kau pesan?" tanya Juan heran.
"Memangnya kenapa mas? memang porsi makan ku segini?" ucap Zira lagi. Dia mulai memindahkan sayur kedalam piringnya.
"Kamu yakin bisa ngabisin ini semua?" tanya Juan ragu. karena banyak menu makanan yang terhidang di meja mereka.
"Yakin," jawab Zira mantap.
"Kenapa mas takut bill nya mahal ya, nggak usah khawatir mas biar aku_"
"Bukan" jawab Juan cepat memotong kalimat Zira. Juan tahu arah pembicaraan Zira.
"Ok, kita taruhan aja. Jika kamu bisa ngabisin ini semua aku bakal ngabulin satu permintaan mu, tapi jika tidak kau juga harus ngabulin permintaan ku." ucap Juan.
" Apapun itu mas?" tanya Zira bersemangat.
"Ya"
"Nggak nyesel? ntar kalau kalah jangan bohong dan ingkar ya?" tanya zira lagi.
"iya"
"Ok setuju." ucap Zira
Zira mulai makan dengan lahapnya, sudah lebih dari setengah porsi makanan yang ada di meja dia makan. Juan hanya menatap nya.
gila, badannya kecil namun porsi makannya banyak banget. Ini manusia atau apa ? bathin Juan.
Setengah jam kemudian semua makanan sudah habis. Dan Zira tersenyum penuh kemenangan.
"Ingat ya mas, jangan ingkar janji" ucap Zira.
"Ok, katakan apa permintaan mu akan aku kabulkan, kecuali cerai." ucap Juan.
"Aku akan mengatakannya nanti, bukan sekarang. Mas tunggu aja." jawab Zira.
"Terserah padamu. Oh ya, sekarang kita akan pergi ke butik. Kau pasti belum memilih gaun untuk acara nanti kan?" tanya Juan.
Zira menggeleng.
"Sudah kuduga. Ayo?" ucap Juan.
Juan berjalan ke kasir dengan menggandeng tangan Zira, setelah membayar bill merek berdua berjalan menuju mobil.
"Kau ikut dengan ku?" ucap Juan.
"Gimana dengan mobilku?" tanya Zira.
Juan mengambil ponselnya dan menelpon pengawalnya.
Dua menit berikutnya datang seorang pria dengan stelan jas lengkap.
"Antar mobil nyonya pulang." ucap Juan.
"Zira berikan kunci mobilmu." perintah Juan pada Zira.
Zira memberikan kunci mobilnya dan masuk ke dalam mobil Juan.
Juan membawa Zira berbelanja di sebuah butik. Juan membelikan gaun dan sepatu. Setelah selesai mereka pulang ke rumahnya. Di perjalanan Zira tertidur pulas. Mungkin karena kekenyangan.