Gita sangat menyayangkan sifat suaminya yang tidak peduli padanya.
kakak iparnya justru yang lebih perduli padanya.
bagaimana Gita menanggapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Las Manalu Rumaijuk Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketahuan...
"Apa maksud semua ini? jangan bilang kalau kamu dan kak Derby punya sesuatu yang kalian rahasiakan!" Darren menyipitkan matanya.
"apa kamu berharap kami punya rahasia Darren?".tatap Derby balik,dengan tatapan tajamnya.
" hahah,,meskipun aku sedikit curiga,tapi aku tidak percaya kalau kakak tertarik dengan Gita,mungkin sebaliknya,iya kan?" tatapan Darren sangat tajam kearah istrinya seolah menguliti tubuhnya.
"Darren! kamu selalu merendahkan ku,seburuk apa aku bagimu hah?" air mata Gita jatuh,tidak sanggup mendengar suaminya merendahkan nya.
"kamu tidak buruk Gita,hanya saja kamu bukanlah tipe kakak ku,kutahu itu,"
kekehnya masih tergelak meremehkan Gita.
"kamu tahu Darren? dengan sikapmu ini semakin menguatkan ku untuk lepas darimu."
"kamu yakin? kalau kamu pisah dari ku,bisa kupastikan kamu akan jadi gembel Gita! dan tidak akan ada yang mau laki laki mana pun menikahimu,karena kamu mandul! tidak bisa memberikan anak."
Deg! kata kata Darren menghunjam tepat di ulu hatinya, sangat sakit.
"aku tidak perduli mau aku tidak menikah lagi atau bagaimana,aku tidak peduli,yang kuinginkan saat ini adalah bercerai darimu!" teriak Gita habis kesabaran.
"kamu tidak akan kemana mana Gita,kamu masih diperlukan disini! merawat kakak ku sampai sembuh!" Darren berkacak pinggang.
"aku tidak mau! kenapa? kamu mau memaksa ku hah?" tatapan Gita nyalang,penuh luka.
ternyata wanita malang itu memiliki luka sedalam itu.
Gita berjalan meningalkan kamar Derby,dimana Derby diam saja sembari menatap punggung Gita yang menjauh.
"Gita! mau kemana kamu?" Darren menyusul istrinya keluar dari kamar Derby.
"dasar pria tidak punya hati,sudah ada istri yang baik,malah mencari wanita lain diluar sana." gumam Derby.
sementara di tempat lain..
Gita membereskan barang barangnya hendak pergi,namun Darren melempar koper tersebut hingga menimbulkan suara nyaring dilantai.
"tidak ada yang bercerai Gita! kamu akan tetap menjadi istriku!" desis Darren.
"kamu pikir qku tidak tahu hmm? kamu sudah punya istri diluar sana Darren,jadi aku tidak dibutuhkan lagi." ucap Gita.
Seketika membuat Darren termangu.
yang tadinya emosinya hampir saja meledak,mendadak menguap pergi entah kemana.
"Gita,jangan asal bicara kamu! itu namanya fitnah!" bentak Darren menutupi kegugupan nya.
"ohya? benarkah aku memfitnah? kamu pikir aku tidak tahu kamu mempunyai istri diluar sana hah? kami jahat Darren,kamu jahat tau nggak?" isak Gita tergugu.
Darren memeluk Gita,"itu tidak benar sayang,kamu menuduhku mempunyai istri karena aku tidak menyentuh mu sebagai suami kan? kalau begitu ayo kita ber cinta."
Gita mendorong Darren sekuat tenaga,sehingga pelukan mereka terlerai.
"lepaskan! aku jijik bersentuhan denganmu! kamu pikir dengan menyentuhku semua jadi selesai? jangan harap!"
"Gita,,"
"diam Darren! aku akan menggugatmu! lihat saja nanti!"
"jangan keras kepala Gita !kamu tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini selain aku! jadi menurut lah!" bentak Darren.
"sekalipun kamu sudah menikah begitu?"
"baiklah,karena kamu sudah tahu,aku akan jujur padamu,iya,aku sudah menikah siri! itu semua kulakukan karena kamu! kamu tidak bisa memberikan anak padaku!"
Duarrr..!!
bagai disambar petir rasanya Gita mendengar pengakuan suaminya,meskipun dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri mengenai wanita itu,tetap saja rasanya sangat sakit mendengar langsung pengakuan suaminya.
"ja-jadi kamu sudah menikah lagi? tanpa persetujuan ku? kamu mengkhianati ku?" mata Gita berlinang air mata.
Darren terdiam,merasa bersalah sebenarnya.
"dia sedang mengandung anakku Gita," ucapnya setelah beberapa saat terdiam.
"apa?"
lagi lagi kenyataan yang baru saja di ungkap Darren semakin membuatnya terluka.
kalau wanita itu hamil,berarti dia beneran mandul?
Astaga...,,kenyataan apa ini?
pahit sekali hidup wanita malang itu.
"kamu mandul Gita! jadi tidak perlu bersedih karena aku menikah lagi diam diam,setelah anak itu lahir,kamu bisa mengurusnya,bareng dengan Riana." dengan entengnya Darren berucap demikian.
"tega kamu mas! kalau kamu memang yakin kalau aku mandul,kenapa kamu tidak ceraikan saja aku?" Gita kembali terisak pilu.
"aku tidak tega melihat mu jadi gembel,itu sebabnya aku tidak akan menceraikan mu,sebagai konsekuensinya kamu harus bisa menerima madumu,"
"aku tidak mau! aku tetap mau bercerai darimu! lebih baik aku jadi gembel daripada hidup dengan pria pecundang sepertimu!" teriak Gita histeris.
"jangan konyol Gita! banyak diluar sana memiliki madu,sah sah saja,malah mereka terlihat akur," ujar Darren.
"ohhh,,kalau begitu carilah wanita yang bisa seperti begitu , yang pasti bukan aku orang nya!" desis Gita.
"kamu memang tidak tahu diuntung Gita!" desis Darren mulai habis kesabaran.
"aku memang tidak diuntungkan disini,untuk apa aku tahu diuntung! aneh," Gita menyusun pakaiannya kedalam koper yang dicampakkan oleh Darren tadi ke lantai.
"kamu akan menyesal dengan keputusan mu Gita,pikirkan baik baik,aku sudah memberikan pilihan untukmu,yang pasti menguntungkan mu,kamu tidak bisa punya anak,aku memberikan kesempatan padamu untuk merawat anak ku dengan madumu,kurang baik apa lagi aku coba?"
"aku tidak mandul Darren! hanya saja Tuhan belum memberikan nya padaku,dan jangan lupa kalau kamu sangat jarang menyentuh ku!"
"kenapa aku jarang menyentuh mu? karena aku bosan,capek,tetap saja percuma,tidak membuahkan hasil."
kata kata Darren seperti jarum yang menusuk,tidak berjejak,tapi rasanya sangat sakit.
"selamat bertemu dipengadilan.." seiring ucapannya,Gita melangkahkan kakinya keluar kamar tamu.
"baik,kalau itu keputusan mu! pergilah! tapi jangan harap kamu mendapatkan sepeser pun dari uangku!"
"aku tidak butuh uangmu! aku tidak butuh uang dari seorang pengkhianat!"
Gita menyusuri anak tangga satu persatu.
seketika langkahnya terhenti tepat dia anak tangga terakhir.
karena kehadiran Derby menghadang langkahnya.
"kakak,," bisik Gita lirih,airmatanya seketika kembali tumpah.
"mau kemana hmm?" tanya nya lembut.
Darren juga turun kebawah mengikuti Gita.
"biarkan saja kak dia ngotot mau bercerai dari ku! biarkan dia pergi!" ucap Darren santai.
Derby menatap lekat adiknya,"kalaupun harus ada yang keluar dari sini,itu adalah kamu! bukan Gita! Gita akan tetap merawatku! tegas Derby.
"tapi dia mau menggugatku kak,biarkan saja dia jadi gelandangan diluar sana!"
"keluar dari rumahku Darren!" usir Derby tanpa mengindahkan ucapan nya.
"kak,aku ini adikmu,sementara dia bukan siapa siapa!"
"dia merawatku Darren!"
"kalai soal perawat,aku bisa mencarikan perawat yang jauh lebih baik darinya,kakak tenang saja." ucap Darren.
"aku tidak butuh itu semua Darren,aku ingin Gita yang merawatku,dan kamu! keluar dari rumah ini,dan jangan pernah injak kan kakimu dirumah ini lagi,aku memberikan perintah untuk melarangmu masuk kerumahku!"
mendengar itu Darren melebarkan matanya.
"kak..!"
"aku punya hak penuh atas perintahku,jadi patuhi lah,atau kamu ketendang dari perusahaan ku!" potong Derby.
"dia hanya wanita mandul kak!"
"yakin sekali kamu kalau Gita mandul,sementara kamu subur,ada buktinya?" seringai Derby.
"aku punya buktinya kak,dua tahun bersama Gita,dia tidak bisa hamil,sementara dengan Riana,langsung hamil,bererti dia yg bermasalah,bukan aku."
"percaya diri sekali kamu bilang Gita mandul dan kamu subur hanya karena wanita simpanan mu itu hamil,sudah yakin kalau kamu ayah biologis janin wanita itu?"
mendengar ucapan kakaknya membuat Darren terdiam.
"sudah keputusan baik kalian bercerai. dengan begitu kamu tidak terus terusan menyakitinya," ucap Derby lagi.
"harusnya dia senang kak,dengan begitu dia punya kesempatan merawat anak,sekalipun dia tidak bisa melahirkan,hidupnya terjamin,statusnya jelas." ucap Darren dengan enteng.
"kamu memang manusia tidak punya hati!" desis Derby menggelengkan kepalanya.
Sementara di samping kirinya Derby,Gita menunduk sembari terisak.
Rasa cintanya terhadap suaminya perlahan pudar digantikan dengan rasa benci yang mulai menguat.
"pergi dari rumah ku Darren! jangan pernah datang lagi kemari,aku memblack list mu dari rumahku!" Derby menekankan perintahnya.
"tapi.kak...!"
"pergi atau kamu kupecat!"
Mau tak mau akhirnya Darren berlalu,setelah melayangkan tatapan tajam pada Gita sejenak.
bersambung..