Seorang gadis bernama Anantari yang bercita-cita dirinya menjadi seorang ratu istana kerajaan. Perjuangan menjadi ratu kerajaan tidaklah mudah. Ketika ia ingin mewujudkan mimpi sebagai seorang ratu—terlalu banyak sekali hal yang harus ia hadapi, halangan-demi halangan terus menghampiri.
Namun ia adalah seorang gadis yang hebat. Dan tidak pernah menyerah akan mimpinya. Itu semua ia jadikan petualangan, sebuah petulangan yang panjang yang penuh lika-liku, dan Anantari selalu menjalani petualangannya menjadi seorang ratu dengan sangat riang gembira. Walaupun tidak mudah Anantari mencoba tidak menyerah, sampai mimpi menjadi seorang ratu terwujud.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikhlas M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
“VISCOUNT JANGAN PERGI! AKU MOHON!” Seru Christoper dalam batinnya. Tubuh Viscount terseret bersama bola tanah itu dan meledak bersamanya. Tubuh Viscount hanyut entah kemana. Terlihat Christoper mulai menangis. Dia mengutuk Anantari dan teman-temannya. “KALIAN TELAH MEMBUATKU MARAH!” Seru Viscount yang menggerutu kesal.
Lalu terlihat ia mulai melukai dirinya sendiri. Ia menusuk lengannya. “Srekk!” Seketika darah mengucur dari lengannya. Lalu Christoper mulai meminum darahnya sendiri. Howard mencoba menahannya. Karena ia tahu, jika Viscount meminum darah tersebut dirinya akan menjelma menjadi seorang iblis.
Dirinya akan sulit sekali di kendalikan. Dan bisa jadi dia akan kehilangan kesadarannya. Dan ketika Christoper menjelma menjadi seorang Iblis. Bayarannya juga tidaklah murah. Ia bisa kehilangan nyawanya sendiri.
“Deg, deg, deg, deg!” Seketika jantung-jantungnya berdetak lebih kencang. Tubuhnya mulai berevolusi ia mulai berubah menjadi kekar. Namun wajahnya berubah menjadi seperti seorang iblis. Dan tiba-tiba saja keluar tanduk di kepalanya. Yang satu terlihat telah patah, dan satunya lagi terlihat masih utuh.
“HAHAHA... SEKARANG TIDAK ADA LAGI YANG BISA MENGHALANGIKU!” Sahutnya. Christoper berucap bahwa—tidak akan ada orang yang bisa menahannya lagi. Karena dalam wujud ini (seorang iblis) kekuatan Christoper bertambah meningkat dua kali lebih kuat di bandingkan sebelumnya.
Lalu terlihat dia memakai tiga pedang sekaligus. Pedang yang satu ada di tangan kirinya. Berbentuk lurus. Putih bersinar bagai kaca. Yang kedua di tangan kanannya pedang melengkung. Di selimuti api berwarna biru. Dan ketiga pedang dari mulutnya. Pedang kecil. Namun terlihat pedang itu berselimut aliran listrik.
Dia mulai menatap tajam Genta. Karena ia begitu marah kepada Genta. Temannya sudah terbunuh olehnya. Terlihat Anantari dan teman-temannya menohok karena mereka tidak menyangka dengan apa yang di lihatnya.
“Ting!” Christoper menghilang. Tiba-tiba ia berada di hadapan Genta. Lalu ia mulai menghunuskan pedangnya ke arah Genta. “GENTA MENGHINDAR!” Seru Anantari. Tiba-tiba saja Esa membantu. Dengan cepat ia berteleportasi. “PUKULAN API, HANCURKAN!” “ “Wushhhh!” Christoper terpental oleh pukulannya Esa.
“Boom!” Ia menabrak puing-puing dinding yang runtuh di Istana Arcania. “Lenyap saja kau dari muka bumi ini! Genta cepat segera pergi dari sini dan lindungi sang raja (Arcania) di dalam Istana. Aku yang akan menahannya kali ini.” Titah Esa. “KALIAN MEMBUATKU SANGAT MARAH!” Gerutu Christoper sambil mulai kembali untuk bangkit. “Wushhh!” Dia terbang ke arah Esa. Lalu Esa mulai terbang menjauh dari istana Arcania. Esa tahu jika dirinya dan Christoper di tempat itu. Sepertinya bisa membuat Istana semakin hancur.
“Mau pergi kemana kamu Esa?” Tanya Anantari sambil mengejar Esa. “Serahkan Iblis ini kepadaku. Kamu hadang saja raja (Howard) bersama Wiraguna, dan Wira. Jangan lupa untuk selalu menjaga raja kita (Raja Arcania) beserta para prajurit. Kemudian Anantari mengangguk. Ia percaya bahwa Esa pasti akan bisa mengalahkannya. “Baik Esa. Serahkan saja para prajurit Istana dan sang raja. Aku akan melindungi mereka!” Seru Anantari.
Lalu Anantari berbalik mengurungkan niatnya untuk membantu Esa. “Ha, ha, ha... Kalian hanya bisa lari dari para bangsawanku. Aku yakin kalian tidak akan bisa menghalangi kami untuk menguasai tanah kalian. Dan membalaskan dendam jendral kesayanganku (Baron).”
Howard berjanji akan meratakan seluruh penduduk Arcania beserta raja dan para bangsawan-bangsawan nya.
“PARA PRAJURIT SERANG MEREKA! TEMBAKAN BOLA-BOLA MERIAM. HANCURKAN ARCANIA!” Titah sang raja (Howard). “BAIK TUAN!” Timpal para prajurit itu. Lalu mereka mulai melesatkan bola-bola meriam ke arah Istana Arcania.
Anantari sepertinya telah kehilangan kesabaran. Lalu dia menyerang Howard. Dan bertarung dengannya. Sementara Wiraguna juga Wira menahan serangan sang musuh. Terlihat dari arah belakang para prajurit itu mulai membantu. Namun bola-bola meriam terus melesat. Meluluh lantahkan kerajaan Arcania. Lalu Anantari berteleportasi menghilang. Dengan cepat berada di hadapan Howard.
Dia melayangkan kakinya kepada muka Howard. “Boom!” Dengan cepat Howard menahan tendangan dari Anantari. “Tendangan yang lemah!” Celetuk Howard sambil menahan tendangan Anantari. Dia mengeluarkan pedangnya dari sakunya. “Ting!” Howard berteleportasi berada di belakang Anantari. Lalu ia menusuk punggung Anantari. “Wushhh!” Seketika tubuh Anantari menjelma menjadi air. Terlihat Howard menyeringai.
“Apakah aku cukup lemah untukmu?” Tanya Anantari sambil menyeringai kepada Howard. Itu adalah kekuatan baru Anantari. Dia baru mempelajari kekuatan itu waktu hendak berlatih di halaman istana Arcania.
Dia bisa menjelma menjadi segumpalan air. Kekuatan itu sangat efektif untuknya. Ketika dirinya terpojok (dalam keadaan terdesak) dia bisa menggunakan kekuatan itu. “Ting!” Terlihat Howard bertelepati lagi .
“Sing, sing, sing!” Howard terus menghunuskan pedangnya ke arah Anantari. Namun dengan tenangnya Anantari menghindari serangannya. Hingga akhirnya Howard sangat kesal dengan lawannya itu.
“Angin lalu, angin puyuh. Aku berseru padamu! Dari timur kau datang. Dari barat kau berhembus. Berikan aku sedikit kuasamu, untuk (tujuan) datanglah kini. Pergilah nanti!” Seru Wira.
...----------------...
Terlihat Esa membawa Christoper sangat jauh dari kerajaan Arcania. Ia membawanya ke danau hijau 1000 kenangan. Itu adalah tempat ia dan Anantari sering berlatih. “Mau apa kau mengajakku ke tempat seperti ini, bodoh?” Tanya Christoper mencemooh Esa dengan suaranya yang berat. “Aku akan melenyapkanmu di sini di danau ini, dengan tanganku sendiri!” Celetuk Esa kepada Christoper.
“HAHAHA DASAR BODOH! KAMU TIDAK AKAN BISA MENGALAHKANKU DENGAN MUDAH!” Seru Christoper terus mencemooh Esa. Terlihat Esa mulai kesal dengan Christoper. Ia menyeringai kesal. “Ting!” Esa bertelepati. Seketika ia berada di depan Christoper. “PUKULAN API, HANCURKAN!” Seru Esa.
“Bukk!” Ia menghantam wajah Christoper. “Wushhh!” Tubuh Christoper terpental, melesat, terlempar ke sebuah gunung di dekat danau itu.
“Boom!” Suara ledakan terdengar sangat keras. Sepertinya Esa akan mengerahkan semua kekuatannya. Terlihat dia sangat serius bertarung. Christoper mengembuskan napasnya. Ia sepertinya teramat kesal kepada Esa. “Wushhh!” Dia terbang ke arah Esa. Dia lalu menghunuskan pedang kanannya (pedang melengkung berselimut api berwarna biru) “Blarr, blarr!” Terlihat Esa menghindari serangan demi serangannya. “SREEKK!” Esa terkena pedang kirinya (pedang lurus yang berkilau bagai kaca) “Ting!” Christoper berteleportasi. Ia lalu berada di belakang Esa. “SREKK!” Esa tergores oleh pedang kecil di mulutnya Christoper.
“Zzzzt, zzzz!” Lalu Esa tersengat oleh aliran listrik pedang itu. “Aaaaaa!” Terlihat Esa begitu kesakitan. “Bukkk!” Christoper menendang punggung Esa.
“Wushhhh!” Esa terlempar jatuh ke bawah. “Boom!” Debu-debu mengepul. Seperti sebuah bom yang jatuh.
...----------------...
Lalu di depan gerbang Istana Arcania, terlihat Wira melancarkan serangannya kepada Howard.
Terlihat dia mulai mengayunkan lengannya. Mengarahkannya kepada Howard. Wira terlihat begitu fokus bertarung. “Hancurkannn!” Dia lalu menyerang Howard dengan kekuatan anginnya. “Wushhh!” Gemuruh angin itu melesat ke arah Howard. Dan angin itu menghantam dan menyerang cepat Howard.
Namun terlihat Howard menghindari serangan yang di lontarkan oleh Wira. “Wushhh!” Terlihat di belakang Wira. Wiraguna mulai melemparkan Halterenya. Kini seperti sebuah boomerang. Haltere itu bisa berbalik kembali setelah menyerang sang musuh (Howard). Howard terus menghindari serangan—demi serangan yang di lontarkan Anantari juga teman-temannya.