NovelToon NovelToon
Gadis Milik Raja Macau

Gadis Milik Raja Macau

Status: sedang berlangsung
Genre:Gangster / Action / Cintamanis / Fantasi Wanita
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Atas desakan ayahnya, Poppy Yun datang ke Macau untuk membahas pernikahannya dengan Andy Huo. Namun di perjalanan, ia tanpa sengaja menyelamatkan Leon Huo — gangster paling ditakuti sekaligus pemilik kasino terbesar di Macau.

Tanpa menyadari siapa pria itu, Poppy kembali bertemu dengannya saat mengunjungi keluarga tunangannya. Sejak saat itu, Leon bertekad menjadikan Poppy miliknya, meski harus memisahkannya dari Andy.

Namun saat rahasia kelam terungkap, Poppy memilih menjauh dan membenci Leon. Rahasia apa yang mampu memisahkan dua hati yang terikat tanpa sengaja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Tiba-tiba ponsel Leon berdering. Suaranya memecah suasana hangat antara mereka.

“Aku pergi jawab panggilan dulu,” ujar Leon sambil bangkit. Ia menepuk ringan bahu Poppy sebelum berjalan keluar restoran untuk menerima telepon.

Begitu Leon menjauh, seseorang yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan akhirnya bergerak. Suara langkah sepatu hak tinggi mendekat dengan percaya diri.

Seorang wanita cantik dengan gaun mewah berhenti tepat di depan meja Poppy. Tatapannya tajam, senyumnya sinis.

“Aku tidak menyangka,” katanya dengan nada menyindir, “Tuan Huo yang terkenal… menyukai gadis kecil.”

Poppy memandang wanita itu dari ujung kepala hingga kaki, lalu kembali ke mangkuk sop ayamnya seolah wanita itu hanyalah angin lewat.

“Siapa Anda?” tanya Poppy santai, tanpa tersinggung sedikit pun.

“Aku adalah putri tunggal keluarga Li di Macau.” Rahangnya sedikit terangkat, nada bangga tak bisa disembunyikan.

“Oh, Nona Li.” Poppy meletakkan sumpitnya perlahan. “Apakah Anda ada janji dengan Paman Leon?”

“Paman?” Nona Li tertawa kecil, sinis. “Sejak kapan Tuan Huo punya keponakan perempuan? Bukankah hanya Andy satu-satunya keponakannya?”

Poppy mengangkat bahu. “Kalau Anda memang ada urusan, tunggu saja paman datang.”

Nona Li semakin kesal. “Nona kecil, kau dari mana? Siapa keluargamu?”

Poppy menatapnya dengan malas. “Anda bukan polisi. Aku bukan tahanan Anda. Jadi… aku tidak perlu menjawab.”

“Kau—!” tangan Nona Li mengepal, wajahnya memerah karena kesal.

“Kau tahu,” lanjut Nona Li sambil mencoba mengembalikan wibawanya, “hubunganku dan Tuan Huo sangat dekat. Kalau kau tak sopan padaku, aku bisa saja mengadu padanya.”

Poppy tersenyum kecil, santai, tak terpengaruh sedikit pun.

“Sebentar lagi Paman datang,” katanya sambil mengambil udang dan meniupnya. “Kalau mau mengadu… silakan saja.”

Nada tenangnya yang tidak bisa digoyahkan justru membuat Nona Li semakin jengkel—dan semakin tidak berdaya.

“Kau siapa?” tanya Leon begitu ia kembali ke meja. Pria itu duduk di samping Poppy sambil meraih piring udang di hadapannya.

“Tuan Huo,” sapa wanita itu, Linna Li - dengan senyum yang dipaksakan anggun. “Aku Linna Li.”

“Ada apa?” Leon bertanya tanpa melihat langsung ke arah Linna. Fokusnya justru pada udang yang sedang ia kupas, seolah kedatangan wanita itu tidak berarti apa-apa baginya.

“Tadi aku melihat Anda di sini,” jawab Linna cepat, “jadi aku datang untuk menyapa.”

Poppy menahan senyum dan berpura-pura terkejut. “Paman, tadi Nona Li bilang bahwa dia dan paman sangat dekat. Tapi kenapa paman seperti… tidak mengenalnya?”

Linna langsung kaku. Tawanya yang tadi terdengar percaya diri perlahan hilang.

Leon menaruh udang yang sudah dikupas itu ke dalam mangkuk Poppy sebelum menjawab dengan datar, “Aku tidak dekat dengannya. Nama Linna Li juga baru kudengar hari ini.”

Wajah Linna menegang. Poppy hampir saja tertawa keras

“Tuan Huo,” Linna mencoba menyelamatkan dirinya dengan cepat, “sebenarnya aku ingin membahas kerja sama bisnis dengan Tuan William.”

Leon mengangkat wajahnya sebentar, pandangannya dingin namun tenang. “Kalau begitu temui kakakku. Bisnis itu tidak ada hubungannya denganku.”

Nada Leon membuat Linna kehilangan seluruh keanggunannya. Bibirnya bergetar sebelum ia menunduk pelan.

Di sampingnya, Poppy tersenyum puas menatap mangkuknya, mencoba menyembunyikan rasa senang yang meledak-ledak.

Leon, yang melihat ekspresi nakal Poppy, hanya menoleh sedikit lalu tersenyum tipis. Sambil tetap santai, ia mengambil udang berikutnya dan kembali mengupasnya untuk Poppy—seolah mereka berdua punya dunia sendiri yang tak dapat ditembus siapa pun.

"Kalau tidak ada urusan lain, silakan pergi. Jangan mengganggu kami sedang makan," ujar Leon datar sambil melirik sekilas ke arah Poppy.

Linna menahan napas, wajahnya merah menahan malu sebelum akhirnya berbalik dan meninggalkan restoran dengan langkah kaku.

Begitu wanita itu benar-benar pergi, Leon menoleh pada Poppy yang berusaha keras menahan senyumnya.

"Kenapa begitu senang?" tanya Leon, alisnya sedikit terangkat.

"Karena dia merasa dipermainkan," jawab Poppy santai, menggoyang-goyangkan sumpit di tangannya. "Awalnya dia sudah berbohong, dan ekspresinya waktu paman membantah itu… lucu sekali. Andaikan dia calon istrimu, aku tidak akan sungkan memanggilnya bibi."

Leon menatap gadis itu dalam. “Apakah kau berharap aku menikahinya?”

Poppy menelan suapan sop sebelum menjawab, “Kalau dia jodoh paman, kenapa tidak bisa?”

Leon tidak menanggapi, tapi sudut bibirnya menegang tipis karena tidak suka.

Poppy meletakkan sumpitnya, lalu menatap Leon serius. “Paman… apakah sudah ada petunjuk tentang mamaku?”

Wajah Leon berubah. Suasana hangat tadi seketika mereda.

“Untuk saat ini belum,” jawabnya pelan. “Butuh waktu. Karena datanya sudah tidak ada di Macau.”

Poppy mengerutkan kening. “Tapi informasi yang aku dapatkan… mama ada di Macau. Kenapa tidak ada datanya sama sekali?”

“Mungkin saja dia menghindari seseorang,” balas Leon. “Atau dia menghapus identitasnya, menggunakan nama baru supaya tidak mudah ditemukan.”

Poppy menunduk, menggenggam mangkuknya erat-erat. “Mama… kenapa harus bersembunyi seperti itu…”

Leon menatap gadis itu lama, lalu meraih mangkuk udang yang sudah ia kupas tadi dan mendorongnya perlahan ke arah Poppy.

"Vic masih sedang mencari informasi lengkapnya," jawab Leon

1
kalea rizuky
bapaknya belom tau kah kelakuan andy
Rahma Inayah
mungkin KH mama nya Popy orang dr masa lalu leon.kasian sekali si lili SDH ngaku ngaku dekat dgn Leon tau nya GK ..🤭🤭🤭
Rahma Inayah
lanjut thor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
Poppy keren
Rahma Inayah
skak matt Cecil GK BS jawab LG ucapan Popy
Maria Lina
bisa gk sih thor doble up nya
Rahma Inayah
gaspol Poppy jgn kasih kendor Andy dan ibu nya yg Mash bela anaknya walau SDH salh anknya
merry
hajar pop ksh tau bpkmu itu lohh 😄😄😄biar di hajarr tu buaya darat
Rahma Inayah
Popy dilawan 💪💪💪semantr poppy
Rahma Inayah
sebntr LG paman Leon akan menolong mu pppy
Nwong 8142
bagus Poppy maju 👍👍💪💪
Naufal Affiq
Dimana leon,poppy dalam bahaya
Nwong 8142
tenang saja ada paman leon Poppy pasti selamat ,kau Andy tunggu pembalasan Poppy 😄😄😄
Nwong 8142
haduhhh salah cari lawan nihh cewek,Poppy di lawan 😄😄
Rahma Inayah
km pikr dgn memutr blkkan fakta bisa membuat malu Popy .km blm tau Nisa siapa Popy sebernya dia wanita strong GK perlu dia pria SPT Andy utk di perebutkan
Rahma Inayah
pede amat km andy
Melinda Cen
lanjut
merry
mmy popi dh meninggal gt,,, jjur ajj x tntg mmy popi
Dian Fitriana
update
Rahma Inayah
awas Leon nnt kebeblasn sma2 hanyut dlm perasaan dan nafsu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!