NovelToon NovelToon
KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒

"Tolong mas, jelaskan padaku tentang apa yang kamu lakukan tadi pada Sophi!" Renata berdiri menatap Fauzan dengan sorot dingin dan menuntut. Dadanya bergemuruh ngilu, saat sekelebat bayangan suaminya yang tengah memeluk Sophi dari belakang dengan mesra kembali menari-nari di kepalanya.

"Baiklah kalau tidak mau bicara, biar aku saja yang mencari tahu dengan caraku sendiri!" Seru Renata dengan sorot mata dingin. Keterdiaman Fauzan adalah sebuah jawaban, kalau antara suaminya dengan Sophia ada sesuatu yang telah terjadi tanpa sepengetahuannya.

Apa yang telah terjadi antara Fauzan dan Sophia?

Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.24

"Aw! Sakit, hiks."

"Astaghfirullah! Maaf nak, enggak sengaja." Renata mengangkat tubuh anak kecil yang tengah menangis sambil menunduk dengan kedua tangannya yang saling mere-mas. Bu Rohmah pun dengan sigap mengusap kepala anak kecil itu lalu menyentuh tangannya dengan hati-hati.

"Coba nak lihat telapak tangannya lecet enggak?"

"Sakit," cicitnya mengangkat wajah sambil membuka kedua telapak tangannya. Dengan sigap Renata memeriksa seluruh tubuh anak yang kini dalam dekapannya itu. Ia bersyukur sebab tangan dan lutut gadis kecil yang masih menunduk itu tidak mengalami lecet sama sekali.

"Adek sama siapa? biar tante anterin sekalian mau minta maaf." Ucapnya gusar, beruntung tangisan gadis kecil itu sudah reda.

"Sama eyang dan om Bayu habis anterin kakak sekolah." Sahutnya sambil menatap wajah Renata yang seketika membeliakan mata. Disaat bersamaan pula seorang perempuan paruh baya diikuti seorang laki-laki tergesa menghampirinya.

"Mentari, nak!"

"Eyang! Adek jatuh, hiks." Tangisnya kembali pecah saat perempuan paruh baya yang dipanggilnya eyang itu mendekat.

"Maaf Bu, tadi saya yang ceroboh pas turun dari motor si adek lari dari arah belakang." Tutur Renata dengan raut bersalahnya, ia menatap Mentari dan perempuan yang dipanggil eyang itu bergantian.

Apa beliau ibu mertuanya dokter Sony? Ya Allah kenapa yang jatuh harus anak atasanku. Racau nya dalam hati, namun itu tak berlangsung lama karena Mentari memaksa turun dari pangkuannya.

"Enggak apa-apa mbak, cucu saya anaknya aktif jadi jatuh bukan karena salah mbak."

"Iya bu tapi tetap saya yang ceroboh. Ya ampun jadi enggak enak sama dokter Sony." Renata menghela napas kemudian ia kembali menatap Mentari untuk memastikan anak atasannya itu baik-baik saja. Setelah yakin dengan kondisi Mentari yang terlihat sudah ceria lagi ia memutar tubuhnya menghadap pada paruh baya yang dipanggil eyang oleh Mentari. "Maaf ibu mer... ?"

Paham dengan pertanyaan Renata Bu Rahmi langsung mendekat dan mengulurkan tangan yang langsung disambut oleh Renata. "Saya ibunya almarhumah Stefany." Ucapnya memperkenalkan diri lalu beralih pada Bu Rohmah yang sedari tadi hanya memperhatikan dan sesekali mengangguki obrolan Renata dan Bu Rahmi sambil tersenyum.

"Eyang... Ayo pulang! Nasinya udah beli." Pekik Mentari riang, tak ada tanda-tanda tubuhnya mengalami kesakitan seperti yang dipikirkan Renata.

"Sini, pamit dulu sama tante dan nenek, bilang makasih tadi sudah nolongin adek." Bu Rahmi melambaikan tangan pada Mentari, hingga gadis kecil itu langsung menghampirinya.

"Tante, adek pulang." Ucapnya malu-malu sambil memutar leher menoleh sama sang eyang. "Terus bilang apalagi eyang?" Tanya nya polos membuat Bayu yang berada tak jauh darinya seketika terkekeh.

"Bilang terimakasih tadi sudah nolongin adek."

"Oiya adek lupa belum bilang terimakasih. Tante makasih ya, sekarang udah enggak sakit tapi nanti mau bilang sama papi biar diperiksa."

"Eh sama-sama sayang, ah boleh gak sih ini Tante bawa pulang!" Renata meremas jemari Mentari dengan gemas.

"Gak boleh, nanti Tante dimarahin papiku."

"Dadah..."

Renata melambaikan tangan, mengantar sosok mungil dengan netranya hingga masuk ke dalam mobil. Ya Allah nikmat Engkau mana lagi yang harus hamba dustakan, disaat anak sekecil itu sudah tidak memiliki ibu tapi tetap bahagia dan ceria bahkan menularkannya pada orang lain, sedangkan hamba yang masih memiliki orang tua lengkap kadang lupa bersyukur, astaghfirullah.

"Nduk, ayo keburu siang!"

Suara Bu Rohmah membuyarkan racauan hati Renata, seketika ia langsung menoleh pada sang ibu. "Oiya, ayo Bu! Tapi enggak apa-apa sih hari ini aku masuk siang lagi." Ucapnya seraya menggandeng tangan sang ibu.

.

.

.

Fauzan sapukan pandangan ke luar bandara mencari keberadaan taksi yang dipesannya beberapa waktu lalu. Ia sengaja tidak memberitahu orang tuanya, tak ingin merepotkan sang bapak untuk menjemputnya. Di usia sang bapak yang sudah melewati angka setengah abad, menurutnya sudah tidak aman untuk mengendalikan kendaraan apalagi perjalanan jauh.

Ia rogoh ponsel di dalam saku celana hendak menghubungi taksi pesanannya. Namun disaat bersamaan suara klakson mengalihkan perhatiannya, Fauzan urungkan niatnya dan beralih menyeret koper yang secepat kilat diambil alih oleh sopir taksi dan memasukkannya ke dalam bagasi.

Fauzan sandarkan kepalanya ke belakang, lelah baru dirasakannya setelah seharian disibukkan dengan pekerjaan yang menguras tenaga dan juga pikiran. Jarak tempuh ke rumah orang tuanya yang memakan waktu satu jam akan ia manfaatkan untuk tidur.

"Sayang, mas baru keluar dari bandara otw rumah ibu. Nanti mas kabarin lagi ya kalau sudah sampai, sekarang mas mau tidur dulu enggak kuat ngantuk." Sebuah pesan dikirimkannya pada Renata, tanpa menunggu balasan ia memasang mode senyap di ponselnya sebelum kembali dimasukkannya ke dalam saku.

"Pak, ini Zan kemana ya? Kok belum ada kabar sama sekali, perasaan ibu enggak enak." Kartika duduki kursi kosong disebelah Ikram, ia bolak balik menghubungi Fauzan namun tak kunjung mendapat jawaban.

"Coba ibu telepon lagi nomor nya, siapa tahu sekarang sudah aktif."

"Dari tadi juga aktif pak, cuma enggak diangkat." Sahut Kartika sedikit kesal saat melihat reaksi sang suami seperti biasa saja padahal dirinya khawatir.

Ikram berdehem kemudian menyesap kopinya yang sudah tinggal setengahnya, ia menatap sang istri lamat-lamat. "Bu, Zan bukan anak kecil. Dia mungkin lagi dijalan atau hp nya ditaruh didalam tas atau memang susah menjangkaunya, ibu harus tenang doakan dia baik-baik saja."

"Apa ibu telepon lagi saja ya?" Sahut Kartika setengah bertanya yang entah ditujukan kepada siapa sebab terlalu fokus pada ponsel, sehingga tidak menyadari orang yang tengah dikhawatirkan nya sudah berada di depan rumahnya.

Ikram yang menyadari kedatangan, ia langsung berdiri dan turun dari teras menyambut kedatangan Fauzan dengan langkah ringannya. Kalimat Hamdallah pun ia ucapkan berulang kali setelah melihat Fauzan baik-baik saja.

1
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
nah lho Rena pasti anak seno ngadu ke ayahnya kalau dia tertabrak
☘𝓡𝓳 _𝐀randita¹Rv☪️
seperti itu yang nabrak calon masa depan
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
mentari mungkin
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
heleh baru berapa kali tlp ga di angkat dah ngomel aja gimana istrimu yg nunggu kabarmu dari kemarin
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
selelah apapun kalau kamu masih jadi prioritasnya pasti ttp berkabar 😪
ㅤㅤ ㅤ ㅤ ☕𝐀𝐊
bukan aku juga
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
nanti lah ku tebak lagi Thor kalau sudah ada lanjutannya 🙈🙈🙈
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
Halah ngoceh apa Mase 😏😏
Kamu aja yg di telpon gak mau ngangkat 😏😏😏
baru juga segitu langsung protes 😏😏
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
ah aku yg baca aja sakit hati Bu anakmu di gituin 😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kan kan nyesek nya nyampe ke sini😭😭
Rena selalu bilang gak apa apa padahal dia lagi mendem rasa sakit juga kecewa tinggal menunggu bom waktunya meledak aja untuk mengeluarkan segala unek unek di hati rena😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kan kan Rena gak punya no hp satunya 🤦🤦🤦
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
scene nya Rena bikin nyesek 😭😭
scene nya embun dan mentari juga sama
bikin mewek 😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
gak bisa berkata kata untuk yang sudah kehilangan😭😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
padahal tinggal di angkat terus ngomong langsung zan😏😏😏
jangan bikin kecewa Napa ahhhhh😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
baru tau HP dia punya dua tapi ko sopee bisa punya sih sedangkan Rena gak ya
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
buat ponakan nya aja ya Bu bisa ga seeh 😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
preeet ah 😏😏
aku sakit tau bacanya
padahal bukan aku yang menjalani kehidupan rumah tangga itu😭😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
setelah berkeluarga ktanya doa istri yang lebih manjur 😌😌😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
feeling seorang istri emamg peka😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
gak usah janji dulu Zan 😌😌😌
suka watir aku kalauu kamu udah pulang ke bandung 😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!