NovelToon NovelToon
Rumah Untuk Si Bungsu

Rumah Untuk Si Bungsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Karir / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Kisah seorang anak perempuan terakhir yang hidupnya selalu di tentukan oleh orang tuanya,dan tidak di beri kesempatan untuk memilih untuk hidupnya.
hingga akhirnya ia pergi dari rumah, dan bertemu dengan seseorang yang mampu untuk ia jadikan rumah dan tempat bersandar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUSB 30

 Nina melajukan motornya ketika lampu sudah berwarna hijau, ia sedikit terkejut melihat atasannya yang kini sudah menjadi suaminya berada di sini.

" Ngapain pak Raynar ke sini lagi? ehh bentar itu kan mobil Kak Wira" gumam Nina melihat mobil yang di tumpangi suaminya dari kaca spion.

Sedangkan di dalam mobil Raynar tampak Khawatir saat melihat sang istri mengendarai motor dengan membawa barang banyak sekali, hingga di tumpuk menjulang.

" Masih bisa juga dia ternyata" celetuk Haris melihat sang adik, membawa keranjang belanjanan yang menjulang.

" Bisa sih bisa, tapi itu adek kalau bawa motor gak inget nyawa apa?" sahut Anin saat melihat sang adik ipar yang ngebut saat membawa motor.

" Kak itu aman?" tanya Raynar membuka suara.

" Aman aja, paling nanti kalau jatuh cuma ngomel" jawab Wira santai, yang tahu adik nya itu tahan banting.

Raynar semakin khawatir ketika sang istri menambah kecepatan lajunya.

" mampir ke toko dulu aja Wir, kayaknya ada yang khawatir sama istrinya"ucap Haris melihat wajah khawatir Raynar.

Haris merasa kasihan, karena ia jarang sekali melihat Raynar sekhawatir ini, karena mungkin pembawaan Raynar yang tenang.

Raynar menoleh ke arah Haris yang sudah terkekeh, " ehh gapapa langsung ke rumah aja kak, kasian Chessy pasti capek" balas Raynar.

"Chessy mau langsung ke rumah uti atau ke toko dulu?" tanya Anin.

" toko mommy, kemarin kata Nana dia punya jajanan baru, Chessy mau minta"jawab Chessy dengan cadel khas anak kecil.

" ke toko om" ujar Anin pada Wira.

Wira hanya terkekeh, sedangkan Raynar tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia memang khawatir dengan istrinya setelah melihat bagaimana Nina membawa motor tadi.

Tak lama mereka sampai di depan toko orang tua Nina yang tepat di pinggir jalan raya, Raynar sedikit bersyukur saat sang istri terlihat baik- baik saja.

Mereka akhirnya turun dari mobil, Raynar melihat sang istri sedang menurunkan barang dengan cepat ia menghampiri sang istri dan berniat membantunya.

" Biar aku yang ngakat" ucap Raynar, saat Nina akan mengakat kardus berisi kecap.

" ehh enggak usah Pak, ehh maksudnya saya mas, ini berat loh" cegah Nina kemudian masuk ke dalam menaruh kardus tersebut.

Raynar melihat masih banyak kardus di keranjang yang Nina bawa tadi, dia berinisatif untuk membantu mengangkat, karena terlihat semua pejaga di sini sedang sibuk.

Raynar mulai mengangkat kardus yang sepertinya berisi minuman sachet, setelah masuk ke toko ia bingung harus di taruh mana dengan toko dalam keadaan padat.

Raynar melihat sang istri sedang berada di kasir melayani pembeli, ia ingin bertanya namun takut mengganggu.

" Taruh sana Ray" ujar Wira yang juga membawa kardus yang di bawa oleh Nina tadi.

Raynar kemudian mengikuti Wira yang masuk ke area kasir, karena barangnya harus di input ke komputer.

" Na sama gula 10 kg" ucap Ibu- ibu yang sedang melakukan transaksi.

Wira juga membantu melayani pembeli, karena antriannya lumayan lama, sedangkan Raynar bingung harus melakukan apa, ingin membantu tapi ia tidak tau harus membantu apa.

" Mas Bambang gula 10 kg, terigu 10kg" teriak Nina.

Raynar terkejut mendengar teriakan sang istri yang begitu menggelegar, Haris terkekeh melihat Raynar yang terkejut mendengar teriakan sang adik.

" Apa gue bilang " ujar Haris pada Raynar.

Belakang kasir begitu luas, Raynar dan Haris duduk di kursi lipat yang berada di belakang kasir, sedangkan Anin membantu Nina dan juga Wira.

" Gerah yaa " ujar Haris ketika melihat adik iparnya yang becucuran keringat, dan mengambil koran untuk di jadikan kipas.

" b aja bang, cuma kayaknya salah pakai baju aja, oh yaa kasir nya bagus ada kursi di belakang kayak gini " sahut Raynar.

" Nina yang beli soalnya di jarang bisa main, jadi temennya yang main ke sini, terus meja kasir jadi agak maju" jawab Haris.

" owalaah, tapi enak juga kalau lagi enggak ramai bisa santai" sahut Raynar.

"Yoi gue jadi bisa punya tempat nongkrong kalau di sini, oh yaa loe puasa gak?" sahut Haris.

" puasa bang, kenapa emang?"tanya Raynar.

" Oh ya udah,kalau enggak mau nawarin minum, soalnya kan tadi keliatan khawatir banget sama istrinya " goda Haris.

" Mas Teddy telur omega 2 peti" teriakan Nina kembali terdengar.

Raynar kembali terkejut mendengar teriakan sang istri, sedangkan Haris hanya terkekeh melihat ekspresi Raynar yang memandang Nina dan menggelekan kepalanya.

" loe bakal denger setiap hari nanti" ujar Haris.

" Aman, udah kebal sama Zeyya" jawab Raynar.

" Oh yaa bang, gue boleh gak nanti ajak Nina cari bukaan? " tanya Raynar.

" Ya terserah loe lah, dia udah jadi istri loe mau ajak kemana ya... silahkan, ngapain pakai ijin".sahut Haris.

" Iya juga ya..., ya... tapi bantuin lah, pasti dia susah nanti" sahur Raynar.

" Kenapa enggak bilang tadi? ehh udah salim sama loe belum dia?" tanya Haris dan Raynar hanya menjawab dengan gelengan kepala.

" Nina" panggil Haris pada sang adik yang sedang mengobrol dengan pembeli.

" ehh bang gak usah, nanti aja lagi sibuk dia nya" cegah Raynar.

" Udah .... Nina sini gak" pinta Haris.

Nina kemudian datang pada Haris dan menggerutu mengumpat sang kakak.

" apa sih? gak lihat apa lagi ngelayanin pembeli" gerutu Nina.

" Emang udah salim kamu sama suami kamu? suami datang bukannya di sambut malah sibuk sendiri" omel Haris.

" Iya maaf" ucap Nina kemudian meraih tangan Raynar.

" Maaf Pak, ehh salah maksudnya Mas" ujar Nina.

" Iya gapapa" Jawab Raynar singkat.

" Nana, daddy, uncle" panggil Chessy yang baru masuk area kasir dengan menarik keranjang yang sudah full dengan makanan dan minuman kesukaanya.

" Ehh bocil, itu bukan ngambil itu ngerampok namanya" ujar Nina ketika melihat belanjaan Chessy.

" Bialin wlee" jawab Chessy yang sedang tidak bersahabat dengan Nina.

" Wahhh bener- bener ni anak" sahut Nina kemudian menangkap Chessy dan mencium semua bagian wajah Chessy dan sedikit menjilatnya, kecuali bibir Chessy, karena Nina juga tau batasan.

" ampun Nana, ampun" mohon Chessy.

" Bilang dulu, Ampun Nana caicu" pinta Nina.

" enggak" tolak Chessy.

" oh mau lagi nih" sahut Nina yang bersiap untuk menggelitiki Chessy.

" Iya - Iya ampun Nana caicu" ujar Chessy.

" Caicu apa?" tanya Raynar.

" Cantik,imut, luchu " jawab Wira yang menuju ke arah mereka.

Raynar sedikit menahan tawa yang membuat Nina sedikit merasa malu pada sang suami, sedangkan Wira mendapatkan tatapan tajam dari sang adik.

" kalau mau ketawa, ketawa aja Ray enggak usah di tahan" ujar Wira yang melihat adik iparnya menahan agar tidak ketawa.

" Udah ah males, aku mau balik kasir dulu" sahut Nina yang kembali ke meja kasir.

" Yah.. kak, ngambekan susah nih bujuknya" sahut Raynar yang melihat sang istri di meja kasir dengan muka bete nya.

" Daddy om nales"

1
Snow White ⛄☃️
gak sabar liat keromantisan Nana & ray
Snow White ⛄☃️
baguss jalan ceritanya dan karakter tokoh nya
Snow White ⛄☃️
bagus ceritanya 🙏🙏
Nana Ningrum: terima kasih kak sudah mampir 🙏 jangan lupa baca cerita author yang lain ya...
total 1 replies
Nana Ningrum
luar biasa
Elly Maryani
semangat bang Ray rebut hati Nina,,jgn kalah ma bawahan🤭...up tiap hari ya Thor,bagus ceritanya
Makhfuz Zaelanì
lanjut thor
Makhfuz Zaelanì
ini ga ada kelanjutan kah thor
Nana Ningrum: ada dong readers, di tunggu yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!