Kisah hidup Amaya Mentari yang mencari kebahagian sejati nya di tengah perselingkuhan suaminya.
Dimana delapan tahun pernikahan tidak ada artinya di mata suaminya.
Pengorbanan Mentari tak di hargai selama ini. Kesetiaan nya di balas air mata. Dan yang paling mengenjutkan ternyata selama ini suaminya telah menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain. Dan paling sial nya, keluarga suaminya mendukung itu semua.
Mentari" jika kesetianku di balas penghianatan, jika pernikahan ku tak berarti di mata nya, buat aku pertahankan!"
"Bandingkan aku dengan wanita lain nya mas. Apa ada yang bisa menerima mu dengan kemiskinan mu?"
"Apa ada yang melayani mu sebaik aku saat kamu lumpuh mas?"
"Bahkan mantan si4lan mu meninggalkan mu di hari pernikahan mu mas?"
Dan sekarang, kamu malah menikahinya dan memiliki anak dengan nya, di saat sembuh? Terlalu kamu mas?"
"Apa guna nya hadir ku selama ini di hidup mu mas? "
Yuk ikuti Kisah hidup Amaya Mentari di tenggah badai rumah tangga nya. Mentari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GADIS KAMPUNG UMUMNYA
Baru juga mata Mentari akan terpejam. Nyata nya ada yang menganggu tidur nya. Rumah nya kedatangan tamu. Dengan penerangan kecil layak nya lilin, Mentari melihat jarum jam, samar di lihat nya jam dua belas malam.
Mungkin salah dengar,,, itulah yang di yakini Mentari.
saat Hendak melanjutkan tidur nya? Dan lagi dia mendengar suara ketukan di luaran sana.
"Ck,,, siapa sih yang namu jam segini? Kurang kerjaan banget?" omel Mentari.
"gak Tahu apa, aku lagi galau. Setidak nya biarkan aku istirahat. Biar kan aku mengumpulkan tenaga. Perjuangan ku masih panjang," gerutu nya lagi.
Ya soal ngomel ya jelas lah Mentari suka ngomel layak nya emak emak komplek. Wong usia nya udah mau kepala tiga. Kalau di kampung nya mungkin dia sudah punya anak tiga. Disini aja zonk, delapan tahun nikah dapat nya buaya bangs4t dan penghianatan.
Boro dapat anak, harta secuil aja nggak ada. Simpanan uang nihil apalagi emas dan berlian. Semua nggak ada.
"Besok ya sayang, kalau mas udah sukses. Jangan kan emas, berlian mas belikan buat mu."
"Hemat ya sayang,,, ini usahakan bisa sampai satu minggu." Ucapan pak suami setiap memberi uang mingguan.
Lima ratus ribu untuk semua. Termasuk makan siang
suaminya di rumah. Padahal di luar sana, mungkin suaminya sekali makan ngabisin jutaan. Si pelakor sekali salon ngabisin puluhan juta.
Ya nggak salah kalau Mentari kian bulukan tinggal di kota, dia juga kurus. Orang makanan aja harus hemat. Tapi demi kesuksesan suaminya dia tak masalah. Toh ke depan nya untuk dirinya juga.
Kesal dengan bunyi ketukan yang terus menerus, Mentari keluar dengan senter di tangan nya. Dia mau melihat siapa tamu yang tak tahu adab itu.
"Jangan bilang kuntilanak yang bertamu, Atau jailangkung. Kayak nya mereka tahu aku lagi berduka dan butuh di temani." Racau nya.
Mentari mengintip di balik pintu. Samar dia lihat ada pria berperawakan gagah sedang berdiri depan pintu rumah nya.
Kalau di liat sih postur badan nya ya beda tipis sama suaminya. Tampang nya juga hampir mirip. Ya nama nya bos dan atasan. Mirip disini dalam arti style pakaian dan rambut nya.
"Kacung si rubah lakcnat," bathin Mentari.
seBenar nya dia udah bisa nebak sih? Kalau ada yang bisa mengetuk pintu rumah nya, sudah di pastikan kalau nggak suami nya,ya antek suaminya. Kan gerbang Mentari kunci masalahnya.
Yang bisa buka pintu gerbang itu ya hanya suami nya dan orang nya. Dan itu sampek sekarang Mentari heran. Kan dia udah gembok dari dalam.
Kalau dulu Mentari mungkin akan cuek, tapi besok dia
akan cari tahu kayak nya. Dia nggak mau m4ti sia sia disini. Kasihan emak bapak nya yang miskin di kampung.
Pasti emak dan bapak nya menanti uang hasil sawah dan kebun yang di pinjam menantunya itu. Mana tabungan haji mereka ikut raib Kala itu. Biarlah rumah tangga si4lan nya yang hancur daripada masa tua emak bapak nya sulit.
Kembali pintu di ketuk oleh asisten suami nya ini.
Tapi Mentari masih aja tak mau membuka pintu.
Samar dia dengar sepertinya si kacung melapor pada atasan nya.
"Puluhan kali saya ketuk tuan, tapi Nyonya Mentari tak bangun juga."
"Rumah nya gelap, saya tak berani mendobrak nya.
Takut di sangka pencuri tuan."
"Saya akan usahakan mengetuk nya lagi."
"Baik tuan, semoga File nya memang tertinggal di rumah anda."
Percakapan selesai. Dan kembali pintu nya ada yang mengetuk.
Mentari ya masa bodoh. Baru kali ini dia berbohong atau melawan suami nya. Hatinya terlanjur sakit atas penipuan dan perselingkuhan suaminya selama ini. Apalagi perbuatan nya dan kebohongan nya tidak bisa di maafkan.
Nyatanya bukan hanya dia saja yang jadi korban. Tapi orang tua nya juga.
Mentari memilih kembali tidur. Kali ini di kamar nya.
Padahal kalau ingat ini kamar nya dengan pak suami. Dia merasa jijik. Dimana setiap harinya suaminya akan memuja nya di ranj4ng ini. Menuntas kan hasrat nya selama ini.
Ternyata suami nya itu hyp3r. Setelah dengan nya. Dia
juga menyentuh istrinya. Terkesan buas dan tak sabaran.
Muncul kembali di kepala mentari bayangan Haikal mengauli istri mudanya.
" Huh,,, Resiko punya suami Sctv, satu untuk semua."
Gumam nya pelan.
Mentari mengambil bad cover baru, dia bentangkan di bawah ranj4ngnya. Dia memilih tidur di bawah saja, daripada di atas. Atau besok ranj4ng itu dia sedekahi pada
orang miskin di seputar rumah nya.
Tak perduli seberapa keras suara ketukan rumah nya.
Mentari memilih tidur saja.
Menjelang pagi, matahari masih malu malu menampakan sinar nya, tapi Mentari terpaksa membuka matanya.
Sebab dia merasa rumah nya di sambanggi maling. Dan suara nya sangat gaduh.
"Ck,,, suara apaan sih?"Gerutu nya pelan. Di lirik nya jam di dinding baru jam setengah enam.
"Aku telat bangun, kebanyakan mikir aku jadi pemalas. Tidur ku juga tak teratur."
Dan lagi dia mendengar suara berisik. Tapi Mentari cuek. Kalau pagi begini, dia yakin itu pasti antek suaminya. Atau mungkin suaminya yang pulang.
Satu kesimpulan Mentari. Berkas yang di bakar nya itu penting. Buktinya pintu rumahnya di bobol.
Kan suaminya medit kalau ngeluarin uang buat nya.
Tunggu sukses dulu, hal itu yang selalu keluar dari mulut manis nya.
Moga aja usaha nya nyungsep, kenak tipu lagi doa Mentari. Kan suaminya ngaku belum sukses terus padanya.
Satu yang membuat Mentari tersenyum kecil.
Ternyata berkas kemarin sangat berharga, dan dia berhasil membuat suaminya laknat nya merugi.
" Alhamdulilah udah musnah," monolog nya sendiri.
"Itu baru permulaan mas, liat aja nanti. Kita miskin bersama mas."
"Kamu bohonggi aku,,, dan aku pun bisa mas bohonggi kamu. Bertahun lama nya mas aku jadi orang bodoh?" Muak Mentari.
"Tok,,,tok,,,tok,,," pintu kamar nya di ketuk. Tak ingin perduli. Nyatanya suara nya makin tinggi.
Dan Mentari yakin, ini adalah suaminya. Mana mungkin anak buah suaminya berani berbuat seperti itu.
" Ais b4ngsat,,," Umpat nya. Suaminya sungguh tak menghargai nya. Untung dia sudah bangun, kalau tidak pasti bakalan jantungan kalau gedoran pintu nya kayak gini. Sekalian aja dia dobrak pintu nya kesal Mentari.
Entah kenapa dia semakin membenci pria berstatus suaminya ini. Padahal kemarin pagi dia masih bermimpi membina keluarga bahagia sampai tua.
Brakkk,,, brakkkk,,, brakkkk pintu kamar nya terusan di ketuk.
" Mentari bangun," suara murka Haikal dari luar.
"Kamu tidur atau pingsan ha???"
Lampu menyala di kepala Mentari. Pingsan?
Kenapa dia nggak berpura pingsan saja, biar di dobrak pintu nya. Kan makin banyak uang suaminya keluar.
Mentari melihat wajah nya di cermin masih sembab.
Dia juga sedikit pucat. Jadi pas lah mimik mukanya saat ini. Tinggal dia membuat kamar nya berantakan, dan dirinya seolah emang tak sadarkan diri semalam.
Kamar dia berantakan, badan nya bermandikan balsem dan telon tak lupa koyo di kepala. Pingsan nya cewek kampungan kan gini.
"Brakkk,, brakkk,,, brakkk" pintu kembali Haikal gedor keras.
Haikal mikir Mentari lagi cari muka. Apalagi semalem dia mengadu ini itu, ingin dia pulang pikir nya. Tapi bagaimana, orang tua nya dan Lisa pasti tak menginjinkan nya kemari. Mereka ingin dirinya menceraikan Mentari secepat nya, agar tak jadi beban.
Bagi keluarga nya Mentari sudah tak ada gunanya.
Sedangkan Haikal masih butuh Mentari sebagai penghangat ranj4ng nya. Dia suka Mentari yang selalu kalah dan tunduk di bawah nya. Dia tak perlu lelah mengurus Mentari, karena istri nya ini tidak pernah menuntut apapun darinya. Istri penurut dan gampang di bodohi. Gadis kampung umum nya.
tetapi blm bucin
yg bucin duluan Gina
mentari hamil
yg ngidam Yg bikin mentari hamil...
lanjut Thor ceritanya