Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.
Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.
Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan Makan Malam Pretty.
Bagian 30.
Sementara itu Serma juga membawa kabar baik, hasil pengujian menunjukkan bahwa pil kecantikan sama sekali tidak menunjukkan efek samping bagi tubuh manusia.
Selain itu, pil itu sangat bermanfaat juga untuk dua puluh fungsi dalam tubuh manusia.
penjelasan itu benar benar menggugah hati Daleb Singh.
Ia segera memperingatkan siapapun untuk merahasiakan pil tersebut.
Dan juga memerintahkan penandatanganan perjanjian kerahasian.
Setelah itu baru Daleb Singh merasa lega, buru buru dia meninggalkan kantor dan langsung pulang kerumah.
Setelah mengetahui hasil pengujian pil kecantikan, perhatian Daleb Singh terhadap Rahul meningkat tajam.
Namun Rahul sendiri tidak tau apa-apa tentang semua itu.
Ia tengah tengelam dalam kultivasinya dan benar benar larut dalam pemahaman Senin beladiri.
Di tengah keseriusannya, tiba-tiba ponselnya berdering, Nama yang muncul di layar ponselnya adalah Pretty.
Begitu di angkat Rahul langsung bercanda sambil tersenyum.
"Apa Nona Pretty sudah sebegitu kangennya, baru pagi tahi tadi bertemu sudah tidak sabaran ingin bertemu lagi?"
"Ihhhh...Sebel deh aku dengarnya, ngak usah menghayal terlalu tinggi, oke!"
"Oh ya, Ayah mengundang kamu dan teman-temanmu untuk datang kerumah dalam acara makan malam di rumah"
Aku juga sudah menyuruh sopir menjemput kamu, sekarang sudah datang di bawah. Cepat turun! Urusan pil kecantikan biar aku yang tangani"
"Ayah ingin bertemu dan berbicara hal penting dengan kamu malam ini!"
"Apa...Kok secepat itu? Aku belum siap kok! Aku belum punya uang"
"Ahhhhhh...!" Terdengar teriakan di ujung telepon sana.
"Hahaha...!" Rahul tertawa terbahak bahak.
Pretty, langsung memutuskan teleponnya. Iya takut Rahul akan menolak untuk datang.
Dalam hati ia tahu tahu betul, bisa saja pemuda itu menolaknya dengan mudah.
Iya tahu betul karakter Rahul gimana orangnya.
Rahul hanya bisa tersenyum kecut, ia melangkah kejendela dan benar saja.
Semua mobil BMW hitam terlihat terparkir tidak jauh dari apartemennya.
Karena undangan itu datang dari Pretty dan menyangkut tentang pil kecantikannya. Juga Ayah Pretty ingin bicara dengannya.
Jadi Rahul tidak ada alasa untuk menolak.
Setelah meninggalkan sedikit makanan untuk Indira, hewan peliharaannya.
Rahul pun turun kebawah, sopir yang di kirim oleh Pretty masih menunggu di bawah.
Ia tahu tidak sopan rasanya menyuruh orang menunggunya terlalu lama.
Sopir itu langsung menghampiri Rahul dan bertanya.
"Permisi...! Apakah anda yang bernama Nak Rahul?"
"Iya..Hallo...! Saya sendiri orangnya"
Rahul mengaguk sopan dan tersenyum mengulurkan tangannya dan di sambut oleh pria setengah tua itu dengan tersenyum ramah pula.
"Nak, Rahul...Nona Pretty yang menyuruh saya menjemput anda kesini"
Kata sopir itu, dia terlihat tidak terlalu tua, kira kira umurnya lima puluh tahun lebih.
Orangnya sangat sopan dan tutur katanya seperti orang terpelajar dan pandai bergaul.
"Terimakasih Paman...Kita bisa langsung berjalan!" Ucap Rahul.
Setelah masuk kedalam mobil mereka langsung menuju kerumah Pretty.
Sesampainya di sana, Rahul di suguhi pemandangan gedung gedung pencakar langi yang baru saja di bangun.
Kawasan ini adalah tempat utama perluasan kota Mumbay dalam beberapa tahun terakhir.
Hanya berjarak setengah jam perjalan dari pusat kota Mumbay.
Beberapa gedung pemerintah sudah di pindahkan kesini.
Gedungnya dan perumahan, apartemen di sini sangat mahal eklusif yang ada di seluruh kota Mumbay ini.
Di sinilah tempat berkumpulnya orang orang elite dan pengusaha pengusaha besar.
Selama hidupnya, Rahul belum pernah kesini, apa lagi menginjakkan kakinya. Cuma mendengar kabar saja.
Simak terus jalan ceritanya pada episode selanjutnya, berambung.