'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergilah Bersama Malam Yang Sunyi!!
"Dia akan pergi malam ini!! pastikan kalian mengawal anak pungutku itu dengan benar!!"
'Kami mengerti Tuan!! serahkan saja semuanya pada kami,'
"Bagaimana dengan pria yang kalian sebutkan??"
'Itu-, tak ada informasi apapun perihal pria itu Tuan!? sepertinya-, dia memang hanya seorang karyawan biasa dengan asal-usul yang tidak jelas.'
"Baiklah!! pastikan kalian tiba di tempat pengasingan itu sebelum fajar!!" sambungan terputus, telapak tangan Tuan Walter tampak menyusup ke dalam saku mantel dan menyembunyikan ponsel di dalamnya begitu pembicaraan serius itu terhenti.
Siapa sebenarnya pria itu?? kenapa informan yang ku kirim sama sekali tak mampu menelisik perihal identitasnya??
Tuan Walter nampak menyesap cerutu sembari menyandarkan kepala pada sebuah rocking chair, pikiran nya berkabut-, secuil rasa khawatir perlahan membuat pria beruban itu akhirnya bangkit.
Pergerakan nya tak lagi cekatan di usianya yang sekarang!! perlahan namun pasti, Tuan Walter akhirnya mengacak-acak laci dari sebuah furniture antik yang berada di dalam ruangan pribadi miliknya.
Liontin ini, haruskah aku melenyapkan nya?? rasanya percuma juga diriku menyimpan sesuatu dari seorang gadis menjijikkan seperti nya, dan aku yakin-, ia sudah tak memiliki keluarga inti di dunia ini,
Tol tok tok!!!!!
"Ayah bisakah aku masuk??"
Suara Edmund yang merambat terdengar dari balik pintu ruangan seketika membuat pergerakan Tuan Walter dalam menutup kotak kecil berwarna hitam tampak amat kilat.
"Y-ya!! masuklah Edmund!!"
Edmund yang tampak muncul agaknya menyadari gerak-gerik Tuan Walter yang nampak tak biasa, pria itu terdiam sejenak!! alisnya terangkat tipis sembari terus memperhatikan sosok sang ayah.
"Ini sudah malam, tapi kau bersikeras menghampiri ayah disini, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu, Ed??"
"Begitu lah!! sangat mengganggu bahkan membuat ku tak mampu memejamkan mata walau untuk sesaat!!"
"Kau menginginkan Bugatti Divo dengan model terbaru??" wajah Tuan Walter seketika melampirkan senyum remeh.
"A-apa??"
"Ayah tahu betul keinginan mu, Nak!!"
"Aku tidak membutuhkan hal semacam itu lagi, ayah!! aku hanya-,"
"Katakan lah!!"
"Aku penasaran!! Apa ayah sedang menyelidiki seseorang??!"
"Kenapa tiba-tiba pertanyaan mu begitu mengintimidasi ayah seperti ini Edmund??"
"Ayah jauh lebih memahami kenapa diriku bisa sampai melontarkan pertanyaan semacam ini, bukan??" Edmund memutar langkah dan akhirnya berpaling menatap jendela kaca yang tampak menghitam.
"Pertemuan ayah dengan pengacara kemarin itu bukanlah hal yang penting!! kurangilah sedikit rasa ingin tahu mu itu, Ed!!"
"Apa ayah akan kembali membuat Hannah menderita??"
"Apa maksud mu, Nak?? kenapa ayah harus melakukan hal semacam itu?? Hannah, gadis itu bukanlah gadis baik jika sampai ia membantah perkataan dari orang tua yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang!! benar kan??" Tuan Walter berbicara dengan santai, ia bahkan kembali menyesap nikotin dari cerutu yang sempat ia abaikan karena kedatangan Edmund.
"Aku mohon ayah!!! berhentilah untuk selalu menumbalkan Hannah!!! dia-, dia sungguh telah kehilangan dirinya sendiri hanya demi menuruti keinginan ayah maupun kak Wimie, selama ini!!! ia tak pernah benar-benar ingin hidup seperti kemauan mu ayah!!! jadi, tolong kasihanilah gadis itu!! aku mohon!!!"
Rengekan dari bibir Edmund nampak sia-sia!! Tuan Walter justru berbalik dan tak sudi menatap ke arah air mata sang putra meski pria itu telah berlutut sedih dihadapan nya.
Edmund ...., kau benar-benar telah tenggelam diatas perasaan cintamu yang salah itu!!! rasa iba yang kau berikan pada Hannah-, hal itu bisa membuat dirimu terbunuh Edmund!! Hannah bukanlah gadis biasa!! bukan-, ia bahkan bisa membalikkan keadaan dan menghabisi nyawa dari keluarga kita jika sampai ia menyadari perihal siapa jati dirinya!? dan sebelum hal itu terjadi-, ayah harus bisa mengirim gadis itu pergi sejauh-jauhnya!!!
*****
'Jangan menampakkan dirimu dihadapan anak-anak mulai sekarang!!! ingat!! kau hanya boleh memasuki ruangan Leah dan Fabio ketika mereka telah terlelap!!! kau mengerti kan, Hannah?? kau akan menuruti permintaan ku, bukan?? ayolah Hannah!!! jangan merusak kehidupan rumah tangga ku!! ku mohon!! segera lah pergi dari rumah ini!!??!?'
Hannah tersenyum getir!
Pergerakan nya nampak begitu hati-hati saat tubuhnya hampir mendarat duduk di atas ranjang kedua malaikat kecil yang telah lama ia anggap sebagai anak sendiri.
"Fabio, Leah, tolong jaga diri kalian baik-baik ya sayang!! Honig-, maafkan Honig karena tidak bisa menepati janji Honig pada kalian, tapi Honig akan berusaha, supaya kita bisa sedikit menghabiskan waktu bersama, dibelakang sepengetahuan daddy, ataupun mom Wimie," telapak tangan Hannah nampak membelai lembut surai rambut sang bocah kembar yang kini telah terlelap damai ke alam bawah sadar.
Netra indah itu masih saja tak ingin berhenti dalam memperhatikan setiap inci dari detail paras putra-putri asuhnya.
"Jika kehidupan kedua itu ada, Honig berharap-, kalian akan menjadi putra-putri ku yang sesungguhnya, Fabio, Leah!! mmmmuuchhh!!!"
Kecupan hangat itu tampak menghujani pipi Leah dan juga Febio secara bergantian!! meski terasa berat! namun Hannah akhirnya beranjak, ia melangkah dan menutup pintu ruangan dengan rasa hati bak di rajam.
Tuhan!! tolong jaga mereka untukku!! tidak, kak Wimie ..., ia pasti bisa membuat Leah dan Fabio jauh lebih bahagia!! apa yang ku khawatirkan??
*****
"Aku tak menyangka! kepribadian Wilhelmina sungguh membuat ku ingin kabur sekarang!! segala kebohongan serta keegoisan yang terus muncul dari dalam dirinya-, Aaaaagghh!! aku sungguh muak!!" Louis Ferdinand menghentak kasar gelas sloki diatas meja hingga menimbulkan suara.
"Kenapa?? kenapa diriku terlambat untuk menyadari semua kejanggalan-kejanggalan kecil itu?? suara yang terus berputar dikepala ku, itu benar-benar bukan Wilhelmina!! dan gadis yang menyelamatkan ku saat itu bukan dirinya!! oh Tuhan!!! apa yang harus ku lakukan??!" kepala Louis Ferdinand akhirnya longsor ke atas meja.
Rasa pening ditengah kesadaran yang tak maksimal membuat Louis Ferdinand kembali mencoba untuk membuka mata,
Langkah kaki yang semula nampak samar akhirnya terdengar jelas di indera pendengarannya.
Hannah?? dia?? apa yang akan ia lakukan di jam segini?? tunggu-, apa ia benar-benar akan meninggalkan rumah ini??
"Han-," suara Louis Ferdinand kembali tertahan!! pria itu justru menyembunyikan diri saat langkah kaki Hannah terdengar semakin dekat.
Tidak!! akan percuma jika diriku mencegahnya!! akan lebih baik jika-, aku mengikuti nya, bukan??