Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.
Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.
Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Perubahan Nama Panggilan
"Maurel, ini kamu serius jadian sama Farel?"
"Iya Dilla"
Nadilla yang tadi nya tersulut emosi karena perkataan kasar dari Disky, sekarang mood nya berubah membaur dengan senyuman tipis yang terkesan manis. "Langgeng ya. semoga kalian sampai menikah punya anak, punya cucu dan menua bersama"
"Amin ya allah" Jawab Farel. Sedangkan sisi Maurel hanya tersenyum saja.
"BTW Pajak jadiannya dong kak farel" Timpal Novia.
"Mau apa mau apa?"
"Ayam richeese aja" Setelah Novia menjawab, Nadilla reflek menyenggol pinggang Novi untuk berhenti meminta-minta. "Gak jadi kak" Lanjut Novia berbicara.
Novia dengan Nadilla pun melanjutkan sisa perjalanan mereka yang tinggal beberapa meter sampai tujuan.
**
Malam harinya.
Disky yang benar-benar tidak tau harus apa setelah membentak Nadilla, hanya bisa berbaring di sofa sambil menonton film.
Fakta nya penyitaan aset untuk tidak pakai motor itu sangat berpengaruh dengan aktivitas keseharian nya Disky.
Tapi beruntung yang disita hanya motornya saja, andaikan kalau yang di sita uang jajan dengan iphone itu bakal buat Disky seperti tak merasa hidup.
Disky menoleh ke ponsel yang berkedip-kedip
Sesuatu yang mengejutkan untuk Disky pun terjadi. Ia menggeser tombil hijau untuk menerima panggilan telepon dari Nadilla.
'Hallo Dilla ada apa? Mau ribut? Maaf saya lagi males" Kata Disky.
'Dih apa sih gak jelas, orang mau ajak kamu keluar nonton bioskop' Jawab Nadilla.
'Kok tumben marahnya bentaran?' Kata Disky.
'Hehe iya capek kalau lama-lama Aa'
Disky mengerut kening dengan perubahan panggilan untuknya. 'Aa?'
'Siapa Aa?' Tanya Disky.
'Lah ya kamu, orang saya kan lagi ngobrol nya sama kamu' Jawab Nadilla.
'Kamu engga lagi kesurupan setan apa-apa kan?'
'Engga, wajar kan saya orang sunda.. Oh iya lupa saya mau kamu manggil saya dengan nama sebutan Neng'
'Iya atur aja deh. Oh iya untuk nonton maaf tapi saya enggak ada motor.. Lain kali aja ya'
'Jangan banyak alasan, saya sudah telepon Ayah Handoyo barusan'
'Lah ngapain?'
'Ada deh... Intinya nanti kamu ke ayah handoyo bilang mau ke rumah Nadilla gitu, pasti ayah kasih kunci motornya'
Pemikiran Disky langsung mengarah ke arah sesuatu 'Dilla, apa jangan-jangan selama ini kamu suruh Novia buat ngadu ke papah saya?'
'Gausah fitnah kalau enggak ada bukti' Nadilla merasa tersinggung.
'Enggak. Soalnya kamu seperti pengendali papah saya'
'Kamu tau obsesi?' Nadilla mengalihkan pembicaraan.
'Iya tau'
'Ayah kamu sedang terobsesi buat saya..... Gak jadi' Nadilla hampir keceplosan sesuatu rahasia nya dengan Pak Handoyo.
'Buat saya apa? nanggung amat'
'Keburu jadwal film nya mulai. cepat bilang ke papah kamu terus otw ke rumah saya. Saya tunggu!' Nadilla mengalihkan topik pembicaraan.
'Dih, yaudah iya' Disky menutup sambungan telepon Nadilla untuk menghampiri ayahnya berada.
Ini adalah kesempatan bagus untuk Disky, selain menambal hubungan yang mulai retak dengan Nadilla, ia juga ingin melupakan masalah perihal turnamen.
Sedangkan Nadilla bersiap diri ganti pakaian yang terbaik untuk merayakan kemenangan setelah tau Maurel jadian dengan Farel.
"Pah mau minjem motor, Disky mau nonton bioskop sama Nadilla" Kata Disky ke Pak Handoyo.
"Jangan bohong" Jawab Pak Handoyo tidak percaya.
Disky menelpon Nadilla kembali. loudspeaker untuk bukti kalau ia tidak lagi berbohong.
Setelahnya Pak Handoyo memberikan kunci motor yang ia simpan di kantong celana selama seharian ini.
"Jangan pulang malam, mamah kamu mau pulang dari bekasi" Pinta Pak Handoyo.
"Iya pah" Disky menghampiri sepeda motor nya di garasi. Tanpa mengganti pakaian yang good looking, ia hanya memakai kaos polos hitam dengan celana jeans casual nya saja.
Bahkan alas kakinya cuma memakai sandal karet tanpa menggunakan sepatu.
Berbeda dengan Nadilla yang berpenampilan cantik untuk tidak membuat tunangannya malu saat jalan bersama ke dalam mall.