NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan CEO

Terpaksa Menikah Dengan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

⚠️Rawan Typo!

⚠️Mengandung adegan romans✅

⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅



Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.

Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Hari ini Nea pulang cepat dari kampus menggunakan taxi. Seperti biasa, sehari-hari Nea jalani tak luput dengan caci makian yang dilontarkan mama Ryszard. Nea mencoba kuat dan selalu berbuat baik kepadanya, demi meluluhkan hatinya, namun bukan semakin membaik hubungan mereka tapi semakin memburuk. Setiap hari jika tak ada Ryszard dirumah, mama Ryszard selalu menyuruh Nea untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga. Seperti hari ini, dapat dilihat sekarang Nea sedang menyetrika setumpuk baju setelah tadi ia membersihkan rumah dan mencuci baju.

Ryszard yang baru saja pulang cepat dari kantor langsung melangkah menuju kamarnya untuk bertemu dengan sang istri. Namun saat ia masuk ke kamar tidak ada siapa pun disana, ia sudah mencari ke seluruh penjuru kamar tetap tidak menemukan nya.

Ryszard keluar dari kamar dan turun dari tangga dengan terburu-buru, seketika perasaan khawatir menyelimuti hatinya. Ia takut jika ibunya akan berbuat yang tidak-tidak kepada istrinya atau bahkan mengusirnya.

Ryszard lari kesana kemari mencari istrinya dari mulai kamar adiknya, kamar mamanya, dapur, taman belakang, dan ruang keluarga. Tapi tetap saja tidak melihat nya dimana-mana.

Akhirnya ia melihat bi Lastri dan bi Lastri kaget dengan Ryszard yang sudah pulang jam segini.

"Bi kemana istri saya?" Tanya Ryszard kepada bi Lastri.

"E enon ada di-"

"Dimana bi?" Sela Ryszard.

"Di di ruang laundry tuan," mendengar hal itu Ryszard langsung marah, kini emosinya sudah di ubun-ubun. Pasti ini adalah ulah ibunya sendiri.

"Damn! Ikut saya!"

Ryszard langsung bergegas pergi ke ruang laundry dengan di ikuti bi Lastri . Saat ia membuka pintu, menemukan Nea dalam keadaan tak sadarkan diri. Dengan panik Ryszard langsung menghampiri Nea.

"Kenapa dia bisa seperti ini? Apa pelayan dirumah ini kurang sehingga istriku yang harus mengurus semua ini, huh?" Ucap Ryszard berapi-api kepada bi Lastri.

"Maaf tuan. Tapi ini semua perintah dari nyonya besar, beliau yang menyuruh nona untuk mengerjakan pekerjaan rumah".

"Kenapa kau tidak membantunya?"

"Nona tidak mengijinkan, saya minta maaf tuan." jawab nya dengan penuh penyesalan.

"Yang menggaji kalian itu saya. Huh... sudah lah sekarang panggil Tino." Titah nya dengan frustasi lalu langsung menggendong tubuh istrinya menuju kamar mereka.

Sesampainya di kamar, Ryszard langsung merebahkan tubuh Nea ke ranjang dengan hati-hati.

Tak lama kemudian mata Nea terbuka. Ryszard yang duduk disamping pun langsung menyambutnya dengan banyak pertanyaan.

"Kenapa kau bisa seperti ini? Kenapa tak membatah saat mama menyuruhmu melakukan pekerjaan? Mana yang sakit? Apa kau pusing? Mual? Atau-"

Pertanyaan Ryszard terhenti saat Nea tiba-tiba bangkit dan mencium bibirnya. Ia tak menyangka Nea bisa se agresif ini, dengan senang hati Ryszard membalas ciuman dari sang istri. Walaupun awalnya ia diam karena ingin melihat sejauh apa istri kecil nya ini mempelajari ciuman darinya. Ternyata sudah cukup pandai untuk ukuran pemula, tapi Ryszard sudah tak tahan dan mengambil alih ciuman itu sehingga sekarang ia yang memimpin.

Di rasa Nea sudah mulai kehabisan napasnya, ia menjauhkan wajahnya dari nea sehingga ciuman itu berakhir. Ia melihat kekesalan diwajah Nea saat mengakhiri ciuman itu dan membuatnya terkekeh.

"Kenapa tertawa?" protes Nea yang tak terima diketawai.

"Wajahmu lucu."

"Lucu dari mananya?"

"Kenapa jadi membahas itu? Kenapa kau bisa pingsan? Dan kenapa kau mengerjakan pekerjaan pelayan?"

"Aku pengen aja." jawab Nea berbohong.

"Bohong!"

"Katakan yang sejujurnya! Mama kan yang menyuruhmu melakukan semua ini?"

"Enggak aku sendiri yang mau" kekeh Nea.

"Saya tidak akan memaafkan mu jika kau berbohong!" Mendengar itu Nea seketika menciut.

"Iya iya. Tapi aku nggak keberatan kok, kan udah biasa."

"Lain kali saya nggak mau kamu melakukan itu lagi. Saya nanti yang akan bicara ke mama, atau kalau perlu saya akan menyuruh mama untuk kembali ke luar negeri"

"Jangan-jangan, aku janji nggak akan kerjain pekerjaan rumah lagi, tapi jangan suruh mama kamu untuk pergi dari sini. Beliau itu orang tua jadi nggak sepantasnya kamu mengusir dia seperti itu."

"Ceritakan dulu apa yang terjadi selama saya belum pulang tadi!"

"Apa yang perlu diceritain sih? Udalah nggak usah dibahas lagi, aku juga udah nggak papa kok."

"Kalau kamu tidak mau cerita, bisa bi Lastri aja yang cerita. Bi Lastri pasti tau." ujar Ryszard .

Ryszard kemudian memanggil bi Lastri yang berada diluar.

"Apa yang terjadi saat saya nggak ada bi?" Tanya Ryszard.

"Jadi begini tuan..."

Flashback on

Nea yang baru pulang dari kampus mengendarai taxi pun langsung masuk kedalam mansion. Kali ini Ryszard tak menjemputnya karena ia pulang lebih awal karena badanya sedang tidak sehat, dari pagi kepalanya pusing, dan mual-mual tapi ia tak bilang apapun ke Ryszard.

Saat ia memasuki mansion, sudah disambut mama Ryszard yang duduk disofa. Nea ingin langsung masuk kekamarnya untuk segera beristirahat, namun seperti yang disangka mama Ryszard menghalanginya.

"Hei gadis kampung!" Serunya yang melihat Nea yang hendak menaiki tangga.

"Kau tidak mempunyai sopan santun ya? Tidak melihat saya sedang disini?"

"Maaf ma. Tapi Nea mau istrirahat." disini memang Nea sedikit salah karena langsung nyelonong. Tapi itu kan ada sebabnya yaitu karena Nea ingin segera beristirahat.

"Apa Kamu bilang? Ma? Berapa kali saya bilang, jangan panggil saya mama! Panggil saya nyonya!"

"Iya nyonya maafkan saya."

"Maaf-maaf kamu bisanya cuman minta maaf saja. Sekarang kamu nyapu, setelah itu cici baju, dan setrika!" Titah nya.

"Maaf nya apa boleh itu saya kerjakan nanti saja, saya janji akan mengerjakan itu semua, tapi ijinkan saya istirahat sebentar. Saya sedang tidak enak badan."

"Alasan kamu! Saya tahu kamu cuman akting, jangan harap saya ketipu sama sandiwara kamu. Cepat kerjakan apa yang saya perintahkan!"

"Mah kasian kakak ipar, sepertinya dia benar-benar sakit." sela Aleta yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Diam kamu Aleta! Biarkan dia mengerjakan semua pekerjaan nya. Karena dia memang pantas melakukan itu".

"Tapi mah."

"Tidak ada tapi-tapian. Dan satu lagi, jangan panggil dia kakak ipar, dia tidak pantas menjadi kakak ipar mu".

"Kenapa kamu masih diam? Cepat kerjakan!" Bentak nya.

"Baik Saya akan mengerjakan nya sekarang juga."

"Bagus! Saya mau pekerjaan sudah siap sebelum saya pulang. Ayo Aleta".

Flasback off

"Jadi begitu ceritanya tuan."

Saat bi Lastri baru selesai bercerita, tiba-tiba pelayan datang bersama dengan Tino.

"Hey aku datang lagi!" sapa Tino dengan wajah ceria.

"Kenapa kau sangat senang aku panggil kemari? Kau senang di keluargaku ada yang sakit huh?"

"Calm down, aku hanya mencoba mencairkan suasana, tapi memang ada benarnya aku memang suka kau undang kemari karena aku akan mendapatkan uang setelahnya." ucapnya tanpa dosa.

"Dasar mata duitan! Teman macam apa kau?"

"Yaampun brother. Uang dan teman itu berbeda, di dunia ini semua menggunakan uang, dan teman ia pasti akan datang jika ada uang. Bukan begitu?"

"Jadi kau selama ini berteman dengan ku hanya karena uang?" Tanya Ryszard yang sudah menaikkan nada bicaranya.

"Kenapa kau sangat mudah terpancing, santai-santai tarik napas dulu. Aku hanya bercanda lagi pula kau kan sudah seperti saudara bagiku bukan teman lagi."

"Cih!"

"Jadi bagaimana? Siapa yang sakit disini? Kau? Atau bi Lastri?" Tanya nya sambil melirik bi Lastri. "Apa jangan jangan kakak ipar sakit lagi? Wah kau sangat berbahaya, beberapa minggu lalu kau menghajarnya sampai demam dan sekarang? Apa lagi?"

'Menghajar' yang dimaksud Tino dalam hal ini bukan menghajar yang di pukul atau semacamnya. Tapi dihajar dalam hal lain. Kalian pasti tau lah yang udah baca part-part sebelum nya.

"Canda." ucap Tino dengan mengangkat kedua tangan nya keatas.

"Cepat periksa istri ku!"

"Okeh-okeh sabar. Aku akan memeriksa nya"

Tino melakukan serangkaian beberapa pemeriksaan dasar dan mengatasi segala keluhan yang dialami Nea. Setelah ia menyimpulkan sesuatu, ia langsung tersenyum sumringah.

"Hei kenapa kau senyum-senyum seperti itu? Kau suka istri ku sakit?"

"Ya aku senang dengan sakit istrimu kali ini" jawab Tino yang langsung hendak mendapatkan bogem dari Ryszard tapi untung Nea berteriak agar Ryszard tak memukul sahabat yang yang menjabat sebagai dokter tapi agak mempunyai kelainan terhadap otak nya itu.

"Pergi sana kau tidak berguna!"

"Jangan buru-buru bro. Aku akan menyampaikan kabar bahagia untuk mu, dan kau akan menyesal jika mengusirnya sekarang".

"Kabar bahagia kata mu? Istriku sakit dan baru pingsan kau bilang bahagia? Sepertinya aku harus mencopot gelar doktermu itu!" Ancamnya.

"Apa-apaan kau? Akau susah payah. Meraih gelar ini tapi kau mau mencopotnya? Benar-benar teman keparat!"

"SUDAH STOP!" Teriak Nea sambil menutup telinga nya.

"Apa kalian tidak bisa berhenti berdebat? Kepalaku semakin pusing mendengarkan kalian berdebat dari tadi" omel Nea yang membuat suasana menjadi sunyi seketika.

"Cepat katakan ada apa sebenarnya jangan bertele-tele" geram Nea.

"Jadi setelah aku periksa dan menganalisa keluhan kakak ipar, aku menyimpulkan bahwa-".

"Sekali lagi kau panggil dia kakak ipar, akan ku potong lehermu!" Peringkat Ryszard dengan tajam. Namun Ryszard juga mendapatkan tatapan yang tak kalah tajam juga dari istri kecilnya itu, entah dapat kekuatan dari mana ia bisa berani memarahi dan memelototi suami nya seperti itu.

"Lanjut kan!"

Sebelum baca jangan lupa 🎯 "Target kita: banyak like, view, dan komentar kece dari kamu! 😉"

<

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!